Author Topic: Bahasa Roh  (Read 59623 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #300 on: November 23, 2012, 08:17:40 PM »
Sebenarnya sudah saya sanggah langsung di Board Ajaran tersebut.

Like I said, utk menyanggah board ajaran, terutama utk meminta agar dikeluarkan dari board ajaran, mohon disampaikan ajaran resmi dari denominasi tsb yg menolak postingan dalam board ajaran tsb.

Aku berharap Anda bersedia menyampaikan ajaran resmi GK yg lebih kuat otoritasnya dari artikel yg aku berikan itu. Tidak perlu ajaran dogmatis, bisa juga ajaran doctrinal yg menolak karismatik katolik dan praktek bahasa rohnya.

IMHO, kalo Anda bisa memberikan referensi yg lebih kuat dr artikelku (e.g. ajaran dogmatis) yg menentang karismatik katolik, maka kita bisa pindahkan /  hapus artikel yg aku postingkan di board ajaran itu.
Tapi kalo referensi yg Anda berikan itu sama2 dalam taraf doctrinal, maka IMHO kita sama2 pegang2 doktrin2 itu sebagai kekayaan dalam GK.

Arti dari postingan saya di atas adalah usaha kalian untuk mengejar-ngejar karunia tersebut adalah sia-sia dan tidak Katolik.

Silakan Anda hapus sanggahan saya tersebut jika Anda bisa membuktikan bahwa sanggahan saya tersebut bertentangan dengan ajaran Katolik.

Dengan catatan: jangan gunakan Rm. Deshi Ramadhani, SJ, cum suis sebagai tolok ukur ke Katolikan suatu ajaran.
 

Sanggahan Anda tidak perlu dihapus, malah TBH sangat aku hargai.

Sekali lagi, silakan kembali ke definisi ”ajaran katolik”  yg aku maksud di atas.
Jika Anda mau menyanggahnya dan menggugat utk tidak ditampilkan dalam board ajaran katolik, by FIK rules, silakan disampaikan di sini referensi yg lebih kuat (e.g. dogma atau keputusan2 dogmatis) yg menolak karismatik katolik dan bahasa roh.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Bahasa Roh
« Reply #301 on: November 23, 2012, 08:59:23 PM »
Bro Jeno dan bro Medice... :)

begini saja ...ajaran bahasa Roh dari karismatik tetap ada dalam board iman katolik...tetapi ajaran kontra bahasa ROh sepanjang argumennya sesuai dengan Kitab Suci atau Tradisi atau pengajaran magisterium apapun taraf otoritasnya dipersilahkan pula ditaruh dalam ajaran iman katolik.

Biar transparan dan memang begitulah adanya ada pro dan kontra sepanjang hal2 yang bukan dogmatik tetaplah bersatu teguh dalam bunda Gereja... yang satu kudus katolik dan apostolik.

Untuk diskusinya silahkan dilanjutkan juga oleh member yang lain seperti biasa...

salam damai :)
In Omnibus Caritas

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #302 on: November 23, 2012, 09:41:35 PM »
duly noted.

:nod:

no, you said "menerjemahkan nubuat". itu yang saya tekankan.

Hope it’s clear now? :)

both.
i was being sarcastic.

:grining:

Semua doa ditujukan kepada Allah. Bukan kepada orang lain, atau kepada orang-orang suci. Tetapi apakah orang yang kita lagi doakan bisa mengerti apa yang kita doakan dan apakah mereka bisa mengikuti apa yang kita lagi doakan?

I'll tell you this, ketika orang mendoakan saya dalam bahasa Roh, artinya saya ga tau apa yang dia omong, saya ga ikut berdoa sama-sama, saya ga merasa diberkati atau dibangun. tetapi ketika seseorang mendoakan dengan bahasa yang kita sama-sama kenal, artinya saya tahu apa yang dia omong, dan saya ikut berdoa bersama, dan saya bisa mengaminkan apa yang dia katakan, dan kita sama-sama diberkati. Begitu juga saya mau buat ketika mendoakan setiap orang. bukan tiba2 burst into other tongues (or it might be false). My brother reported to me anak cell group saya pas satu kebaktian pas doa tiba-tiba berdoa dalam bahasa roh (or it might be false) sambil pegang dia, ngomong di kupingnya, seketika konstrasi kakak saya buyar. Nope itu tidak membangun kakak saya.

Entah dengan praktek doa karismatik bahasa roh di luar PKK yg aku ikuti (i.e. Komunitas Tritunggal Maha Kudus).
Dalam KTM, biasanya orang yg didoakan dalam bahasa roh adalah saudara2 yg familiar dgn bahasa roh ini. Kalopun kami mendoakan orang di luar komunitas kami yg tidak familiar dgn bahasa roh, dan kami hendak mendoakan dalam bahasa roh, pasti akan kami beritahu di awal bahwa kami akan berdoa dalam bahasa roh.
Kalo orang itu tidak suka didoakan dgn bahasa roh, atau orang itu tidak percaya akan bahasa roh, ya kami akan mendoakan dgn cara biasa (atau jika berbahasa roh hanya akan diucapkan dalam hati).

Btw, dalam PKK, sekalipun kami berdoa dalam bahasa roh, pasti ada doa yg menggunakan kata2 yg dimengerti. Bahasa roh hanya menjadi sebagian dari doa itu, karena kami memberikan proporsi yg seimbang antara berdoa dgn budi dan berdoa tanpa menggunakan budi (doa bahasa roh).

If you think you are smarter than Apostle Paul, you can cross out that 1 Corinthians 14:9-11 from your Bible.

Wow… what a harsh statement!!
I don’t have any slightest intention to reject Paul’s teaching. Amen to these verses!!!

What I do intend to say is, that this verse has been used out of context to forbid speaking in tongues.
If you do your hermeneutics, you will understand that Paul was against glossolalia in Corinth because they have abused the gifts and make it as a source of schism. The verses in 1 Cor 14 were intended to control the use of glossolalia in church meetings, as it could be a stumbling stone and create schism for the church. BUT, on the other part of his epistle, Paul also urged us to follow after spiritual gifts, including speaking in tongues. When it is used properly, the gifts will edify us.

read again

Reply #272:
Anda katakan bahwa tidak tertulis bahwa setelah bahasa roh akan muncul karunia nubuatan.

Reply #281:
Aku uraikan ayat 1-5 dari perikop 1 Korintus 14.
Aku simpulkan bahwa dalam bahasa roh, selain berbicara ttg hal2  yg hanya dimengerti Allah, juga terkandung nubuatan2.

Reply #285
Anda hanya mengulang uraianku ttg ayat 1-5, lalu Anda bilang tidak salah, tapi juga kurang tepat.
Sudah aku baca ulang, aku masih tidak mengerti, apa yg Anda maksud sbg kurang tepat? :confused:


so, pintu untuk "karunia menerjemahkan bahasa Roh", bukan "karunia-karunia lainnya".

Pintu utk karunia2 yg lainnya yang berkaitan dgn bahasa roh, misal: membangun diri dengan kata2 rahasia yg hanya dimengerti oleh roh dan Allah, bernubuat dalam bahasa roh, menerjemahkan nubuat, dsb.

right...

Matthew 3:11
I (John the Baptist) indeed baptize you with water unto repentance: but he (Jesus) that cometh after me is mightier than me, whose shoes I am not worthy to bear; he shall baptize you with the Holy Ghost, and with fire.

anda mengimani ayat ini sebagai kebenaran?

Amen to this verse!!

But does this literally mean that Jesus will baptize us with Holy Spirit and fire, as we were baptized using water? IMHO, NO!!
In all 4 gospels (Matt. 3: 11; Mark 1: 8; Luke 3: 16; John 1: 33) it was John Baptist saying those words, and we can see that the framework is eschatological. According to Matthew and Luke, this promise is immediately followed by a verse about final judgment, thus John the Baptist was following the prophecy from the Old Testament. In this perspective, “baptism with Holy Spirit” is not something that Jesus does, but it is something to do to emphasize that He has come. When we were baptized by the mean of water, in the Name of the Most Holy Trinity, we are truly baptized and fully filled with Holy Spirit.
The Lord only gives one instruction regarding baptism, by water and in the name of the Most Holy Trinity.
After His resurrection, He fully grants Holy Spirit in every baptism for every each of us. There is no second baptism (in catholic faith) as “baptism in holy spirit”.

but is it good hermeneutics?
I can disagree with a lot of people but I still can see if their opinion still works if I see it from their point of view.
I do not condemn any teaching as heresy, but to judge, to remind, in love as a brother in Christ.

We (catholics) do acknowledge infallible teaching from the Church, so we can remind our brothers who stray away from the true teaching, to remind them the danger of heresy whenever they stray too far from the infallible teaching of the Church. As long as any doctrine doesn’t against any of the infallible teachings, we can’t say it as heresy.

But what about you? If you said that my interpretation is wrong (i.e. heresy), by what basis you can say that my hermeneutics is not good enough, or that your hermeneutics is better than mine, or vice versa?

silahkan. itu dapet dari notes temen di facebook


 :afro1:
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #303 on: November 23, 2012, 09:43:49 PM »
Bro Jeno dan bro Medice... :)

begini saja ...ajaran bahasa Roh dari karismatik tetap ada dalam board iman katolik...tetapi ajaran kontra bahasa ROh sepanjang argumennya sesuai dengan Kitab Suci atau Tradisi atau pengajaran magisterium apapun taraf otoritasnya dipersilahkan pula ditaruh dalam ajaran iman katolik.

Biar transparan dan memang begitulah adanya ada pro dan kontra sepanjang hal2 yang bukan dogmatik tetaplah bersatu teguh dalam bunda Gereja... yang satu kudus katolik dan apostolik.

Untuk diskusinya silahkan dilanjutkan juga oleh member yang lain seperti biasa...

salam damai :)

Setuju sekali, bro Leo!!  :afro:

IMHO, ini adalah win2 solution, dan aku berharap bahwa bro medice bersedia memberikan juga referensi2 yg ada yg berkaitan dgn pandangan2 katolik yg tidak menyetujui karismatik bahasa roh ini. :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #304 on: November 23, 2012, 10:22:05 PM »
permisi... mau bertanya ...  :giggle:

saya pernah ikut KKR Kharismatikers, dan memang pada sesi penyembahan mayoritas berbahasa roh. saat itu yang saya rasakan adalah [sorry] ketakutan dan bulu kuduk merinding, terutama ketika saya mendengar banyak yang berdesis2 seperti ular dan bahkan ada yang sampai histeris :swt:

Btw, sis lily, ini KKR-nya katolik punya?
Kalo di KTM, klo yg histeris gitu sih biasanya klo lg pelepasan, yg histeris teriak2 itu dari si jahat yg ga mau keluar.

Yah... tapi aku tidak mengingkari, bahwa byk jg PDKK yg ”kurang bagus” dalam melakukan ”penyembahan dalam roh”, dan IMHO ga bisa dipukul rata semua PDKK itu baik atau semua PDKK itu buruk (menakutkan). :)

tapi saya punya teman yang bisa berbahasa roh, dia sering pakai untuk doa pribadi, dia Katolik aliran hening - bukan karismatiker. nah anehnya sewaktu ada kesempatan doa bareng dia, di mana dia juga berbahasa roh, sy tidak merasa ketakutan, namun merasa damai sejahtera.

pertanyaannya : koq efeknya bisa beda begitu ya ?

Damai sejahtera --> karunia sejati dari Allah.
Saranku, terus dicari aja utk yg seperti ini, sis.

waduh saya baru tahu kalo karunia bahasa roh bisa diaktifkan, ada yg bisa sharing bagaimana caranya?

thanks  :)

Kalo dalam PKK yg aku tahu, ya cara mengaktifkannya seperti yg ditulis di artikel yg aku taruh di board ajaran katolik itu.
Kita didoakan dalam bahasa roh, atau ketika dalam sesi berdoa bersama dalam bahasa roh, kita berusaha meniru kata2 asing yg kita dengar itu. Kalo Allah berkenan, ketika karunia itu diberikan, dan ”dipancing” utk digunakan, maka bahasa roh itu akan bisa kita ucapkan / keluar dengan lebih leluasa.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline r3ck0rd

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 191
  • Reputation Power:
  • Calvin Limuel - Jesus Freak
    • Bible Apple
  • Denominasi: Pentecostal/Foursquare (GPdI)
Re: Bahasa Roh
« Reply #305 on: November 24, 2012, 05:05:31 AM »
Entah dengan praktek doa karismatik bahasa roh di luar PKK yg aku ikuti (i.e. Komunitas Tritunggal Maha Kudus).
Dalam KTM, biasanya orang yg didoakan dalam bahasa roh adalah saudara2 yg familiar dgn bahasa roh ini. Kalopun kami mendoakan orang di luar komunitas kami yg tidak familiar dgn bahasa roh, dan kami hendak mendoakan dalam bahasa roh, pasti akan kami beritahu di awal bahwa kami akan berdoa dalam bahasa roh.
Kalo orang itu tidak suka didoakan dgn bahasa roh, atau orang itu tidak percaya akan bahasa roh, ya kami akan mendoakan dgn cara biasa (atau jika berbahasa roh hanya akan diucapkan dalam hati).

Btw, dalam PKK, sekalipun kami berdoa dalam bahasa roh, pasti ada doa yg menggunakan kata2 yg dimengerti. Bahasa roh hanya menjadi sebagian dari doa itu, karena kami memberikan proporsi yg seimbang antara berdoa dgn budi dan berdoa tanpa menggunakan budi (doa bahasa roh).

Wow… what a harsh statement!!
I don’t have any slightest intention to reject Paul’s teaching. Amen to these verses!!!

What I do intend to say is, that this verse has been used out of context to forbid speaking in tongues.
If you do your hermeneutics, you will understand that Paul was against glossolalia in Corinth because they have abused the gifts and make it as a source of schism. The verses in 1 Cor 14 were intended to control the use of glossolalia in church meetings, as it could be a stumbling stone and create schism for the church. BUT, on the other part of his epistle, Paul also urged us to follow after spiritual gifts, including speaking in tongues. When it is used properly, the gifts will edify us.
Oh I know it for sure. Hampir setengah dari suratan 1 Korintus adalah karena Paulus mendengar bahwa jemaat di Korintus telah melakukan berbagai macam dosa yang bahkan tidak dilakukan orang-orang yang tidak kenal Kristus (pasal 1-7). dan lainnya karena mereka telah melakukan perbuatan-perbuatan yang menimbulkan perpecahan, aliran Apolos kah, aliran Paulus, aliran Taurat, aliran non Taurat, aliran apapun.

dan 1 Kor 14:9-11 telah menjelaskan penggunaan karunia-karunia, tetapi anda sendiri menyangkalnya dengan mendoakan orang lain menggunakan bahasa Roh. saya sendiri tidak menyangkal adanya karunia bahasa Roh, tetapi saya tidak akan menggunakannya ketika mendoakan orang lain. kecuali emang saat itu Tuhan yang memberikan kita karunia bahasa Roh dan saat yang sama Tuhan kasih ke orang yang kita doakan karunia menerjemahkan bahasa Roh (this is also a case in my church), they don't need babbles they do not understand but they need words of encouragement and affirmation in that way edifying the church.
Reply #272:
Anda katakan bahwa tidak tertulis bahwa setelah bahasa roh akan muncul karunia nubuatan.

Reply #281:
Aku uraikan ayat 1-5 dari perikop 1 Korintus 14.
Aku simpulkan bahwa dalam bahasa roh, selain berbicara ttg hal2  yg hanya dimengerti Allah, juga terkandung nubuatan2.

Reply #285
Anda hanya mengulang uraianku ttg ayat 1-5, lalu Anda bilang tidak salah, tapi juga kurang tepat.
Sudah aku baca ulang, aku masih tidak mengerti, apa yg Anda maksud sbg kurang tepat? :confused:
read again. you're missing something.
Pintu utk karunia2 yg lainnya yang berkaitan dgn bahasa roh, misal: membangun diri dengan kata2 rahasia yg hanya dimengerti oleh roh dan Allah, bernubuat dalam bahasa roh, menerjemahkan nubuat, dsb.
itu bukan karunia2 yang tertulis dalam 1 Korintus 12.
membangun diri = mau dengan bahasa Roh atau kalimat2 profetik ataupun tidak, siapa bilang tidak bisa membangun? bagaimana yang tidak memiliki karunia berbahasa Roh?
bernubuat dalam bahasa Roh = dalam ajaran Pantekosta/Foursquare kami membagi karunia-karunia Roh Kudus menjadi 3 bagian dan karunia berbahasa dan menerjemahkan bahasa Roh dan bernubuat adalah karunia nubuatan/profetik. setiap kalimat yang diucapkan adalah kalimat profetik
lalu nubuat/perkataan profetik adalah sesuatu yang Paulus katakan membangun jemaat, kalau masih perlu diterjemahkan, then...?

Amen to this verse!!

But does this literally mean that Jesus will baptize us with Holy Spirit and fire, as we were baptized using water? IMHO, NO!!
In all 4 gospels (Matt. 3: 11; Mark 1: 8; Luke 3: 16; John 1: 33) it was John Baptist saying those words, and we can see that the framework is eschatological. According to Matthew and Luke, this promise is immediately followed by a verse about final judgment, thus John the Baptist was following the prophecy from the Old Testament. In this perspective, “baptism with Holy Spirit” is not something that Jesus does, but it is something to do to emphasize that He has come. When we were baptized by the mean of water, in the Name of the Most Holy Trinity, we are truly baptized and fully filled with Holy Spirit.
The Lord only gives one instruction regarding baptism, by water and in the name of the Most Holy Trinity.
After His resurrection, He fully grants Holy Spirit in every baptism for every each of us. There is no second baptism (in catholic faith) as “baptism in holy spirit”.
Di Matius 3:11 jelas kok tertulis "he that cometh after me". Lukas 1:17 menyatakan Yohanes bin Zakharia akan mendahului Tuhan (Yesus), meluruskan jalan bagi kedatangan Tuhan (Matius 3:3). Salah satu contoh adalah Kis 19:1-7 di mana Paulus membandingkan kata dibaptis dengan kata menerima. Ketika mereka ditumpangkan tangan oleh Paulus, mereka kembali dibaptis dalam Roh dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tetapi that's not the case kepada anggota sida Etiopia yang dibaptis oleh Filipus, di mana gak tertulis tanda dia penuh oleh Roh Kudus. Paulus menulis bahwa hanya oleh Roh Kudus setiap orang dapat mengaku Yesus adalah Tuhan, yang artinya setiap orang percaya sudah memilki sebahagian porsi dari Roh Kudus tetapi Paulus mengatakan itu saja tidak cukup, tetapi hendaklah penuh (secara terus menerus, perpetually) dengan Roh. Gak cuma punya, sebagian, tetapi penuh setiap hari. Bukan tidak mungkin baptisan Roh Kudus terjadi secara bersamaan ketika baptisan selam, tidak mungkin juga seseorang dipenuhi Roh Kudus terlebih dahulu baru setelah itu dibaptis dalam air. Coba cek alkitabnya apakah keduabelas rasul, rasul2 seperti Paulus, pernah dibaptis selam dalam nama Yesus Kristus? Yesus memerintahkan mereka untuk membaptis tapi mereka sendiri belum tentu pernah dibaptis!

We (catholics) do acknowledge infallible teaching from the Church, so we can remind our brothers who stray away from the true teaching, to remind them the danger of heresy whenever they stray too far from the infallible teaching of the Church. As long as any doctrine doesn’t against any of the infallible teachings, we can’t say it as heresy.

But what about you? If you said that my interpretation is wrong (i.e. heresy), by what basis you can say that my hermeneutics is not good enough, or that your hermeneutics is better than mine, or vice versa?

what about veneration of saints, purgatory, mass, transubstantion, perpetual virginity of Mary, things that do not even exist in the Bible?
Calvin Limuel
@CalvinLimuel13 - twitter
@GenOfLight
http://www.bibleapple.com

Session musician (piano/keyboards, drums), music arranger/teacher/composer, Christian songwriter, web designer, security troubleshooter.
Genre: Christian Music, Gospel, Jazz, Blues, Funk, R&B, Pop, Rock, Alt rock, Techno.

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Bahasa Roh
« Reply #306 on: November 24, 2012, 07:04:56 AM »
what about veneration of saints, purgatory, mass, transubstantion, perpetual virginity of Mary, things that do not even exist in the Bible?
Bro r3ck0rd,

Please make several thread so the discussion is no out of context.

salam  :)
In Omnibus Caritas

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Bahasa Roh
« Reply #307 on: November 24, 2012, 11:34:57 AM »
I do not condemn any teaching as heresy, but to judge, to remind, in love as a brother in Christ.

Bro,
kalo saya usul..
Kata-kata spt kalimat diatas yang merupakan SALES PITCH yang sering digunakan untuk Jualan Gereja..
sebaiknya dapat dihindari digunakan di forum ini... untuk mencegah jangan sampai spt forum sebelah yang makin lama tambah gak mutu ehehe..

Ibarat di Pasar Malam:
Penjual Permen selalu bilang kepada Ibu-ibu & Anak Kecil pengunjung pasar malam:
Ayo  bu SAYANG ANAK... SAYANG ANAK....
Kasihan bu.. Anak Ibu pengen permen sampai air liurnya menetes gitu lho bu.... Kasihan sekali anak ibu itu..
Tapi saya tidak jualan permen lho....
cuma kalau anak ibu membutuhkan pertolongan sebuah permen, saya ada, dan ibu cukup ganti ongkos angkot saya 5.000 perak aja..

Mudah-mudahan tidak salah dimengerti..

Only to keep this forum discussable... as opposed to Jualan Permen..

Thanks.

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Bahasa Roh
« Reply #308 on: November 26, 2012, 08:23:51 AM »
Ya, sepertinya kita memang memiliki sudut pandang yg berbeda.

Dalam FIK ini, yang dimaksud dengan ajaran denominasi (e.g. ajaran katolik) adalah segala pengajaran, baik berupa ajaran resmi, dogma, doktrin, atau sebatas artikel2 atau interpretasi2 pribadi individu atau golongan tertentu yg berkaitan dengan denominasi tersebut (e.g. dapat diasosiasikan dgn ajaran katolik).
Postingan2 dalam board ajaran TIDAK dibatasi hanya utk ajaran infallible atau ajaran resmi denominasi yg bersangkutan. Selama ajaran tersebut bernafaskan / berkaitan dengan denominasi tersebut, meskipun hanya berupa kotbah Pendeta/pastor atau sekedar karya tulis dari seorang awam, selama bisa dipertanggung-jawabkan sumbernya, dan tidak bertentangan dengan ajaran resmi atau ajaran infallible denominasi tersebut, maka FIK memperbolehkan ajaran tsb utk dipostingkan di board ajaran.
Sanggahan dan diskusi utk ajaran tersebut diperkenankan utk dilakukan di board diskusi, dan jika ditemukan bertentangan dgn ajaran resmi (e.g. dogma / ajaran infallible), maka postingan di board ajaran dapat dilock / dihapus / dipindahkan dari board ajaran.

Anda boleh tidak setuju dengan definisi ini, tapi berhubung ini adalah konsep yg kami bawa dalam FIK, mohon utk Anda menerimanya utk saat ini.

Kembali mengenai topik yg aku bawa, aku klarifikasi saja, bahwa jika aku mengatakan suatu ajaran adalah katolik, BUKAN otomatis berarti bahwa ajaran tersebut adalah ajaran resmi GK, i.e. ajaran dogmatik yg mutlak dan infallible.
Karena dalam FIK, suatu ajaran/postingan dikategorikan sbg ajaran denominasi tertentu artinya bahwa ajaran tersebut memiliki asosiasi dgn denominasi tersebut dan tidak bertentangan dgn ajaran resmi denominasi tersebut. Artikel yg aku bawa itu bernafaskan katolik, mencantumkan sumber2 katolik, dan AFAIK tidak ada ajaran resmi/dogma yg menolak / berlawanan dgn artikel tersebut. By FIK rules, artikel tersebut memenuhi syarat utk ditampilkan di board ajaran katolik.

Aku katakana ajaran tersebut katolik, karena berasosiasikan dengan Gereja Katolik.
Aku tidak mengatakan ajaran2 tersebut adalah ajaran dogmatik GK, melainkan ajaran2 tersebut adalah interpretasi si penulis dikaitkan dgn pemahamannya dalam kerangka teologi GK.
Yap, saya memang tidak setuju. Ajaran Katolik seyogyanya ajaran yang Katolik (universal) dan buka sekedar pendapat pribadi. Tapi ya sudah... jika memang demikian aturannya.

Quote
Aku ambil contoh yg lain, ketika St. Theresa dari Avila berkata / mengajarkan: “Arahkanlah matamu ke dalam batin dan lihatlah di dalam dirimu…. Engkau akan menemukan Tuhanmu”, IMHO kita dapat mengatakan bahwa ajakan St. Theresa dari Avila ini adalah ajaran katolik, meskipun kita tidak perlu menanyakan keabsahannya sbg ajaran Katolik dgn menanyakan mana ajaran resmi yg menyatakan bahwa cara berdoa adalah demikian.
Silakan baca Katekismus (2709-2719) mengenai DOA BATIN, yang justru mengacu kepada St. Theresa dari Avila (dari Yesus)

Quote
Dalam GK memang tidak ada ajaran resmi yg mengatakan ada 4 (a-d) cara utk memperoleh karunia bahasa roh. Tapi dalam GK ada ada ajaran resmi utk mengejar karunia Roh Kudus dlm berbagai2 rupa (Lumen Gentium, n12), dan karunia2 karismatik (e.g. bahasa roh) oleh Paus Yohanes Paulus II diacu sebagai salah satu dari rupa2 karunia Roh Kudus ini (http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/speeches/1998/may/documents/hf_jp-ii_spe_19980530_riflessioni_en.html).
[/quote]

Afaik, apa yang dilakukan PKK berbeda dengan apa yang ada di LG.

"Extraordinary gifts are not to be sought after, nor are the fruits of apostolic labor to be presumptuously expected from their use; but judgment as to their genuinity and proper use belongs to those who are appointed leaders in the Church..."

Quote
Jika ada yg merefleksikan bahwa ada 4 cara memperoleh karunia bahasa roh, IMHO, sah2 saja kalo mau diterima atau ditolak. Dan berhubung refleksi yg aku bawa itu, sekali lagi, memiliki asosiasi dengan GK, maka aku sengaja taruh di board ajaran katolik.

Jika Anda dan siapapun yang mengaku diri KATOLIK harus menolak bahwa ada cara-cara (4 cara) untuk memperoleh karunia bahasa roh.

Karunia bahasa roh yg merupakan karunia extra-ordinari tidak dapat diperoleh dengan cara-cara tertentu. Sebab itu diberikan Roh secara gratis, dimana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun.

Quote
Setuju!! Tapi ajaran2 dalam agama Islam, misalnya, yg tidak bertentangan dgn ajaran iman dan moral katolik tidak pernah dinyatakan sebagai nihil obstat dan imprimatur bukan?
Nihil obstat tidak untuk terbitan non Katolik

Quote
Tapi AFAIK, nihil obstat dan imprimatur hanya diberikan kepada ajaran2 yg berasosiasikan dengan ajaran GK:
AFAIK, tidak ada ajaran filsafat atau ajaran agama lain yg diberi status nihil obstat / imprimatur.
Jadi IMHO, jika sudah memperoleh nihil obstat / imprimatur, artinya ajaran tsb bernafas katolik, dan memenuhi syarat utk ditaruh di board ajaran katolik di FIK ini.
Apakah kalau nihil obstat menjadi bersyarat utk nongkrong di ajaran Katolik ala FIK.... itu keputusan kalian para modie [kalau saya sih gak setuju]

Yang mau saya sampaikan adalah: Nihil obstat dan imprimatur [entah itu sesuai atau bernafaskan ajaran Katolik] tidak menjadikan publikasi dengan stempel tsb pasti tidak bertentangan dengan ajaran Katolik.

Quote
Mengacu pada kasus De Mello, apakah lalu semua ajaran nihil obstat dan imprimatur harus ditolak sebagai ajaran / doktrin katolik?

Ya, gak juga lah... Bagaimana pun yg dengan nihil obstat dan imprimatur setidaknya telah diperiksa oleh 'pihak berwenang'.
===

Salam,

Offline r3ck0rd

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 191
  • Reputation Power:
  • Calvin Limuel - Jesus Freak
    • Bible Apple
  • Denominasi: Pentecostal/Foursquare (GPdI)
Re: Bahasa Roh
« Reply #309 on: November 26, 2012, 10:48:34 AM »
Bro r3ck0rd,

Please make several thread so the discussion is no out of context.

salam  :)
he talked about infallible teaching of the church, I was just saying about the "infallible teaching" that is even not said in the Bible! I had no intention of taking this out of topic, but to test all things according to the Bible.

Bro,
kalo saya usul..
Kata-kata spt kalimat diatas yang merupakan SALES PITCH yang sering digunakan untuk Jualan Gereja..
sebaiknya dapat dihindari digunakan di forum ini... untuk mencegah jangan sampai spt forum sebelah yang makin lama tambah gak mutu ehehe..

Ibarat di Pasar Malam:
Penjual Permen selalu bilang kepada Ibu-ibu & Anak Kecil pengunjung pasar malam:
Ayo  bu SAYANG ANAK... SAYANG ANAK....
Kasihan bu.. Anak Ibu pengen permen sampai air liurnya menetes gitu lho bu.... Kasihan sekali anak ibu itu..
Tapi saya tidak jualan permen lho....
cuma kalau anak ibu membutuhkan pertolongan sebuah permen, saya ada, dan ibu cukup ganti ongkos angkot saya 5.000 perak aja..

Mudah-mudahan tidak salah dimengerti..

Only to keep this forum discussable... as opposed to Jualan Permen..

Thanks.
Take not my words, but read this:

John 7:24
Judge not according to the appearance, but judge righteous judgment.

1 Tim 5:1-2
Rebuke not an elder, but intreat him as a father; and the younger men as brethren; The elder women as mothers; the younger as sisters, with all purity.

Galatians 6:1
Brethren, if a man be overtaken in a fault, ye which are spiritual, restore such an one in the spirit of meekness; considering thyself, lest thou also be tempted.

dan saya rasa SALES PITCH satu gereja adalah mengatakan ajaran situ salah, ajaran kita benar, tetapi saya berdiskusi untuk mengingatkan ada hal-hal yang benar-benar secara hermeneutika tidak benar dengan tetap mengingat bahwa ada interpretasi-interpretasi lain yang masih sesuai dengan Alkitab meskipun tidak sejalan dengan interpretasi saya. I may disagree with a lot of interpretation, but as long they go along with the scriptures, I'm fine with it.
« Last Edit: November 26, 2012, 10:51:35 AM by r3ck0rd »
Calvin Limuel
@CalvinLimuel13 - twitter
@GenOfLight
http://www.bibleapple.com

Session musician (piano/keyboards, drums), music arranger/teacher/composer, Christian songwriter, web designer, security troubleshooter.
Genre: Christian Music, Gospel, Jazz, Blues, Funk, R&B, Pop, Rock, Alt rock, Techno.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #310 on: November 26, 2012, 05:21:17 PM »
Yap, saya memang tidak setuju. Ajaran Katolik seyogyanya ajaran yang Katolik (universal) dan buka sekedar pendapat pribadi. Tapi ya sudah... jika memang demikian aturannya.

:deal:

Silakan baca Katekismus (2709-2719) mengenai DOA BATIN, yang justru mengacu kepada St. Theresa dari Avila (dari Yesus)

Hmm.. bad example then. Sorry… :grining:
But thanks for the info, very insightful!!

Okay, contoh lain, kalo Beata Teresa Calcuta mengatakan: ”True holiness consists in doing God's will with a smile”, apakah kita bisa mengatakan bahwa ini adalah (ajaran) katolik?
Kalo dikatakan ajaran ini adalah katolik, perlukah kita menanyakan adakah ajaran resmi GK yg mengajarkan demikian?

Afaik, apa yang dilakukan PKK berbeda dengan apa yang ada di LG.

"Extraordinary gifts are not to be sought after, nor are the fruits of apostolic labor to be presumptuously expected from their use; but judgment as to their genuinity and proper use belongs to those who are appointed leaders in the Church..."

Ketika kami mengatakan utk  mengejar karunia Roh Kudus dalam rupa bahasa roh, kami mengacu pada
1 Kor 14 : 1 Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat..
Tentu saja kami memegang teguh pemahaman bahwa karunia2 itu adalah semata2 anugerah, diberikan secara cuma2, tidak satu pun usaha manusia dapat mendatangkan karunia itu. Tapi kami mengikuti ajaran Kitab Suci utk “mengejar karunia Roh Kudus”, dalam artian kami memohon utk diberikan karunia itu dan bertindak aktif utk menyambut dan memanifestasikan ketika karunia itu diberikan.

Satu lagi, bagaimana dgn kalimat terakhir dari kutipan LG yg Anda bawa ini?
Kalo church leaders (e.g. uskup atau romo paroki) sudah mengijinkan PKK, atau bahkan mengijinkan spiritualitas karismatik dalam misa katolik, bukankah PKK sama sekali tidak melanggar ajaran infallible  GK?

Jika Anda dan siapapun yang mengaku diri KATOLIK harus menolak bahwa ada cara-cara (4 cara) untuk memperoleh karunia bahasa roh.

Sekali lagi, bagiku pengajaran di atas adalah dalam taraf doktrin fallible.
Selama tidak ada ajaran infallible yg menentang / mengutuknya, maka IMHO sah2 saja seorang katolik utk menerima doktrin tersebut.
Jika Anda mengatakan aku harus menolaknya, tolong ditunjukkan ajaran infallible yg melarang utk menerima ajaran ttg cara2 memperoleh karunia bahasa roh itu. :)

Karunia bahasa roh yg merupakan karunia extra-ordinari tidak dapat diperoleh dengan cara-cara tertentu. Sebab itu diberikan Roh secara gratis, dimana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun.

See above. :)

Nihil obstat tidak untuk terbitan non Katolik

Exactly!! :)
Nihil Obstat --> utk ajaran katolik --> tidak ditemukan ajaran yg merusak iman dan moral --> dapat diasosiasikan sbg ajaran (yg bernafaskan) katolik --> memenuhi syarat FIK utk ditaruh di board ajaran katolik.

Apakah kalau nihil obstat menjadi bersyarat utk nongkrong di ajaran Katolik ala FIK.... itu keputusan kalian para modie [kalau saya sih gak setuju]

Syarat utk ditaruh di board ajaran (yg disepakati oleh FIK founders) adalah berkaitan dgn denominasi yg bersangkutan, dapat dipertanggun-jawabkan sumbernya, dan tidak bertentangan dgn ajaran resmi denominasi tsb.

Tbh, nihil obstat menjadi criteria sbg ajaran katolik, itu adalah pendapat pribadiku. :)

Yang mau saya sampaikan adalah: Nihil obstat dan imprimatur [entah itu sesuai atau bernafaskan ajaran Katolik] tidak menjadikan publikasi dengan stempel tsb pasti tidak bertentangan dengan ajaran Katolik.

Setuju!! Tidak pasti tidak bertentangan dgn ajaran Katolik.
Tapi by definition, nihil obstat & imprimatur memberikan status “tidak (belum) ditemukan ajaran2 yg merusak iman dan moral katolik”. Jadi IMHO, selama tidak / belum ada referensi yg mengatakan sebaliknya, maka ajaran nihil obstat /  imprimatur boleh2 saja utk diterima sebagai doktrin katolik. :)

Ya, gak juga lah... Bagaimana pun yg dengan nihil obstat dan imprimatur setidaknya telah diperiksa oleh 'pihak berwenang'.
 

Sepakat!! :deal:
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #311 on: November 26, 2012, 07:21:48 PM »
Oh I know it for sure. Hampir setengah dari suratan 1 Korintus adalah karena Paulus mendengar bahwa jemaat di Korintus telah melakukan berbagai macam dosa yang bahkan tidak dilakukan orang-orang yang tidak kenal Kristus (pasal 1-7). dan lainnya karena mereka telah melakukan perbuatan-perbuatan yang menimbulkan perpecahan, aliran Apolos kah, aliran Paulus, aliran Taurat, aliran non Taurat, aliran apapun.

:deal:

dan 1 Kor 14:9-11 telah menjelaskan penggunaan karunia-karunia, tetapi anda sendiri menyangkalnya dengan mendoakan orang lain menggunakan bahasa Roh.

Huh? :confused:
What did I deny? When did I deny it? Please show in which post you read my denial!

saya sendiri tidak menyangkal adanya karunia bahasa Roh, tetapi saya tidak akan menggunakannya ketika mendoakan orang lain.

Please show the verse that forbid using of “gift of tongues” for praying for others.

kecuali emang saat itu Tuhan yang memberikan kita karunia bahasa Roh dan saat yang sama Tuhan kasih ke orang yang kita doakan karunia menerjemahkan bahasa Roh (this is also a case in my church), they don't need babbles they do not understand but they need words of encouragement and affirmation in that way edifying the church.

So you’re saying that praying in tongues is babbling?
What about those who gave these words of encouragement and affirmation in your church that were translated? Are they speaking in a distinct language? I’m sure for an outsider, they will be judged as babbling as well..

read again. you're missing something.

Show me then, what did I miss.
Or show me again then if you already did that, coz I really didn’t recall you have done it.

itu bukan karunia2 yang tertulis dalam 1 Korintus 12.
membangun diri = mau dengan bahasa Roh atau kalimat2 profetik ataupun tidak, siapa bilang tidak bisa membangun? bagaimana yang tidak memiliki karunia berbahasa Roh?

Yang tidak memiliki bahasa roh tentu saja bisa memperoleh karunia membangun diri sendiri dgn cara yg lain.
Kita kan sedang membicarakan membangun diri dengan bahasa roh, ya tentu saja utk kasus ini diperlukan utk dapat berbicara roh terlebih dahulu.
Is this simple logic too difficult to understand?

bernubuat dalam bahasa Roh = dalam ajaran Pantekosta/Foursquare kami membagi karunia-karunia Roh Kudus menjadi 3 bagian dan karunia berbahasa dan menerjemahkan bahasa Roh dan bernubuat adalah karunia nubuatan/profetik. setiap kalimat yang diucapkan adalah kalimat profetik
lalu nubuat/perkataan profetik adalah sesuatu yang Paulus katakan membangun jemaat, kalau masih perlu diterjemahkan, then...?

1 Kor 14 : 5 Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga jemaat dapat dibangun.

Apakah Anda kelewatan membaca kalimat yg aku warnai merah itu?
Apa lagi yg diterjemahkan kalo bukan bahasa roh yg tidak dimengerti oleh akal budi itu?
Dari sini jelas terlihat bahwa dalam bahasa roh itu terkandung juga nubuatan2 yg jika diterjemahkan akan menjadi sama bergunanya dgn karunia2 nubuatan dalam bahasa manusia.

Di Matius 3:11 jelas kok tertulis "he that cometh after me". Lukas 1:17 menyatakan Yohanes bin Zakharia akan mendahului Tuhan (Yesus), meluruskan jalan bagi kedatangan Tuhan (Matius 3:3). Salah satu contoh adalah Kis 19:1-7 di mana Paulus membandingkan kata dibaptis dengan kata menerima. Ketika mereka ditumpangkan tangan oleh Paulus, mereka kembali dibaptis dalam Roh dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tetapi that's not the case kepada anggota sida Etiopia yang dibaptis oleh Filipus, di mana gak tertulis tanda dia penuh oleh Roh Kudus. Paulus menulis bahwa hanya oleh Roh Kudus setiap orang dapat mengaku Yesus adalah Tuhan, yang artinya setiap orang percaya sudah memilki sebahagian porsi dari Roh Kudus tetapi Paulus mengatakan itu saja tidak cukup, tetapi hendaklah penuh (secara terus menerus, perpetually) dengan Roh. Gak cuma punya, sebagian, tetapi penuh setiap hari. Bukan tidak mungkin baptisan Roh Kudus terjadi secara bersamaan ketika baptisan selam, tidak mungkin juga seseorang dipenuhi Roh Kudus terlebih dahulu baru setelah itu dibaptis dalam air.

Berarti memang berbeda iman kita akan pembaptisan ini. :)

Coba cek alkitabnya apakah keduabelas rasul, rasul2 seperti Paulus, pernah dibaptis selam dalam nama Yesus Kristus? Yesus memerintahkan mereka untuk membaptis tapi mereka sendiri belum tentu pernah dibaptis!

Kalo hanya mencari di Alkitab, maka kita tidak akan pernah bisa tahu apakah para rasul dibaptis atau tidak.
Tapi dalam Gereja Apostolik, sesuai tradisi, kami tahu bahwa para rasul ini telah dibaptis!!!
Bagaimana mungkin mereka menjalankan amanat Tuhan utk membaptis kalo mereka sendiri tidak dibaptis?

Yes, truly, the apostles were baptised, as Clement the Stromatist relates in the fifth book of the Hypotyposes. For, in explaining the apostolic statement, I thank God that I baptised none of you, he says, Christ is said to have baptised Peter alone, and Peter Andrew, and Andrew John, and they James and the rest.
Moschus: Spiritual Meadow, Book V. Chap. 176.



what about veneration of saints, purgatory, mass, transubstantion, perpetual virginity of Mary, things that do not even exist in the Bible?

If you want to know more about these doctrines, just start a new thread, and we’ll gladly show you how biblical and apostolic these teachings are.. :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Bahasa Roh
« Reply #312 on: November 26, 2012, 07:34:08 PM »
Like I said, utk menyanggah board ajaran, terutama utk meminta agar dikeluarkan dari board ajaran, mohon disampaikan ajaran resmi dari denominasi tsb yg menolak postingan dalam board ajaran tsb.

Aku berharap Anda bersedia menyampaikan ajaran resmi GK yg lebih kuat otoritasnya dari artikel yg aku berikan itu. Tidak perlu ajaran dogmatis, bisa juga ajaran doctrinal yg menolak karismatik katolik dan praktek bahasa rohnya.

IMHO, kalo Anda bisa memberikan referensi yg lebih kuat dr artikelku (e.g. ajaran dogmatis) yg menentang karismatik katolik, maka kita bisa pindahkan /  hapus artikel yg aku postingkan di board ajaran itu.
Tapi kalo referensi yg Anda berikan itu sama2 dalam taraf doctrinal, maka IMHO kita sama2 pegang2 doktrin2 itu sebagai kekayaan dalam GK.
Sayang sekali.... yang Anda harapakan adalah ajaran resmi Gereja yang menentang/menolak Karismatik Katolik. Sementara gerakan tersebut direstui.

Mari bermain-main di soal ajarannya saja. Sebab saya yakin bahwa banyak ajaran dan praktek PKK yg tidak sesuai dengan Katolik.... tapi hal itu tidak sampai ke hierarki Gereja. Atau ketika itu sampai ke hierarki Gereja.... ada pembelaan bahwa itu adalah ulah segelintir oknum.

Dan sayangnya lagi, saya tidak punya ketertarikan untuk mengikuti dan memata-matai apa saja yang dilakukan PKK dalam persekutuannya.

Yang saya dengar2 kalian begitu mendamba-dambakan Baptisan Roh Kudus, seakan-akan ada Baptisan lain selain baptisan Air.

Saya ambil satu saja dari postingan Anda di Board Ajaran Katolik.... yang menurut saya bertentangan dengan ajaran Katolik. Sbb:

Quote from: Jenova
Bahasa roh ini merupakan tanda yang paling mudah untuk mengenali, apakah seseorang itu telah menerima Roh Kudus atau belum (Kis.2: 1-4, Kis.10: 44-47, Kis.!9:6, dll)

Orang Kristen menerima Roh Kudus melalui Sakramen Baptis dan Penguatan. Dan hal itu tidak mesti termanifestasi dalam kemampuan berbahasa Roh.

Efek dari Sakramen Baptis.
- The remission of all sin, original and actual
- remission of temporal punishment
- Infusion of supernatural grace, gifts, and virtues
- Conferral of The right to special graces

Quote
Sanggahan Anda tidak perlu dihapus, malah TBH sangat aku hargai.

Sekali lagi, silakan kembali ke definisi ”ajaran katolik”  yg aku maksud di atas.
Jika Anda mau menyanggahnya dan menggugat utk tidak ditampilkan dalam board ajaran katolik, by FIK rules, silakan disampaikan di sini referensi yg lebih kuat (e.g. dogma atau keputusan2 dogmatis) yg menolak karismatik katolik dan bahasa roh.

Untung tidak dihapus.... sebab jika iya harus dihapus pula pendapat2 Bapa Gereja seperti St. Thomas Aquinas berikut

Summa Theologica: Question 176. The grace of tongues

Christ's first disciples were chosen by Him in order that they might disperse throughout the whole world, and preach His faith everywhere, according to Matthew 28:19, "Going . . . teach ye all nations." Now it was not fitting that they who were being sent to teach others should need to be taught by others, either as to how they should speak to other people, or as to how they were to understand those who spoke to them; and all the more seeing that those who were being sent were of one nation, that of Judea, according to Isaiah 27:6, "When they shall rush out from Jacob [Vulgate: 'When they shall rush in unto Jacob,' etc.] . . . they shall fill the face of the world with seed." Moreover those who were being sent were poor and powerless; nor at the outset could they have easily found someone to interpret their words faithfully to others, or to explain what others said to them, especially as they were sent to unbelievers. Consequently it was necessary, in this respect, that God should provide them with the gift of tongues; in order that, as the diversity of tongues was brought upon the nations when they fell away to idolatry, according to Genesis 11, so when the nations were to be recalled to the worship of one God a remedy to this diversity might be applied by the gift of tongues.

Christ in His own person purposed preaching to only one nation, namely the Jews. Consequently, although without any doubt He possessed most perfectly the knowledge of all languages, there was no need for Him to speak in every tongue. And therefore, as Augustine says (Tract. xxxii in Joan.), "whereas even now the Holy Ghost is received, yet no one speaks in the tongues of all nations, because the Church herself already speaks the languages of all nations: since whoever is not in the Church, receives not the Holy Ghost."

===

Salam,

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #313 on: November 26, 2012, 10:24:51 PM »
Sayang sekali.... yang Anda harapakan adalah ajaran resmi Gereja yang menentang/menolak Karismatik Katolik. Sementara gerakan tersebut direstui.

Sayangnya, iya… aku hanya bisa diyakinkan dari ajaran infallible, atau setidaknya ajaran resmi GK, bahwa sebagai katolik harus menolak PKK.
Semua paroki yg aku tahu telah menerima dan merestui PKK, bahkan tidak sedikit yg mengijinkan utk membawa spiritualitas karismatik dalam misa khusus (i.e. misa karismatik). Jadi, sebelum ada referensi yg kuat dan resmi dari GK utk menolak PKK, IMHO aku masih bisa (i.e. tidak berdosa) jika sebagai katolik menerima PKK. :)

Mari bermain-main di soal ajarannya saja. Sebab saya yakin bahwa banyak ajaran dan praktek PKK yg tidak sesuai dengan Katolik.... tapi hal itu tidak sampai ke hierarki Gereja. Atau ketika itu sampai ke hierarki Gereja.... ada pembelaan bahwa itu adalah ulah segelintir oknum.

Dan sayangnya lagi, saya tidak punya ketertarikan untuk mengikuti dan memata-matai apa saja yang dilakukan PKK dalam persekutuannya.

Yang saya dengar2 kalian begitu mendamba-dambakan Baptisan Roh Kudus, seakan-akan ada Baptisan lain selain baptisan Air.

Sayang juga ya, sepertinya Anda enggan mencari tahu ttg ajaran PKK, pemahaman PKK ttg bahasa roh, dan segala pengajaran dalam PKK, tapi Anda menolak segala sesuatu yg berkaitan dgn PKK.

Berdasar pengalamanku, dan AFAIK, aku dapat mengatakan bahwa yg Anda dengar itu TIDAK BENAR.
PKK yg benar2 katolik, tidak mengakui adanya ”pembaptisan Roh Kudus”.
Pembaptisan hanya ada satu, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, dng sarana air.
Seorang karismatik katolik yg menolak baptisan dalam format katolik, dan hanya mengejar ”pembaptisan roh” akan ditolak oleh PKK.
Contoh nyata, aku tahu ada PDKK di Semarang yg dibubarkan oleh keparokian, karena mereka menyimpang dari ajaran GK ketika mereka menekankan pembaptisan roh dan menyuruh baptis ulang (baptis selam) seperti yg dilakukan oleh gereja protestant.

Kami mengenal adanya ”pencurahan Roh Kudus”, dan salah satu  manifestasinya adalah karunia berbahasa roh. Tapi AFAIK, bahkan pencurahan Roh Kudus dan bahasa roh ini tidak bisa disamakan dgn sakramen. Berbahasa roh tidak menjadikan seorang PKK menjadi lebh baik / lebih katolik dari katolik2 yg lain.
Klo aku bisa bandingkan, PKK dan praktek bahasa rohnya ini adalah sebanding dgn ibadah taize dan tata cara ibadahnya. Menyukai ibadah taize itu tidak salah, tapi juga tidak menjadikan ibadah taize itu lebih baik dari cara2 ibadah lainnya.

Saya ambil satu saja dari postingan Anda di Board Ajaran Katolik.... yang menurut saya bertentangan dengan ajaran Katolik. Sbb:

Orang Kristen menerima Roh Kudus melalui Sakramen Baptis dan Penguatan. Dan hal itu tidak mesti termanifestasi dalam kemampuan berbahasa Roh.

Semantik. :)

IMHO, ga salah yg ditulis di atas.
Kecuali kalo ditulis:
Bahasa roh ini merupakan satu2nya tanda yang paling mudah untuk mengenali, apakah seseorang itu telah menerima Roh Kudus atau belum
Maka, YA, aku setuju kalo hal tsb bertentangan dgn ajaran GK.

IMHO, tulisan di atas itu setara dgn tulisan ”kasih dan lemah lembut merupakan tanda yg mudah utk mengenali apakah seseorang telah menerima Roh Kudus atau belum”.
IMHO tidak ada unsur heresy dalam statemen2 demikian. :)

Efek dari Sakramen Baptis.
- The remission of all sin, original and actual
- remission of temporal punishment
- Infusion of supernatural grace, gifts, and virtues
- Conferral of The right to special graces

Amen!!!
FYI, PKK tidak mengimani / mengajarkan bahwa “pencurahan Roh Kudus” memberikan efek yg sama dengan (atau bahkan dapat menggantikan) pembaptisan.
Membangkitkan (lagi) kuasa dan manifestasi Roh Kudus, ya itu yang kami percaya terjadi dalam ”pencurahan Roh Kudus”. IMHO, efek membangkitkan lagi kuasa dan manifestasi Roh Kudus dalam PKK itu ibarat non PKK mendoakan doa ”Memohon 7 karunia Roh Kudus”, BUKAN utk menggantikan atau mengulang efek dari sakramen baptis, tapi utk membangkitkan kembali karunia dan kuasa Roh Kudus dalam diri kita.

Untung tidak dihapus.... sebab jika iya harus dihapus pula pendapat2 Bapa Gereja seperti St. Thomas Aquinas berikut
 
Summa Theologica: Question 176. The grace of tongues

Christ's first disciples were chosen by Him in order that they might disperse throughout the whole world, and preach His faith everywhere, according to Matthew 28:19, "Going . . . teach ye all nations." Now it was not fitting that they who were being sent to teach others should need to be taught by others, either as to how they should speak to other people, or as to how they were to understand those who spoke to them; and all the more seeing that those who were being sent were of one nation, that of Judea, according to Isaiah 27:6, "When they shall rush out from Jacob [Vulgate: 'When they shall rush in unto Jacob,' etc.] . . . they shall fill the face of the world with seed." Moreover those who were being sent were poor and powerless; nor at the outset could they have easily found someone to interpret their words faithfully to others, or to explain what others said to them, especially as they were sent to unbelievers. Consequently it was necessary, in this respect, that God should provide them with the gift of tongues; in order that, as the diversity of tongues was brought upon the nations when they fell away to idolatry, according to Genesis 11, so when the nations were to be recalled to the worship of one God a remedy to this diversity might be applied by the gift of tongues.

Christ in His own person purposed preaching to only one nation, namely the Jews. Consequently, although without any doubt He possessed most perfectly the knowledge of all languages, there was no need for Him to speak in every tongue. And therefore, as Augustine says (Tract. xxxii in Joan.), "whereas even now the Holy Ghost is received, yet no one speaks in the tongues of all nations, because the Church herself already speaks the languages of all nations: since whoever is not in the Church, receives not the Holy Ghost."
 

IMHO, out of context jika menggunakan tulisan St. Thomas Aquinas di atas utk menolak praktek bahasa roh dalam GK.
AFAIU, ajaran Thomas Aquinas di atas, dalam tulisannya Summa Theologica, dimaksudkan utk menjawab keberatan: ”Whether those who received the gift of tongues spoke in every language?”.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline avila

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ikut Yesus
Re: Bahasa Roh
« Reply #314 on: November 27, 2012, 10:02:17 AM »
Sayangnya, iya… aku hanya bisa diyakinkan dari ajaran infallible, atau setidaknya ajaran resmi GK, bahwa sebagai katolik harus menolak PKK.
Semua paroki yg aku tahu telah menerima dan merestui PKK, bahkan tidak sedikit yg mengijinkan utk membawa spiritualitas karismatik dalam misa khusus (i.e. misa karismatik). Jadi, sebelum ada referensi yg kuat dan resmi dari GK utk menolak PKK, IMHO aku masih bisa (i.e. tidak berdosa) jika sebagai katolik menerima PKK. :)

Bro Jeno,

mau menambahkan saja.. Imo, Misa khusus karismatik tidak ada dlm GK http://www.indonesianpapist.com/2012/05/tidak-pernah-ada-yang-namanya-misa.html#axzz2DO781B5L
kemuliaan bagi Bapa, Putera dan Roh Kudus...