Forim Iman Kristen
Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Kristen => Topic started by: Siganteng on April 11, 2013, 02:43:28 PM
-
ini realita loh, teman kantor kakakku sudah komit dgn pasangannya kalau meraka menikah mereka tidak mau mempunyai anak :what: :what:
pas aku diceritain aku kaget, tetapi mereka memang benar menikah dan tidak mau mempunyai keturunanan..
apakah salah, atau memang tidak apa2 ?
Trims,
-
ini realita loh, teman kantor kakakku sudah komit dgn pasangannya kalau meraka menikah mereka tidak mau mempunyai anak :what: :what:
pas aku diceritain aku kaget, tetapi mereka memang benar menikah dan tidak mau mempunyai keturunanan..
apakah salah, atau memang tidak apa2 ?
Trims,
Enggak boleh dong ..........
Nanti kalo sudah tua, siapa yang merawat ??
:)
-
ini realita loh, teman kantor kakakku sudah komit dgn pasangannya kalau meraka menikah mereka tidak mau mempunyai anak :what: :what:
pas aku diceritain aku kaget, tetapi mereka memang benar menikah dan tidak mau mempunyai keturunanan..
apakah salah, atau memang tidak apa2 ?
Trims,
Lalu apa tujuannya mereka menikah ??
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Enggak boleh dong ..........
Nanti kalo sudah tua, siapa yang merawat ??
:)
Ngak tau deh bro, tapi yang gw denger gitu..
-
Lalu apa tujuannya mereka menikah ??
Tuhan Yesus memberkati
Han
cinta dan mau menjalin sbg pasangan suami istri..
mereka beragama budha..
-
cinta dan mau menjalin sbg pasangan suami istri..
mereka beragama budha..
Menurut saya sih, kita enggak bisa mengomentari pasangan Budha dengan kacamata Kristen.
:think:
-
cinta dan mau menjalin sbg pasangan suami istri..
mereka beragama budha..
Waa kalau agama di luar Katolik, tentu terserah mereka, brow.
:whistle:
-
menarik juga topiknya.. :D
bro phooey dan bro sniperX tidak mau komentar karena objek bukan Kristen/ Katolik..
bagaimana kalau mereka adalah Kristen/Katolik ?
ini juga yang menjadi masalah dalam kehidupan rumah tanggaku, aku dan istri masih belum mau nambah anak..
-
bagaimana kalau mereka adalah Kristen/Katolik ?
ini juga yang menjadi masalah dalam kehidupan rumah tanggaku, aku dan istri masih belum mau nambah anak..
Selama cara yang dipergunakan adalah KBA, sepertinya tidak masalah, lain kalau menggunakan alat2 KB, itu sudah pelanggaran.
Syalom
-
menarik juga topiknya.. :D
bro phooey dan bro sniperX tidak mau komentar karena objek bukan Kristen/ Katolik..
bagaimana kalau mereka adalah Kristen/Katolik ?
ini juga yang menjadi masalah dalam kehidupan rumah tanggaku, aku dan istri masih belum mau nambah anak..
Enggak apa2 Mod.
Yang penting terbuka prokreasi (tanpa menggunakan obyek penghalang) dan adanya faktor Sexual Pleasure.
Pasti sebentar lagi dikomentari Bro Oda ........ :giggle: :lol:
-
ini juga yang menjadi masalah dalam kehidupan rumah tanggaku, aku dan istri masih belum mau nambah anak..
kalo ini namanya kontrasepsi dgn niat.... gak apa2 bro....
yg gak boleh itu kontrasepsi dgn alat... :D
-
Pasti sebentar lagi dikomentari Bro Oda ........ :giggle: :lol:
ih... tau aja deh phooey.... :D.
Yang penting terbuka prokreasi (tanpa menggunakan obyek penghalang) dan adanya faktor Sexual Pleasure.
yeeee... phooey lupa ama yang satu lagi ---> kalo semisal sampe ada yang tumpah ... maka tumpahnya harus ditempatnya loh :lol:
Jadi Ignas ya silaken arep arep cemas ...
anaknya nanti nambah ato kagak yaaa ?? :D.
(yah... kecuali emang gak pernah sampe ada yang tumpah...hehehe).
:)
salam.
-
ih... tau aja deh phooey.... :D.
yeeee... phooey lupa ama yang satu lagi ---> kalo semisal sampe ada yang tumpah ... maka tumpahnya harus ditempatnya loh :lol:
betul karena harus prokreasi... :)
Jadi Ignas ya silaken arep arep cemas ...
anaknya nanti nambah ato kagak yaaa ?? :D.
(yah... kecuali emang gak pernah sampe ada yang tumpah...hehehe).
:)
salam.
Masa sih...saya pikir nggak perlu yah...kalaupun nantinya diberikan anak lagi yah berarti mendapat anugrah... :)
Selain berusaha lebih keras tetap yakin terhadap penyelenggaraan Tuhan seperti biasanya :)
-
menarik juga topiknya.. :D
bro phooey dan bro sniperX tidak mau komentar karena objek bukan Kristen/ Katolik..
bagaimana kalau mereka adalah Kristen/Katolik ?
ini juga yang menjadi masalah dalam kehidupan rumah tanggaku, aku dan istri masih belum mau nambah anak..
Bro Ignas,
Imho sepanjang niatnya menunda demi satu dan lain hal untuk kebahagian keluarga planning pendidikan anak dan lain2 menurut saya ok.
Akan tetapi dalam katolik niat baik saja tidak cukup caranya juga harus baik...yaitu tetap union dan prokreasi...
salam :)
-
Bro Ignas,
Imho sepanjang niatnya menunda demi satu dan lain hal untuk kebahagian keluarga planning pendidikan anak dan lain2 menurut saya ok.
Akan tetapi dalam katolik niat baik saja tidak cukup caranya juga harus baik...yaitu tetap union dan prokreasi...
salam :)
Sipp Mod Leon :afro:
-
ih... tau aja deh phooey.... :D.
yeeee... phooey lupa ama yang satu lagi ---> kalo semisal sampe ada yang tumpah ... maka tumpahnya harus ditempatnya loh :lol:
[/color]
Lho kalau rekreasinya dalam mimpi, apa harus buru BURU bangun ditampung di tissue lalu dipeletin ??
Tuhan Yesus memberkati
Han
:)
salam.
-
betul karena harus prokreasi... :)
Masa sih...saya pikir nggak perlu yah...kalaupun nantinya diberikan anak lagi yah berarti mendapat anugrah... :)
Selain berusaha lebih keras tetap yakin terhadap penyelenggaraan Tuhan seperti biasanya :)
Leo, sori banget... terus terang saya masih aja gak ngudeng :).
Saya posisikan diri ibarat bro Ignas.
Sudah punya bbrp anak, namun kami (pasutri) sudah sepakat utk tidak ingin tambah anak lagi.
Maka satu2nya jalan "usaha yang lebih keras" bagi kami (saya dan istri) (imo) adalah tidak akan pernah lagi mengadakan union.
IMO, melakukan event union dan tumpah pada tempatnya (imo) tidak menunjukan "usaha yang lebih keras" walopun/sekalipun niatan-nya tidak ingin tambah anak lagi.
Niat saya tidak ingin membunuh sso, namun saya tetap menusuk2 sso dgn pisau. Saya ngotot "tapi saya sungguh enggak berniat membunuh dia koook...", terserah apakah orang yg saya tusuk2 itu akhirnya mati atau kagak - maka "usaha yang lebih keras" saya dalam mewujudkan niat tidak membunuh adalah tidak menusuk orang tsb :D.
Mungkin Leo atopun temen2 laen bisa memberikan pencerahan - solusi dari problem rumah tangga saya ini ?? :lol:
salam.
-
Lho kalau rekreasinya dalam mimpi, apa harus buru BURU bangun ditampung di tissue lalu dipeletin ??
hehehe... si Oom bisa bisa aja ... saya ampe senyum2 sendiri nih sambil ngetik :).
Maksud saya dikala event penetrasi - boleh sampe gak tumpah, boleh juga sampe tumpah, Oom (tumpah = klimaks/ejakulasi/orgasme) ---> event penetrasi tidaklah harus tumpah, tidak juga harus tidak tumpah ---> Nah kalo sampe tumpah... maka tumpahnya mesti pada tempatnya.
Begitu loh dear Oom :).
salam.
-
Leo, sori banget... terus terang saya masih aja gak ngudeng :).
Saya posisikan diri ibarat bro Ignas.
Sudah punya bbrp anak, namun kami (pasutri) sudah sepakat utk tidak ingin tambah anak lagi.
Maka satu2nya jalan "usaha yang lebih keras" bagi kami (saya dan istri) (imo) adalah tidak akan pernah lagi mengadakan union.
IMO, melakukan event union dan tumpah pada tempatnya (imo) tidak menunjukan "usaha yang lebih keras" walopun/sekalipun niatan-nya tidak ingin tambah anak lagi.
Niat saya tidak ingin membunuh sso, namun saya tetap menusuk2 sso dgn pisau. Saya ngotot "tapi saya sungguh enggak berniat membunuh dia koook...", terserah apakah orang yg saya tusuk2 itu akhirnya mati atau kagak - maka "usaha yang lebih keras" saya dalam mewujudkan niat tidak membunuh adalah tidak menusuk orang tsb :D.
Mungkin Leo atopun temen2 laen bisa memberikan pencerahan - solusi dari problem rumah tangga saya ini ?? :lol:
salam.
Lalu kata Yesus kepada mereka, “Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
Filosofi kalimat biru dengan merah enggak ketemu.
:giggle: :lol:
-
Leo, sori banget... terus terang saya masih aja gak ngudeng :).
Saya posisikan diri ibarat bro Ignas.
Sudah punya bbrp anak, namun kami (pasutri) sudah sepakat utk tidak ingin tambah anak lagi.
Maka satu2nya jalan "usaha yang lebih keras" bagi kami (saya dan istri) (imo) adalah tidak akan pernah lagi mengadakan union.
IMO, melakukan event union dan tumpah pada tempatnya (imo) tidak menunjukan "usaha yang lebih keras" walopun/sekalipun niatan-nya tidak ingin tambah anak lagi.
Niat saya tidak ingin membunuh sso, namun saya tetap menusuk2 sso dgn pisau. Saya ngotot "tapi saya sungguh enggak berniat membunuh dia koook...", terserah apakah orang yg saya tusuk2 itu akhirnya mati atau kagak - maka "usaha yang lebih keras" saya dalam mewujudkan niat tidak membunuh adalah tidak menusuk orang tsb :D.
Mungkin Leo atopun temen2 laen bisa memberikan pencerahan - solusi dari problem rumah tangga saya ini ?? :lol:
salam.
sekarang coba begini bro odading....
andaikan sebuah keluarga yang bukan katolik sudah merasa memiliki anak kemudian menggunakan alat kontrasepsi ...misal pil. kemudian si ibu lupa minum pil dan kemudian hamil...
apakah boleh demi planning keluarga, demi kesejahteraan keluarga , demi masa depan yang menurut keluarga itu lebih baik...
BOLEHKAH keluarga tersebut menggugurkan kandungannya...?
Gimana menurut bor Odading... :)
-
BOLEHKAH keluarga tersebut menggugurkan kandungannya...?
Walau anak sudah 12, kalau masih hamil lagi, dalam Katolik tetap DILARANG aborsi.
Bahkan, seandainya anak yang dikandung diketahui cacad (brain damaged, misalnya) tetap aborsi tidak dibenarkan.
Katolik sangat keras dalam memegang prinsip moral.
Syalom
-
sekarang coba begini bro odading....
andaikan sebuah keluarga yang bukan katolik sudah merasa memiliki anak kemudian menggunakan alat kontrasepsi ...misal pil. kemudian si ibu lupa minum pil dan kemudian hamil...
apakah boleh demi planning keluarga, demi kesejahteraan keluarga , demi masa depan yang menurut keluarga itu lebih baik...
BOLEHKAH keluarga tersebut menggugurkan kandungannya...?
Gimana menurut bor Odading... :)
Kalo menurut saya, apapun aliran kepercayaannya - nggak boleh di gugurkan, Leo :).
Pada ilustrasi ibu nonK yang lupa minum pil KB - maka bisa kan kalo dikatakan usaha ibu tsb kurang keras ... dia perlu berusaha lebih keras agar tidak lupa minum pil KB-nya :).
Mungkin saya perlu masukan dulu, sebelon saya "cerewet" ... hehehe :D... :
Apakah di Katolik, penggunaan pil KB memang dibolehkan ? ataukah dilarang ? (saya nggak tau ini, yang baru saya ketahui adalah dilarangnya penggunaan kondom bagi pasutri dikala event penetrasi).
salam.
-
Kalo menurut saya, apapun aliran kepercayaannya - nggak boleh di gugurkan, Leo :).
Pada ilustrasi ibu nonK yang lupa minum pil KB - maka bisa kan kalo dikatakan usaha ibu tsb kurang keras ... dia perlu berusaha lebih keras agar tidak lupa minum pil KB-nya :).
Mungkin saya perlu masukan dulu, sebelon saya "cerewet" ... hehehe :D... :
Apakah di Katolik, penggunaan pil KB memang dibolehkan ? ataukah dilarang ? (saya nggak tau ini, yang baru saya ketahui adalah dilarangnya penggunaan kondom bagi pasutri dikala event penetrasi).
salam.
Humanae Vitae
11. These acts, by which husband and wife are united in chaste intimacy, and by means of which human life is transmitted, are, as the Council recalled, "noble and worthy,"11 and they do not cease to be lawful if, for causes independent of the will of husband and wife, they are foreseen to be infecund, since they always remain ordained towards expressing and consolidating their union. In fact, as experience bears witness, not every conjugal act is followed by a new life. God has wisely disposed natural laws and rhythms of fecundity which, of themselves, cause a separation in the succession of births. Nonetheless the Church, calling men back to the observance of the norms of the natural law, as interpreted by their constant doctrine, teaches that each and every marriage act (quilibet matrimonii usus) must remain open to the transmission of life.12
12. That teaching, often set forth by the magisterium, is founded upon the inseparable connection, willed by God and unable to be broken by man on his own initiative, between the two meanings of the conjugal act: the unitive meaning and the procreative meaning. Indeed, by its intimate structure, the conjugal act, while most closely uniting husband and wife, capacitates them for the generation of new lives, according to laws inscribed in the very being of man and of woman. By safeguarding both these essential aspects, the unitive and the procreative, the conjugal act preserves in its fullness the sense of true mutual love and its ordination towards man's most high calling to parenthood. We believe that the men of our day are particularly capable of seeing the deeply reasonable and human character of this fundamental principle.
@ Bro Oda .....
Ada baiknya meneliti humanae vitae artikel 11 & 12.
Selengkapnya Humanae Vitae http://www.papalencyclicals.net/Paul06/p6humana.htm
Setelah itu baru boleh "cerewet"
:D
-
@ Bro Oda .....
Ada baiknya meneliti humanae vitae artikel 11 & 12.
Selengkapnya Humanae Vitae http://www.papalencyclicals.net/Paul06/p6humana.htm
Setelah itu baru boleh "cerewet"
:D
phooey bales dendem nih... sekarang giliran saya nyang dikasih PR :D.
Iyah ... barusan tak baca phooey ... (setengah mati krn bhs inggris, bbrp kali baca - masih juga nggak nangkep secara detail artinya).
Pelan2 yah ... phooey :).
they do not cease to be lawful if, for causes independent of the will of husband and wife, they are foreseen to be infecund, since they always remain ordained towards expressing and consolidating their union
Kalimat diatas sepertinya menjawab jawaban pertanyaan saya di thread SP menjadi lebih jelas/tegas ---> yakni :
Apapun niatan dari si pasutri - event penetrasi mereka do not cease to be lawful. (point.A di thread tsb).
Please CMIIW, phooey.
12. That teaching, often set forth by the magisterium, is founded upon the inseparable connection, willed by God and unable to be broken by man on his own initiative
Jadi dari kalimat2 diatas ... (maap yah Leo) ... saya menihilkan kalimat Leo : "berusaha lebih keras" ... dengan menggantinya ke kalimat "beriman lebih kuat" ---ataupun--- "percaya Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik".
IMO, "problem RT" saya sebagai pasutri Katolik ---> terpecahkan.
Apapun niatan/rencana kami sebagai pasutri : ingin tambah anak kek, gak mau tambah anak kek, sudah tau salah satunya mandul kek, mau rekreasi SP aja kek, event penetrasi kami do not cease to be lawful..
Please CMIIW.
:)
salam.
-
Kalo menurut saya, apapun aliran kepercayaannya - nggak boleh di gugurkan, Leo :).
Pada ilustrasi ibu nonK yang lupa minum pil KB - maka bisa kan kalo dikatakan usaha ibu tsb kurang keras ... dia perlu berusaha lebih keras agar tidak lupa minum pil KB-nya :).
Mungkin saya perlu masukan dulu, sebelon saya "cerewet" ... hehehe :D... :
Apakah di Katolik, penggunaan pil KB memang dibolehkan ? ataukah dilarang ? (saya nggak tau ini, yang baru saya ketahui adalah dilarangnya penggunaan kondom bagi pasutri dikala event penetrasi).
salam.
Humanae Vitae
11. These acts, by which husband and wife are united in chaste intimacy, and by means of which human life is transmitted, are, as the Council recalled, "noble and worthy,"11 and they do not cease to be lawful if, for causes independent of the will of husband and wife, they are foreseen to be infecund, since they always remain ordained towards expressing and consolidating their union. In fact, as experience bears witness, not every conjugal act is followed by a new life. God has wisely disposed natural laws and rhythms of fecundity which, of themselves, cause a separation in the succession of births. Nonetheless the Church, calling men back to the observance of the norms of the natural law, as interpreted by their constant doctrine, teaches that each and every marriage act (quilibet matrimonii usus) must remain open to the transmission of life.12
12. That teaching, often set forth by the magisterium, is founded upon the inseparable connection, willed by God and unable to be broken by man on his own initiative, between the two meanings of the conjugal act: the unitive meaning and the procreative meaning. Indeed, by its intimate structure, the conjugal act, while most closely uniting husband and wife, capacitates them for the generation of new lives, according to laws inscribed in the very being of man and of woman. By safeguarding both these essential aspects, the unitive and the procreative, the conjugal act preserves in its fullness the sense of true mutual love and its ordination towards man's most high calling to parenthood. We believe that the men of our day are particularly capable of seeing the deeply reasonable and human character of this fundamental principle.
Harus dibaca secara lengkap keseluruhan "humanae vitae" agar tidak mendapatkan kesalahan intrepetasi.
Kalo yang saya kutip hanya sekedar menjawab masalah pil kb yang dipertanyakan.
Ayo Bro Oda .... 31 artikel Humanae Vitae dibaca dahulu baru dishare disini.
Jangan tergesa2. Biar lambat asal tidak cepat. :scold:
:giggle:
-
Kalo menurut saya, apapun aliran kepercayaannya - nggak boleh di gugurkan, Leo :).
Pada ilustrasi ibu nonK yang lupa minum pil KB - maka bisa kan kalo dikatakan usaha ibu tsb kurang keras ... dia perlu berusaha lebih keras agar tidak lupa minum pil KB-nya :).
Mungkin saya perlu masukan dulu, sebelon saya "cerewet" ... hehehe :D... :
Apakah di Katolik, penggunaan pil KB memang dibolehkan ? ataukah dilarang ? (saya nggak tau ini, yang baru saya ketahui adalah dilarangnya penggunaan kondom bagi pasutri dikala event penetrasi).
salam.
bentar dulu... :giggle:
Kenapa nggak boleh...orang itu bukan katolik kok bebas hehe...dan menganut free to any doktrin hehe...
Kenapa nggak boleh ...memang bro odading yang nanti mau kasih makan, kasih sekolah anaknya keluarga tersebut...
kenapa bro Odading ngotot mereka tidak boleh meng-aborsi anak mereka sendiri :D
-
Kalo yang saya kutip hanya sekedar menjawab masalah pil kb yang dipertanyakan.
masih belon ketemu jawabannya phooey, sekalipun kamu udah biru-biru-in ... :D.
event penetrasi dan tumpah didalam, ya kan jelas "open to the transmission of life"
Namun, kan sso menggunakan pil KB itu AGAR tidak terjadinya kehamilan ---> "NON-open to the transmission of life"
Apakah maksudnya disini, boleh2 saja menggunakan pil KB ?
ataukah tidak boleh ? "harus"nya ya boleh, kan ? help... aku bingung ... :think1: :D
Ayo Bro Oda .... 31 artikel Humanae Vitae dibaca dahulu baru dishare disini.
Alamaaaakkk... bener2 bales dendem nih si phooey.
Bukannya phooey yang baca lalu jelasin atas pertanyaan saya, malah saya yg mesti baca ... hehehe :D ...
aku gak bisa bahasa inggris loh phooey ...
hayoooo.... mosok mesti dipaksa mbaca ? :D.
salam.
-
bentar dulu... :giggle:
Kenapa nggak boleh...orang itu bukan katolik kok bebas hehe...dan menganut free to any doktrin hehe...
karena itu kesalahan ortu-nya sendiri gak make kondom ... kan mereka bukan katolik ... yeeee :D.
Bisa juga, karena itu kesalahan pasutri itu sendiri .... doyan gila2an ampe kondom robek :D.
kenapa bro Odading ngotot mereka tidak boleh meng-aborsi anak mereka sendiri :D
Ya kalo emang gak mau anak, ya jangan union - ataupun gunakanlah kondom, pil KB, dlsb, donk (berusahalah lebih keras) .... :D.
Mosok mau enaknya aja, pas jadi janin tinggal di aborsi ? yeeee ... :D.
:)
salam.
-
masih belon ketemu jawabannya phooey, sekalipun kamu udah biru-biru-in ... :D.
event penetrasi dan tumpah didalam, ya kan jelas "open to the transmission of life"
Namun, kan sso menggunakan pil KB itu AGAR tidak terjadinya kehamilan ---> "NON-open to the transmission of life"
Apakah maksudnya disini, boleh2 saja menggunakan pil KB ?
ataukah tidak boleh ? "harus"nya ya boleh, kan ? help... aku bingung ... :think1: :D
:headbang: kyaaaaa....... gini ini kalo belum berpengalaman menikah :giggle:
Pil KB kombinasi (Combined Oral Contraceptives = COC)
Mengandung 2 jenis hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron.
Mekanisme kerjanya untuk mencegah kehamilan adalah sebagai berikut:
Mencegah pematangan dan pelepasan sel telur
Mengentalkan lendir leher rahim, sehingga menghalangi penetrasi sperma
Membuat dinding rongga rahim tidak siap untuk menerima dan menghidupi hasil pembuahan
Pil KB progesteron (Mini pill = Progesterone Only Pill = POP)
Hanya berisi progesteron, bekerja dengan mengentalkan cairan leher rahim dan membuat kondisi rahim tidak menguntungkan bagi hasil pembuahan.
Nah ... gimana ? Masih open transmission to life ???
Alamaaaakkk... bener2 bales dendem nih si phooey.
Bukannya phooey yang baca lalu jelasin atas pertanyaan saya, malah saya yg mesti baca ... hehehe :D ...
aku gak bisa bahasa inggris loh phooey ...
hayoooo.... mosok mesti dipaksa mbaca ? :D.
salam.
Kalo saya bisa bahasa Inggris, sudah sejak awal saya share ............
Karena saya kesulitan, maka dari itu saya minta tolong Bro Oda ...............
:giggle:
-
bentar dulu... :giggle:
Kenapa nggak boleh...orang itu bukan katolik kok bebas hehe...dan menganut free to any doktrin hehe...
Kenapa nggak boleh ...memang bro odading yang nanti mau kasih makan, kasih sekolah anaknya keluarga tersebut...
kenapa bro Odading ngotot mereka tidak boleh meng-aborsi anak mereka sendiri :D
Ikutan ya.....
ya nggak boleh digugurkan karena sudah jadi makhluk hidup. Kalo digugurkan namanya membunuh.
Lain hal kalo masih separo2...., sperm nya sendiri... atau telurnya sendiri... belum bisa dibilang membunuh. :D
-
karena itu kesalahan ortu-nya sendiri gak make kondom ... kan mereka bukan katolik ... yeeee :D.
Bisa juga, karena itu kesalahan pasutri itu sendiri .... doyan gila2an ampe kondom robek :D.
Ya kalo emang gak mau anak, ya jangan union - ataupun gunakanlah kondom, pil KB, dlsb, donk (berusahalah lebih keras) .... :D.
Mosok mau enaknya aja, pas jadi janin tinggal di aborsi ? yeeee ... :D.
:)
salam.
Loh masalahnya kan sekarang sudah kejadian ...jadi solusinya apa...secara akal sehat yah solusinya aborsi...emang gimana lagi...
nanti kalau sudah aborsi baru berusaha lebih keras lagi :lol:
Nah kenapa dibilang aborsi mau enaknya sendiri...mau aborsi itu pengorbanan lho , bayar dokter yang mau atau dukun beranak, beresiko lagi...banyak kan kasus ibu yang mati karena mau aborsi...belum lagi sakit...
Tapi itu semua mau mereka tempuh dengan tujuan "mulia" demi kebahagiaan ayah , ibu, dan 5 orang anak mereka yang lain...karena dengan ketambahan 1 orang anak lagi maka hidup mereka semua akan susah...
Everybody happy lho...kenapa bro Odading nggak happy :dance:
-
Ikutan ya.....
ya nggak boleh digugurkan karena sudah jadi makhluk hidup. Kalo digugurkan namanya membunuh.
Lain hal kalo masih separo2...., sperm nya sendiri... atau telurnya sendiri... belum bisa dibilang membunuh. :D
kalau berpikiran berzinah dosa nggak...baru berpikiran lho belum berbuat :dance:
-
Nah ... gimana ? Masih open transmission to life ???
oke oke phooey... jadi menggunakan pil KB, atau segala aksi apapun yg "sifat"nya membuka kemungkinan tidak terjadinya kehamilan ... itu dilarang.
Bener gak nih saya sampe sini ? :)
Kalo saya bisa bahasa Inggris, sudah sejak awal saya share ............
Karena saya kesulitan, maka dari itu saya minta tolong Bro Oda ...............
wong saya yang minta tolong, e-eh... malah dimintai tolong balik.... wkwkwk :D.
salam.
-
Everybody happy lho...kenapa bro Odading nggak happy :dance:
atuh bagi orang2 percaya pada Tuhan, mereka tentu seyogyanya nyempet berbenak ---di ajaran mereka itu--- : apakah Tuhan juga hepi nggak kalo ngaborsi anak ? :D.
:)
salam
-
atuh bagi orang2 percaya pada Tuhan, mereka tentu seyogyanya nyempet berbenak ---di ajaran mereka itu--- : apakah Tuhan juga hepi nggak kalo ngaborsi anak ? :D.
:)
salam
Free to doktrin bro... :dance:
bagi mereka Tuhan akan senang kalau mereka dapat mewujudkan kebahagiaan keluarga mereka tidak menyuruh ke 5 anak mereka untuk ngamen karena cari makan susah...
Yang terpenting keluarga bahagia , anak2 bahagia..dan tidak menyusahkan orang lain termasuk bro Odading...dengan begitu membahagiakan Tuhan juga kan... :lol:
WHY Bro Odading nggak happy... :think1:
-
atuh bagi orang2 percaya pada Tuhan, mereka tentu seyogyanya nyempet berbenak ---di ajaran mereka itu--- : apakah Tuhan juga hepi nggak kalo ngaborsi anak ? :D.
:)
salam
Eh bentar2...kenapa Bro Odading berpikiran itu kehendak Tuhan kalau mereka punya anak lagi... :D
mereka itu punya anak lagi karena usaha mereka kurang keras untuk tidak punya anak lagi...masak sih karena kesalahan sendiri terus pas punya anak jadi kehendak Tuhan :D
Tuhan penginnya mereka bahagia sudah memberikan mereka pikiran dengan menggunakan alat2 kontrasepsi...jadi itu anak murni kesalahan mereka bukan kehendak Tuhan.
So bisa jadi Tuhan nggak marah kalau mereka mengaborsi anak mereka karena itu berarti mereka berusaha memperbaiki kesalahan mereka tadi :giggle: :lol:
-
kalau berpikiran berzinah dosa nggak...baru berpikiran lho belum berbuat :dance:
mengingini perempuan begitu maksudnya ? ya dosa.
Tapi hubungannya apa yah ? :D
-
Eh bentar2...kenapa Bro Odading berpikiran itu kehendak Tuhan kalau mereka punya anak lagi... :D
IMO, pasutri mendapat anak/bayi (tidak mengaitkan apakah lahir mati atopun hidup) itu bukan kehendak Tuhan, Leo :).
Perintah beranak cucu-lah adalah kehendak Tuhan.
Manusia yg berkehendak mewujudkan kehendak Tuhan ini, melakukannya dgn aksi union.... apabila manusia tidak berkehendak mewujudkan kehendak Tuhan ini, (kecuali bayi Yesus) - kan ya gak mungkin mereka punya anak lagi :D.
Dan perintah jangan membunuh kan juga kehendak Tuhan.
Pasutri yg berkehendak mewujudkan kehendak Tuhan ini, tidak akan melakukan aborsi :).
Begitu loh maksud saya :D.
mereka itu punya anak lagi karena usaha mereka kurang keras untuk tidak punya anak lagi...masak sih karena kesalahan sendiri terus pas punya anak jadi kehendak Tuhan :D
Jadi yang saya maksudkan, fokusnya bukan di pas punya anak, melainkan ... everybody boleh hepi .... tapi "Tuhan hepi ato kagak ??" dikala mereka tidak mewujudkan kehendakNYA utk jangan membunuh ... , begitu maksud saya :).
Tuhan penginnya mereka bahagia sudah memberikan mereka pikiran dengan menggunakan alat2 kontrasepsi...jadi itu anak murni kesalahan mereka bukan kehendak Tuhan.
Begini Leo.... saya cenderung berpendapat : secara general Tuhan bekerja didalam logik ... aplikasi causal-law.
Terlepas dari "salah-tidaksalah"nya ... maka bayi terlahir adalah disebabkan adanya union pasutri sehingga terjadinya pembenihan (atopun entahlah istilah2 logik medisnya).
Dan ya..... secara kalo saya gunakan tanda petik, maka bayi bisa ampe lahir adalah murni "kesalahan" (dgn tanda petik) dari union pasutri. ("kesalahan" = disebabkan).
So bisa jadi Tuhan nggak marah kalau mereka mengaborsi anak mereka karena itu berarti mereka berusaha memperbaiki kesalahan mereka tadi :giggle: :lol:
usaha memperbaiki kesalahan dari pasutri tsb dgn aborsi ---> berarti pasutri memang tidak berniat/berkehendak mewujudkan perintah Tuhan jangan membunuh.
Dan tentu ini udah diluar ranah odading, kalo niat si pasutri memang tidak berkehendak mewujudkan perintah Tuhan-nya ... dimana mereka mewujudkan kehendak mereka saja dgn jalan aborsi :).
Begituuuu .... :D.
salam.
-
oke oke phooey... jadi menggunakan pil KB, atau segala aksi apapun yg "sifat"nya membuka kemungkinan tidak terjadinya kehamilan ... itu dilarang.
Bener gak nih saya sampe sini ? :)
wong saya yang minta tolong, e-eh... malah dimintai tolong balik.... wkwkwk :D.
salam.
KB Kalender pun termasuk membuka kemungkinan tidak terjadinya kehamilan ...
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
kalau berpikiran berzinah dosa nggak...baru berpikiran lho belum berbuat :dance:
Sejauh TIDAK MELANGGGAR HUKUM KASIH KARUNIA, dan tidak ada KORBAN Nyata, rasanyasih tidak dosa.
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Perintah beranak cucu-lah adalah kehendak Tuhan.
Perintah itu adanya di "PERJANJIAN LAMA" dan menurut lukas Kitab pejanjian lama (kitab para nabi) dan hukum taurat berlaku sampai Zman Yohanes
dan Zaman Yohanes sudah lewat, jadinya perintah itu sudah tidak berlaku lagi
Dan tidak usah jauh jauh ke perjanjian Baru, diperjanjian lama saja , perinbtah itu sudah direvisi di zaman Nuh dengan tindakan Nata dari Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
oke oke phooey... jadi menggunakan pil KB, atau segala aksi apapun yg "sifat"nya membuka kemungkinan tidak terjadinya kehamilan ... itu dilarang.
Bener gak nih saya sampe sini ? :)
Ikutan jawab bro.
Bener. Dilarang di katolik.
Pil Kb dilarang karena :
1. sperma dan sel telur sudah bersatu dan membentuk janin (human life).
2. pil kb membuat dinding rahim tidak dapat menopang janin tsb.
Hal yang sama berlaku dengan IUD
satu-satunya cara yg diperbolehkan adalah dengan natural family planning / KB alamiah.
Cara KB alamiah sangat mudah dipelajari kok.
Cuma sang suami musti sabar.
DI apotek kesayangan anda banyak dijual alat untuk mengukur kapan sel telur matang dan dilepas ke rahim.
Kehamilan bisa terjadi dari 5 hari sebelum sel telur dilepas sampai 2 hari setelah dilepas.
Gampang bro oda,.. ngga perlu pembunuhan dalam rahim.
Untuk membantu sabar di saat kepingin, lihat aja muka anak bro yang pertama dan kedua, lalu bayangkan anak itu mati di dalam rahim akibat IUD.
-
KB Kalender pun termasuk membuka kemungkinan tidak terjadinya kehamilan ...
Tuhan Yesus memberkati
Han
Beda om.
KB kalender tidak terjadi pembuahan dalam kandungan pada saat aksi xxx berlangsung.
-
Beda om.
KB kalender tidak terjadi pembuahan dalam kandungan pada saat aksi xxx berlangsung.
gimana kalau stop sebelum klimax ?
apa boleh ??
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
gimana kalau stop sebelum klimax ?
apa boleh ??
Tuhan Yesus memberkati
Han
Kan sudah penetrasi. :blush:
-
Kan sudah penetrasi. :blush:
kalau cuma di tempelin aja ?
apa dosa ?
uhan Yesus memberkati
Han
-
mengingini perempuan begitu maksudnya ? ya dosa.
Tapi hubungannya apa yah ? :D
baru berpikiran dosa kan...lah alat kontrasepsi malah sudah menggunakan kontra konsepsi...= kontra pembuahan :D
-
IMO, pasutri mendapat anak/bayi (tidak mengaitkan apakah lahir mati atopun hidup) itu bukan kehendak Tuhan, Leo :).
Perintah beranak cucu-lah adalah kehendak Tuhan.
Manusia yg berkehendak mewujudkan kehendak Tuhan ini, melakukannya dgn aksi union.... apabila manusia tidak berkehendak mewujudkan kehendak Tuhan ini, (kecuali bayi Yesus) - kan ya gak mungkin mereka punya anak lagi :D.
Loh dalam hal ini Tuhan sudah memberikan anak lho...5 anak atau tujuh anak bahkan ...sampai2 si orang tua pusing kasih makan..., biaya sekolah dll... :D
Dan perintah jangan membunuh kan juga kehendak Tuhan.
Pasutri yg berkehendak mewujudkan kehendak Tuhan ini, tidak akan melakukan aborsi :).
Bukannya di awal tadi bro Odading bilang pasturi yang mempunyai anak terlalu banyak itu karena usaha mereka kurang keras
Jadi bagi free to doktrin ini murni kecerobohan mereka bukan karena kehendak Tuhan...
kehendak Tuhan bagi mereka adalah mereka bisa bahagia , bertanggung jawab terhadap anak2 mereka dengan memberikan pendidikan yang baik, kesehatan dll...
Begitu loh maksud saya :D.
Jadi yang saya maksudkan, fokusnya bukan di pas punya anak, melainkan ... everybody boleh hepi .... tapi "Tuhan hepi ato kagak ??" dikala mereka tidak mewujudkan kehendakNYA utk jangan membunuh ... , begitu maksud saya :).
Begini Leo.... saya cenderung berpendapat : secara general Tuhan bekerja didalam logik ... aplikasi causal-law.
Terlepas dari "salah-tidaksalah"nya ... maka bayi terlahir adalah disebabkan adanya union pasutri sehingga terjadinya pembenihan (atopun entahlah istilah2 logik medisnya).
Dan ya..... secara kalo saya gunakan tanda petik, maka bayi bisa ampe lahir adalah murni "kesalahan" (dgn tanda petik) dari union pasutri. ("kesalahan" = disebabkan).
usaha memperbaiki kesalahan dari pasutri tsb dgn aborsi ---> berarti pasutri memang tidak berniat/berkehendak mewujudkan perintah Tuhan jangan membunuh.
Dan tentu ini udah diluar ranah odading, kalo niat si pasutri memang tidak berkehendak mewujudkan perintah Tuhan-nya ... dimana mereka mewujudkan kehendak mereka saja dgn jalan aborsi :).
Begituuuu .... :D.
salam.
Lah kenapa tidak boleh...kalau itu bagi free to doktrin bukan semata2 kehendak Allah.
Kalau solusi bukan aborsi jadi solusi apa ...apa berarti harus berkorban segalanya untuk mempertahankan calon anak mereka yang dikarenakan atas kecerobohan mereka sendiri dan menyengsarakan anak2 mereka yang lain.... :giggle: :lol:
Saya pingin tau sampai di mana standard moral bro Odading :dance:
-
sekarang coba begini bro odading....
andaikan sebuah keluarga yang bukan katolik sudah merasa memiliki anak kemudian menggunakan alat kontrasepsi ...misal pil. kemudian si ibu lupa minum pil dan kemudian hamil...
apakah boleh demi planning keluarga, demi kesejahteraan keluarga , demi masa depan yang menurut keluarga itu lebih baik...
BOLEHKAH keluarga tersebut menggugurkan kandungannya...?
Gimana menurut bor Odading... :)
kalo saya sih:
- kalo udah terlanjur jadi --> memang jadinya membunuh mahkluk hidup.. --> ini baru ANTI PRO_KREASI
tapi kalo masih belum jadi..
kan belum mahkluk hidup...
jadi keluarin di luar, atau mimpi basah di celana, atau tertampung di kondom...
menurut saya kok TIDAK ANTI pro-Kreasi lho...
sebab yang terjadi kan hanya:
- Sperma yang berenang-renang di semen yang terbuang masuk ke got, dan ke laut.. (hii..... masih ada yg berenang di laut?? ehehe..)
dan terdekomposisi / ter denaturasi dalam waktu 7-8 jam dalam pH air biasa..
- Ovum yang masih nganggur, yang pada waktunya akan luruh keluar ketika hormon-hormon nya udah memerintahkan demikian..
Di-mana letak ANTI PRO-KREASI-nya?
Bukankah amat ANALOG dengan ini:
- Tidak boleh menyia-nyiakan & membuang BUKU ilmu pengetahuan.
--> Buku hardcopy ini pengertiannya adaah: Kertas yang dicetakkan Tinta-tinta yang membentuk Teks yang bermakna & bisa dibaca.
Nah sekarang..
- Kalo Tinta Printer nya tumpah karena meja tulis-nya diserbu tikus tadi malam..
- dan Kertas HVS 80gram merk terkenal yang baru dibeli kemarin itu saya pakai untuk bungkus kacang rebus.
Pertanyaan saya:
1. Apakah saya termasuk ANTI terhadap Pelarangan JANGAN MEMBUANG BUKU
2. Ataukah saya sekedar orang yang sok banyak duitnya karena HVS 80 gram dibuat bungkus kacang?
-
kalo saya sih:
- kalo udah terlanjur jadi --> memang jadinya membunuh mahkluk hidup.. --> ini baru ANTI PRO_KREASI
tapi kalo masih belum jadi..
kan belum mahkluk hidup...
jadi keluarin di luar, atau mimpi basah di celana, atau tertampung di kondom...
menurut saya kok TIDAK ANTI pro-Kreasi lho...
sebab yang terjadi kan hanya:
- Sperma yang berenang-renang di semen yang terbuang masuk ke got, dan ke laut.. (hii..... masih ada yg berenang di laut?? ehehe..)
dan terdekomposisi / ter denaturasi dalam waktu 7-8 jam dalam pH air biasa..
- Ovum yang masih nganggur, yang pada waktunya akan luruh keluar ketika hormon-hormon nya udah memerintahkan demikian..
Di-mana letak ANTI PRO-KREASI-nya?
Bukankah amat ANALOG dengan ini:
- Tidak boleh menyia-nyiakan & membuang BUKU ilmu pengetahuan.
--> Buku hardcopy ini pengertiannya adaah: Kertas yang dicetakkan Tinta-tinta yang membentuk Teks yang bermakna & bisa dibaca.
Nah sekarang..
- Kalo Tinta Printer nya tumpah karena meja tulis-nya diserbu tikus tadi malam..
- dan Kertas HVS 80gram merk terkenal yang baru dibeli kemarin itu saya pakai untuk bungkus kacang rebus.
Pertanyaan saya:
1. Apakah saya termasuk ANTI terhadap Pelarangan JANGAN MEMBUANG BUKU
2. Ataukah saya sekedar orang yang sok banyak duitnya karena HVS 80 gram dibuat bungkus kacang?
Sebenarnya ini masuk ke standard moral sih...sekarang analoginya saya ganti...
kalau ada orang yang dengan sukarela meminjamkan mobilnya untuk dipakai para teroris buat bom bunuh diri gimana...
meminjamkan mobil tidak sama artinya dengan meledakkan bom lho...hanya membantu saja :D
memakai kontrasepsi belum aborsi hanya membantu agar tidak terjadi pembuahan = konsepsi.... :D
-
Loh dalam hal ini Tuhan sudah memberikan anak lho...5 anak atau tujuh anak bahkan ...sampai2 si orang tua pusing kasih makan..., biaya sekolah dll... :D
Nah...kesulitannya yang di bold itu loh, Leo.
Leo : Tuhan MEMBERIKAN anak
odading : Tuhan TIDAK memberikan anak :).
Manusia ber-union,
Leo : Tergantung Tuhan mau kasih anak ato kagak .... padahal disuruh beranak cucu-lah, tapi "suka2 gue donk mao kasih ato kagak".
odading : Tergantung Causal Law pasutri itu dapet anak ato kagak ... yang penting pasutri sudah berkehendak mewujudkkan kehendak Tuhan dgn beraksi penetrasi dan tumpah didalam.
Bukannya di awal tadi bro Odading bilang pasturi yang mempunyai anak terlalu banyak itu karena usaha mereka kurang keras
Jadi bagi free to doktrin ini murni kecerobohan mereka bukan karena kehendak Tuhan...
YA... bukan kehendak Tuhan, melainkan usaha pasutri kurang keras :).
kehendak Tuhan bagi mereka adalah mereka bisa bahagia , bertanggung jawab terhadap anak2 mereka dengan memberikan pendidikan yang baik, kesehatan dll...
Nah ini diluar ranah odading.
Tergantung pasutri itu sendiri kayak begimana di otak mereka dalam mewujudkan kehendak Tuhan agar mereka bahagia ... apakah mereka berpikir meng-aktualkan event aborsi adalah mewujudkan kehendak Tuhan agar mereka bahagia atau tidak :).
Lah kenapa tidak boleh...kalau itu bagi free to doktrin bukan semata2 kehendak Allah.
Ada dua pov disini, Leo.
Waktu saya mengatakan yg bold, itu dikarenakan saya menggunakan pov saya ... saya memposisikan diri saya sebagai pasutri yg sedang mengalami kasus tsb.
Sedangkan kalo saya menggunakan pov pasutri yang BUKAN saya sendiri, makanya saya katakan diluar ranah odading :).
Nah, yang Leo mao tanyakan itu saya masih gak jelas.
A. Apakah Leo sedang menanyakan BAGAIMANA saya, dikala posisi saya sebagai pasutri tsb ? ---> jawaban ini tentu akan hanya berdasarkan pov saya sendiri yg mengalami kasus seperti pasutri tsb.
B. ataukah Leo sedang mau menanyakan : APA pendapat saya apabila ada pasutri yang berniat aborsi ?
Maka jawabannya ada 2 pov.... pov saya sendiri dgn memposisikan sbg pasutri tsb ... DAN pov manusia bebas dalam posisi sbg pasutri tsb (dimana saya gunakan kalimat diluar ranah odading).
Kalo maksud pertanyaan Leo adalah A, sudah saya jawab.
Kalo maksud pertanyaan Leo adalah B, juga sudah saya jawab.
Tapi saya sendiri gak tau fokus pertanyaan Leo itu yang mana ? yang A ? atau yang B ?
Kalo saya boleh minta, mungkin adalah lebih baik - fokus pertanyaan Leo itu di point.A , jadi saya lebih mudah utk menjawabnya, hehehe :D.
Kalau solusi bukan aborsi jadi solusi apa ...apa berarti harus berkorban segalanya untuk mempertahankan calon anak mereka yang dikarenakan atas kecerobohan mereka sendiri dan menyengsarakan anak2 mereka yang lain.... :giggle: :lol:
Nah pertanyaan ini akan saya jawab berdasarkan 2 pov :
pov1 :
kalau saya sendiri sebagai pasutri yang mengalami dilema aborsi tsb (jadi belon terlaksana event aborsi tsb) ---> maka saya tidak akan meng-eksekusi event aborsi tsb, karena "kesalahan" ada pada kami sebagai pasutri.
pov2 :
kalau saya disuruh berkomentar pada pasutri yg berniat aborsi tsb, maka jawabannya adalah diluar ranah odading. Pasutri tsb adalah manusia bebas. Terserah mereka mao eksekusi event aborsi atau tidak :).
Saya pingin tau sampai di mana standard moral bro Odading :dance:
Standard moral saya, saya percaya ---terlepas apakah itu Allah, Dewa/Dewi, YHWH, Buddha, Oloh, Yesus, Om santi santi, Paus, Muhamad, dlsb---> semua orang "terukir" 10P di hati mereka masing2. Bagaimana mereka "mengertikan" 10P di hati mereka tsb, diluar ranah odading ... karena mereka adalah manusia bebas :).
Nah... ada lagi ? :D.
:)
salam.
-
Mungkin perlu diselidiki dulu, tujuan utama kegunaan sebuah benda.
Mobil ---> utk dikendarai
Mengenai dikendarai mao dipake apa, mao kemana, bukan fokusnya lagi.
Alat kontrasepsi ---> dipakai utk mencegah konsepsi.
Mao dipake utk mencegah konsepsi anak pertama atopun kesepuluh, bukan fokusnya lagi.
Kondom ---> dibuat sebagai alat pengaman dari penyebaran penyakit kelamin DAN juga sebagai alat mencegah konsepsi.
Yang saya belon ketahui, pertama kalinya kondom itu dibuat tujuan utama-nya apa ? Apabila cuma salah satu dari kegunaan-nya di jaman sekarang dan di jaman sekarang jadi ada dua kegunaan, maka "dunia berkembang".
Dijaman sekarang malah kegunaan kondom bisa juga termasuk "variasi kegiatan xxx", terbukti dgn adanya rasa apel, jeruk, kopi, stroberi, vanila dan mungkin nanti rasa baygon :D.
Bisa2 aja nanti, kondom dibuat sebagai pengaman, kontrasepsi, variasi kegiatan xxx DAN mainan anak2 ... hehehe :D :lol: :rofl:
kalau ada orang yang dengan sukarela meminjamkan mobilnya untuk dipakai para teroris buat bom bunuh diri gimana...
Tau nggak yang meminjamkan mobil tsb, nantinya akan dipake buat nge-bom ? Kalo ybs TAU ....
meminjamkan mobil tidak sama artinya dengan meledakkan bom lho...hanya membantu saja :D
Kalo ybs tau, maka ybs bisa dikatakan sengaja ikut men-support aksi ngebom tsb.
:)
salam.
-
lho... udah dijelaskan mas oda..
thanks masbro oda...
-
Mungkin perlu diselidiki dulu, tujuan utama kegunaan sebuah benda.
Mobil ---> utk dikendarai
Mengenai dikendarai mao dipake apa, mao kemana, bukan fokusnya lagi.
Alat kontrasepsi ---> dipakai utk mencegah konsepsi.
Mao dipake utk mencegah konsepsi anak pertama atopun kesepuluh, bukan fokusnya lagi.
Kondom ---> dibuat sebagai alat pengaman dari penyebaran penyakit kelamin DAN juga sebagai alat mencegah konsepsi.
Yang saya belon ketahui, pertama kalinya kondom itu dibuat tujuan utama-nya apa ? Apabila cuma salah satu dari kegunaan-nya di jaman sekarang dan di jaman sekarang jadi ada dua kegunaan, maka "dunia berkembang".
Dijaman sekarang malah kegunaan kondom bisa juga termasuk "variasi kegiatan xxx", terbukti dgn adanya rasa apel, jeruk, kopi, stroberi, vanila dan mungkin nanti rasa baygon :D.
Bisa2 aja nanti, kondom dibuat sebagai pengaman, kontrasepsi, variasi kegiatan xxx DAN mainan anak2 ... hehehe :D :lol: :rofl:
Tau nggak yang meminjamkan mobil tsb, nantinya akan dipake buat nge-bom ? Kalo ybs TAU ....
Kalo ybs tau, maka ybs bisa dikatakan sengaja ikut men-support aksi ngebom tsb.
:)
salam.
nah berarti nggak boleh kan walaupun cuman minjemin mobil doang :Dlho... udah dijelaskan mas oda..
thanks masbro oda...
mas oda bilang nggak boleh mas candangdata bilang boleh :D
Kontrasepsi = kontra konsepsi
lawannya prokreasi
sedangkan life lawannya kontra life contoh buat bom bunuh diri...
orang yang minjemin mobil buat teroris mensupport perbuatan kontra life jadi tidak boleh .
Orang yang menggunakan kontrasepsi mensupport perbuatan kontra konsepsi( pembuahan) jadi nggak boleh juga... :D
-
Ih.... sebel deh ama si Leo ini ...
Leo mau-nya ngetes muridnya (odading) melulu niiii .... :D.
nah berarti nggak boleh kan walaupun cuman minjemin mobil doang :D
Ini "berarti nggak boleh" bagi siapa niii ?
"Gak boleh" bagi saya dgn berpatokan pada pov saya sendiri kalo mengalami sso meminjam mobil saya ? ataukah "gak boleh" bagi mr.X yang sedang mengalami event sso meminjam mobil dia ?
Kalo yang ungu, terlepas apakah mobil itu nanti mao di pake buat apa saya "boleh" / "nggak boleh" minjemin, itu keputusan saya ... namun apapun yang terjadi (setelah dipinjemin, dimana keputusan saya "boleh" minjemin) maka "kesalahan" (dgn tanda petik) ada di pihak saya .... DAN apapun yang terjadi (setelah TIDAKdipinjemin, dimana keputusan saya "nggak boleh" minjemin) maka tetap "kesalahan" (dgn tanda petik) ada di pihak saya ....
Kalo yang coklat, itu diluar ranah odading.
Meneketehe, Leo :D.
mas oda bilang nggak boleh mas candangdata bilang boleh :D
Waduh... maksud saya begini, Leo :
boleh/nggak boleh ... apapun itu yang terjadi, maka "kesalahan" tetap pada diri saya :D.
Boleh = digit 1 (tombol YES)
Nggak boleh = digit 0 (tombol NO)
Dan saya sendiri yang menentukan memencet tombol yang mana, dan akibatnya adalah saya sendiri yang membuatnya.
Duh... kayaknya Leo lagi nguji flowchart program IF...THEN... saya nih :D.
Kontrasepsi = kontra konsepsi
lawannya prokreasi
sedangkan life lawannya kontra life contoh buat bom bunuh diri...
Oleh karena itu... (imo) ada baiknya kita selidiki dulu tujuan utama dibuatnya benda tsb, Leo.
Pada alat kontrasepsi (terserah, mau itu kondom kek - spiral kek - pil kek, dlsb) ini dibuat memang untuk mencegah terjadinya pembuahan (berhubungan dgn terbentuknya nyawa)
Sedangkan mobil, ini dibuat tujuannya BUKAN/TIDAK berkaitan hubungannya dgn terbentuknya nyawa :D.
orang yang minjemin mobil buat teroris mensupport perbuatan kontra life jadi tidak boleh .
Kalo buat saya, akan menjadi rumit hanya dari sebaris kalimat pada quote diatas tsb, Leo :).
Ada faktor ungu, merah, biru dan orange.
ungu adalah berdasarkan tombol orange (boleh/tidak boleh).
orange berdasarkan apakah merah diketahui.
Kalo merah tidak diketahui, maka biru belum tentu "masuk" ... karena bisa saja si teroris pinjem mobil cuma buat lenjeh2 ke Mall ---> biru menjadi nihil.
Kalo merah diketahui DAN diketahui pula mobilnya dipake buat nge-bom, maka biru tidak-nihil. (yang minjemin mobil mensupport perbuatan kontra-life).
Kalo HANYA merah diketahui, maka biru belum tentu nihil ... karena bisa saja si teroris pinjem mobil cuma buat lenjeh2 ke Mall ataupun memang dipake buat ngebom.
Dan apapun yang terjadi, itu semua "kesalahan" saya sebagai si pemencet tombol orange, dimana event ungu terlaksana.
Itu flowchart masih sederhana, saya belon sanggup mikir ke probabilitas lain2nya :D.
Orang yang menggunakan kontrasepsi mensupport perbuatan kontra konsepsi( pembuahan) jadi nggak boleh juga... :D
"nggak boleh" bagi siapa dan yg ditinjau dari pov mana, Leo ?
Kalo bagi saya (sebagai pasutri yg mengalami sendiri) yg dibawah ajaran gereja Katolik, jelas2 namanya alat kontrasepsi, dan ajaran menyatakan perbuatan mencegah pembuahan adalah dilarang ---> ya tentu saya akan sependapat : Nggak Boleh.
Kalo bagi saya (sebagai pasutri yg mengalami sendiri) yg dibawah ajaran Free Doktrin ... itu adalah keputusan kami sebagai pasutri, mao pake alat kontrasepsi atau tidak - berdasarkan dari niat kami utk menyetop anak tambah banyak.
Kalo bagi pasutri mrX dan MrsY, ya ini diluar ranah odading.
Semisal saya mengetahui pasutri tsb menggunakan kondom DAN saya dipaksa utk memberi komentar ttg mereka, maka saya akan bilang "mereka seharusnya tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi APABILA mereka dibawah ajaran Katolik."
dan APABILA mereka dibawah Free Doktrin, ya kembali lagi - ini diluar ranah odading. Tombol boleh/tidak boleh cuma pasutri itu saja yang bebas menentukan :D.
Sori banget jawabannya jadi kebanyakan, abis Leo belon kasih tau si fokus pertanyaannya kayak gimana (point A? or point B ?) jadi ya tak jawab aja semuanya, biar gak bolak-balik ... hehehe :D.
Nanti biar gak kepanjangan, selanjutnya pertanyaan Leo akan saya jawab berupa : posisi saya sebagai pasutri yang dibawah Free Doktrin dan sedang mengalami "kasus" yg dipertanyakan :D.
:)
salam.
-
baru berpikiran dosa kan...lah alat kontrasepsi malah sudah menggunakan kontra konsepsi...= kontra pembuahan :D
Lah ? puasa saat kalender subur jg mencegah pembuahan bro.....
niat dan pikirannya juga sama.... tidak menginginkan kehamilan :D
Jadi baru menghitung2 hari dlm kalender saja sudah dosa, karena niatnya mencegah kehamilan.
-
Lah ? puasa saat kalender subur jg mencegah pembuahan bro.....
niat dan pikirannya juga sama.... tidak menginginkan kehamilan :D
Jadi baru menghitung2 hari dlm kalender saja sudah dosa, karena niatnya mencegah kehamilan.
KBA kan keluarga berencana alamiah tidak ada alat yang kontra konsepsi beda dong :D
Kodrat manusia itu yang diberikan Tuhan tidak full 1 bulan itu subur semua...
ada waktu menanam ada waktu menuai... :giggle:
Akan tetapi jika KBA itu bukan untuk merencanakan keluarga tapi semata2 untuk menolak anak nah ini baru salah...sejauh hanya merencanakan dengan cara2 yang alami tidak bersifat prokreatif ini baru benar. :)
-
Ih.... sebel deh ama si Leo ini ...
Leo mau-nya ngetes muridnya (odading) melulu niiii .... :D.
Ini "berarti nggak boleh" bagi siapa niii ?
"Gak boleh" bagi saya dgn berpatokan pada pov saya sendiri kalo mengalami sso meminjam mobil saya ? ataukah "gak boleh" bagi mr.X yang sedang mengalami event sso meminjam mobil dia ?
Kalo yang ungu, terlepas apakah mobil itu nanti mao di pake buat apa saya "boleh" / "nggak boleh" minjemin, itu keputusan saya ... namun apapun yang terjadi (setelah dipinjemin, dimana keputusan saya "boleh" minjemin) maka "kesalahan" (dgn tanda petik) ada di pihak saya .... DAN apapun yang terjadi (setelah TIDAKdipinjemin, dimana keputusan saya "nggak boleh" minjemin) maka tetap "kesalahan" (dgn tanda petik) ada di pihak saya ....
Kalo yang coklat, itu diluar ranah odading.
Loh kok mikirnya jelimet banget sih ...mau muter2 yah :doh:
Ini saya ulang lagi...
Jika ada orang yang mau meminjamkan mobilnya untuk bom bunuh diri...
menurut bro Odading salah nggak?
Orang itu hanya meminjamkan mobil lhoh bukan ikutan untuk buat bomnya apalagi ikutan jadi pesertanya... :D
Meneketehe, Leo :D.
Waduh... maksud saya begini, Leo :
boleh/nggak boleh ... apapun itu yang terjadi, maka "kesalahan" tetap pada diri saya :D.
Boleh = digit 1 (tombol YES)
Nggak boleh = digit 0 (tombol NO)
Dan saya sendiri yang menentukan memencet tombol yang mana, dan akibatnya adalah saya sendiri yang membuatnya.
Duh... kayaknya Leo lagi nguji flowchart program IF...THEN... saya nih :D.
Oleh karena itu... (imo) ada baiknya kita selidiki dulu tujuan utama dibuatnya benda tsb, Leo.
Apa yang mana ketehe...kan ditanya pendapat bro Odading pada contoh kasus di atas...gimana jawabannya...jangan manaketehe dulu dong... :D
Pada alat kontrasepsi (terserah, mau itu kondom kek - spiral kek - pil kek, dlsb) ini dibuat memang untuk mencegah terjadinya pembuahan (berhubungan dgn terbentuknya nyawa)
Lah iya makanya disebut kontra konsepsi...
Sedangkan mobil, ini dibuat tujuannya BUKAN/TIDAK berkaitan hubungannya dgn terbentuknya nyawa :D.
yah ilah dia ngeles lagi... :doh:
mobilnya dipinjam untuk memusnahkan beberapa nyawa orang...
memang bukan salah mobilnya tapi menurut saya orang yang meminjamkannya tersebut... :D
Analogi saya buat agar seimbang pengertiannya...
Anda bilang sepanjang pro kreasi...lah padahal menggunakan alat kontra konsepsi..gimana bisa prokreasi :D
naik mobil tidak anti life tetapi karena menjadi medium bom bunuh diri menjadi kontra life atau tidak pro life...sampai di sini bisa nyambung nggak :)
Kalo buat saya, akan menjadi rumit hanya dari sebaris kalimat pada quote diatas tsb, Leo :).
Ada faktor ungu, merah, biru dan orange.
ungu adalah berdasarkan tombol orange (boleh/tidak boleh).
orange berdasarkan apakah merah diketahui.
Kalo merah tidak diketahui, maka biru belum tentu "masuk" ... karena bisa saja si teroris pinjem mobil cuma buat lenjeh2 ke Mall ---> biru menjadi nihil.
Kalo merah diketahui DAN diketahui pula mobilnya dipake buat nge-bom, maka biru tidak-nihil. (yang minjemin mobil mensupport perbuatan kontra-life).
Kalo HANYA merah diketahui, maka biru belum tentu nihil ... karena bisa saja si teroris pinjem mobil cuma buat lenjeh2 ke Mall ataupun memang dipake buat ngebom.
Dan apapun yang terjadi, itu semua "kesalahan" saya sebagai si pemencet tombol orange, dimana event ungu terlaksana.
Itu flowchart masih sederhana, saya belon sanggup mikir ke probabilitas lain2nya :D.
"nggak boleh" bagi siapa dan yg ditinjau dari pov mana, Leo ?
Kalo bagi saya (sebagai pasutri yg mengalami sendiri) yg dibawah ajaran gereja Katolik, jelas2 namanya alat kontrasepsi, dan ajaran menyatakan perbuatan mencegah pembuahan adalah dilarang ---> ya tentu saya akan sependapat : Nggak Boleh.
Kalo bagi saya (sebagai pasutri yg mengalami sendiri) yg dibawah ajaran Free Doktrin ... itu adalah keputusan kami sebagai pasutri, mao pake alat kontrasepsi atau tidak - berdasarkan dari niat kami utk menyetop anak tambah banyak.
Kalo bagi pasutri mrX dan MrsY, ya ini diluar ranah odading.
Semisal saya mengetahui pasutri tsb menggunakan kondom DAN saya dipaksa utk memberi komentar ttg mereka, maka saya akan bilang "mereka seharusnya tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi APABILA mereka dibawah ajaran Katolik."
dan APABILA mereka dibawah Free Doktrin, ya kembali lagi - ini diluar ranah odading. Tombol boleh/tidak boleh cuma pasutri itu saja yang bebas menentukan :D.
Sori banget jawabannya jadi kebanyakan, abis Leo belon kasih tau si fokus pertanyaannya kayak gimana (point A? or point B ?) jadi ya tak jawab aja semuanya, biar gak bolak-balik ... hehehe :D.
Nanti biar gak kepanjangan, selanjutnya pertanyaan Leo akan saya jawab berupa : posisi saya sebagai pasutri yang dibawah Free Doktrin dan sedang mengalami "kasus" yg dipertanyakan :D.
:)
salam.
Afaik yang ditanyakan bro odading kan standar moral GK kan ...
Oleh karena itu dari awal saya mau tau standar moral bro Odading terlebih dahulu...gimana tentang kasus aborsi dengan pendapat bro Odading sendiri...
dari sini baru saya mau masuk ke persoalan standar moral GK...
kalau dari awal saja saya tidak tau bagaiamana standar moral bro Odading yah repot juga kita bicara ke sana ke mari :D
-
Ini saya ulang lagi...
Jika ada orang yang mau meminjamkan mobilnya untuk bom bunuh diri...
menurut bro Odading salah nggak?
Saya perjelas ya dari pertanyaan Leo, biar gak muter2 saya ngejawabnya.... (pertanyaannya mesti jelas dulu dooonnngg.... :D).
Mr.X mempunyai seorang teman mr.Y.
Mr. X TAU bahwa temannya ini seorang teroris.
Suatu hari mr.Y minjem mobil ke mr.X dan menyatakan mobil itu akan dipakai sebagai bom bunuh diri. Mr.X tidak berkeberatan, dia MEMBOLEHKAN mobil-nya dipinjem mr.Y utk dipake buat nge-bom.
Odading mengetahui jalan cerita Mr.X dan mr.Y tsb.
Leo bertanya : "menurut bro Odading salah nggak?" ----> menurut odading, perbuatan mr.X minjemin mobil ke mr.Y tsb, salah nggak ?
Odading menjawab : SALAH.
Leo tentu gak akan berhenti sampe sini aja, Leo lanjut bertanya : "kenapa salah ?"
Odading menjawab : Karena mr.X mengetahui bhw mobil yang dipinjem mr.Y itu akan dipake buat nge-bom.
Nah... disini Leo sepertinya mulai nge-rujuk ke pov mr.X : Loh ? apanya yang salah ? emangnya mr.X gak boleh minjemin mobilnya ke mr.Y sekalipun dia tau mobil tsb akan dipake buat ngebom ?
Lalu Leo mengajukan statement "berarti mr.X gak boleh minjemin mobilnya".
Maka jawaban odading :
A. apabila odading adalah teman mr.X DAN mengetahui jalan cerita tsb, maka .... YA, saya tidak akan memperbolehkan mr.X utk minjemin mobilnya ke mr.Y :D.
B. apabila odading adalah mr.X tsb, maka saya tidak akan memperbolehkan diri saya utk minjemin mobil tsb ke mr.Y
Lalu Leo tanya lagi : kenapa gak boleh ?
Dari point B diatas (odading = mr.X) ---> karena minjemin mobil dengan mengetahui bahwa mobil akan dipake mr.Y buat nge-bom adalah berarti saya mensupport kehendak mr.Y utk membunuh orang (sekalipun event pengeboman belon terjadi).
Nah... jadi panjang lagi deh tuh.... :D.
Mudah2an sampe disini cukup jelas buat Leo :).
Orang itu hanya meminjamkan mobil lhoh bukan ikutan untuk buat bomnya apalagi ikutan jadi pesertanya... :D
Tidak... tidak "HANYA", Leo ...:). Diatas sudah saya kasih ilustrasi jalan ceritanya ... orang itu (mr.X) MENGETAHUI bhw mobil yg dipinjem tsb akan dipake buat ngebom oleh mr.Y.
Dan akan menjadi lain dan panjang lagi, apabila kondisi disaat event peminjaman mobil tsb, mr.X TIDAK TAU - bhw mobil akan dipake buat nge-bom .... hehehe :D.
mobilnya dipinjam untuk memusnahkan beberapa nyawa orang...
memang bukan salah mobilnya tapi menurut saya orang yang meminjamkannya tersebut... :D
berdasarkan ilustrasi cerita diatas .... YA, sependapat :afro: :nod:... (nah tuh, kita kan sependapat ?? :D).
Analogi saya buat agar seimbang pengertiannya...
Anda bilang sepanjang pro kreasi...lah padahal menggunakan alat kontra konsepsi..gimana bisa prokreasi :D
Saya kurang nangkep maksud quote diatas :) ... mungkin Leo bisa tolong di perpanjang lagi dari kalimat "Anda bilang sepanjang pro kreasi".
naik mobil tidak anti life tetapi karena menjadi medium bom bunuh diri menjadi kontra life atau tidak pro life...sampai di sini bisa nyambung nggak :)
Alamak... sungguh saya belon nyambuuunggg...! sumpah, saya bukan mao muter2, tapi masih belon nangkep apa hubungannya dengan alat kontrasepsi, yah ? :D.
Afaik yang ditanyakan bro odading kan standar moral GK kan ...
Betul, saya menanyakan dalam standard moral GK - yang kayak gimanakah "usaha yang lebih keras" itu ?
Kalo saya memposisikan diri dgn asumsi saya dibawah standard moral GK : selain KB Alami, maka "usaha yang lebih keras" itu adalah : tidak melakukan prokreasi ... yakni event penetrasi DAN tumpah pada tempatnya:) ---> namun ini adalah asumsi saya sendiri, dimana saya sendiri TIDAK TAU apa yang sebenarnya terdapat di standard moral GK pada kalimat "usaha yang lebih keras" ---> karena keTIDAK-TAHUan saya inilah maka saya gunakan statement sbb : Mungkin Leo atopun temen2 laen bisa memberikan pencerahan - solusi dari problem rumah tangga saya ini ??
Oleh karena itu dari awal saya mau tau standar moral bro Odading terlebih dahulu...gimana tentang kasus aborsi dengan pendapat bro Odading sendiri...
pendapat odading pada kasus aborsi yang telah terjadi pada sebuah keluarga NON-Katolik dan telah mempunyai beberapa anak adalah : "pasutri tsb seharusnya tidak boleh aborsi anak mereka".
Lalu Leo tanya : kenapa nggak boleh aborsi ?
odading jawab (pov odading) : karena itu berarti membunuh.
Lalu disini Leo sepertinya mulai ngerujuk ke pov pasutri : Loh, mereka kan nonK, Free Doktrin ? Kenapa gak boleh ?
Odading jadi bingung ngejawabnya ... :D.
Karena odading bingung ngejawabnya, maka odading jadi "loncat" menempatkan posisi sebagai pasutri (nonKatolik) di analogi Leo tsb yang sudah menjalankan event aborsi tsb.
Tapi saya masih kesulitan ngejawab pertanyaan ijo Leo ...
Begimana saya mesti jawab Leo ? dikala tombol boleh/tidak boleh telah dipencet sehingga event aborsi sudah terlaksana ? :).
Maka odading "mundur" sebelon event aborsi terlaksana, agar bisa menjawab pertanyaan ijo Leo. Karena event aborsi belon dilakukan, maka ini berarti ada niat/kehendak utk meng-aborsi anak kami. (perhatikan, saya sekarang menggunakan kata KAMI :)).
Nah... jawaban saya :
apabila KAMI (yg kondisinya tidak dibawah standard moral Katolik) sejak awal berniat utk tidak nambah anak lagi, maka KAMI akan melakukan usaha yang lebih keras agar jangan sampe terjadi pembuahan / janin - dengan jalan pake kondom, pake spiral, minum pil KB, cabut diluar, dlsb dikala melakukan event penetrasi.
Kalo "usaha yang lebih keras" masih juga menghasilkan anak, maka itu berarti usaha kami masih belon cukup keras :). Biru bagi kami BUKAN membunuh, dan yang ter-patri di hati kami adalah jangan membunuh nyawa, bukan jangan mencegah kehamilan... hehehe :D.
kalau dari awal saja saya tidak tau bagaiamana standar moral bro Odading yah repot juga kita bicara ke sana ke mari :D
Tetapi disini saya nggak sedang ngebicarain standard moral saya, Leo. Saya nggak sedang kekeuh dgn standard moral saya, Leo. Saya sedang lagi ingin tau, belajar dan mengerti standard moral orang lain .... :).
salam.
-
kalau cuma di tempelin aja ?
apa dosa ?
uhan Yesus memberkati
Han
Cape amat om cuman ditempelin. :blush:
-
Cape amat om cuman ditempelin. :blush:
Kalau itu dianggap suatu tugas pekerjaan tentu akan sangat melrlahkan.
tapi kalau itu dianggap sebagai rekreasi maka akan menyenangkan dan tidak terasa cape....enjoy aja.
analogi
kalau setir mobil dalam rangka tugas pekerjaan rasanya capek dan stess,
tapi kalau stir mobil sembari Rekreasi/picnic kita bisa enjoy menikmati "PEMANDANGAN"r
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Kalau itu dianggap suatu tugas pekerjaan tentu akan sangat melrlahkan.
tapi kalau itu dianggap sebagai rekreasi maka akan menyenangkan dan tidak terasa cape....enjoy aja.
analogi
kalau setir mobil dalam rangka tugas pekerjaan rasanya capek dan stess,
tapi kalau stir mobil sembari Rekreasi/picnic kita bisa enjoy menikmati "PEMANDANGAN"r
Tuhan Yesus memberkati
Han
Masa nempelin itu :blush: disamakan dengan setir mobil sih Om..?
Kalau setir mobil kapan aja bisa minggir, kalau lagi nempelin bisabisa ngga ketolongan langsung kebablasan dong.
jorok ah..
saya kan masih kecil.. :signofcross:
-
Masa nempelin itu :blush: disamakan dengan setir mobil sih Om..?
Kalau setir mobil kapan aja bisa minggir, kalau lagi nempelin bisabisa ngga ketolongan langsung kebablasan dong.
jorok ah..
saya kan masih kecil.. :signofcross:
Memangnya Nyetir mobil engga "Berbahaya " ???
nempelin juga kalau dengan "USAHA yang keras" kan bisa sukses.
Tuhan Yesus memberkati
han
Tuhan Yesus memberkatihan
-
kalo ini namanya kontrasepsi dgn niat.... gak apa2 bro....
yg gak boleh itu kontrasepsi dgn alat... :D
nyatanya bahwa manusia diberi kesempatan oleh Tuhan untuk merencanakan keluarga, dalam hal ini jumlah anak.
maka mari kita gunakan..
seperti halnya cuti/libur yg diberikan oleh perusahaan.. baiknya kita gunakan.. jangan mbolos...
masalah kontrasepsi radikal (alias mbolos), dengan alat memanglah melanggar kodrati.. dan itu tidak diijinkan.
yg alami adalah program dari Tuhan, yang bukan program dari Tuhan tidak terjamin ke absahannya..
itu saja masalahnya.. :D
-
menarik juga topiknya.. :D
bro phooey dan bro sniperX tidak mau komentar karena objek bukan Kristen/ Katolik..
bagaimana kalau mereka adalah Kristen/Katolik ?
ini juga yang menjadi masalah dalam kehidupan rumah tanggaku, aku dan istri masih belum mau nambah anak..
keluarga berencana itu boleh dalam katolik bro...
asal jangan memakai kontrasespi, manfaatkan "libur" yang diberikan Tuhan... :)
ini hanya masalah kodrati..
ketika libur maka tidak ada ception, jika tidak ada ception maka kodratnya tidak ada yang di kontra..
itu saja...
-
nyatanya bahwa manusia diberi kesempatan oleh Tuhan untuk merencanakan keluarga, dalam hal ini jumlah anak.
maka mari kita gunakan..
seperti halnya cuti/libur yg diberikan oleh perusahaan.. baiknya kita gunakan.. jangan mbolos...
masalah kontrasepsi radikal (alias mbolos), dengan alat memanglah melanggar kodrati.. dan itu tidak diijinkan.
yg alami adalah program dari Tuhan, yang bukan program dari Tuhan tidak terjamin ke absahannya..
itu saja masalahnya.. :D
Yg alami itu melahirkan pake dukun beranak saja.... cuma pake tangan dan minyak..
kalo ke rumah sakit itu nanti pake alat, suntik sana suntik sini belah sana belah sini.... itu melanggar kodrati dan tidak terjamin keabsahannya....
-
Yg alami itu melahirkan pake dukun beranak saja.... cuma pake tangan dan minyak..
kalo ke rumah sakit itu nanti pake alat, suntik sana suntik sini belah sana belah sini.... itu melanggar kodrati dan tidak terjamin keabsahannya....
@ Boss Djo.
BTT, apakah Bos Djo setuju bila pasangan suami istri tidak mau punya anak ?
Dan alasannya ?
GBU
:)
-
Yg alami itu melahirkan pake dukun beranak saja.... cuma pake tangan dan minyak..
kalo ke rumah sakit itu nanti pake alat, suntik sana suntik sini belah sana belah sini.... itu melanggar kodrati dan tidak terjamin keabsahannya....
menghalangi pembuahan pada saat seharusnya (kodratnya) terjadi pembuahan itu disebut kontrasepsi. itu yg dilarang
sedangkan membantu kelahiran, pada saat seharusnya lahir adalah justru pro terhadap kodrat.
ada juga perbuataan yang kontra teerhadap kelahiran, misalnya aborsi. itu yanag dilarang, termasuk aborsi pake dukun. :D
gitu ya mas bro... sekarang silahkan btt dan dilanjut lagi... drpd nglantur sekenanya.. :-)
-
@ Boss Djo.
BTT, apakah Bos Djo setuju bila pasangan suami istri tidak mau punya anak ?
Dan alasannya ?
GBU
:)
tidak setuju.
Ada perintah Tuhan utk mengasihi dan mendidik anak2 kita didalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Lalu bagaimana kita menjalankan perintah ini bila kita tidak punya anak ? :D
Tapi jangan disamaratakan dgn pasutri yg berharap namun belum diberi anak ya... :)
-
tidak setuju.
Ada perintah Tuhan utk mengasihi dan mendidik anak2 kita didalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Lalu bagaimana kita menjalankan perintah ini bila kita tidak punya anak ? :D
Tapi jangan disamaratakan dgn pasutri yg berharap namun belum diberi anak ya... :)
Siippp.... sama dong pemikirannya.
Ijin ya Om TS, saya nambahi pertanyaan.
Begini teman2.
Seandainya sepasang suami istri mempunyai komitmen tidak mau memiliki anak sendiri.
Tetapi mereka berkomitmen untuk mengadopsi anak dari panti asuhan, walaupun pasangan tersebut mampu memiliki anak.
Alasannya hendak berpartisipasi dalam mengasihi sesama tetapi keuangan terbatas.
Nahhh kalo case diatas, apakah diperbolehkan. :whistle:
-
Seandainya sepasang suami istri mempunyai komitmen tidak mau memiliki anak sendiri.
Tetapi mereka berkomitmen untuk mengadopsi anak dari panti asuhan, walaupun pasangan tersebut mampu memiliki anak.
Alasannya hendak berpartisipasi dalam mengasihi sesama tetapi keuangan terbatas.
Nahhh kalo case diatas, apakah diperbolehkan. :whistle:
Sepertinya alasannya tidak pas ya..., kalau keuangannya terbatas buat apa adopsi anak ?
Memelihara anak angkat dan memelihara anak sendiri biayanya sama besarnya kok. :D
Kalo hendak berpartisipasi dlm mengasihi sesama, saya lebih prefer menyumbang ke panti asuhan tsb.
-
Sepertinya alasannya tidak pas ya..., kalau keuangannya terbatas buat apa adopsi anak ?
Memelihara anak angkat dan memelihara anak sendiri biayanya sama besarnya kok. :D
Kalo hendak berpartisipasi dlm mengasihi sesama, saya lebih prefer menyumbang ke panti asuhan tsb.
Oke Deh ....
Saya ganti alasannya.
Mereka menikah tapi ribet untuk mengasuh bayi.
Jadi mereka adopsi anak yang sudah berumur 5 tahun.
:whistle:
-
Oke Deh ....
Saya ganti alasannya.
Mereka menikah tapi ribet untuk mengasuh bayi.
Jadi mereka adopsi anak yang sudah berumur 5 tahun.
:whistle:
kalau keuangan bukan menjadi masalah, kenapa tidak mempekerjakan baby sitter? Gak seru ah, punya anak kok langsung umur 5 tahun.... :D
-
Yg alami itu melahirkan pake dukun beranak saja.... cuma pake tangan dan minyak..
kalo ke rumah sakit itu nanti pake alat, suntik sana suntik sini belah sana belah sini.... itu melanggar kodrati dan tidak terjamin keabsahannya....
Penggunaan alat kedokteran dan iptek boleh jika tidak bertentangan dengan kodrat manusia...contoh alat2 kedokteran/ obat2an untuk menyembuhkan penyakit membantu persalinan dan lain2...boleh
Tetapi iptek dan alat2 kedokteran untuk cloning, Transgender, kontra konsepsi ...menurut saya tidak boleh karena bertentangan dengan kodrat manusia .
salam :)
-
Sepertinya alasannya tidak pas ya..., kalau keuangannya terbatas buat apa adopsi anak ?
Memelihara anak angkat dan memelihara anak sendiri biayanya sama besarnya kok. :D
Kan biaya melahirkan itu mahal, apalagi caesarian.
-
Kan biaya melahirkan itu mahal, apalagi caesarian.
Memangnya biaya adopsi (legal) murah?
-
Memangnya biaya adopsi (legal) murah?
Nah tuh.... mungkin sniperX tahu biayanya..... :D
-
ADOPSI ANAK :
tata cara dan akibat hukumnya
Pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak atau yang memutuskan untuk tidak mempunyai anak
dapat mengajukan permohonan pengesahan atau pengangkatan anak. Demikian juga bagi mereka yang
memutuskan untuk tidak menikah atau tidak terikat dalam perkawinan. Apa langkah-langkah tepat
yang harus diambil agar anak angkat tersebut mempunyai kekuatan hukum?
1. Pihak yang dapat mengajukan adopsi
a. Pasangan Suami Istri
Ketentuan mengenai adopsi anak bagi pasangan suami istri diatur dalam SEMA No.6 tahun 1983 tentang penyempurnaan Surat Edaran Nomor 2 tahun 1979 tentang pemeriksaan permohonan pengesahan/pengangkatan anak. Selain itu Keputusan Menteri Sosial RI No. 41/HUK/KEP/VII/1984 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perizinan Pengangkatan Anak juga menegaskan bahwa syarat untuk mendapatkan izin adalah calon orang tua angkat berstatus kawin dan pada saat mengajukan permohonan pengangkatan anak, sekurang-kurangnya sudah kawin lima tahun. Keputusan Menteri ini berlaku bagi calon anak angkat yang berada dalam asuhan organisasi sosial.
b. Orang tua tunggal
1. Staatblaad 1917 No. 129
Staatblaad ini mengatur tentang pengangkatan anak bagi orang-orang Tionghoa yang selain memungkinkan pengangkatan anak oleh Anda yang terikat perkawinan, juga bagi yang pernah terikat perkawinan (duda atau janda). Namun bagi janda yang suaminya telah meninggal dan sang suami meninggalkan wasiat yang isinya tidak menghendaki pengangkatan anak, maka janda tersebut tidak dapat melakukannya.
Pengangkatan anak menurut Staatblaad ini hanya dimungkinkan untuk anak laki-laki dan hanya dapat dilakukan dengan Akte Notaris. Namun Yurisprudensi (Putusan Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta) tertanggal 29 Mei 1963, telah membolehkan mengangkat anak perempuan.
2. Surat Edaran Mahkamah Agung No.6 Tahun 1983
Surat Edaran Mahkamah Agung No. 6 tahun 1983 ini mengatur tentang pengangkatan anak antar Warga Negara Indonesia (WNI). Isinya selain menetapkan pengangkatan yang langsung dilakukan antara orang tua kandung dan orang tua angkat (private adoption), juga tentang pengangkatan anak yang dapat dilakukan oleh seorang warga negara Indonesia yang tidak terikat dalam perkawinan yang sah/belum menikah (single parent adoption). Jadi, jika Anda belum menikah atau Anda memutuskan untuk tidak menikah dan Anda ingin mengadopsi anak, ketentuan ini sangat memungkinkan Anda untuk melakukannya.
2. Tata cara mengadopsi
Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.6/83 yang mengatur tentang cara mengadopsi anak menyatakan bahwa untuk mengadopsi anak harus terlebih dahulu mengajukan permohonan pengesahan/pengangkatan kepada Pengadilan Negeri di tempat anak yang akan diangkat itu berada.
Bentuk permohonan itu bisa secara lisan atau tertulis, dan diajukan ke panitera. Permohonan diajukan dan ditandatangani oleh pemohon sendiri atau kuasanya, dengan dibubuhi materai secukupnya dan dialamatkan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat tinggal/domisili anak yang akan diangkat .
3. Isi permohonan
Adapun isi Permohonan yang dapat diajukan adalah:
- motivasi mengangkat anak, yang semata-mata berkaitan atau demi masa depan anak tersebut.
- penggambaran kemungkinan kehidupan anak tersebut di masa yang akan datang.
Untuk itu dalam setiap proses pemeriksaan, Anda juga harus membawa dua orang saksi yang mengetahui seluk beluk pengangkatan anak tersebut. Dua orang saksi itu harus pula orang yang mengetahui betul tentang kondisi anda (baik moril maupun materil) dan memastikan bahwa Anda akan betul- betul memelihara anak tersebut dengan baik.
4. Yang dilarang dalam permohonan
Ada beberapa hal yang tidak diperkenankan dicantumkan dalam permohonan pengangkatan anak, yaitu:
- menambah permohonan lain selain pengesahan atau pengangkatan anak.
- pernyataan bahwa anak tersebut juga akan menjadi ahli waris dari pemohon.
Mengapa?
Karena putusan yang dimintakan kepada Pengadilan harus bersifat tunggal, tidak ada permohonan lain dan hanya berisi tentang penetapan anak tersebut sebagai anak angkat dari pemohon, atau berisi pengesahan saja.
Mengingat bahwa Pengadilan akan mempertimbangkan permohonan Anda, maka Anda perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk pula mempersiapkan bukti-bukti yang berkaitan dengan kemampuan finansial atau ekonomi. Bukti-bukti tersebut akan memberikan keyakinan kepada majelis hakim tentang kemampuan Anda dan kemungkinan masa depan anak tersebut. Bukti tersebut biasanya berupa slip gaji, Surat Kepemilikan Rumah, deposito dan sebagainya.
5. Pencatatan di kantor Catatan Sipil
Setelah permohonan Anda disetujui Pengadilan, Anda akan menerima salinan Keputusan Pengadilan mengenai pengadopsian anak. Salinan yang Anda peroleh ini harus Anda bawa ke kantor Catatan Sipil untuk menambahkan keterangan dalam akte kelahirannya. Dalam akte tersebut dinyatakan bahwa anak tersebut telah diadopsi dan didalam tambahan itu disebutkan pula nama Anda sebagai orang tua angkatnya.
6. Akibat hukum pengangkatan anak
Pengangkatan anak berdampak pula pada hal perwalian dan waris.
a. Perwalian
Dalam hal perwalian, sejak putusan diucapkan oleh pengadilan, maka orang tua angkat menjadi wali dari anak angkat tersebut. Sejak saat itu pula, segala hak dan kewajiban orang tua kandung beralih pada orang tua angkat. Kecuali bagi anak angkat perempuan beragama Islam, bila dia akan menikah maka yang bisa menjadi wali nikahnya hanyalah orangtua kandungnya atau saudara sedarahnya.
b. Waris
Khazanah hukum kita, baik hukum adat, hukum Islam maupun hukum nasional, memiliki ketentuan mengenai hak waris. Ketiganya memiliki kekuatan yang sama, artinya seseorang bisa memilih hukum mana yang akan dipakai untuk menentukan pewarisan bagi anak angkat.
· Hukum Adat:
Bila menggunakan lembaga adat, penentuan waris bagi anak angkat tergantung kepada hukum adat yang berlaku. Bagi keluarga yang parental, —Jawa misalnya—, pengangkatan anak tidak otomatis memutuskan tali keluarga antara anak itu dengan orangtua kandungnya. Oleh karenanya, selain mendapatkan hak waris dari orangtua angkatnya, dia juga tetap berhak atas waris dari orang tua kandungnya. Berbeda dengan di Bali, pengangkatan anak merupakan kewajiban hukum yang melepaskan anak tersebut dari keluarga asalnya ke dalam keluarga angkatnya. Anak tersebut menjadi anak kandung dari yang mengangkatnya dan meneruskan kedudukan dari bapak angkatnya (M. Buddiarto, S.H, Pengangkatan Anak Ditinjau Dari Segi Hukum, AKAPRESS, 1991).
· Hukum Islam:
Dalam hukum Islam, pengangkatan anak tidak membawa akibat hukum dalam hal hubungan darah, hubungan wali-mewali dan hubungan waris mewaris dengan orang tua angkat. Ia tetap menjadi ahli waris dari orang tua kandungnya dan anak tersebut tetap memakai nama dari ayah kandungnya (M. Budiarto, S.H, Pengangkatan Anak Ditinjau Dari Segi hukum, AKAPRESS, 1991)
· Peraturan Per-Undang-undangan :
Dalam Staatblaad 1917 No. 129, akibat hukum dari pengangkatan anak adalah anak tersebut secara hukum memperoleh nama dari bapak angkat, dijadikan sebagai anak yang dilahirkan dari perkawinan orang tua angkat dan menjadi ahli waris orang tua angkat. Artinya, akibat pengangkatan tersebut maka terputus segala hubungan perdata, yang berpangkal pada keturunan karena kelahiran, yaitu antara orang tua kandung dan anak tersebut.
Berapa biaya keseluruhan yang akan dikeluarkan? Tidak tahu persisnya, karena tidak pernah melakukan adopsi.
Tetapi, menurut perkiraan saya akan lebih dari 10 juta rp. Dan kalau dibandingkan dengan biaya melahirkan? Masih lebih murah melahirkan toh? Tentu saja tergantung di mana, RSB mewah atau RSB sederhana.
Syalom
-
Setahu saya adopsi anak di indonesia, tinggal ngambil aja dari sodara.
atau ngambil di panti asuhan. gitu aja sih.
-
Setahu saya adopsi anak di indonesia, tinggal ngambil aja dari sodara.
atau ngambil di panti asuhan. gitu aja sih.
Adopsi berhubungan dengan hak waris segala bro. Maka dibutuhkan dokumen legal. Tanpa dokumen itu, maka itu disebut anak angkat, yang cuma namanya saja anak, tetapi tidak ada hak apapun.
-
Adopsi berhubungan dengan hak waris segala bro. Maka dibutuhkan dokumen legal. Tanpa dokumen itu, maka itu disebut anak angkat, yang cuma namanya saja anak, tetapi tidak ada hak apapun.
nah itu maksud saya.. angkat anak. gituloh.
-
nah itu maksud saya.. angkat anak. gituloh.
Bagaimana dengan hak nya? Bagaimana dengan surat surat legalnya? Apa statusnya si anak dalam Kartu Keluarga? Maka status si anak tak lebih dari seorang anak yatim piatu.
-
Bagaimana dengan hak nya? Bagaimana dengan surat surat legalnya? Apa statusnya si anak dalam Kartu Keluarga? Maka status si anak tak lebih dari seorang anak yatim piatu.
Mencintai kan tak harus memiliki, bro.. :signofcross:
-
Mencintai kan tak harus memiliki, bro.. :signofcross:
Lhoh, maksud anda, angkat anak, tetapi si anak tetap bersama orang tuanya, tetap sebagai ahli waris ortunya, begitu maksudnya?
Ya lantas apa hubungannya dengan adopsi?
-
Lhoh, maksud anda, angkat anak, tetapi si anak tetap bersama orang tuanya, tetap sebagai ahli waris ortunya, begitu maksudnya?
Ya lantas apa hubungannya dengan adopsi?
Angkat anak, anaknya diasuh dimakanin seperti anak sendiri di biayain sekolah sampai gede, tapi ngga perlu surat menyurat gitu kan bisa .
-
Angkat anak, anaknya diasuh dimakanin seperti anak sendiri di biayain sekolah sampai gede, tapi ngga perlu surat menyurat gitu kan bisa .
Itu namanya bukan diadopsi, bro. Tetapi pura pura angkat anak. Biasanya sih karena 'adat'.
:D
-
Setahu saya adopsi anak di indonesia, tinggal ngambil aja dari sodara.
atau ngambil di panti asuhan. gitu aja sih.
Sederhana sih.
Tapi, mengingat tiap orang, termasuk seorang anak, adalah subyek hukum, meskipun seorang anak yang belum berumur 21 tahun dipandang sebagai masih dalam pengampuan, maka mengadopsi seorang anak tidak sesederhana itu. Tidak sebatas menyediakan semua kebutuhan hidup, erupa makan, pendidikan, dan kesehatan. Masih lebih luas lagi.
-
Itu namanya bukan diadopsi, bro. Tetapi pura pura angkat anak. Biasanya sih karena 'adat'.
:D
Iya itu maksud-na Angkat anak alias 'adopsi'.
gak mahal kan yah...? :grining:
-
Kalau menurut KBBI :
adop·si n 1 pengangkatan anak orang lain sbg anak sendiri; 2 Huk penerimaan suatu usul atau laporan (msl dl proses legislatif); 3 pemungutan;
meng·a·dop·si v 1 mengambil (mengangkat) anak orang lain secara sah menjadi anak sendiri; 2 memungut: bahasa Indonesia banyak ~ kata asing;
peng·a·dop·si n orang yg mengadopsi;
peng·a·dop·si·an n proses, cara, perbuatan mengadopsi
Secara sah nya yang mahal prosesnya, bro. Kalau cuma angkat angkatan sih murah.
-
judul thread ini kan nyerempet-nyerempet PRO-KREASI kan ya?
Bgm pendapat masbro mbaksis sekalian ttg opini sy atas PRO KREASI sbb:
1. Spt sudah kita ketahui bersama bahwa Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi sampai hari ini masih amat tinggi, terutama di negara berkembang & kurang berkembang..
a. Nah, bisa kita bayangkan jaman dulu, anak raja & ratu yg dapat perlayanan first class aja.. bisa pada mati bayi / mati kecil / mati muda, dll..
apalagi peasant... waduh... parah..
b. Oleh karenanya, menjadi amat logis & bisa dimengerti apabila angka kelahiran harus digenjot sebanyak-banyaknya, sambil meng-institusionalisasi-kan ikatan perkawinan..
c. IMHO: hal ini sampai hari ini masih relevan di part of the world yg masih terbelakang itu, tetapi mungkin perlu ada penyesuaian interpretasi pd implementasi di developed world.
2.Penghargaan thd hak hidup
a.. Konsep penghargaan terhadap hak hidup manusia lain (apalagi ana-anak) pasti beda banget dengan jaman skrg...
b. Dulu, anak sepuluh mati 4, adalah sesuatu yg amat disyukuri, karena berarti masih 60% dari anak yg berhasil hidup..
dgn kata lain, tidak beda jauh antara anak & domba ternak pliharaan kita, yg dilihat dari jumlahnya & jenis kelaminnya..
c. Sehingga, tentu konsep pro-kreasi pada saat itu tentu lebih sederhana interpretasi-nya, yaitu kira-kira:
Optimal-kan fungsi reproduksi kalian selagi memungkinkan, karena buat persediaan, kalau-kalau anak-2 kalian lainnya dipanggil Tuhan, maka masih ada buffer stock anak-anak yg sedang kalian bikin & calon-calon anak berikutnya..
3. Nah, dgn fenomena sosial yg demikian ini,
a. Tentu bisa dimaklumi, bila Paus siapapun akhirnya memutuskan sikap demikian...
coba bisa dibayangkan, kalau diskursus yang terjadi disini (dgn asumsi kita relatif lebih well-educated dibanding most of the common society), dan diterapkan......
b. maka... betapa sulit-nya mengendalikan potensi ABUSE of INTERPRETATION, baik yg imaginable maupun un-imaginable..
Soal bagaimana interpretasi Konsep Pro-Kreasi di masing-masing keluarga...
ehehe...
saya rasa kembali pada masing-masing individu & sesuai dengan kondisi sosial di keluarga tersebut..
lagian ini kan udah abad 21, masa sih Paus sampai berpendapat naif bahwa suami-istri yg pakai kondom artinya berdosa?
disisi lain kita perlu memahami juga kesulitan heterogenitas latar belakan sosial miliaran jemaat Khatolik..
sehingga para organisatoris itu akhirnya memang memilih sikap mainstream demikian..
demikian imho....