Author Topic: Yom Kippur (The Atonement Day)  (Read 985 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline niddurahak

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 1
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Yom Kippur (The Atonement Day)
« on: September 24, 2012, 02:51:59 PM »
Shalom semuanya saudara seiman, saya baru di forum ini dan jarang memulai thread di forum apapun itu jd maaf kalo ada kekurangan.

Saya hanya penasaran apakah kita sebagai Kristen Protestan boleh merayakan hari Yom Kippur ini? Yang notabene adalah hari paling suci buat agama Yahudi dan diharuskan tidak bekerja dan puasa selama 25 jam. Dan ini ada tercantum di Perjanjian Lama di Imamat 23:26-32

Terima Kasih sebelumnya

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Yom Kippur (The Atonement Day)
« Reply #1 on: September 25, 2012, 08:08:01 AM »
Shalom semuanya saudara seiman, saya baru di forum ini dan jarang memulai thread di forum apapun itu jd maaf kalo ada kekurangan.

Saya hanya penasaran apakah kita sebagai Kristen Protestan boleh merayakan hari Yom Kippur ini? Yang notabene adalah hari paling suci buat agama Yahudi dan diharuskan tidak bekerja dan puasa selama 25 jam. Dan ini ada tercantum di Perjanjian Lama di Imamat 23:26-32

Terima Kasih sebelumnya

Untuk apa? Dalam konsep Kristen penebusan dosa telah selesai dibayar tuntas dan lunas oleh Yesus Kristus. Dan melalui iman dalam karya penebusan Kristus tersebut, kita telah didamaikan dengan Allah. Maka yang perlu diperingati/dirayakan adalah karya penebusan dosa oleh Yesus Kristus tersebut.

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

bruce

  • Guest
Re: Yom Kippur (The Atonement Day)
« Reply #2 on: September 25, 2012, 12:04:14 PM »
Untuk apa? Dalam konsep Kristen penebusan dosa telah selesai dibayar tuntas dan lunas oleh Yesus Kristus. Dan melalui iman dalam karya penebusan Kristus tersebut, kita telah didamaikan dengan Allah. Maka yang perlu diperingati/dirayakan adalah karya penebusan dosa oleh Yesus Kristus tersebut.

Salam

Saya setuju dengan pendapat bro Shakes di atas.
Sebagai orang Kristen, seharusnya kita sudah cukup pede dengan Kristus, jadi tidak perlu mencar cari yang keluar dari Kristen. Satu hal yang perlu kita ingat, adalah betul bahwa Yahudi merupakan 'pengantar' agama Kristen, tetapi ajaran Yahudi bukanlah ajaran Kristen. Jadi, jalani saja ajaran Kristen dengan benar, itu sudah lebih dari cukup.

Syalom

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Yom Kippur (The Atonement Day)
« Reply #3 on: September 25, 2012, 03:31:26 PM »
Untuk apa? Dalam konsep Kristen penebusan dosa telah selesai dibayar tuntas dan lunas oleh Yesus Kristus. Dan melalui iman dalam karya penebusan Kristus tersebut, kita telah didamaikan dengan Allah. Maka yang perlu diperingati/dirayakan adalah karya penebusan dosa oleh Yesus Kristus tersebut.

Salam

mantab modie..  :afro1: :afro1:

Offline fantioz

  • Administrator
  • FIK - Full
  • *****
  • Posts: 218
  • Reputation Power:
Re: Yom Kippur (The Atonement Day)
« Reply #4 on: September 25, 2012, 03:40:37 PM »
Untuk apa? Dalam konsep Kristen penebusan dosa telah selesai dibayar tuntas dan lunas oleh Yesus Kristus. Dan melalui iman dalam karya penebusan Kristus tersebut, kita telah didamaikan dengan Allah. Maka yang perlu diperingati/dirayakan adalah karya penebusan dosa oleh Yesus Kristus tersebut.

Salam

Inilah kenapa kalau di Gereja Katolik disebut perayaan Ekaristi (Ekaristo=Terima Kasih). Yaitu ucapan syukur atas penebusan Yesus. Di dalamnya termasuk DSA (Doa Syukur Agung) dan tentu penerimaan Tubuh dan DarahNya yang telah tertumpah untuk kita.

Romo yang memimpin ibadah Ekaristi juga disebut Romo Selebran. Jadi bukan hanya sekedar kebaktian, tetapi benar-benar berpusat pada Perayaan Ekaristi atau syukur atas penebusan dan kemenangan Kristus.

Shalom Aleikhem
When someone understands the Holy Trinity in good faith, then he would be Catholic.

Offline 4L3X

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 37
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik Ritus Latin
Re: Yom Kippur (The Atonement Day)
« Reply #5 on: October 09, 2012, 10:24:24 PM »
Ada tulisan di ekaristi dot org oleh DeusVult yang menguraikan mengapa Allah tidak berkenan lagi akan korban bakaran Perjanjian Lama:

Revisi, 27 Juni 2009:
Penjelasan tentang keajaiban dian tujuh lilin di Kuil Yahudi dikoreksi dan diperjelas.

Bacaan Minggu ini (12-11-2006) dimulai dengan 1Raj 17:10-16, dimana diceritakan Elia meminta sedikit roti kepada seorang janda miskin yang hidup dengan seorang anaknya. Kemudian ada pembacaan dari Ibr 9:24-28, yang mengisahkan tentang peran imamat Agung Kristus dimana Dia adalah Imamat Agung karena Dia mempersembahkan persembahanNya sekali dan untuk selamanya tidak seperti para Imam Yahudi. Kemudian bacaan Injil diambil dari Mark 12:38-44, cerita yang sangat akrab tentang orang kaya yang menyumbang banyak dan janda yang menyumbang 2 koin.

Ada satu thema yang berkaitan dengan ketiganya, yaitu, persembahan. Di Injil kita diajak untuk membaca, bagaimana persembahan yang benar itu adalah persembahan yang menyiratkan pengorbanan kita, bukan nilai dari persembahan itu sendiri. Di bacaan kedua dari Surat Ibrani, kita melihat Yesus yang memberikan persembahan sekali dan selamanya untuk dosa dunia tidak seperti imam agung Israel yang setiap tahun pada perayaan Hari Penebusan (Yom Kippur) harus terus menerus menghaturkan persembahan agar dosa orang Israel diampuni. Bacaan pertama memang kurang begitu terlihat tema "persembahan"nya, namun kita bisa melihat bagaimana Allah berkenan atas kerelaan sang janda dalam mempersembahkan sedikit miliknya kepada nabiNya (Elia). Allah membalas kerelaan sang janda dan iman sang janda [akan perkataan Elia bahwa tempayannya tidak akan habis] dengan keajaiban dimana dari tempayan si janda terus menghasilkan makanan untuk dia dan putranya sampai bertahun-tahun.

Sudah banyak refleksi akan persembahan dari kisah di Injil. Berikut adalah refleksi akan persembahan atas pembacaan Surat Ibrani.

Sebenarnya apa yang dipersembahkan Yesus yang membuat persembahanNya bersifat "satu kali dan selamanya" dan berbeda dengan persembahan Imam Agung Yahudi? Di Ibr 9:12 dijelaskan bahwa kalau Imam Agung Yahudi pergi ke ruang Maha Suci dengan membawa darah anak lembu bagi dirinya sendiri (Im 16:11) serta darah kambing bagi umat Israel (Im 16:15), namun Yesus membawa darahNya sendiri, darah anak domba tak bercacat (1Pet 1:19).

Paralelisme Yesus dengan anak domba persembahan inilah yang membuat Yohanes tidak melihat Yesus sebagai Singa dari Suku Yehuda (Wah 5:5) tapi melihat Yesus sebagai "anak Domba yang telah disembelih" (Wah 5:6). Keterangan "yang telah disembelih" menunjukkan bahwa sisa-sisa sengsara Yesus yang mulia masih bisa terlihat dariNya. Ini dibuktikan Thomas sendiri yang masih bisa mencucukkan jarinya ke tangan Yesus dan meletakkan tangannya ke lambung Yesus yang tertusuk (Yoh 20:27). Karena itu sangat disayangkan mereka yang berpikiran "kenapa kok Yesus digambarkan menderita di salib padahal Dia sudah mulia di Surga?" Mereka ini tidak tahu bahwa sengsara Yesus telah menjadi bagian dariNya. Dan oleh sengsara itulah kita disembuhkan (1Pet 2:24 Bdk. Yes 53:5)

Hal lain yang kita patut perhatikan adalah aspek korban Yesus yang "sekali dan selamanya." Protestant menuduh Misa Gereja Katolik yang juga disebut "Korban Misa" adalah pengkhianatan akan sifat "sekali dan selamanya" dari korban Yesus. Mereka berpendapat bahwa dengan mengadakan misa berkali-kali setiap hari dan dimana-mana, maka Gereja Katolik telah memutar waktu dan menghidupkan kembali praktek Imam Agung Yahudi yang harus mempersembahkan korban berkali-kali. Pendapat ini dilatar belakangi akan kekurangtelitian dalam membaca Ibrani dan kekurang pahaman Protestant akan makna Misa menurut Gereja Katolik.

Ketika Ibrani mengatakan bahwa korban Yesus itu adalah "satu kali untuk selamanya" (Ibr 9:12), Protestant tampaknya terlalu menekankan pada kata "satu kali" dan lupa pada kata "selamanya." Dalam pikiran mereka, seakan-akan korban Yesus itu hanya satu kali dan stop!... Tidak berlanjut lagi. Tapi bukan itu yang dikatakan Ibrani, [di Ibrani] disebutkan bahwa korban Yesus adalah "satu kali UNTUK SELAMANYA." Jadi ada dimensi keabadian dari korban Yesus tersebut. Ini dikuatkan oleh Ibrani sendiri yang mengatakan:

Ibrani 7:23-25
23 Dan dalam jumlah yang besar mereka (para imam Perjanjian Lama) telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam. 24 Tetapi, karena Ia (Kristus) tetap selama-lamanya, imamatNya tidak dapat beralih kepada orang lain. 25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.

Terlihat dimensi keabadian dari imamat Kristus (7:24 bdk. 7:17). Terlihat juga dimensi keabadian dari ke-Perantara-an Yesus yang membuat Yesus sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepadaNya (7:25).

Bersambung...
In the Name of the Father, and the Son, and the Holy Spirit, One God. Amen.



Arabic Transliteration: Bisimil-Aabi wal-Ibni war-Roohil-Qudos, al-Ilaahil-waahid. Ameen.

Offline 4L3X

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 37
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik Ritus Latin
Re: Yom Kippur (The Atonement Day)
« Reply #6 on: October 09, 2012, 10:26:54 PM »
Nah, jika Yesus bukanlah Imam Agung yang abadi dan jika korban Yesus hanya terjadi satu kali dan selesai, maka ayat diatas menjadi tidak ada artinya. Karena ayat tersebut membicarakan mengenai Imamat Abadi sang Kristus yang terus berlangsung untuk semua orang (berarti  semua orang sejak kematianNya sampai akhir jaman). Sehingga untuk selamanya Dia bisa menjadi perantara bagi mereka.

Gereja Katolik sendiri tidak pernah menganggap bahwa Misa Kudus adalah penghadiran Korban yang terpisah dengan Korban Kristus. Gereja menganggap Misa sebagai penerusan atau keikutsertaan para umat dengan korban Yesus yang sekali dan selamanya.

Hubungan antara keabadian korban Yesus dan Perayaan Misa di Gereja Katolik yang berlangsung terus menerus terlihat sangat jelas di nubuat Nabi Malakhi bab I. Dituliskan di bab tersebut bagaimana Tuhan marah-marah atas persembahan orang Israel yang tak berkenan dihadapanNya. Dalam kemarahanNya itu Tuhan menyatakan bahwa nanti akan ada korban baru yang jauh lebih sempurna dari korban Israel, sebuah korban yang tahir:

Maleakhi 1:11
Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman Tuhan semesta alam.

Dari matahari terbit sampai terbenam korban Tahir dipersembahkan bagi Allah. Apakah korban yang tahir itu? Korban yang tahir tak lain adalah Yesus yang adalah anak domba yang tak bercacat. Satu-satunya korban yang berkenan dihadapan Allah. Semua korban binatang Israel hanyalah bayangan dari korban Yesus (Ibr 9:23). Allah menerima korban binatang di jaman Perjanjian Lama karena Kristus belum dikorbankan, setelah Dia dikorbankan maka yang tiruan akan diganti dengan yang asli.

Ibrani 10:5 (Bdk Mzm 40:6-8)
5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban bakaran dan persembahan tidak Engkau kehendaki –tetapi engkau menyediakan tubuh bagiku- 6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan." 7 Lalu Aku berkata: Sungguh Aku datang: dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendakMu ya AllahKu” 8 Diatas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" –meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat- 9 Dan kemudian kataNya: "sungguh, aku datang untuk melakukan kehendakMu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. 10 Dan karena kehendakNya inilah kita telah dikuduskannya satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Bersambung...
In the Name of the Father, and the Son, and the Holy Spirit, One God. Amen.



Arabic Transliteration: Bisimil-Aabi wal-Ibni war-Roohil-Qudos, al-Ilaahil-waahid. Ameen.

Offline 4L3X

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 37
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik Ritus Latin
Re: Yom Kippur (The Atonement Day)
« Reply #7 on: October 09, 2012, 10:33:33 PM »
Bukti lain dari tidak berkenannya Allah akan korban bakaran Perjanjian Lama [karena sudah diganti Korban Kristus di Perjanjian Baru] adalah kesaksian dari para Rabbi yahudi sendiri akan berhentinya keajaiban lama dan terjadinya keajaiban baru berkenaan dengan telah disalibnya Yesus sang korban tahir. Seperti tertulis di talmud Babilonia:

Forty years before the Temple was destroyed the chosen lot was not picked with the right hand, nor did the crimson stripe turn white, nor did the westernmost light burn; and the doors of the Temple’s Holy Place swung open by themselves, until Rabbi Yochanon ben Zakkai spoke saying: "O most Holy Place, why have you become disturbed? I know full well that your destiny will be destruction, for the prophet Zechariah ben Iddo has already spoken regarding you saying: 'Open thy doors, O Lebanon, that the fire may devour the cedars' (Zech. 11:1)." (Babylonian Talmud, Yoma 39b)

Empat puluh tahun sebelum Kuil dihancurkan, undian tidak terpilih dengan tangan yang benar, ataupun utas [kain] merah [kirmizi] menjadi putih, ataupun bara api paling barat menyala; dan Pintu dari Ruang Kudus Kuil membuka sendiri, sampai Rabbi Yochanon ben Zakhai berkata: "Oh, Ruang Terkudus, kenapa engkau menjadi terganggu? Aku tahu benar bahwa takdirmu adalah kehancuran, karena nabi Zakharia anak Iddo telah berbicara mengenaimu dengan berkata: 'Bukalah pintu-pintumu, hai Libanon, suapaya api dapat memakan pohon arasmu' (Za 11:1)"

Kutipan diatas menunjukkan terjadinya "sesuatu" sekitar 40 tahun sebelum kehancuran Kuil Yahudi. Kuil Yahudi sendiri hancur pada tahun 70 masehi (dihancurkan orang Romawi), ini berarti sekitar 40 tahun sebelum 70 Masehi adalah tahun 30 masehi. Ini bertepatan dengan kematian Kristus (Kristus mati pada 33 Masehi)!

Ada empat peristiwa sejarah luar biasa yang terjadi:

#1 undian tidak terpilih dengan tangan yang benar
Sesuai Imamat 16:8-10, Imam Agung Israel akan mengambil undian bagi dua ekor kambing. Prosedurnya sebagai berikut. Sang Imam Agung mengambil dua batu, satu putih dan satu hitam, dengan dua tangannya tanpa melihat batu warna apa di tangan yang mana. Kemudian Imam Agung meletakkan kedua kepalan tangannya yang berisi batu keatas kepala kedua kambing. Lalu dia membuka kepalan tangannya. Kambing yang kejatuhan warna putih menjadi kambing La Adonai (untuk Tuhan), kambing yang kejatuhan warna hitam menjadi kambing La Azazel (untuk Azazel, tidak jelas siapa Azazel, tradisi yahudi menyebutkan bahwa Azazel adalah salah satu malaikat yang jatuh).

Nah, menurut tradisi Yahudi, adalah petanda baik bila batu putih ternyata berada di tangan kanan (dan yang hitam di kiri) sang Imam Agung. Namun setelah Yesus mati selama 40 tahun, batu putih SELALU berada di tangan kiri (dan yang hitam di kanan). Jadi yang muncul adalah petanda buruk. Tentunya petanda buruk bagi sistem korban Perjanjian Lama yang sudah ditingalkan dan tak terpakai lagi dan petanda buruk bagi mereka yang amsih menggantungkan diri atas sistem Perjanjian Lama.

#2 utas [kain] merah [kirmizi tidak pernah] menjadi putih lagi
Bila undian terpilih batu hitam dan kambing Azazel terpilih, maka Imam Agung kemudian menumpangkan tangan diatas Azazel sambil menyebutkan dosa-dosa Israel (Im 16:21). Setelah itu, kambing yang membawa semua kesalahan Israel ini akan dilepas di padang tandus (Im 16:22). Sesuai Tradisi, Azazel diberi kain merah yang diletakkan ditanduknya. Sebagian dari kain juga diletakkan di pintu Kuil. Keajaiban terjadi ketika kemudian kain tersebut menjadi putih:

Yesaya 1:18
Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Namun, berdasarkan pengakuan Talmud Yahudi sendiri, keajaiban ini berhenti dan tidak pernah terjadi lagi! Kain merah tidak pernah lagi menjadi putih!

Ini adalah tanda dari Allah bahwa silih dosa telah dilakukan Kristus dengan sempurna sehingga peran Azazel tidak diperlukan.

#3 bara api paling barat [tidak pernah] menyala
Dalam agama Yahudi dikenal dian tujuh lilin yang menyimbolkan hubungan dengan Allah, RohNya dan keberadaanNya. Dalam kuil pun Yahudi ada tujuh lampu sebagaimana dian tujuh lilin tersebut. Di siang hari empat lampu ditengah tidak dinyalakan dan baru dinyalakan saat matahari terbenam (sementara dua lampu di Timur menyala di siang hari). Sementara itu lampu paling barat harus selalu menyala siang dan malam tanpa kecuali. Dari lampu paling barat inilah api diambil untuk menyalakan kembali lampu-lampu lainnya. Karena itu para Rabbi selalu mengawasi agar minyak zaitun cukup dan tidak habis bagi nyala api di lampu paling barat. Namun setelah kematian Yesus, setiap malam selama empatpuluh tahun lampu paling barat selalu mati meskipun para Rabbi mengusahakan dengan berbagai cara agar lampu itu terus hidup sepanjang malam dengan segala cara (Ernest Martin, Research Update, April 1994, p.4)!!

#4 Pintu dari Ruang Kudus Kuil membuka sendiri
Kesaksian dari Rabbi Yochanon ben Zakkai yang terekam di Talmud. Pintu Ruang [Maha] Kudus di kuil terus menerus terbuka dengan sendirinya. Dan ini terjadi setiap malam sejak Yesus mati sampai kehancuran kuil itu sendiri (70 masehi).

Sang Rabbi merasa bahwa terbukanya pintu Ruang Maha Kudus dengan sendirinya tersebut merupakan tanda kehancuran. Namun, seusai iman Kristus kita tahu bahwa alasan sebenarnya adalah dimulainya hubungan baru antara Allah dan manusia. Semua orang sekarang boleh mendekat ke Allah dan Allah akan tinggal bersamanya (Wah 3:20).


Tuntaslah sudah korban binatang Perjanjian Lama. Sekarang, di merata dunia, dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari, para imam-imam Katolik merayakan Misa yang merupakan kepenerusan dari Korban Kristus. Di misa-misa tersebut satu-satunya korban yang berkenan dihadapan Allah, yaitu Tubuh Kristus (Ibr 10:5,10), dirayakan dengan penuh kekudusan. Malakhi 1:11 telah terpenuhi. Amin.

PS
Ungkapan "Kambing Hitam" atau "Scape Goat" atau "Escape Goat" berasal dari Tradisi kambing Azazel Yahudi yang terpilih karena kejatuhan undian batu hitam. Dialah kambing yang kepadanya semua kesalahan ditimpakan (Im 16:21-22 bdk Yes 53:4-6).

Selesai.
In the Name of the Father, and the Son, and the Holy Spirit, One God. Amen.



Arabic Transliteration: Bisimil-Aabi wal-Ibni war-Roohil-Qudos, al-Ilaahil-waahid. Ameen.