kadang2 suka nggak ngerti deh.
Masalah outsourcing, masalah upah rendah ini kan sudah diketahui oleh buruh saat mereka melamar kerja.
Jadi kalo nggak mau dikontrak, atau digaji rendah ya jangan melamar disitu...
dikira cari pekerjaan itu gampang apa, main mogok2 seenaknya..., ntar kalo usaha bosnya mandek dan gak bisa bayar gaji, dia ngomel2 lagi...
Itu kan khas manusia Indonesia, bro. Jika tidak punya pekerjaan, maka apapun persyaratannya diterima, yang penting kerja, digaji berapapun mau. Setelah bekerja, mulai melihat pekerjaannya koq berat, mulai ogah ogahan. Setelah itu karena mulai belanja, berasa uangnya ngga cukup, minta naik gaji. Setelah itu saling ngobrol, rencanain demo, minta kenaikan gaji. Kalau tidak diberi, ngamuk atau mogok. Paling ekstrim, perusahaan tempatnya bekerja dirusak. Perusahaannya tutup, dipindah ke Vietnam, maka kembali menganggur. Tawaran kerja apapun diterima. Hadeeeh, kapan selesainya kalau gitu terus ?
Walau, jujur saja, kita juga harus rasional dalam melihat gaji UMR yang cuma pas pasan untuk byar kontrakan dan makan, itu saja.