@phoeey,
Sebenernya saya sependapat-sependapat aja utk digunakan metode Pemilihan.
Namun "problem"nya adalah dari perbedaan dalam mengertikan kalimat
"sebelum bumi jadi".
Pada OSAS, ungu ditafsirkan : tidak melibatkan keMahaTahu-an Allah pada aspek lain
but membatasi keMahaTahuan Allah
dimana dikatakan oleh OSAS pengetahuanNYA tsb hanya pada aspek bhw
semua manusia berdosa.
didalam konteks predestinasi bukan berdasarkan kepada kemahatahuan Allah melainkan kedaulatan Allah didalam pemilihan dan penentuan keselamatan.
Sedangkan kalo dalam pengertian saya, kalimat ungu itu nggak cocok utk dipake buat "senjata" secara pov keKekalan .... karena mao sebelon bumi jadi kek, sesudah dunia jadi kek ato nanti sampe kiamat --- ya tetep aja gak ada bedanya di pov Allah ... oleh karena itu
di posisi saya sependapat pada dipilih/tidak dipilih --- (imo) seyogyanya juga melibatkan keMahaTahuan Allah pada segala aspek (pov keKekalan) dan ini adalah misteri Allah, dimana sebagian misteri tsb
reveal di Alkitab ---> jadi terbatas pada sejauh mana manusia bisa mengertikan kalimat2 ayat (pov bumi).
sayangnya saya belon mendapat jawaban eksplisit dari penganut OSAS, kronologi pov Allah itu jadi kayak gimana kalo menurut mereka :
A. Sebelum bumi jadi, sebelum manusia2 diciptakan --- Allah SUDAH mempunyai konsep bhw tiap2 individu yang akan "diciptakan" (yg nanti lahir dan hidup di bumi) ditentukan sebagian selamat, sebagian tidak ---> jadi disini
self-caused Allah.
Saya mengakui statement point.A ini
sejalan dan konsisten pada pernyataan :
didalam konteks predestinasi bukan berdasarkan kepada kemahatahuan Allah
Namun sepertinya statement point.A ini BUKAN begitu yang didalam pentafsiran OSAS.... melainkan :
B. Sebelum bumi jadi, sebelum manusia2 diciptakan --- Allah SUDAH MENGETAHUI DULUAN bhw
semua nanti manusia2 ciptaanNYA (semua yg terlahir di bumi) berdosa dan pantesnya semua masuk neraka. "Mengetahui" akan hal coklat tsb... maka "buru2" Allah melakukan Pemilihan .... sebagian ada yang dipilih utk diselamatkan, sebagian lagi dibiarkanNYA utk di barbekyu
.
Nah pada statement point.B inilah yang bikin saya bingung .... karena statement tsb tidak sejalan dan tidak konsisten pada pernyataan :
didalam konteks predestinasi bukan berdasarkan kepada kemahatahuan Allah
.
Dan sepertinya karena para OSAS sendiri "mentok" dan terlanjur dgn pernyataan tsb, maka dibuatlah suatu asumsi dgn
membatasi keMahaTahuan Allah ... yaitu melalui pernyataan semacam :
"anu... maksudnya emang berdasarkan kemahatahuan Allah.... tapi ya cuma sampe sebates keMahaTahuan-NYA bhw semua manusia berdosa".
C. Sebelum bumi jadi, sebelum manusia2 diciptakan --- Allah SUDAH mengetahui SEMUA "jalan cerita"-nya kehidupan para manusia di bumi. Maka
secara pov Allah memang bisa termaktub kalimat
siapa yg dipilih, siapa yang tidak dipilih --- tapi ini BUKAN utk diketahui oleh para manusia (pov bumi) ataupun di-ajarin melalui ayat2. IMO, itu adalah misteri Allah di keKekalan.
Penyangkut-pautan dalam hal predestinasi yg saya bisa saya sependapati adalah statement point.C --- walau statement point.A saya juga setuju, cuma terasa janggal
.
Kesimpulan sementara saya, OSAS berada pada statement point.B .... dimana kalo menurut saya sih, point-B itu BUKAN suatu hal yang bermakna pada kata
dipilih/tidak dipilih ... melainkan lebih bermakna
capcipcup celebang kuncup (lempar koin) .
OSAS : 100 orang mendapat hukuman tanpa grasi karena narkoba, Esbeye
capcipcup celebang kuncup ... dan "pilihan" jatoh pada Corby utk mendapatkan grasi.
salam.