Ada Festival Makan Kucing di Peru

[Husada]

Ada Festival Makan Kucing di Peru
Jumat, 12 Oktober 2012 | 15:39 WIB

LIMA, KOMPAS.com — Setiap bulan September, di kota La Quebrada, Peru, digelar festival besar untuk menghormati Santa Efigenia, perempuan suci yang diyakini sebagai pelindung warga Peru keturunan para budak Afrika.

Namun, dalam perayaan ini ada bagian yang mungkin membuat sebagian orang mengernyitkan dahi. Dalam festival tahunan ini juga digelar La Festival Gastronomico del Gato atau yang dalam bahasa sederhananya adalah festival makan daging kucing.

Acara yang tak lazim ini dilakukan untuk mengenang masa-masa saat para penduduk awal Peru harus berjuang untuk sekadar mendapatkan makanan sehingga tak jarang mereka harus menyantap daging kucing.

Menurut laporan BBC, puluhan kucing dipelihara secara khusus demi festival tahunan ini. Apa saja menu festival ini? Mulai dari daging kucing rebus bumbu pedas hingga daging kucing bakar bumbu rempah.

Dan, menurut yang pernah mencicipinya, rasa daging kucing tak berbeda dengan daging kelinci. Bahkan, menurut warga Peru, daging kucing bisa menyembuhkan bronkitis dan bisa meningkatkan kesuburan manusia.

Namun, bagi sebagian besar orang di dunia, kebiasaan ini sangat tak lazim. Sementara bagi para pencinta binatang, kegiatan ini bisa dikategorikan sebagai kekejaman terhadap hewan.

Bahkan organisasi pejuang hak-hak hewan pernah memprotes acara ini. Namun, protes itu tak berarti apa-apa dan festival terus berlanjut.

Sumber :Huffington Post
Editor :Ervan Hardoko


 

Sis Kitty pasti ngamuk kalau kebetulan sedang berjalan jalan di Peru.

Jadi ingat ketika masih remaja, dari pinggiran (kerna tinggal di kampung), 'razia' ke rumah sakit di kota, cari kucing muda. Lazimnya, kucing RS gemuk-gemuk. Pesta malam mingguan dengan daging kucing, deh. Tapi tidak di festivalkan seperti yang dikisahkan di atas.

[hello kitty]

wauww..tampang alim, ternyata hobi makan daging kucing??
tidak menyangka..

[Husada]

wauww..tampang alim, ternyata hobi makan daging kucing??
tidak menyangka..

Kitty, pernah saya baca, kalau tidak salah ingat, begini, "Don't judge the book from gedebug di Ciledug".

Eh, alim? Makasih. Tapi, coba tanya Phooey, apa beliau sependapat dengan Kitty tentang kealiman Husada?

Dan lagian, saya kira antara alim dan makan kucing , nggak ada hubungan, tuh.

Damai, damai, damai.

[bruce]

Kitty, pernah saya baca, kalau tidak salah ingat, begini, "Don't judge the book from gedebug di Ciledug".

Eh, alim? Makasih. Tapi, coba tanya Phooey, apa beliau sependapat dengan Kitty tentang kealiman Husada?

Dan lagian, saya kira antara alim dan makan kucing, nggak ada hubungan, tuh.

Damai, damai, damai.

Sepakat, kucing yang lembut dan gemulai, juga ternyata suka makan tikus, he he he he.

[hello kitty]

wah..jadi curiga.
Leon dan Mas Shakes kan auranya lembut dan manis tuh. jangan2 suka makan daging kucing juga?
kita tunggu konfirmasi dari yang bersangkutan dulu

[Husada]

wah..jadi curiga.
Leon dan Mas Shakes kan auranya lembut dan manis tuh. jangan2 suka makan daging kucing juga?
kita tunggu konfirmasi dari yang bersangkutan dulu

Anggaplah kecurigaan Kitty benar, bahwa beliau-beliau itu terbilang sebagai pelahap kucing. Apakah Kitty hendak menyiapkan berbagai model hidangan berbahan daging kucing di pesta nanti?

[bruce]

Anggaplah kecurigaan Kitty benar, bahwa beliau-beliau itu terbilang sebagai pelahap kucing. Apakah Kitty hendak menyiapkan berbagai model hidangan berbahan daging kucing di pesta nanti?

BBQ cats have become a popular delicacy in China's northeast city of Changchun. Despite health warnings from the Animal Disease Control Center, many restaurants provide live cats for customers to choose from, and then cook them on the spot.

According to City Evening report, several cats were locked in a cage in front of a BBQ shop. A waiter showed the cats to a customer, which were then killed and cooked on the spot, fetching about RMB 100 yuan each (approximately US$13).

According to cat vendor Lao Zhou, people eat cats, but currently no one is in the business of raising cats for slaughter; cat vendors normally collect them from households, paying 20 to 30 yuan for each.

Aside from being served in restaurants, cats are also sold in the pigeon market on Taibei Ave, Changchun city. BBQ stalls are set up in close proximity to the cat stall. According to a chef that specializes in cooking cat meat, customers first pick out a cat from the market and then bring the slaughtered animal to him. He will cook the cat for a fee of about 10 yuan (approximately US$1.50).

According to the local Animal Health Supervision Institute, all animal or poultry products sold in markets or restaurants should be killed in a designated location that meets sanitation standards and passes the food safety inspections. Currently, there is no designated area for slaughtering cats because killing cats for sale is unlawful.

According to Mrs Li Xiuyun, Chief of the Changchun Animal Disease Control Center, people are misled by the myth that eating cats is beneficial to one's health. On the contrary, cats can be infected with many types of parasites, which can be passed on to humans if they eat an infected animal.

Jangan jangan om mod Hus sudah pernah mencicipi nih

 

[Husada]

Jangan jangan om mod Hus sudah pernah mencicipi nih
 

Mencicipi apa Glomod Bruce? Kalau yang Glomod sajikan gambarnya, tentu belum. Wong itu baru saya lihat, di gambar pula.

Kalo mencicipi daging kucing, saya kira dari posting saya tentang 'razia' ke RS itu, sudah ketahuan to? Menurut saya, daging kucing itu, teksturnya di lidah, lebih kenyal dari daging ayam. Tapi dampaknya itu, loo. Bikin hangat. Lebih hangat dari dampak kambing, dan kuda. Kuda itu lebih hangat daripada kambing. Nah, kucing, itu sedikit di atas kuda.

Damai, damai, damai.

[bruce]

Mencicipi apa Glomod Bruce? Kalau yang Glomod sajikan gambarnya, tentu belum. Wong itu baru saya lihat, di gambar pula.

Kalo mencicipi daging kucing, saya kira dari posting saya tentang 'razia' ke RS itu, sudah ketahuan to? Menurut saya, daging kucing itu, teksturnya di lidah, lebih kenyal dari daging ayam. Tapi dampaknya itu, loo. Bikin hangat. Lebih hangat dari dampak kambing, dan kuda. Kuda itu lebih hangat daripada kambing. Nah, kucing, itu sedikit di atas kuda.

Damai, damai, damai.

Bagaimana dengan ular, bro? Pasti sudah pernah mencoba kan? Berhubung ular lebih 'populer' dibanding kucing.


snake soup


snake barbeque

Kalau macan/harimau, pernah jugakah?

 

[Husada]

Bagaimana dengan ular, bro? Pasti sudah pernah mencoba kan? Berhubung ular lebih 'populer' dibanding kucing.


snake soup


snake barbeque

Kalau macan/harimau, pernah jugakah?

 

Daging ular, nah... ini nyaris sama dengan kucing dalam hal dampak. Tapi ular yang saya maksud adalah ular piton alias ular sawah. Ular lainnya, yang pernah saya konsumsi hanya darah cobra. Di BSD (Bekasi Sono Dikit) ada tuh.

Macan/harimau? Gelo, itu hewan dilindungi. Saya masih konsisten dengan signatureku. Pro Patria sebagian saya artikan sebagai patuh pada negara dengan aturannya. Nah, kalo negara sudah melarang, mosok saya langgar? Tapi kalau macan dahan, itu loo entah apa bahasa Indonesianya yang pas, yang pasti di kampung saya dulu dinamai dengan macan akar, itu sudah pernah saya konsumsi. Yah... dampaknya sama dengan dampak daging kucing.

[bruce]

Daging ular, nah... ini nyaris sama dengan kucing dalam hal dampak. Tapi ular yang saya maksud adalah ular piton alias ular sawah. Ular lainnya, yang pernah saya konsumsi hanya darah cobra. Di BSD (Bekasi Sono Dikit) ada tuh.

Saya masih belum sanggup menyantap ular, bro, he he he.

Karena soup kepala ikan masih lebih enak rasanya.





 

[Husada]

Saya masih belum sanggup menyantap ular, bro, he he he.

Karena soup kepala ikan masih lebih enak rasanya.

Yang saya kisahkan itu hanya romantika masa remaja bagi saya. Sudah berlalu. Sekarang ini... sudah coba hidup normal seperti orang kebanyakan umumnya.

[bruce]

Yang saya kisahkan itu hanya romantika masa remaja bagi saya. Sudah berlalu. Sekarang ini... sudah coba hidup normal seperti orang kebanyakan umumnya.

Lho, apakah masa remaja anda tdak normal, bro?
Antara hidangan yang dimakan dan hidup normal itu tidak saling pengaruh mempengaruhi lho.
Kucing, doggie, ular, rusa, tikus, kelelawar, bahkan belalang, kalajengking, adalah makanan. Tergantung tempat dan kebiasaan saja koq.

Bagi kita pork barbeque adalah maknyus, sementara bagi sebagian orang dianggap makanan kerak neraka, ha ha ha ha.

 

[RHCP]

adik saya juga memelihara ikan, entah namanya apa. bentuknya kecil2, warna hitam berkilauan, dimasukkan ke toples2 selai.
kalau meninggal, biasanya si ikan langsung dioper ke tempat sampah.
selesai

itu mungkin ikan cupang alias ikan aduan.....biasanya ditaruh dalam toples begituan.....kalo meninggal sebaiknya panggil Pendeta didoakan.....kalo mati yah langsung dikubur.....

[Husada]

Lho, apakah masa remaja anda tdak normal, bro?
Antara hidangan yang dimakan dan hidup normal itu tidak saling pengaruh mempengaruhi lho.
Kucing, doggie, ular, rusa, tikus, kelelawar, bahkan belalang, kalajengking, adalah makanan. Tergantung tempat dan kebiasaan saja koq.
Bagi kita pork barbeque adalah maknyus, sementara bagi sebagian orang dianggap makanan kerak neraka, ha ha ha ha.
 

Ketidaknormalan yang saya maksud seperti makan tidak teratur, bermalam di berbagai tempat, bisa mabok 2 hari 2 malam, jalan kaki 50 km.an, yang gitu-gitulah. Tentang kuliner, bukan di tempat penjualan khusus. Romantika remaja membawa berburu dengan senapan angin, dapat piton, sembelih, dapat musang, panggang, dapat biawak, pestakan, gitu. Yang ekstrim kalau dapat siamang. Entah dilindungi ato tidak, ini tidak saya perhatikan ketika itu. Ekstrimnya, ketika hendak disembelih, siamang itu nyembah. Perlu aorang-orang khusus bernyali raja tega untuk mengeksekusi. Kalau sudah tersaji sih, istilah Betawinya, bodonanan.