Masa enggak perlu batasan sama sekali Bro ?
Minimal buah2 yang didapat dari hasil penafsiran ?
Betul, bro phooey. Kita dapat melihat buah-buah yang di dapat dari hasil suatu penafsiran. Namun apakah kita bisa mengidentifikasikan secara pasti bahwa buah-buah tsb adalah efek langsung dari tafsiran orang ybs? Apakah orang ybs sendiri bisa mengatakan bahwa perilakunya dalam kehidupan sehari-hari merupakan buah2 dari tafsirannya?
Saya pikir Kehidupan manusia terlalu "besar" dan "multidimensinal" untuk bisa dikotak-kotakan seperti itu. Ditambah lagi, manusia bisa berubah (dan dunia juga berubah), dan perubahannya tidak serta merta dapat diidentifikasikan secara pasti bagaikan dalam matematika murni.
Bagaimana kita bisa secara pasti mengatakan bahwa tafsir Alkitab si A membuat dia berperilaku ini/itu dalam hal ini/itu?
Saya percaya, keselamatan manusia bukan bersumber dari suatu tafsiran yang sempurna (apapun artinya itu), melainkan oleh pekerjaan Roh Kudus. Seorang bisa saja memiliki tafsiran yang tidak sempurna (apapun itu artinya) namun hidupnya diberkati oleh Roh Kudus.
Salam