karena Kung adalah tokoh Katolik, saya carikan jawaban sesuai iman Katolik:
http://katolisitas.org/5792/kebangkitan-badanSt. Paulus mengajarkan, “[Yesus Kristus] akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.” (Fil 3:21). “Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.” (1 Kor 15:42-44), lihat 1 Kor 15:53.
Berdasarkan ajaran para Rasul, maka para Teolog mengelompokkan empat karunia sehubungan dengan kebangkitan badan orang- orang benar:
a. Tidak dapat menderita (incapability of suffering/ impassibilitas), tidak dapat lagi mengalami sakit ataupun mati. Why 21:4 “Dan Ia [Tuhan] akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau rapat tangis, dan duka cita sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (lihat juga Why 7:16, Luk 20:36: “Sebab mereka tidak dapat mati lagi”. Alasan mendasar impassibilitas ini adalah karena tubuh tunduk/ taat sempurna kepada jiwa. (Summa Theology, Suppl. 82,1)
b. Subtilitas, yaitu, sebuah kodrat yang rohani/ spiritual. Namun demikian, ini tidak untuk diartikan bahwa tubuh diubah menjadi hakekat spiritual ataupun penghalusan tubuh/ matter menjadi tubuh yang tidak bisa diraba (etheral body), lihat Luk 24:39 [disebutkan bahwa Yesus yang bangkit mempunyai tubuh yang dapat diraba, mempunyai daging dan tulang]. Maka model tubuh spiritual ini adalah tubuh kebangkitan Kristus, yang dapat keluar dari kubur yang tertutup rapat dan yang menembus pintu yang terkunci (Yoh 20:19, 26). Alasan dasar tubuh yang rohani ini adalah kesempurnaan dominasi jiwa yang ter-transfigurasi, terhadap tubuh (Summa Theology, Suppl. 83,1).
c. Agilitas, yaitu kemampuan tubuh untuk mentaati jiwa dengan kemudahan yang sempurna dan gerakan yang cepat. Maka ini bertentangan dengan beratnya tubuh duniawi yang dikondisikan oleh hukum gravitasi. Agilitas ini terjadi pada tubuh Kristus yang secara tiba- tiba hadir di tengah para Rasul-Nya dan yang lenyap dari pandangan mereka juga dengan cepat (Yoh 20:19, 26; Luk 24:31). Alasan dasar agilitas adalah kesempurnaan dominasi jiwa yang ter-transfigurasi, yang telah memindahkan tubuh (Summa Theology, Suppl. 84, 1)
d. Klaritas, bebas dari segala bentuk deformasi, dan diisi oleh keindahan dan terang. Yesus mengatakan, “Pada waktu itu orang- orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.” (Mat 13:43), lih. Ul 12:3. Model transfigurasi ini adalah Transfigurasi Yesus di gunung Tabor (Mat 17:2), dan setelah kebangkitan-Nya (Kis 9:3). Alasan dasar transfigurasi ini adalah keindahan yang melimpah ruah dari jiwa yang ter-transigurasi ke dalam tubuh. Tingkat transfigurasi tubuh, menurut 1 Kor 15:41-, akan bervariasi tergantung dari tingkat keindahan jiwa, yang sebanding dengan ukuran jasa/ perbuatan kasih yang dilakukannya. (Summa Theology, Suppl. 85, 1)
sedangkan tubuh orang- orang yang jahat akan bangkit di dalam ketidakbinasaan (incorruptibility and immortality), tetapi mereka tidak mengalami transfigurasi (Sent. certa)
Incorruptibilitas dan immortalitas ini merupakan prasyarat bagi penghukuman abadi bagi tubuh di neraka. (Mat 18:8-). Immortalitas (lih. 1 Kor 15:52-) tidak termasuk perubahan tubuh dan fungsi- fungsi yang berhubungan dengan perubahan tubuh, tetapi pada orang jahat ini, immortalitas tidak berarti bahwa mereka tidak dapat menderita. (Summa Theology, Suppl. 86, 1-3).
------
Pada saat kebangkitan badan nanti, kita akan memperoleh kembali tubuh kita pada saat kita dewasa, saat dikatakan kita mencapai kemungkinan terbesar akan kesempurnaan alami tubuh manusia. Memang tidak dinyatakan umur berapa (karena di surga, waktu tidak ada lagi, demikian pula, tidak ada tahun yang ditentukan oleh perputaran bumi terhadap matahari), namun kemungkinan, keadaan tubuh yang dibangkitkan adalah tubuh kita pada usia 30- 33an, yaitu seperti pada usia Tuhan Yesus ketika Ia wafat dan bangkit.
Dasarnya adalah pengajaran St. Thomas Aquinas, yang mengajarkan bahwa tubuh kebangkitan yang kita peroleh mempunyai kemungkinan terbesar kesempurnaan alami. Ini dicapai pada usia sekitar 30 tahun yaitu ketika tubuh seseorang menjadi dewasa, namun tidak/ belum tua. Maka walaupun seseorang meninggal pada usia lanjut, namun ketika ia dibangkitkan pada Kebangkitan badan di akhir jaman, maka tubuh yang dibangkitkan adalah tubuhnya ketika ia berusia sekitar usia 30-an. Demikian pula manusia yang meninggal saat bayi, ia juga akan dibangkitkan dengan tubuhnya pada usia dewasa sekitar 30 tahun-an tersebut.
--------
semoga puas ya Kung..