Damai bagimu Sol.Tentang terbitnya Alkitab, Leonardo sudah memaparkan sangat bagus, bahwa ayat-ayat Alkitab bukan didiktekan oleh Allah kemudian dicatat. Nah, bagaimana pula cara Firman Tuhan yang tertulis itu mempunyai otoritas? Firman Tuhan yang tertulis itu akan tetap menjadi tulisan sampai kapanpun. Jadi, bukan Firman Allah yang tertulis itu yang berotoritas, tetapi proses penginterpretasian terhadap Firman Tuhan itulah yang berotoritas.
Sepuluh Perintah Allah sudah pasti bersifat dikte bukan hasil karangan Musa.
Mengatakan semua ayat Alkitab bukan dikte sudah menyalahi apa yang dikatakan Tuhan didalam ayat sbb:
Yesaya 8:1 Berfirmanlah Tuhan kepadaku: "Ambillah sebuah batu tulis besar dan
tuliskanlah di atasnya dengan tulisan biasa: Maher-Syalal Hash-Bas."
Yehezkiel 24:2 "Hai anak manusia,
tuliskanlah tanggal hari ini, ya, tanggal hari ini. Pada hari ini juga raja Babel mulai menyerang Yerusalem.
Dan banyak lagi ayat yang jelas jelas Allah menyuruh “tuliskanlah.”
Memang tidak semua bersifat dikte tetapi semua penulis Alkitab diinspirasikan oleh Roh Kudus setiap kali menulis wahyu Tuhan.
Otoritas Firman Tuhan ada pada dirinya sendiri bukan penginterpretasinya :
Kis.20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.Roma 1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:05:25 AM
Iman percaya juga timbul dari kuasa mendengar Firman yang tertulis tersebut bukan kitabnya.
Coba simak frasa solideogloria yang saya tebalkan dan saya garisbawahi itu. Apakah mungkin mendengar terhadap tulisan? Bukankah suara yang didengar? Bagaimana mendengar sesuatu yang tertulis?
Kalau seseorang membaca Alkitab dan akhirnya bertobat maka ia mendengar berita Injil itu didalam hatinya bukan dengan kupingnya,seperti sejarah Agustinus dan Martin Luther yang bertobat dari apa yang dibacanya bukan apa yg dikotbahkan gerejanya.
Firman Tuhan yang tertulis itu tidak berotoritas. Otoritas timbul ketika proses penginterpretasian Firman Tuhan yang tertulis itu. Ketika Firman Tuhan yang tertulis dibaca, kemudian diinterpretasi, saat itu pula timbulnya otoritas. Jadi, bila sudah mengandalkan Alkitab (Firman Tuhan yang tertulis) dan interpretasi, itu bukan lagi hanya/sola Alkitab, tetai sudah Alkitab+interpretasinya. Sudah nangkep?
Sudah saya jelaskan bahwa kuasa dan kekuatan Allah ada didalam Firman tertulis itu sendiri bukan seperti ajaran Neo Orthodox nya Karl Barth yang anda anut.
Pemahaman Firman Tuhan merupakan iluminasi Roh Kudus yang menyebabkan seseorang lahir baru dan memperoleh iman.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:05:25 AM
Roh Kudus juga senantiasa bekerja selaras dengan Firman Tuhan yang tertulis di Alkitab.
Bagaimana mungkin selaras? Tulisan di Alkitab sebagai Firman Tuhan yang tertulis, hanyalah tulisan. Nah, interpretasi atas Firman Tuhan yang tertulis itu, selaras dengan pekerjaan Roh Kudus. BETUL. Kalo hanya Firman Tuhan yang tertulis tanpa dibaca dan tanpa diinterpretasi, itu hanya tulisan saja, hanya benda mati saja. Ketika dibaca dan diinterpretasi, maka otoritas muncul dari penginterpretasian itu. Sudah nangkep?
Otoritas Firman Tuhan melekat didalam Firmannya bukan berpindah kepada manusia !
Hanya dengan bantuan iluminasi Roh Kudus saja seseorang bisa memahami Firman Tuhan dengan benar.
Ajaran anda inilah yang mengakibatkan manusia sering mencuri kemuliaan Tuhan dengan menganggap hanya institusi atau manusia tertentu saja yang berhak menafsirkan Alkitab secara benar.
Bersandar kepada manusia inilah yang dikutuk oleh Tuhan.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:05:25 AM
Anda secara tidak sadar sudah menganut ajaran “Neo Orthodox” dari Karl Barth yang menganggap Firman Tuhan baru menjadi Firman kalau sudah diterima atau dipahami oleh manusia.
Saya kurang pasti apakah pemahaman kita terhadap orthodox itu sama atau berbeda. Tentang orthodoxy dari pemahaman yang pernah saya ketahui, jangankan yang neo, yang paling tuapun saya percaya.
Memang cara anda memandang Alkitab persis ajaran Neo Orthodox Karl Barth yang menganggap Alkitab hanya tulisan mengenai Firman Allah bukan Firman Allah itu sendiri,silahkan anda pelajari sendiri.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:05:25 AM
Alkitab adalah Firman Tuhan dan akan tetap menjadi Firman Tuhan apakah manusia memahaminya atau tidak.
sependapat. Firman Tuhan itu adalah lukisan tentang Kasih Allah kepada manusia. Sebagai tujuan dari kasih itu, maka manusia harus memahaminya, lepas dari apakah menuruti kasih itu atau tidak. Jadi, Firman Tuhan yang tertulis itu, akan tetap menjadi Firman Tuhan sampai kapanpun, bila tidak diutak-atik.
Firman Tuhan bukan sekedar lukisan ataupun tulisan tetapi adalah representasi dari kebenaran Allah sendiri yang harus ditaati pebuh oleh manusia.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:05:25 AM
Hanya mereka yang mendapat iluminasi dari Roh Kudus yang mampu memahami Alkitab secara benar,dan semua gereja Protestan mengakui bahwa hanya Alkitab saja yang merupakan sumber kebenaran yang berotoritas didalam ajaran gereja (Sola Scriptura) bukan ajaran bikinan gereja/manusia.
Karena menganut pemahaman seperti itu pula maka solideogloria sempat terlanjur yang sampai sekarang belum solideogloria ralat, bahwa solideogloria mengerti secara komprehensif atas rencana Allah hanya dengan membaca Alkitab.
Camkan itu.
Damai bagimu.
Kalau bukan dari Alkitab emangya dari mana anda memahami semua rencana keselamatan yang komprehensif dari Allah ?
Apakah tradisi bikinan gereja ?
Apakah magisterium ?
Silahkan baca “The Sufficiency of Scripture” pada :
http://forumimankristen.com/index.php/board,9.0.html