komunikasi dengan malaikat

[bruce]

berhubung tidak suka anak kecil, sulit buat saya untuk melihat malaikat dalam diri mereka

 

[Lily]

tapi ya silakan buat yang terbiasa meminta jasa malaikat dulu, baru Tuhan.
tidak masalah..

kan penafsiran tiap orang itu  berbeda. ada yang merasa afdol kalau menembus 2 "meja", karena ada temannya (sang malaikat yang dianggap lebih dekat ke Tuhan) yang menemani kita saat berdoa. ada juga yang males ribet dan agak kepedean, jadi langsung ke meja Boss.
contohnya ya saya ini..........
hehehehe...

saya termasuk yang menggunakan 2 jalur 

kalo permohonan yang berat2 saya langsung ke Big Boss.

sekarang kalo permohonan atas hal2 yang kecil2, maka saya berdoa ke malaikat pelindung saya, sejak mengalami pengalaman ini :
suatu ketika sewaktu baru bisa stir mobil setelah belajar 1 minggu, saya nekad mengendarai mobil sendiri. sy berhasil parkir tapi ngga bisa keluar dengan  posisi mundur karena ada tiang2 penopang kanopi untuk misa Paskah nanti malam.
tengok sana tengok sini, gereja sudah sepi, saya sudah panik ngga bisa pulang.
waktu itulah sy coba2 berdoa kepada si malaikat, tolong deh ada orang yang baik hati mau menolong sy mundurin mobil, drpd saya nabrak.
ajaib, 2 menit kemudian jendela mobil saya diketok bapak2. saya keheranan karena tidak kenal bapak tsb, sewaktu saya buka jendela mobil, dia berkata "ngga bisa keluarin mobil ya? sini saya bantu" waduuh...

entah ya pertolongan itu karena jasa malaikat saya / Big Boss, tapi sejak saat itu saya menjalin relasi yang lebih dekat dengan si bodyguard

[odading]

salam,

kita tentu sering mendengar tentang kisah para malaikat.

Saya coba definisikan secara general dulu hakekat "malaikat" ---> makhluk roh, tidak kasat mata. Malaikat itu ada jenis malaikat2 yg baik (yg nggak jato kepleset) dan ada juga jenis malaikat2 jahat (yg jatoh).

Apabila keKristenan percaya adanya malaikat, maka --imo-- secara "gak sadar" sehari harinya mereka hidup dgn para malaikat, baik jenis yg jahat maupun yg baik.
"Komunikasi" dgn para malaikat baik yg jahat maupun yg baik = komunikasi indirectly dgn bigboss dari kedua jenis malaikat tsb. Sayangnya, bigboss yg jahat ternyata masih dibawah otorisasi bigboss yg baik.

IMO, bagi yang pernah liat setan --- bisa saja dikatakan bhw dia telah melihat malaikat yg jahat. Yang pernah "ketemu" dan berbincang-bincang dgn para Santo --- wajar apabila ini dimengertikan dia telah melihat malaikat yg baik. Either one, --imo-- indirectly ketemu sang bigboss.

Untunglah... untuk sementara ini, saya tidak/belum percaya adanya makhluk2 roh tsb (malaikat) --- gak ribet n gak puyeng jadinya ... hehehe .

Kenapa sih keKristenan masih percaya adanya malaikat / roh roh ? 
Apa nggak kuatir "dituduh" itu gak ubahnya spt percaya dewa-dewi ? 


salam.

[hello kitty]

 

Anda memahami saya dengan baik, Bro. thanks.........
makhluk seperti itulah yang sering saya lihat dalam diri anak2. saya bisa melihat malaikat pada diri orang yang membantu saya (biasanya sih sudah bukan anak2 lagi)

sekarang kalo permohonan atas hal2 yang kecil2, maka saya berdoa ke malaikat pelindung saya, sejak mengalami pengalaman ini :
suatu ketika sewaktu baru bisa stir mobil setelah belajar 1 minggu, saya nekad mengendarai mobil sendiri. sy berhasil parkir tapi ngga bisa keluar dengan  posisi mundur karena ada tiang2 penopang kanopi untuk misa Paskah nanti malam.
tengok sana tengok sini, gereja sudah sepi, saya sudah panik ngga bisa pulang.
waktu itulah sy coba2 berdoa kepada si malaikat, tolong deh ada orang yang baik hati mau menolong sy mundurin mobil, drpd saya nabrak.
ajaib, 2 menit kemudian jendela mobil saya diketok bapak2. saya keheranan karena tidak kenal bapak tsb, sewaktu saya buka jendela mobil, dia berkata "ngga bisa keluarin mobil ya? sini saya bantu" waduuh...

mengemudi mobil memang serem ya, apalagi kalau masih awal2.
saya juga pernah mengalami kejadian tidak enak, waktu itu juga masih awal2 setir. secara tiba2, area parkir tempat kerja saya dipenuhi oleh bis dari luar kota. akhirnya dengan sukses mobil saya terjepit alias tidak ada akses keluar

dalam hati saya sudah putus asa..alamat pulang terlambat karena kendaraan sendiri tidak bisa keluar
saya pun masuk ke dalam mobil, menyalakan radio, dan membuka 1/2 kaca jendela. setelah mengumpat, saya lanjutkan dengan permohonan ke Boss supaya saya bisa keluar dari area penjepitan ini.

eh..tidak sampai 3 menit, tiba2 sopir bis dengan penuh kerelaan tiba2 meminggirkan bis, dikomando oleh seorang tukang parkir
mobil saya pun bisa keluar dengan bebas...........

sampai sekarang, lagi2 saya bingung, kejadian itu terjadi karena pertolongan Boss atau karena saya sengaja naik ke mobil dan buka jendela sih??? minta tolong ke malaikat tidak sempat saya lakukan, karena memang tidak terpikir

wallahualamm..........

Kenapa sih keKristenan masih percaya adanya malaikat / roh roh ? 
Apa nggak kuatir "dituduh" itu gak ubahnya spt percaya dewa-dewi ?

percaya karena Alkitab menceritakannya --> lihat posting Leon di halaman 1

[Husada]

Apa nggak kuatir "dituduh" itu gak ubahnya spt percaya dewa-dewi ? 

O Dad, seseorang tidak bakalan hancur oleh tuduhan, bukan? Untuk apa mengkhawatirkan tuduhan? Tapi, yaahh... tuduhan mau tidak mau, suka tidak suka, memang langsung menimbulkan reaksi di hati. Tapi, setelah pikir ulang, kita tidak akan hancur oleh tuduhan, bukan?

[odading]

O Dad, seseorang tidak bakalan hancur oleh tuduhan, bukan? Untuk apa mengkhawatirkan tuduhan? Tapi, yaahh... tuduhan mau tidak mau, suka tidak suka, memang langsung menimbulkan reaksi di hati. Tapi, setelah pikir ulang, kita tidak akan hancur oleh tuduhan, bukan?

husada,

sebenernya kalo mao di-akui --- tuduhan tsb bukan tuduhan, melainkan kebenaran (bagi keKristenan) ---> yaitu percaya adanya malaikat jahat and/or malaikat baik = percaya dewadewi .

Akan menjadi salah apabila tuduhannya adalah : keKristenan berIMAN pada malaikat/roh roh.
Karena mereka2 yg percaya dewa-dewi ini ---> bisa dikatakan mereka mempunyai FAITH (ber-Iman) pada roh roh tsb ---> karena mereka2 ini juga "menggantungkan" harapan (bertumpu pada Iman mereka) ---> mereka2 ini bukan sekedar percaya, namun juga "takut-berharap-menyogok-dlsb" pada dewadewi yg juga full personifikasi ini. .

di keKristenan kan kalo ada malaikat nongol --- buru buru die kasih tau : "jangan takut ! saya bukan malaikat yang jahat or saya suruhan bigboss-mu" 

salam.

[Gavin Tuturuga]

dulu saya juga rutin devosi ke St. Michael...dan lagi2 (mungkin karena iman saya tumpul??) saya tidak bisa merasakan peran serta malaikat dalam hidup saya.

jadilah saya semakin lupa (cuek??) dengan kehadirannya.

bagaimana dengan Anda?

Devosi ke st. Michael....?
apaan tuh , Kitty,...?

Begini ya kitty,


Malaikat itu pembantunya Bapa di surga.
Jika Bapa di surga mau ngemeng dengan manusia,.. maka diutuslah malaikat.
Contoh, ketika Malaikat gabriel mengunjungi Maria.

memang benar jika minta sesuatu,.. ya harus langsung pada sang boss.
Cuman,.. agar permintaan kita lebih maknyossss,.. maka kita butuh dukungan...

dari siapa ?

ya salah satunya dari malaikat.

Makanya kita berdoa gini : "Hai malaikat Michael,.. doakan lah kami agar permintaan kami yang X, Y Z itu didengar oleh Tuhan"

Itu saja.

(kecuali kalau iman kitty sebesar biji sesawi, maka kitty perlu tuh meminta dukungan "temen-temen" seperjuangan - yang kalau di kami itu namanya : Communion of sints alias persekutuan orang-orang kudus)

[Jenova]

ayo rekan2...........kembali ke topik 

berhubung anti ribet, saya memang jarang menggunakan jasa malaikat. kalau memang Boss sudah demikian dekat di hati, langsung doa ke Dia saja kan?

saya kurang sreg kalau masalah perantaraan malaikat ini dihubungkan dengan minta doa restu ke orang tua dan Pendeta. aneh..tidak ada relasi-nya. yang satu malaikat, yang dua lainnya itu manusia.
memang sama2 ciptaan Tuhan sih, tapi tetap saja. saya tidak melihat adanya analogi yang nyambung

tapi ya silakan buat yang terbiasa meminta jasa malaikat dulu, baru Tuhan.
tidak masalah..

kan penafsiran tiap orang itu  berbeda. ada yang merasa afdol kalau menembus 2 "meja", karena ada temannya (sang malaikat yang dianggap lebih dekat ke Tuhan) yang menemani kita saat berdoa. ada juga yang males ribet dan agak kepedean, jadi langsung ke meja Boss.
contohnya ya saya ini..........
hehehehe...

Yang aku bold, mungkin bagi Anda analoginya tidak tepat, karena kita memiliki sudut pandang yg berbeda mengenai keberadaan para kudus, termasuk malaikat ini.

Bagi kami yg menggunakan analogi di atas, kami memposisikan mereka (para kudus dan malaikat) sebagai orang2 yg masih hidup, bahkan benar2 hidup dan lebih hidup dari kita yg msh ada di dunia ini.
Jadi jika berkomunikasi dengan mereka, meminta tolong mereka, meminta perantaraan mereka, itu ga ada bedanya dengan berkomunikasi/minta tolong dengan saudara2 kita yg masih di dunia ini.

Mengenai komunikasi dengan malaikat, dan mengucap syukur kepada mereka, IMHO kuncinya adalah "proporsi yang tepat".
IMHO, kalo proporsi komunikasi/ucapan syukur yg kita sampaikan pada orang tua selaku perpanjangan tangan Tuhan dibanding dengan komunikasi/syukur kita kepada Allah, selama masih proporsional dan pada tempatnya, IMHO sama sekali tidak ribet.
Jadi dengan analogi yg sama, seharusnya tidak ribet jg jika kita berkomunikasi/bersyukur pada malaikat, selama masih pada proporsi yg tepat.

[Husada]

Damai sejahtera menyertaimu odading.

husada,

sebenernya kalo mao di-akui --- tuduhan tsb bukan tuduhan, melainkan kebenaran (bagi keKristenan) ---> yaitu percaya adanya malaikat jahat and/or malaikat baik = percaya dewadewi .

Akan menjadi salah apabila tuduhannya adalah : keKristenan berIMAN pada malaikat/roh roh.
Karena mereka2 yg percaya dewa-dewi ini ---> bisa dikatakan mereka mempunyai FAITH (ber-Iman) pada roh roh tsb ---> karena mereka2 ini juga "menggantungkan" harapan (bertumpu pada Iman mereka) ---> mereka2 ini bukan sekedar percaya, namun juga "takut-berharap-menyogok-dlsb" pada dewadewi yg juga full personifikasi ini. .

di keKristenan kan kalo ada malaikat nongol --- buru buru die kasih tau : "jangan takut ! saya bukan malaikat yang jahat or saya suruhan bigboss-mu" 

salam.

Dalam hal ini, saya sependapat dengan odading.

Yang ingin saya komentari adalah yang saya garis bawahi itu.

Entahlah bagaimana realitas sebenarnya. Tetapi, menurut pemahaman dan pengimanan saya, "menggantungkan" pada karena mereka2 ini juga "menggantungkan" harapan (bertumpu pada Iman mereka) harus diartikan sebagai berharap atas penyampaian permohonan kepada Bigboss. Yaitu, bahwa orang yang mempercayai eksistensi malaikat berharap agar sang malaikat menyampaikan permohonan kepada Bigboss. Keputusan akhir, apakah mengabulkan atau mengabaikan permohonan itu, adalah kompetensi Bigboss. Harapan kepada sang malaikat adalah ketersampaian permohonan itu di 'meja' Bigboss.

[odading]

Entahlah bagaimana realitas sebenarnya. Tetapi, menurut pemahaman dan pengimanan saya, "menggantungkan" pada karena mereka2 ini juga "menggantungkan" harapan (bertumpu pada Iman mereka) harus diartikan sebagai berharap atas penyampaian permohonan kepada Bigboss. Yaitu, bahwa orang yang mempercayai eksistensi malaikat berharap agar sang malaikat menyampaikan permohonan kepada Bigboss. Keputusan akhir, apakah mengabulkan atau mengabaikan permohonan itu, adalah kompetensi Bigboss. Harapan kepada sang malaikat adalah ketersampaian permohonan itu di 'meja' Bigboss.

husada,

saya tersentak dan nyadar saya teledor ngomong pas baca quote husada diatas --- namun sungguh bukan maksud saya utk yg ke-arah apa yg menjadi pedoman temen2 Kristen.

Saya ralat.
Karena mereka2 yg percaya dewa-dewi ini ---> bisa dikatakan mereka mempunyai FAITH (ber-Iman) pada roh roh tsb ---> karena mereka2 ini juga "menggantungkan" harapan (bertumpu pada Iman mereka)  menyembah dan beribadah kepada dewa-dewi ini.

Temen2 mohon saya dimaafkan ya, kalo2 cara penyampaian saya teledor  .

Makasih husada atas "pengingatan-nya" ... 

salam.

[Phooey]

@ Teman2 yang enggak setuju dengan perantaraan Malaikat.

Markus
2:4   
Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
2:5       
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: /"Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"*

IMHO
Mungkin iman kita kecil atau anggaplah tidak percaya 100%.
Maka dapat meminta bantuan perantaraan Para Kudus (termasuk Malaikat).
Jadi komunikasi dengan Malaikat sih sah2 saja.

 


Tetapi saya pribadi memang kalo minta apa2 kebanyakan langsung ke BigBoss

 

[Husada]

Makasih husada atas "pengingatan-nya" ... 

Sama-sama O Dad.

salam.

Damai sejahtera menyertai kita, sekarang sampai selama-lamanya.

[Phooey]

Doa Tradisional Katolik yang biasa dipanjatkan ditengah hari disebut Angelus (Malaikat Tuhan).

Doa ini terdiri atas 2 unsur yakni ayat2 dan tanggapannya. Dan setiap pasang ayat serta tanggapannya ini diikuti dengan pendarasan "Salam Maria".

Ayat dan tanggapan dalam doa ini diambil dari Alkitab, dikutip dari kisah pengandungan Yesus, sebagaimana dituturkan dalam Injil Lukas (Lukas 1:26-28 dan 1:38) dan dalam Injil Yohanes (Yoh 1:14)

Jadi pada pertengahan hari kita, kita ingat akan pertengahan sejarah manusia, saat ketika Malaikat menampakkan diri kepada seorang perempuan muda bernama Maria dan menyampaikan kepadanya rencana Allah  untuk mengutus Mesias yang akan lahir sebagai anaknya. Seluruh sejarah berikutnya dan seluruh ciptaan, bergantung pada persetujuan  Maria.

Angelus adalah kata Latin untuk Malaikat yang merupakan kata pertama dari doa tersebut dalam bahasa Latin.
Berikut terjemahan Indonesia yang lazim digunakan.


Maria diberi kabar oleh Malaikat Tuhan,
bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.

Salam Maria ...

Aku ini hamba Tuhan,
terjadilah padaku menurut perkataanmu.

Salam Maria ...

Sabda sudah menjadi daging,
dan tinggal di antara kita.

Salam Maria ...

Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah,
supaya kami dapat menikmati janji Kristus.

Marilah berdoa:
Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin


Dikutip dari "Sign of Life" oleh Scott Hahn halaman 129