1. Ada organisasi (A) yang sudah terbentuk sangat jelas, ada pimpinannya, ada anggotanya, ada aturannya.
2. Setelah 1500 tahun, ada anggota dari organsasi A yang merasa tidak sesuai dengan pimpinan organisasinya, tidak sepemahaman dengan aturan organisasi, sebutlah B.
3. Karenanya, B, memisahkan diri, memberi kebebasan kepada anggota organisasi A yang sebagian sepemahaman dengannya.
4. Berpuluh tahun kemudian, bahkan beratus tahun kemudian, ada orang yang mengklaim sebagai organisasi yang asli, menerima sebagian aturan organisasi A tetapi menolak sebagian lainnya, menyangkal ketua organisasi A yang pertama, menyebut diri C, D, E, F, G H, I, J dst..
5. B, C, D, E, F, G, H, I, J dst merasa lebih tahu aturan organisasi A
Logis gak sih?
organisasi a mulanya tumbuh dan berkembang.. namun oleh karena gejolak politis,.. maka munculah faksi2 dalam organisasi itu... misalnya kubu loyalis anas dan cikeas...
lalu kemudian.. loyalis anas ini melakukan perlawanan.. dan akhirnya dipecat dari demokrat... atau organisasi a tadi..
kemudian.. membentuk organisasi sendiri namanya PPI.. si PPI ini merasa lebih nasionalis dari si demokrat, merasa lebih benar menjalankan demokrasi dan UUD 45.
itu kalau demokrat dan PPI, nah seandainya demokrat itulah yang menyusun UUD45, lalu kemudian PPI merasa lebih tau UUD45 itu juga sah2 saja... kita tinggal koreksi denan seksama.. mana sih yang lebih kredible..
masalahnya kalau protestan sama katolik itu jaraknya jauh banget.. dan yang tau segala seluk beluk pengkanonan KS dan kehidupan para rasul jaman dulu itu ya... Katolik.. dan sayangnya yang namanya seluk beluk dan cerita2 kehidupan para rasul dulu ini justru sengaja dilupakan oleh gerakan protestanisme.. sehingga hanya bermodalkan bentuk jadinya saja atau rangkuman nya saja.. ibarat film/buku itu hanya sinopsisnya saja..
kalau kita analisa secara obyektif, dengan teori propabilitas.. hehehe.... protestan
lebih rentan miss understanding dibandingkan katolik yang secara lengkap mendokumentasikan sejarah pemikiran kekristenan sejak mulanya.. ya ga?
sejarah pemikiran kekristenan sejak jaman terbentuknya itu terdokumentasi dengan baik, dan dijadikan pijakan2 yang mantap untuk pertumbuhan dan perkembangan keberimanan umat kristen itu sendiri.. sedangkan protestan tidak, sehingga dalam dunia protestanisme mereka mempunyai ajaran yang tidak berpola, sporadis, dan susah ditelusur pola pikir theologisnya... tentu kita susah menjawab jka ditanya, ajaran protestan itu apa tentang moral ini, atau tentang iman itu..
trus yang kedua.. jujur deh, standarisasi pengajar protestan itu tidak ada... maka
rentan juga pendeta2 mentah itu mengajar... ini bahaya... ada protestan yang manteb, namun tidak sedikit juga Pendeta protestan yang asal2lan...
ini juga cuma analisa, tapi cukup reasonable juga lah.. menurut saya sih...
gitu kali ya...