Forim Iman Kristen
FIK Cafe => Politik dan Berita Teractual => Topic started by: bruce on July 09, 2012, 06:42:02 PM
-
Santri Kunjungi Kapel
(http://www.hidupkatolik.com/foto/bank/images/Pemotongan-tumpeng-saat-para-santri-Ponpes-Al-Ashar-berkunjung-ke-Kapel-Pratama.jpg)
Pemotongan tumpeng saat para santri Ponpes Al-Ashar berkunjung ke Kapel Pratama.
HIDUPKATOLIK.com - Para santri dari Pondok Pesantren Al-Ashar, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berkunjung ke Kapel Simon Petrus (Kapel Pratama) Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 17/6. Kapel ini masuk dalam wilayah Paroki St Yusup Karangpilang, Surabaya.
Kunjungan ini bertujuan menjalin hubungan baik antara umat Katolik dan Islam, khususnya di lingkungan Paroki St Yusup dan Pondok Pesantren Al-Ashar. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ashar, Kiai Muhammad Ashar, mengatakan, melalui kunjungan ini, diharapkan masyarakat bisa memahami pentingnya kerukunan antarumat beragama.
Ashar menegaskan, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, apalagi sampai membenci umat agama lain. Justru sebaliknya, sebagai mayoritas di Indonesia, umat Islam harus mampu melindungi umat agama lain.
Kiai Ashar menandaskan, “Yang suka melakukan kekerasan atau tindakan radikal, sesungguhnya merekalah yang tidak memahami Islam secara utuh.” Dalam pesannya, Kiai Ashar juga meminta kepada umat Katolik, untuk tidak terlalu eksklusif, sehingga membuat umat Islam merasa sungkan melakukan interaksi.
Acara ini merupakan kegiatan silaturahmi rutin. Sebelumnya, umat Kapel Pratama memberikan pelayanan kesehatan gratis di Pondok Pesantren Al-Ashar. Menurut rencana, umat Kapel Pratama akan berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Ashar pada 16 September 2012.
Yovinus Guntur Wicaksono
http://www.hidupkatolik.com/2012/07/09/surabaya-santri-kunjungi-kapel
-
Sangat disayangkan, peristiwa yang begini ini tidak terpublikasi besar-besaran, sehingga gaungnya hanya untuk kalangan terbatas. Andaikan kunjungan seperti itu dijadikan topik khotbah di masjid dan gereja, saya pikir, meski sedikit, tetapi dapat mereduksi kekerasan-kekerasan yang terjadi atas nama umat mayoritas.
-
Santri Kunjungi Kapel
Kiai Ashar menandaskan, “Yang suka melakukan kekerasan atau tindakan radikal, sesungguhnya merekalah yang tidak memahami Islam secara utuh.” Dalam pesannya, Kiai Ashar juga meminta kepada umat Katolik, untuk tidak terlalu eksklusif, sehingga membuat umat Islam merasa sungkan melakukan interaksi.
Sayangnya ajaran2 yang seperti itulah yang sekarang justru hidup dan menjamur - bahkan menjadi tren - di kampus2.
Bagaimanapun saya memberi apresiasi untuk kegiatan2 seperti di atas.
-
what a beautiful scene.. saya menaruh hormat yang tinggi kepada orang2 macam santri ini..
-
santri2 di jombang atau di jawa timur biasanya lebih toleran..
-
gw berasa entahlah tp gw berasa mereka ke sana jg gak hanya sekedar kunjungan tp minta uang jg.tp smoga ini hanya pikiran gw aja..hehe
-
Sayangnya ajaran2 yang seperti itulah yang sekarang justru hidup dan menjamur - bahkan menjadi tren - di kampus2.
Bagaimanapun saya memberi apresiasi untuk kegiatan2 seperti di atas.
Saya melihatnya dari sudut seperti ini, bro:
Seorang manusia, selalu cenderung menggunakan 'apapun kelebihannya' untuk bisa survive atau mendominasi. Jika orang itu pandai, maka kepandaiannya yang dipergunakan. Jika orang itu kaya, maka kekayaannya yang dipergunakan. Untuk yang tidak punya harta dan kepandaian, maka tenaganya yang dipergunakan. Jika faktor jumlah yang dimiliki, dan mereka hanya memiliki tenaga, maka itulah yang mereka pergunakan.
Dan, sayang sekali, di negara kita tercinta ini, justru yang terbesar jumlahnya adalah masa dan tenaga. Jadi, itulah yang dipergunakan oleh sebagian besar rakyat negara kita ini.
:angry3:
-
gw berasa entahlah tp gw berasa mereka ke sana jg gak hanya sekedar kunjungan tp minta uang jg.tp smoga ini hanya pikiran gw aja..hehe
sumpah gw gak ada pikiran ke situ..
-
hmm, heran juga ada santri roleran
-
gw berasa entahlah tp gw berasa mereka ke sana jg gak hanya sekedar kunjungan tp minta uang jg.tp smoga ini hanya pikiran gw aja..hehe
Hihhihhiii... mungkin itu hanya pikiran Steavan_lop saja. Tapi, jika demikian adanya, kayaknya pengurus kapel itu akan memberikan dengan segala senang hati, jika kapel itu punya uang. Namun, mengingat seluruh kapel yang pernah saya kunjungi, kok kayaknya kapel tidak akan mempunyai kas, walau kas kecil deh. Pemeliharaan kapel, biasanya dikerjakan oleh para volunteers. Maka, jika ada yang ingin minta uang ke kapel atau pengurus kapel, wah... luar biasa tuh. :grin2:
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.