jawabanya tidak Ilmiah bro, ketika anda mengambil kesimpulan tersebut apakah sudah dikaji bahwa Tuhan BISA menjadi manusia??
Lho ya makanya saya itu heran.. mengapa anda bisa mengatakan bahwa Tuhan tidak pantas menjadi manusia ?
apakah anda sudah mengkaji bahwa Tuhan itu TIDAK BISA menjadi manusia?
Kalau sudah, dasar kajiannya apa ? alquran...?
Kalau ya, maka kami juga akan menjawab seperti itu.
Bahwa kami sudah mengkaji Tuhan pantas menjadi manusia, karena dasar kajiannya itu Alkitab.
Ini kan jadi masalah subjektif. (tergantung dimana kita berdiri).
Ya ngga...?
Makanya saya itu mencoba mengupas masalah dengan NALAR saja (tidak menurut kitab/ajaran masing-masing).
Ini pertanyaannya tolong dijawab dengan nalar (tidak dengan dasar agama):
1. Anda percaya Tuhan MAHA KUASA ?
2. Jika YA, maka, langsung ke no 3, jika tidak, langsung ke no 5
3. Maha kuasa adalah bisa menjadikan apa saja. termasuk menjadikan diriNYA sendiri sebagai manusia tetapi tidak kehilangan ke-Allah-an-Nya. Apakah anda setuju ?
4. Jika YA, masalah selesai, anda dan saya sama setuju bahwa Tuhan bisa menjadi manusia
Jika TIDAK, kembali ke no 1.
5. Anda tidak percaya Tuhan maha kuasa.
dimasyarakat paganisme, mereka juga punya standart "PANTAS" menyembah banyak Tuhan, lalu apakah lantas menjadi bukti bahwa mereka Benar??
Demikian juga masyarakat islam, mereka punya standar "PANTAS" mengatakan Tuhan TIDAK MUNGKIN menjadi manusia, lalu apakah lantas menjadi bukti bahwa mereka benar ?
mas bro, Tuhan dan Manusia itu mempunyai Perbedaan dimana perbedaan itu yang MEMBEDAKAN antara Tuhan dan Manusia, sehingga kita bisa mengenal apakah dan siapakah Tuhan. ketika anda menyatakan bahwa Tuhan pantas menjadi manusia maka dengan sendirinya anda membuat Tuhan TIDAK BERBEDA dengan ciptaanya.
sifat illahi >< sifat manusia
---------------------------------------
super power >< terbatas
maha tahu >< terbatas pengetahuannya
maha hadir >< tidak maha hadir
maha suci >< kotor
maha pintar >< sangat terbatas kepandaiannya
maha pencipta >< tidak maha pencipta
dll.
he he he.. iya saya tuh tau maksud anda brow..
Kata "MAHA" itu identik dengan "semua" atau "super" atau "diluar kemampuan normal menurut manusia"
Setujju....???
Nah kalau setuju saya tanya yg ini:
Apakah merubah diriNYA menjadi mansuia itu termasuk "DILUAR KEMAMPUAN NORMAL MENURUT MANUSIA ?"
Itu aja deh dulu. kalau masih belum dapat,.. ya akan susah buat saya untuk lanjut.
ini bukan persoalan kehebatan Tuhan yang mampu "semau gue" dengan membatasi kemampuannya setara makhluk, namun ini adalah justru kegagalan KONSEP ANDA terhadap Tuhan dalam menunjukkan keperkasaannya sebagai Sang Maha dalam segala hal.
Dalam segala hal..???? hmmmmmm.
Menjadi "yg tidak mungkin" adalah juga keperkasaan. Setuju ?
sekali lagi bahwa anda melakukan Falaccy Logika, dimana Tuhan menurut konsep anda tidak lagi bergelar MAHA.. Maha suci mustahil HINA, maha besar mustahil kecil, maha Perkasa mustahil kalah..
Yaaaah ini kan cuma masalah definisiiii.......
Kalau definisi "besar" menurut anda adalah sekedar bentuk fisik Panjang x lebar x tinggi, ya tentu saja anda benar.
Tapi kalau definisi "besar" itu adalah tidak cuma bentuk fisik, melainkan juga kemampuan,.. maka anda tentu saja salah. Karena Tuhan mampu memperbesar dirinya sehingga menjadi sesuatu yg anda anggap kecil.
Kalau definisi "suci" itu cuma sekitar fisik (yg terdapat pada manusia),.. ya mungkin anda benar.
Tapi kalau definisi "suci" itu diperluas menjadi tidak cuma fisik melainkah ruh, maka anda salah.
Kalau definisi perkasa itu cuma sebatas herkules, ya anda mungkin benar.
Tapi kalau definis perkasa itu lebih dari sebatas herkules, maka anda yang salah.
Kan ada tuh..ilmu bela diri tarung drajat motonya begini : "aku mengalah bukan berarti aku kalah"...
nah berangkat dari situ,
Hanya karena Tuhan tidak menunjukkan keperkasaanNYA seperti herkules, bukan berarti Tuhan tidak seperkasa herkules.
Hanya karena Tuhan menjadi sama seperti manusia, bukan berarti Tuhan tidak bisa lagi disebut tidak kuasa, tidak perkasa, tidak ini, tidak itu.
Justru dengan menjadi apa yg tidak mungkin (bagi manusia),.. itulah yg menjadikan keperkasaan Tuhan, kebesaran Tuhan, semakin terlihat.
Salam.