Forim Iman Kristen
Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Kitab Suci => Topic started by: Gavin Tuturuga on July 09, 2014, 05:13:16 AM
-
Saya mau tanya aja yah... kepada temen-temen di Gereja Katolik.
Kalau ada non-GK yang maju ambil hosti, itu bagaimana kita harus bertindak:
1. Mencegah
2. Memberitahu romo,
3. diam saja.
Terima kasih.
-
Saya mau tanya aja yah... kepada temen-temen di Gereja Katolik.
Kalau ada non-GK yang maju ambil hosti, itu bagaimana kita harus bertindak:
1. Mencegah
2. Memberitahu romo,
3. diam saja.
Terima kasih.
Kalo oom sih diam aja,orang mau jajan kok kenapa musti dilarang ?
Tuhan jeses memberkati
Han
-
Peraturan umum yang harus dipegang ialah “para pelayan Katolik menerimakan sakramen-sakramen secara licit hanya kepada orang-orang beriman Katolik, yang memang juga hanya menerimanya secara licit (layak) dari pelayan Katolik, . . . “ (KHK Kan 844 # 1).
-
Kalo oom sih diam aja,orang mau jajan kok kenapa musti dilarang ?
Tuhan jeses memberkati
Han
Bener juga sih om.
Tapi itu bukan "jeses" tapi "Jises" om.
-
Peraturan umum yang harus dipegang ialah “para pelayan Katolik menerimakan sakramen-sakramen secara licit hanya kepada orang-orang beriman Katolik, yang memang juga hanya menerimanya secara licit (layak) dari pelayan Katolik, . . . “ (KHK Kan 844 # 1).
Nah ini dia repotnya.
Misalnya dalam suatu misa, pelayan katolik tidak tahu mana yang katolik mana yang bukan katolik.
Seorang umat yang lagi duduk di bangku paling depan mengetahui bahwa ada orang non-katolik yang menerima hosti. Lalu apa tindakan yang harus di ambilnya.?
-
Harus dihentikan
-
Harus dihentikan
NAh ini dia masalahnya....
Karena kadang-kadang... kita merasa bahwa dengan melakukan itu kita merasa telah menghakimi sesama manusia.
gimana dong.
-
Tidak ada gimana-mana, karena memang harus dihentikan.
Dan biasanya, selain romo dan putra altar, ada petugas yang mengawasi dari pinggir.
Jika ada yang 'mencurigakan' biasanya langsung ditarik ke pinggir.
Itu sudah protap nya.
-
Ya, saya juga berpendirian, harus dihentikan. Bukan urusan main-main. Puncak iman Katolik yang saya ketahui ya di acara ekaristi. Tidak ada kompromi.
-
Ya, saya juga berpendirian, harus dihentikan. Bukan urusan main-main. Puncak iman Katolik yang saya ketahui ya di acara ekaristi. Tidak ada kompromi.
Waduh iya yah..
tapi kok saya ngga bisa ya seperti itu.. kesanya menghakimi gitu loh.
-
Waduh iya yah..
tapi kok saya ngga bisa ya seperti itu.. kesanya menghakimi gitu loh.
Dihentikan saja Bro.
Jangan ragu2.
-
Dan hati hati, bukan mengancam, kalau ada umat non Katolik berani-beraninya menyambut hosti yang sudah dikonsekrasi, urusannya bisa dianggap mencemarkan agama.
http://news.liputan6.com/read/95497/tersangka-pencemaran-hosti-diperiksa-di-kupang
-
IMHO, kita sebaiknya memberi-tahu non-katolik itu untuk tidak menyambut Hosti Kudus.
Jika kita menyambut Tubuh Kristus dalam keadaan tidak layak, kita telah melakukan dosa sakralegi yang berat (1 Kor 11 : 27). Apalagi jika ada orang yg tidak mengimani Hosti Kudus sebagai benar2 Tubuh Tuhan tapi menerima dan memakanNya, maka dia juga telah melakukan dosa sakralegi berat.
Kalo dikasih tahu tapi dia tetap bandel maju utk terima Hosti, maka kita langsung beritahu petugas agar tidak membagikan Hosti ke orang tersebut.
-
Dan hati hati, bukan mengancam, kalau ada umat non Katolik berani-beraninya menyambut hosti yang sudah dikonsekrasi, urusannya bisa dianggap mencemarkan agama.
http://news.liputan6.com/read/95497/tersangka-pencemaran-hosti-diperiksa-di-kupang
Wah.. kalau sampai mengamuk gara-gara hosti dicemari... itu bukannya sudah keterlaluan bro, salt..?
Kalau menurut saya sih, biarkan saja mereka (non-K yang mengambil hosti), menanggung sendiri akibat dari perbuatan mereka itu. Kita cuma bisa ngelus dada aja...iya ga ?
-
Gak bisa, dong.
Kalo perlu asah pedang dan samurai, bantai habis para pelaku pencemaran itu....
-
Gak bisa, dong.
Kalo perlu asah pedang dan samurai, bantai habis para pelaku pencemaran itu....
Waduhhh....
Kan harus ditegur dengan landasan kasih
-
Betul, kasih pelajaran, biar kapok.
-
NAh ini dia masalahnya....
Karena kadang-kadang... kita merasa bahwa dengan melakukan itu kita merasa telah menghakimi sesama manusia.
gimana dong.
Kalo Bro, ogah "menghentikan" si non Katolik tsb utk menyambut komuni dengan alasan 'sungkan' atau 'takut bikin ribut' masih rada-rada beralasan buat saya, tapi kalau dikatakan 'merasa menghakimi', sungguh saya gak mudeng kenapa dikatakan menghakimi jika kita menghentikan orang tsb.
Salam,
-
Kalo Bro, ogah "menghentikan" si non Katolik tsb utk menyambut komuni dengan alasan 'sungkan' atau 'takut bikin ribut' masih rada-rada beralasan buat saya, tapi kalau dikatakan 'merasa menghakimi', sungguh saya gak mudeng kenapa dikatakan menghakimi jika kita menghentikan orang tsb.
Salam,
Setuju Om
Dihentikan saja tanpa ragu2
-
Setuju Om
Dihentikan saja tanpa ragu2
Betul, jegal saja kakinya saat antri
:D :lol:
-
Betul, jegal saja kakinya saat antri
:D :lol:
Jangan dong
Diberitahu dengan kasih
-
Jangan dong
Diberitahu dengan kasih
Betul, kasih peringatan dan kasih pelajaran, biar kapok... :whistle: :whistle:
-
Betul, kasih peringatan dan kasih pelajaran, biar kapok... :whistle: :whistle:
Hayoo ... enggak pernah doa Bapa Kami ya
:D
-
Hayoo ... enggak pernah doa Bapa Kami ya
:D
Hak 15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."
Why 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
:P :P
-
Hak 15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."
Kita kan bukan bangsa keledai :P
Why 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
:P :P
Pembalasan adalah hak Tuhan
:P
-
Kita kan bukan bangsa keledai :P
Betul, maka kita pakai rahang keledai (baca : popor senapan) untuk menghajar dengan kasih, eeeh kasih pelajaran.
Pembalasan adalah hak Tuhan
:P
Betul, tugas kita hanya mempercepat perjumpaan mereka kepada Tuhan.
:ballspin: :ballspin:
-
Betul, maka kita pakai rahang keledai (baca : popor senapan) untuk menghajar dengan kasih, eeeh kasih pelajaran.
Kita bukan bangsa keledai, jadi jangan pake keledai
:p
Betul, tugas kita hanya mempercepat perjumpaan mereka kepada Tuhan.
:ballspin: :ballspin:
Memang Tuhan menugaskan kita ??
:p
-
Jadi bingung nih .... :grining:
-
Jadi bingung nih .... :grining:
Enggak usah bingung .... tetap ditegur dengan landasan kasih.
Tapi implementasi nya ga mudah lho.
Kalo si non GK sudah ikut dalam antrian, apa kita nyerobot kedepan untuk mengingatkan orang tersebut ??
:think:
-
Enggak usah bingung .... tetap ditegur dengan landasan kasih.
Tapi implementasi nya ga mudah lho.
Kalo si non GK sudah ikut dalam antrian, apa kita nyerobot kedepan untuk mengingatkan orang tersebut ??
:think:
Nah itu dia.. gimana caranya...?
-
Nah itu dia.. gimana caranya...?
AFAIK, Protestan kalo perjamuan kudus, nampan berisi roti dan anggurnya yang keliling. Umatnya duduk.
Jadi kalo ada non GK yang ikut misa, rasanya ga mungkin mereka ikut antri kedepan
:D
-
Kalo di gereja sebaris maju semua, maka tanpa tahu urusannya dia juga maju baris ke depan, om
-
Kalo di gereja sebaris maju semua, maka tanpa tahu urusannya dia juga maju baris ke depan, om
Enggak juga lah.
Yang duduk juga banyak kog
:P
-
Damai sejahtera menyertai FIKers sekalian.
Saya kira, kalau nyata-nyata kita mengenal seseorang yang belum beriman Katolik, bahkan meski sudah beriman Katolik tetapi belum sambut pertama, pada suatu peristiwa ingin ikut menyambut hosti, bagaimanapun, kita harus memberitahukan bahwa itu tidak diperbolehkan. Bila yang bersangkutan bersitegang leher, kita bisa apa? Wong Tuhan saja tidak kita ketahui apakah menghukumnya atau tidak.
Damai, damai, damai.
-
Damai sejahtera menyertai FIKers sekalian.
Saya kira, kalau nyata-nyata kita mengenal seseorang yang belum beriman Katolik, bahkan meski sudah beriman Katolik tetapi belum sambut pertama, pada suatu peristiwa ingin ikut menyambut hosti, bagaimanapun, kita harus memberitahukan bahwa itu tidak diperbolehkan. Bila yang bersangkutan bersitegang leher, kita bisa apa? Wong Tuhan saja tidak kita ketahui apakah menghukumnya atau tidak.
Damai, damai, damai.
Betul sekali ini.
Wong Tuhan saja tidak kita ketahui apakah menghukumnya atau tidak.
-
Jadi?
Kes klosed?