dibandingkan dengan sumber dari sini bro:
"Mark wrote his Gospel under the direction of Saint Peter and is mentioned by that Apostle in his First General Epistle. Peter writes, The church that is at Babylon saluteth you; and so doth Mark my son. Peter ordained Mark Bishop of Alexandria. The idolaters of that city bound him, dragged him over jagged rocks, and beat him; whereupon, the Lord appeared, summoned him to heavenly glory, and received his spirit
“"Ini juga dikatakan oleh penatua (Yohanes): Markus, yang menjadi penterjemah bagi Petrus, menulis dengan teliti, meskipun tidak berurutan, apa yang diingat-nya [Petrus] dari perkataan atau tindakan Kristus. Karena dia [Markus] tidak mendengar sendiri maupun menjadi pengikut langsung dari Tuhan, tetapi kemudian, seperti saya katakan, menjadi pengikut Petrus, yang menyesuaikan pengajarannya menurut kebutuhan pendengarnya, tetapi tidak dengan maksud untuk memberikan riwayat yang beruntunan dari pengajaran Tuhan, sehingga Markus tidak keliru ketika menuliskan sejumlah hal menurut ingatannya. Karena dia berhati-hati dalam satu hal, yaitu tidak menghilangkan apa pun yang didengarnya, maupun tidak menyatakannya dengan tidak tepat." Hal-hal ini dituliskan Papias mengenai Markus.”
—Eusebius, Hist. Eccl., iii. 39
maaf bro, bukan maksud mengulang nih hanya saja kita satukan saja dulu kronologisnya.
1. Markus menulis SETELAH Petrus martir
2. Markus menulis SEBELUM Petrus Martir."
AFAIK, quotation yg pertama itu diambil dari journal yg ditulis oleh St. Demetrius of Rostov.
Journal selengkapnya dapat dilihat di sini:
http://www.chrysostompress.org/lives_4_january.htmlKalo kita lihat, St. Demetrius hanya sempat menggunakan 1 paragraf utk mengkisahkan sejarah Markus.
Ttg cara/detail Markus menuliskan Injil, St. Demetrius hanya sempat menggunakan 1 kalimat.
Jadi IMO Terlalu dini utk menyimpulkan dari satu kalimat pendek ttg detail kisah penulisan Injil Markus.
Terlalu dini utk menyimpulkan ini bahwa Petrus mendiktekan apa yg harus ditulis oleh Markus utk keseluruhan Injil Markus.
Jadi, tidak bertentangan sebelumnya jika penjelasan panjang dan detail dari Eusebius diringkas dalam satu kalimat saja oleh St. Demetrius, bahwa Markus menulis injilnya
di bawah pengarahan (under direction of) St. Peter.
Detail yg dikisahkan oleh Eusebius itu lebih lengkap, yaitu: Markus mengikuti Petrus, mendampingi Petrus dalam kotbah2nya, mengingat2 semua yg diajarkan Petrus, dan ketika Petrus telah dibunuh, maka Markus menuliskan kembali ajaran2 Petrus atas permintaan jemaat Roma.
Dari detail Eusebius ini, rasanya kok masih sah2 saja kalo St. Demetrius merangkumnya dalam satu kalimat pendek dengan menuliskan bahwa Markus menulis Injil
di bawah pengarahan Petrus.
IMHO, tidak ada pertentangan dari kedua catatan sejarah ini. Yang seolah2 tampak sebagai pertentangan, sekali lagi IMO, adalah dikarenakan beda penekanan saja.jika yang saya tangkap bahwa kemungkinan BESAR Kitab Markus telah ditulis namun belum tersusun (mirip jurnal harian) dan ada kemungkinan berbahasa Aram/Ibrani karena masih adanya Petrus, lalu pada jemaat Roma Markus menyalin KEMBALI dalam bahasa Yunani setelah Petrus Martir. CMIIW
Jurnal berbahasa aram ditranslate kebahasa Yunani sesuai dengan kebutuhan jemaat Roma.
IMHO, Anda mau mengambil analisa demikian jg ga masalah kok.
Ga ada yg bisa membuktikan bahwa dugaan Anda ini salah.
Mungkin benar, Markus atau mungkin Petrus sendiri, pernah menuliskan journal atau catatan ttg ajaran2 Petrus.
Bisa dalam bahasa Yunani, bisa dalam bahasa Aram. Yang dalam bahasa Aram diterjemahkan oleh Markus ke bahasa Yunani.
No problem at all!!
lalu yang dipakai sekarang adalah yang DITINGGALKAN untuk jemaat Roma.
Ya, Injil yg dituliskan oleh Markus dan ditinggalkan kepada jemaat Roma itu adalah tulisan final dari apa yg disebut sebagai Injil Markus.
Mungkin berupa rangkuman dari journal2 atau ajaran2 lisan Petrus, bisa jadi adalah kumpulan dari journal2 yg pernah ditulis sebelumnya, mungkin ada bagian yg didikte langsung oleh Petrus, mungkin ada yg ditulis sendiri oleh Markus berdasar apa yg dia ingat dari ajaran2 Petrus, dan masih banyak lagi kemungkinan2 lainnya yg tidak bisa kita konfirmasi.
Tapi yang pasti, dari semua ini, hasilnya diperoleh satu kitab yg disebut Injil Markus, dan Gereja mengkonfirmasi dan menyatakan bahwa Injil Markus ini menjadi salah satu kitab yg dimasukkan dalam daftar kanon Kitab Suci Gereja.
Otoritas Gereja telah menggerakkan Injil Markus ini, maka umat katolik menerima dengan sepenuh iman bahwa Injil Markus memuat kebenaran sejati akan Sang Firman itu.