Kalau kita renungkan sejenak ttg makna dr Anugerah, segera kita tahu bhw Anugerah tdk bergantung pada alamatnya, ttp mutlak pada yg mengkaruniakannya, kalau ditawarkan artinya tergantung pada yang akan menerimanya ( ada opsi unt mengamini atau menolak )
Saya mengerti maksud adhi... namun mungkin krn saya nonK, saya berbeda persepsi.
Dalam pandangan saya :
Firman yg diucapkan ke Adam tsb adalah Anugerah .... dan Anugerah disampaikan karena Allah Kasih.
Kalau Adam & hawa diperingatkan unt tdk makan buah pengetahuan yg baik dan jahat, itu mrk masih mulia/ masih hidup rohaninya, jd freewill masih ada, disitu bkn Anugerah yg bekerja ttp , TAWARAN untuk hidup atau mati
Terus terang, bagi saya agak sulit untuk mengertikan Firman yg disampaikan kepada Adam tsb sekedar tawaran..... tetapi itu adalah sebuah 'tawaran' yg disampaikan dan YANG menyelamatkan dan ---imo--- karena KasihNYA.
Apabila Allah tidak Kasih, maka mungkin/ kayaknya, (saya nebak nebak aja siii
) ---> Dia gak akan mengeluarkan 'nasehat' tsb (saya cenderung menggunakan kata 'nasehat / Firman' ketimbang 'tawaran') kepada Adam ---> ibarat kasarnya : "terserah... lu mo makan kek, nggak kek, lu mati kek, nggak kek ... "
seperti pd reply saya sebelumnya kita perlu konsisten dg: kalau sudah mati tdk mungkin bisa memilih.
sebenernya menurut saya, disini bukan ttg bisa milih atopun sudah gak bisa milih lagi.
Tetapi Anugerah tsb sepertinya SELALU Allah berikan (karena Dia Kasih) agar manusia tidak mati (rohani) ataupun tidak LAGI (not anymore) mati rohani.
Sejak Adam (yg menurut Adhi masih bisa memilih) ---> Anugerah Firman disampaikan
Jaman para nabi (yg artinya sudah tidak bisa memilih) ---> Anugerah Firman juga diberikan
Sampai Yesus lahir ---> Anugerah Firman (bahkan ampe berbentuk manusia) disampaikan.
Di jaman sekarang ini ---> Anugerah FirmanNYA nggak jadi macet/musnah, masih terus tersampaikan berupa literatur (Alkitab).
Taurat dan aturan2nya yang memang dibuat Nya dg sangat banyakitu , dimaksudkanNya agar mns menyadari bhw tdk mungkin mrk bisa melakukannya
Disini saya juga berbeda mengertikannya dengan adhi...
Sejak awal "jangan makan buah", lalu Taurat, lalu Yesus s/d Alkitab ---> itulah AnugerahNYA yg gak bosen2nya dikasih lagi, dikasih lagi. Anugerah2 ini ---imo--- BUKAN utk nunjukin : "tuh... lu orang manusia gak mampu tanpa AnugerahKU", tetapi di kasih agar manusia tidak mati rohani.
Adam telah mengingkari "perjanjian" paling tua antara manusia dgn Allah, diberikan Taurat --- masih juga di ingkari oleh bangsa Israel ---> dikasih lah Yesus...., masih juga di ingkari ---> dikirim 'Penolong' ... plus Alkitab
survive ... gak ada yg sempet tau ttg Alkitab krn buta huruf dlsb ? ---> Taurat dihati, Dia tuliskan.
Jadi dalam pengertian saya :
- Kasih 'biang' utamanya
- Firman adalah Anugerah.
- Anugerah ini adalah anugerah yang menyelamatkan.
- Dan 'hukum'nya pun tetap, sejak Adam s/d sekarang :
"mao selamat ? dengar/turutlah FirmanNYA"
Secara global (bukan menyangkut ttg para nabi, rasul, bangsa pilihan atopun para kudus) ...
all mankind, Anugerah yg menyelamatkan sudah/selalu diberikan.
salam.