Forim Iman Kristen
Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Kristen => Topic started by: Phooey on September 03, 2013, 11:58:16 AM
-
26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu. (Act 1:26 ITB)
Kepada teman2 semua .......... :D
Adakah yang dalam kehidupan sehari2 dalam mengambil keputusan tidak menggunakan cara membuang undi.
Demikian pula sebaliknya, adakah yang masih mengambil keputusan dengan cara membuang undi
Masing2 dengan alasannya ....
Mengingat hal "membuang undi" ini jelas2 dilakukan para Rasul dan dalam pemikiran pribadi saya, sudah seharusnya diterapkan bagi penganut sola scriptura.
.....hanya diskusi saja, jangan marah ya :D
:D
-
Jika kita lihat dari terjemahan bahasa Inggris ataupun Latin nya :
Kis 1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Acts 1:26 And they gave them lots, and the lot fell upon Matthias, and he was numbered with the eleven apostles.
Act 1:26 et dederunt sortes eis et cecidit sors super Matthiam et adnumeratus est cum undecim apostolis
Jika lots dan sortes itu diterjemahkan ke bahasa Indonesia, artinya banyak. Jadi, ada kemungkinan yang dimaksud dengan 'membuang undi' itu seharusnya diartikan 'terpilih dengan suara terbanyak', seperti yang kemudian dilakukan pada peristiwa conclave.
Syalom
-
Jika kita lihat dari terjemahan bahasa Inggris ataupun Latin nya :
Kis 1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Acts 1:26 And they gave them lots, and the lot fell upon Matthias, and he was numbered with the eleven apostles.
Act 1:26 et dederunt sortes eis et cecidit sors super Matthiam et adnumeratus est cum undecim apostolis
Jika lots dan sortes itu diterjemahkan ke bahasa Indonesia, artinya banyak. Jadi, ada kemungkinan yang dimaksud dengan 'membuang undi' itu seharusnya diartikan 'terpilih dengan suara terbanyak', seperti yang kemudian dilakukan pada peristiwa conclave.
Syalom
Thanks Om ... penjelasannya
Kita tunggu komentar teman2 yang lain
:D
-
Thanks Om ... penjelasannya
Kita tunggu komentar teman2 yang lain
:D
:deal:
-
Kis 1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Karena Kis 1:26 itu tidak memberitahukan detil teknis pembuangan undi yang dilakukan, saya sangat menerima pikiran Salt, meskipun kelihatannya, dulu, ketika pemilihan Mathias tidak ada pembakaran jerami. Jadi, pada conclave terjadi pembakaran jerami, sementara pada pemilihan pengganti Yudas Iskariot belum menggunakan pembakaran jerami.
Tetapi, mengingat pada masa itu penggunaan uang logam (terbuat dari perak atau emas) sudah sangat familiar, bisa juga, pengundian itu dilakukan dengan teknis melempar koin ke udara, kemudian menunggu apakah hasil jatuhnya koin itu akan menampakkan muka atau ekor, setelah lebih dahulu ada kesepakatan siapa memilih muka dan siapa memilih ekor.
Jadi menurut saya, tentang teknis pembuangan undi itu tidak begitu penting. Yang terpenting adalah ditentukannya Mathias sebagai pengganti Yudas Iskariot. Dan yang lebih penting dari keterpilihan itu ialah bahwa jumlah rasul digenapkan, tetap menjadi 12. Artinya, jika pengikut Kristus mendapat ajaran Tuhan Jesus Kristus dari orang yang tidak jelas alur apostolik (keapostelan = kerasulan)-nya sampai kepada Tuhan Jesus Kristus, sepatutnya orang itu mencari pengajar dari pihak yang memiliki garis apostolik yang jelas.
Sebab, menurut pikiran saya, betapa pentingnya memelihara garis keapostelan (apostolik = kerasulan) itu, terbukti dari para rasul meminta agar jumlah mereka digenapi seperti ketika Jesus Kristus memilih mereka, yaitu sebelum Yudas memilih tempat yang sesuai baginya.
Dengan demikian, betapa sia-sianya kalau mendirikan suatu kelompok dengan mengatasnamakan berakar ke Yerusalem, padahal, pembentukan kumpulan-kumpulan atas nama Geeja Yerusalem masih dapat ditelusur sampai dewasa ini.
Damai, damai, damai.
-
Tetapi, mengingat pada masa itu penggunaan uang logam (terbuat dari perak atau emas) sudah sangat familiar, bisa juga, pengundian itu dilakukan dengan teknis melempar koin ke udara, kemudian menunggu apakah hasil jatuhnya koin itu akan menampakkan muka atau ekor, setelah lebih dahulu ada kesepakatan siapa memilih muka dan siapa memilih ekor.
Ehhhhm, sebenarnya bukan soal kertas/jerami yang dibakar itu, om.
Karena para Kardinal yang mengikuti conclave tidak melempar koin atau jerami.
Tetapi para rasul yang tersisa, memilih dengan memberikan suara, siapa diantara dua murid itu yang dipilih menjadi rasul. Dan suara terbanyak jatuh pada Mathias.
Syalom
-
Kecuali jika praktek 'buang undi' di jaman PL juga brarti 'suara terbanyak' atau para rasul itu tidak mengikuti tradisi 'buang undi' versi PL.
Di jaman PL, buang undi itu praktek yg sah utk dlakukan.
-
Kecuali jika praktek 'buang undi' di jaman PL juga brarti 'suara terbanyak' atau para rasul itu tidak mengikuti tradisi 'buang undi' versi PL.
Di jaman PL, buang undi itu praktek yg sah utk dlakukan.
Bagaimana bentuk 'buang undi' yang dimaksud di PL itu, bro?
SYalom
-
Prinsipnya sama spt membuang dadu atau koin, Bro.
Ams 16:33
Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada Tuhan.
Jd jika para rasul menggunakan cara yg sama dg metode PL, maka itu sah juga, krn mreka berdoa dahulu sblm mbuang undi dan dg iman maka mreka mnerima hasilnya sbg kputusan Tuhan.
-
Prinsipnya sama spt membuang dadu atau koin, Bro.
Ams 16:33
Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada Tuhan.
Jd jika para rasul menggunakan cara yg sama dg metode PL, maka itu sah juga, krn mreka berdoa dahulu sblm mbuang undi dan dg iman maka mreka mnerima hasilnya sbg kputusan Tuhan.
Kalau bentuknya bisa apapun, bro?
Atau mungkin anda tahu ada metode khusus saat itu?
Syalom
-
Tidak bisa dipastikan Bro.
Bisa jadi kayu atau batu yg dilempar.
-
Tidak bisa dipastikan Bro.
Bisa jadi kayu atau batu yg dilempar.
Ok, bro, thanks
-
Kalau bentuknya bisa apapun, bro?
Atau mungkin anda tahu ada metode khusus saat itu?
Syalom
Kalau tidak salah, dalam PL metode membuang undi dengan menggunakan sarana urim dan tumim. Urim dan tumim ini menjadi perlengkapan dari Imam Besar untuk mencari tahu kehendak Allah.
Kel_28:30 Dan di dalam tutup dada pernyataan keputusan itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim; haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap Tuhan, dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan Tuhan.
Ima_8:8 Dikenakannyalah tutup dada kepadanya dan dibubuhnya di dalam tutup dada itu Urim dan Tumim.
Mengenai metode cara pengundiannya Alkitab tidak menjelaskan secara rinci, namun mungkin saja seperti membuang undi dimana setelah sebelumnya berdoa kepada Allah, maka diyakini bahwa jawaban Allah adalah sesuai hasil undi yang keluar, apakah urim atau tumim.
1Sam_14:41 Lalu berkatalah Saul: "Ya, Tuhan, Allah Israel, mengapa Engkau tidak menjawab hamba-Mu pada hari ini? Jika kesalahan itu ada padaku atau pada anakku Yonatan, ya Tuhan, Allah Israel, tunjukkanlah kiranya Urim; tetapi jika kesalahan itu ada pada umat-Mu Israel, tunjukkanlah Tumim." Lalu didapati Yonatan dan Saul, tetapi rakyat itu terluput.
Itulah sebabnya pada satu peristiwa (kalau tidak salah ketika daud melarikan diri), seorang imam membawa serta urim dan tumim, maka bangsa Israel tidak bisa lagi mencari/mendapatkan petunjuk dari Allah.
Salam
-
Ehhhhm, sebenarnya bukan soal kertas/jerami yang dibakar itu, om.
Karena para Kardinal yang mengikuti conclave tidak melempar koin atau jerami.
Tetapi para rasul yang tersisa, memilih dengan memberikan suara, siapa diantara dua murid itu yang dipilih menjadi rasul. Dan suara terbanyak jatuh pada Mathias.
Syalom
Kis 1:26 tidak memberitahukan metode undi yang dilaksanakan secara detil, bukan? Dikatakannya, mereka membuang undi, selanjutnya diketahui bahwa Matiaslah yang kena undi. Dari Kis 1:26 itu dan ayat-ayat sebelumnya, saya tidak menangkap metode undi yang dilakukan. Apakah para rasul memungut suara, kemudian peraih suara terbanyak dipilih menggantikan tempat Yudas Iskariot, tidak dikisahkan. Tentang didahului dengan doa, ya, ayat 24 dan 25 tegas menyatakan bahwa para rasul lebih dahulu berdoa sebelum membuang undi.
Atau, apakah ada partisipan yang dapat menjelaskan, bila dikatakan "membuang undi" artinya dilakukan hanya dengan satu cara, misalnya pemilihan suara terbanyak? Jika demikian adanya, bahwa "membuang undi" berarti "pemilihan melalui suara terbanyak", dan itu pula yang diteruskan oleh penerus rasul, artinya, diskusi ini sudah selesai, bukan?
Damai, damai, damai.
-
Kalau tidak salah, dalam PL metode membuang undi dengan menggunakan sarana urim dan tumim. Urim dan tumim ini menjadi perlengkapan dari Imam Besar untuk mencari tahu kehendak Allah.
Kel_28:30 Dan di dalam tutup dada pernyataan keputusan itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim; haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap Tuhan, dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan Tuhan.
Ima_8:8 Dikenakannyalah tutup dada kepadanya dan dibubuhnya di dalam tutup dada itu Urim dan Tumim.
Mengenai metode cara pengundiannya Alkitab tidak menjelaskan secara rinci, namun mungkin saja seperti membuang undi dimana setelah sebelumnya berdoa kepada Allah, maka diyakini bahwa jawaban Allah adalah sesuai hasil undi yang keluar, apakah urim atau tumim.
1Sam_14:41 Lalu berkatalah Saul: "Ya, Tuhan, Allah Israel, mengapa Engkau tidak menjawab hamba-Mu pada hari ini? Jika kesalahan itu ada padaku atau pada anakku Yonatan, ya Tuhan, Allah Israel, tunjukkanlah kiranya Urim; tetapi jika kesalahan itu ada pada umat-Mu Israel, tunjukkanlah Tumim." Lalu didapati Yonatan dan Saul, tetapi rakyat itu terluput.
Itulah sebabnya pada satu peristiwa (kalau tidak salah ketika daud melarikan diri), seorang imam membawa serta urim dan tumim, maka bangsa Israel tidak bisa lagi mencari/mendapatkan petunjuk dari Allah.
Salam
(http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/27_Mormones-UrimyTumim_zps2213e023.jpg) (http://s1165.photobucket.com/user/phooey777/media/27_Mormones-UrimyTumim_zps2213e023.jpg.html)
Yang ini ya Mod ?
Cara pakainya gimana ya ?
:D
-
(http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/27_Mormones-UrimyTumim_zps2213e023.jpg) (http://s1165.photobucket.com/user/phooey777/media/27_Mormones-UrimyTumim_zps2213e023.jpg.html)
Yang ini ya Mod ?
Cara pakainya gimana ya ?
:D
Mungkin seperti arisan gitu ya....?? :what:
Dimasukkan dalam kantong, kemudian diambil salah satu tanpa melihat, atau dijatuhkan keluar kantong salah satunya...???
-
Kis 1:26 tidak memberitahukan metode undi yang dilaksanakan secara detil, bukan? Dikatakannya, mereka membuang undi, selanjutnya diketahui bahwa Matiaslah yang kena undi. Dari Kis 1:26 itu dan ayat-ayat sebelumnya, saya tidak menangkap metode undi yang dilakukan. Apakah para rasul memungut suara, kemudian peraih suara terbanyak dipilih menggantikan tempat Yudas Iskariot, tidak dikisahkan. Tentang didahului dengan doa, ya, ayat 24 dan 25 tegas menyatakan bahwa para rasul lebih dahulu berdoa sebelum membuang undi.
Atau, apakah ada partisipan yang dapat menjelaskan, bila dikatakan "membuang undi" artinya dilakukan hanya dengan satu cara, misalnya pemilihan suara terbanyak? Jika demikian adanya, bahwa "membuang undi" berarti "pemilihan melalui suara terbanyak", dan itu pula yang diteruskan oleh penerus rasul, artinya, diskusi ini sudah selesai, bukan?
Damai, damai, damai.
Kl yg saya tau di jaman PL itu dikenal praktek buang undi.
Sifatnya terkesan untung-untungan, tp mreka myakini bhw yg terjadi adalah kehendak Tuhan krn didahului dg doa.
Spertinya bukan ssuatu yg umum bagi kaum Yahudi pd saat itu utk musyawarah mufakat ataupun voting utk mencari tau kehendak Tuhan.
Mreka gunakan undian yg memang peluangnya fifty-fifty.
Kecuali kasus pmilihan Matias, maka selebihnya di jaman gereja purba tidak lagi mnggunakan undian, mlainkan doa puasa utk mencari tau kehendak Tuhan.
-
ungkin juga caranya mirip mirip penganut khonghucu di kelenteng ketika minta petunjuk melalui chiamsi ya?
Setelah berdoa, mengocok tempat semacam sumpit, dan sumpit yang jatuh akan ketahuan nomor berapa. Begitukah?
He he he he, saya agak khawatir dengan metode ini, karena dengan 'menyerahkan' kepada keputusan Tuhan, maka kalau gagal tinggal menyalahkan Tuhan, ya. Kan Tuhan yang milih.
Ibarat kita sedang menghadapi dilema, ada yang meletakan amplop suap sebesar 50M agar kasusnya diputus bebas, kemudian kita bawa dalam doa, dan melempar uang logam, jika tidak jatuh lagi berarti Tuhan tidak berkenan, tetapi jika jatuh lagi ke bumi maka berarti Tuhan berkenan kita mengambil amplop itu. He he he he, sekedar ilustrasi nakal tentunya.
Syalom
-
Kl yg saya tau di jaman PL itu dikenal praktek buang undi.
Sifatnya terkesan untung-untungan, tp mreka myakini bhw yg terjadi adalah kehendak Tuhan krn didahului dg doa.
Spertinya bukan ssuatu yg umum bagi kaum Yahudi pd saat itu utk musyawarah mufakat ataupun voting utk mencari tau kehendak Tuhan.
Mreka gunakan undian yg memang peluangnya fifty-fifty.
Kecuali kasus pmilihan Matias, maka selebihnya di jaman gereja purba tidak lagi mnggunakan undian, mlainkan doa puasa utk mencari tau kehendak Tuhan.
Teknis pemilihan Matias itu tidak diuraikan dengan detil juga, kan? Buang undi yang bagaimana itu gerangan? Di PL, buang undi yang bagaimana yang mereka lakukan?
Damai, damai, damai.
-
Teknis pemilihan Matias itu tidak diuraikan dengan detil juga, kan? Buang undi yang bagaimana itu gerangan? Di PL, buang undi yang bagaimana yang mereka lakukan?
Damai, damai, damai.
Iya, memang tidak diuraikan.
Jd ya bisa bebas mnafsirkan dg cara apa pengundian itu dilakukan.
Tp jika menuruti tradisi Yahudi pd saat itu, maka sangat mungkin dilakukan dg buang undi.
-
ungkin juga caranya mirip mirip penganut khonghucu di kelenteng ketika minta petunjuk melalui chiamsi ya?
Setelah berdoa, mengocok tempat semacam sumpit, dan sumpit yang jatuh akan ketahuan nomor berapa. Begitukah?
He he he he, saya agak khawatir dengan metode ini, karena dengan 'menyerahkan' kepada keputusan Tuhan, maka kalau gagal tinggal menyalahkan Tuhan, ya. Kan Tuhan yang milih.
Ibarat kita sedang menghadapi dilema, ada yang meletakan amplop suap sebesar 50M agar kasusnya diputus bebas, kemudian kita bawa dalam doa, dan melempar uang logam, jika tidak jatuh lagi berarti Tuhan tidak berkenan, tetapi jika jatuh lagi ke bumi maka berarti Tuhan berkenan kita mengambil amplop itu. He he he he, sekedar ilustrasi nakal tentunya.
Syalom
Utk masa PL dahulu metode ini sah dilakukan.
Utk masa PB sekarang ini cara tsb tidak dianjurkan.
-
Iya, memang tidak diuraikan.
Jd ya bisa bebas mnafsirkan dg cara apa pengundian itu dilakukan.
Tp jika menuruti tradisi Yahudi pd saat itu, maka sangat mungkin dilakukan dg buang undi.
Siip, apa perbedaan yang Siip maksudkan? Antara buang undi dan melakukan pengundian, saya kira, sama-sama tidak menjelaskan teknis pengundian dimaksudkan? :think1:
-
Siip, apa perbedaan yang Siip maksudkan? Antara buang undi dan melakukan pengundian, saya kira, sama-sama tidak menjelaskan teknis pengundian dimaksudkan? :think1:
Apapun itu, pasti tidak dilakukan dengan cara hompimpah, percaya deh, he he he he.
:P
-
Di PL istilahnya membuang undian shg mungkin skali caranya adalah melemparkan benda pengundian yg akan menunjukkan keadaan tertentu.
Kira-kira sama spt buang koin atau chiam-shi atau koin.
-
Jiyahhaahhaaahhaaaa... pokoke diundi, begitulah, ya? :drool:
Kayak lotere, ya? Kayak main sepak bola dewasa ini setelah perpanjangan waktu masih seri? :drool:
-
Jiyahhaahhaaahhaaaa... pokoke diundi, begitulah, ya? :drool:
Kayak lotere, ya? Kayak main sepak bola dewasa ini setelah perpanjangan waktu masih seri? :drool:
Om, kalau di sepak bola, seelah perpanjangan waktu masih seri, bukan lempar coin, tapi adu penalty.
He he he he he
:D
-
Om, kalau di sepak bola, seelah perpanjangan waktu masih seri, bukan lempar coin, tapi adu penalty.
He he he he he
:D
O iya. :drool: Setelah adu penalty ternyata masih seri, baru diundi, ya? Tapi itu jelas, dengan lempar koin. Tentang pengundian ketika memilih Matias ato Barsabas sebagai penggnati Yudas Iskariot, nggak jelas dengan metode apa. :drool:
-
Kl yg saya tau di jaman PL itu dikenal praktek buang undi.
Sifatnya terkesan untung-untungan, tp mreka myakini bhw yg terjadi adalah kehendak Tuhan krn didahului dg doa.
Spertinya bukan ssuatu yg umum bagi kaum Yahudi pd saat itu utk musyawarah mufakat ataupun voting utk mencari tau kehendak Tuhan.
Mreka gunakan undian yg memang peluangnya fifty-fifty.
Kecuali kasus pmilihan Matias, maka selebihnya di jaman gereja purba tidak lagi mnggunakan undian, mlainkan doa puasa utk mencari tau kehendak Tuhan.
Untuk yang di bold biru apakah ada pendukung scriptura nya Bro Siiiippp
:)
-
Untuk yang di bold biru apakah ada pendukung scriptura nya Bro Siiiippp
:)
Sebenarnya, yang ingin saya tanyakan adalah, setelah doa puasa itu, bagaimana cara mendapat tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Syalom
-
Apa kalau sudah berpuasa, tidak sebaiknya dilakukan pengundian lagi? :drool:
-
Apa kalau sudah berpuasa, tidak sebaiknya dilakukan pengundian lagi? :drool:
Nah itu yang saya ingin tanyakan, bagaimana bentuk 'jawaban' Tuhan setelah berpuasa dan berdoa.
:D
-
Untuk yang di bold biru apakah ada pendukung scriptura nya Bro Siiiippp
:)
Sejak pmilihan Matias, praktek pengundian sudah tidak kita temukan lagi di Gereja purba.
Contoh doa puasa adalah ketika pemilihan Paulus dan Barnabas menjadi rasul.
Pd saat penetapan penatua, para rasul juga mengiringinya dg doa puasa.
Smua ada di Kisah Para Rasul.
Jd kemungkinannya, Tuhan berbicara kpd 2 atau 3 hadirin mengenai kehendakNya, bukan lagi lewat undian.
-
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
Saya coba memasukkan kata kunci /puasa/ di http://www.jesoes.com/index.php?hal=cari&kata=puasa&cara=1&bagian=1&bahasa=1&submit=+CARI+ maka diberitahukan bahwa di Perjanjian Baru terdapat 22 ayat yang memuat kata /puasa/. Satu diantaranya, yaitu Mat 17:21 (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.) ternyata, berpuasa bermanfaat untuk mengusir setan.
Selain itu, ada satu ayat yang memuat puasa, tetapi bukan puasa yang saya cari, yaitu Yudas 1:7 sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang. :drool:
Damai, damai, damai.
-
Sejak pmilihan Matias, praktek pengundian sudah tidak kita temukan lagi di Gereja purba.
Contoh doa puasa adalah ketika pemilihan Paulus dan Barnabas menjadi rasul.
Pd saat penetapan penatua, para rasul juga mengiringinya dg doa puasa.
Smua ada di Kisah Para Rasul.
Jd kemungkinannya, Tuhan berbicara kpd 2 atau 3 hadirin mengenai kehendakNya, bukan lagi lewat undian.
Apa boleh diambil kesimpulan bahwa bukan cara nya yang harus scriptura.
Yang penting mengikut sertakan Tuhan dalam segala aspek kehidupan.
Setuju enggak teman2 ?
:)
-
Apa boleh diambil kesimpulan bahwa bukan cara nya yang harus scriptura.
Yang penting mengikut sertakan Tuhan dalam segala aspek kehidupan.
Setuju enggak teman2 ?
:)
Setuju.
Memang, dalam mengundi, menurut hemat saya, terkandung pengertian penyerahan kepada Tuhan, dimana para pengambil keputusan dihadapkan kepada dilema yang dirasakan sangat berat. Berdasarkan berbagai masukan informasi yang tersedia, si pengambil keputusan merasa belum cukup sebagai landasan pengambilan keputusan, maka diundi, dengan berpasrah, apapun yang akan terjadi, itulah kehendak Tuhan melalui undian. :drool:
Damai, damai, damai.
-
Setuju.
Memang, dalam mengundi, menurut hemat saya, terkandung pengertian penyerahan kepada Tuhan, dimana para pengambil keputusan dihadapkan kepada dilema yang dirasakan sangat berat. Berdasarkan berbagai masukan informasi yang tersedia, si pengambil keputusan merasa belum cukup sebagai landasan pengambilan keputusan, maka diundi, dengan berpasrah, apapun yang akan terjadi, itulah kehendak Tuhan melalui undian. :drool:
Damai, damai, damai.
Setuju Om :afro:
-
Kepada teman2 semua .......... :D
Adakah yang dalam kehidupan sehari2 dalam mengambil keputusan tidak menggunakan cara membuang undi.
Ada
Tuhan Yesus memberkati
han
-
Ehhhhm, sebenarnya bukan soal kertas/jerami yang dibakar itu, om.
Karena para Kardinal yang mengikuti conclave tidak melempar koin atau jerami.
Tetapi para rasul yang tersisa, memilih dengan memberikan suara, siapa diantara dua murid itu yang dipilih menjadi rasul. Dan suara terbanyak jatuh pada Mathias.
Syalom
Kalo pilihan cuma dua , bisa dengan lempar koin walau bisa terjadi juga koin jatuh berdiri
tapi kalo pilihannya banyak lempar koin kurang efektir ,
lebih efektif dengan cara pengundian dalam arisan " Kocok Nama"
atau lebih baik untuk Kas kalao di tanyakan " Wani Piro ?? "
Tuhan Yesus memberkati
han
-
Kalau bentuknya bisa apapun, bro?
Atau mungkin anda tahu ada metode khusus saat itu?
Syalom
Kalu yang tercatat di PL
Sysemnya adalah Batu hitam dan batu putih
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Mungkin seperti arisan gitu ya....?? :what:
Dimasukkan dalam kantong, kemudian diambil salah satu tanpa melihat, atau dijatuhkan keluar kantong salah satunya...???
Ya kalo melihat praktek batu hitam dan batu putih di PL , kira kira seperti itulah tentunya , dimasukan dalam kantong kemudian disuruh ambil tanpa melihat
tetapi masih ada pertanyaan bagaimana jika yang di ondi bukan cuma dua urang tetapi sembilan orang misalnya,
apakah akan di masukan kedalam kantong sesuai jumlahnya (delapan batu hitam dan satu batu putih) kemudian satu persatu boleh ambil satu batu
dan siapa yang kebagian batu putih itu uang kepilih
tetapi kalo demikian keenakan yang pertama ngambil , punya banyak pilihan
atau kemungkinan juga, cuma dua batu yang dimasukan kantong ,dan setiap peserta dapet giliran mengambil batu,
dan batu yang sudah diambil dimasukan kedalam kantong lagi untuk kemudian giliran orang kedua dan seterusnya
kemudian para pengambil Batu putih memasuki undi putaran ke dua ,demikian seterusnya sampe tinggal satu
Tuhan Yesus memberkati
han
km