PT Freeport Indonesia Mengaku Kesulitan Keuangan
Rabu, 10 Oktober 2012 | 03:57 WIB
areal pertambangan PT Freeport di Papua.
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan tetap ngotot menagih kewajiban dividen PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada Kementerian BUMN sebesar Rp 350 miliar. Namun, PT Freeport Indonesia menyatakan belum sanggup membayar dividen dalam waktu dekat.
"Pembayaran dividen tergantung kondisi perusahaan. Jadi belum bisa dibayarkan sekarang," ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto di Jakarta, Selasa (9/10/2012).
Menurut Rozik, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu saat ini mengalami kendala keuangan sehingga belum bisa membayarkan dividen pada tahun ini.
"Salah satu penyebabnya adalah turunnya produksi," ujarnya.
Biasanya, kata Rozik, produksi PT Freeport 900.000 ton per tahun, tetapi hingga saat ini belum bagus. Rozik memperkirakan produksi tahun ini hanya 80 persen dari kondisi normal.
"Memang sekarang kami mengeksplorasi yang cadangannya rendah. Permasalahannya timing sequence," ungkap Rozik.
Sebelumnya, Dahlan menyatakan tidak peduli terkait konfirmasi dari Freeport yang mengaku mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban pembayaran dividen ke kas negara. Dahlan mengatakan hal tersebut telah membuat BUMN dalam posisi yang sulit.
Sumber :Antara
Editor :Ana Shofiana Syatiri
Setelah emas habis dikeduk, setelah lingkungan dirusak.
Tidak mau bayar pula? Indonesia dianggap apa oleh mereka itu?