Aduh, Foke udah gagal total tuh, semua programnya ngga jalan.
Jangan lagi deh.
Walau, secara resiko, kalau Foke sudah tahu hasilnya, tidak akan dapat lebih buruk lagi dan juga tidak akan menjadi lebih baik, sementara kalau yang lainnya bisa lebih baik, tetapi bisa lebih buruk.
Tetapi, kalau dengan teori kemungkinan, maka memilih yang baru, lebih berpeluang.
Syalom
Jokowi bagus.. :icon_thumleft:
Jokowi tdk ada potongan utk jadi gubernur.. :laughing7:
harus gemuk badan dulu.. :laughing6:
Jangan, bro, jangan.
Kalau udah gemuk nanti malas jala, malas naik bus umum lagi, maunya duduk terus dan cuma terima laporan ABS saja. Lihat saja tokoh di negara ini yang maki hari makin gemuk, akhirnya cuma bisa nyanyi dan mengarang lagu, he he he.
Saya bukan warga DKI, jadi gak bisa ikut dukung Jokowi.
Tetapi kemarin liat berita yang bagi saya terdengar lucu. Fauzi Bowo, sebagai cagub terkaya, ditambah lagi kekayaannya yang meningkat drastis selama menjadi gubernur..meminta sumbangan dari masyarakat untuk dana kampanye :idiot:
Tidak mau modal? Atau takut modal yang dikumpulin susah payah selama menjadi gubernur hilang sia-sia kalau gagal terpilih lagi? :idiot:
Saya bukan warga DKI, jadi gak bisa ikut dukung Jokowi.
Tetapi kemarin liat berita yang bagi saya terdengar lucu. Fauzi Bowo, sebagai cagub terkaya, ditambah lagi kekayaannya yang meningkat drastis selama menjadi gubernur..meminta sumbangan dari masyarakat untuk dana kampanye :idiot:
Tidak mau modal? Atau takut modal yang dikumpulin susah payah selama menjadi gubernur hilang sia-sia kalau gagal terpilih lagi? :idiot:
semua sama cuma pinter ngomong doang..belum tentu sukses iya tapi belum tentu gagal juga kan bro hehe...
blom tentu joko-wi suksen pimpin jakarta, kalau foke udah terbukti walaupun tidak sesuai dengan janji.. :)))
wkwkwkw...Yah dari setoran lah ...mau dari mana lagi...hehe...
aku juga bingung gan, si kumis kaya bgt.. dari mana dapetnya tuh duit..
wkwkwkw...
aku juga bingung gan, si kumis kaya bgt.. dari mana dapetnya tuh duit..
Lho katanya Gubernur DKI berhak atas 2% pajak?
Berhitung Pendapatan Gubernur Jakarta
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menjadi pembicaraan hangat. Tampilnya enam kandidat membuat persaingan duduk di kursi DKI-1 ini sangat ketat. Berapa sebenarnya penghasilan gubernur di Jakarta?
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 68/2001 tentang Tunjangan Jabatan Bagi Pejabat Negara Tertentu, gaji pokok kepala daerah "hanya" Rp 3 juta. Adapun tunjangan jabatan diatur dalam Keppres No 59 Tahun 2003 tentang Tunjangan Jabatan Bagi Pejabat Negara Di Lingkungan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara. Tunjangan jabatan gubernur sekitar Rp 5,4 juta. Jadi, gaji total Rp 8,4 juta.
Gubernur memiliki sejumlah "pintu" yang menambah penghasilannya, seperti fasilitas rumah, kendaraan, insentif rapat, dan kunjungan dinas. Gubernur juga berhak mendapat insentif pajak yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69/2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Insentif pajak daerah diberikan berdasarkan jumlah setoran pajak. Semakin tinggi realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah, kepala daerah akan mendapat insentif tinggi. Dalam Pasal 7 disebutkan realisasi penerimaan pajak di bawah Rp 1 triliun akan mendapat paling tinggi 6 kali gaji pokok dan tunjangan yang melekat. Penerimaan pajak Rp 1-2,5 triliun akan mendapat maksimal 7 kali gaji.
Pada 2011, DKI Jakarta memiliki penghasilan pajak Rp 14,8 triliun. Sesuai Peraturan pemerintah, kepala daerah akan mendapat insentif paling tinggi 10 kali gaji pokok dan tunjangan kalau menjadi penghasil pajak di atas Rp 7,5 triliun. Artinya, Gubernur DKI akan mendapat tambahan paling tidak Rp 80 juta di luar gaji.
Sekedar info, pendapatan gubernur DKI, berada di atas gaji menteri.
]::[
berasa ga, jokowi imagenya dimirip2in ama obama?hehe
gw bingung sih pilih sopo, trus abis nyoblos, gw masuk kerja lg..haha
pilkada DKI bakal ada yang kecewa sampai membawa ke MK atau tidak nih kira2..? :grin2:
Sudah bisa diperkirakan memang akan terjadi seperti itu, bro.
Karena untuk bisa ikut pilkada seperti pilgub ini, seseorang bisa menghabiskan belasan-puluhan miliar lho. Nah, iya kalau uang sendiri, kalau uang hasil pinjaman kan harus mengembalikan. Kalau gagal jadi gub lantas dari mana mengembalikannya?
Walau..... kalaupun berhasil jadi gub, saya bingung juga cara mereka menghitung. sebutlah mereka menghabiskan biaya 10 miliar untuk bisa terpilih. Setelah menjadi gub, mereka mendapat penghasilan 80 juta, sebutlah 100 juta perbulan. Setahun dapat 1.2 miliar, selama 5 tahun, mereka dapat 6 miliar. Lhooooo, koq masih tekor....
Ada yang bisa memberi penjelasan, dari mana mereka menutup kekurangannya agar tidak tekor? Karena sepertinya banyak yang ngotot untuk maju dan menang, walau perhitungan di atas kertas tekor, ada apa ini?
]:[
kira2 calon yang kalah akan banding dengan alasan apa..?
apa money politic atau daftar DPT yang amburadul..?
Alasan apapun bisa dipakai, bro.
Entah kecurangan, DPT yang salah, money politics, tidak sesuai dengan ramalan dukun dll
]::[
:)))
btw, foke pernah ke gereja aku lho..
ah politisi mah bs2 aja masuk ke mana aja buat cari dukungan...heheBetul. Politisi... yah... seperti ujar-ujar orang pintar, TIADA LAWAN ATAU KAWAN ABADI BAGI SEORANG POLITISI.
baru saja saya membaca sebuah topik dengan judul
"Demi Allah! JIKA AHOK WAGUB, JAKARTA LAUTAN DARAH!!!" kira2 begitu judul nya :hello2:
sumber http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TPKDBA2DR15B1S84B/p16
saya rada heran, tetangga kita selalu mencampurkan urusan agama kedalam politik..
pemilihan cagub pun di bawa2...
bila di baca terus koment2 nya, sampai indonesia idol pul di bawa2 ke agama haha...
lalu sinetron yang ber aroma kristen mereka tentang penayangannya di televisi katanya kristenisasi, padahal kita tahu yang beraroma agama mereka lebih banyak tapi ga ada yang teriak ".....isasi" :violent1:
Kadang, kita harus 'bersyukur' dengan perilaku mereka seperti itu, bro.
Mengapa? Karena dengan semangat menentang dari mereka, justru akan menimbulkan semangat 'perlawanan' dari pihak kita.
Anda pasti ingat bagaimana mereka menentang film Soegija, yang justru mengakibatkan ribuan jemaat gereja Kristen (Katolik dan Protestan) terdorong untuk nobar.
Sekarang mereka bikin statement seperti itu, bisa terjadi justru akan menimbulkan reaksi yang bertentangan dengan harapan mereka.
:icon_thumright: :icon_thumright:
iya, saya ada baca di yahoo news mengenai Soegija...
semoga saja dengan demikian dapat membuka cara berpikir mereka walaupun saya tidak yakin mereka dapat berubah :):)
Gbu
Pilkada DKI kali ini yang paling utama adalah kehadiran calon pemilih di TPS, yang paling penting kemudian adalah mendaftar sbg calon pemilih Pilkada DKI.
Soal siapa yang dipilih saya pikir itu NOMOR TIGA.. :afro2:
tossss... hahaha... :icon_thumright:
saya memperhatikan dari berbagai surat kabar, dan dari informasi2...
memang pasangan nomor 3 ini, selalu di pojokkan oleh media massa dan orang2 yang tidak senang dengan pasangan jokowi ini..
setuju...
kata teman kantorku di jakarta udah bosen sama yang kumis2 gatel gitu lho ;D ;D
btw quick count masih dipegang Jokowi semoga terus melaju dan terpilih jadi gub DKI :afro2:
Sepertinya terpaksa akan ada pilkada putaran kedua.wah kalau dua putaran berarti jakarta libur lagi yah hehe...enak nih bisa ditiru di batam kalau bisa 2 putaran biar liburnya banyak hehe...
Karena tidak ada yang berhasil mendapatkan 51%.
Jokowi hanya mendapat 42.5%
Foke hanya menjdapat 34.3%
Kalau putaran kedua, maka perlu dicermati kemana suara Hendarji 1.85%, Faisal 5% dan Alex 4.5 %.
Karena suara Hidayat 11.4 % kemungkinan besar akan dialihkan ke Foke (karena mereka termasuk ABK/C - Asal Bukan Kristen/Cina).
Jika, suara hendarji, faisal dan Ales bisa direngkuh, kemungkinan Jokowi menang, tetapi kalau mereka lebih memilih ABK/C maka habislah Jokowi.
Syalom
2. Sentimen Agama , kalau mau jujur yang sedikit2 mengangkat sentimen Agama ini si Hidayat dengan isu2 muslim yang amanah dll...tapi kenyataan sementara dari quick count hanya menempatkan mereka di urutan ke-3
Walau mungkin saja black campain terhadap Jokowi ini akan lebih kencang di putaran kedua , saya berharap merekalah yang terpilih nanti :afro2:
Mungkin masyarakat sudah muak karena agama dibawa-bawa hanya untuk kepentingan politik? Faktanya partai yang membawa agama juga terbukti tidak bersih, masih ada yang korupsi, nonton video porno, dll...
knp mayoritas kristen pilih jokowi ?lho, perasaan yang 'katanya' milih foke ya Kristen juga lah
foke kan ngak fanatik..
knp mayoritas kristen pilih jokowi ?
foke kan ngak fanatik..
knp mayoritas kristen pilih jokowi ?Saya pikir, meski Tuhan Jesus mengajarkan agar pengikutNya memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan, dan memberikan kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, namun selaku manusia, kita ini tanpa sadar, jika dihadapkan pada pemilihan dari beberapa alternatif, akan mengutamakan yang sepemikiran dengan kita. Jika harus memilih dari sekian banyak yang sudah 'rusak', kita akan memilih yang menurut penilaian kita mengandung 'kerusakan' paling kecil.
foke kan ngak fanatik..
kampanye Jokowi menjamah forum2 ternyata :hello2:Betul. Meski saya tidak punya hak suara karena bukan warga DKI, mengingat Jakarta adalah barometer Indonesia, ikut memeriahkan suasana agar Jokowi - Ahok nyata terpilih jadi DKI 1 & 2. Wajah Ahok itu lo, bulat dan imut menurutku. Hihhihhiii... apa hubungan bulat dan imut pada kepemimpinan, ya? Hehhehheee...
Betul. Meski saya tidak punya hak suara karena bukan warga DKI, mengingat Jakarta adalah barometer Indonesia, ikut memeriahkan suasana agar Jokowi - Ahok nyata terpilih jadi DKI 1 & 2. Wajah Ahok itu lo, bulat dan imut menurutku. Hihhihhiii... apa hubungan bulat dan imut pada kepemimpinan, ya? Hehhehheee...
Betul. Meski saya tidak punya hak suara karena bukan warga DKI, mengingat Jakarta adalah barometer Indonesia, ikut memeriahkan suasana agar Jokowi - Ahok nyata terpilih jadi DKI 1 & 2. Wajah Ahok itu lo, bulat dan imut menurutku. Hihhihhiii... apa hubungan bulat dan imut pada kepemimpinan, ya? Hehhehheee...
bro dikau ini cowo kan ya? waktu u ngomong yg gw bold itu, gw berasa gmn gt.. hahahhahaha :)))Betul _lop. Saya lelaki tulen. Kalau seperti judul lagu, yahhh... Pejantan Tangguh. Sudah punya dua turunan dari satu istri.
wong jawa tengah mendukung JOKOWI :Dsama, aku juga jateng dukung jokowi - ahok..
tp apa yakin nantinya jokowi dan ahok kl terpilih jadi DKI 1 dan 2 bs ngeberesi masalah Jakarta dan buat Jakarta jadi maju krn dari masyarakatnya kita sendiri yg mnrt gw gak mau maju / susah ditertibkan cth salah satunya angkot, angkot mrupakan salah satu sumber kemacetan ngetem sembarangan.. begitu jg motor yg suka melawan arah, menerobos busway walau sudah diperingati polisi...
ekspektasi kita terhadap jokowi dan ahok jgn terlalu tinggi nantinya kecewa, kalian inget kan pas pilkada lalu antara foke ama siapa gt yg org PKS dan pastinya pada milih foke toh...hehe..
dan gw pengen kita sbg anak Tuhan pun ikut berdoa dan ikut berperan serta dalam membangun Jakarta, cth kecilnya tertib lalu lintas dan buang sampah pada tempatnya, dll siapapun DKI 1 dan 2 nya
Jbu
Foke memang tidak fanatik, toh dia SMA nya juga di Kanisius Jakarta.kayaknya emang kristen terbelah antara 1 dan 3...tapi yah ini bukan masalah agama kok...jadi jangan karena agama...yang milih Foke karena lawannya cina kristen memang picik tapi yang picik2 ini di Jakarta nggak banyak kok bro...:)
Yang fanatik adalah yang lebih memilih Foke 'hanya karena' lawannya Foke adalan cina Kristen.
]:[
kayaknya emang kristen terbelah antara 1 dan 3...tapi yah ini bukan masalah agama kok...jadi jangan karena agama...yang milih Foke karena lawannya cina kristen memang picik tapi yang picik2 ini di Jakarta nggak banyak kok bro...:)
Jadi saya masih yakin Jokowi Ahok masih melaju di putaran ke 2.
btw kemaren mulai ada tuduhan dari kubu Foke bahwa Jokowi main politik uang hehe...imho ini sekedar black campaign aja...mudah2 an penduduk jakarta tidak termakan isu2 beginian :afro2:
Begitu juga Hendardji sudah menyatakan mendukung Jokowi-Ahok, dan sepertinya juga Faisal. Yang sepertinya tetap mendukung Foke adalah Alex Nurdin.Menurut saya, Faisal secara pribadi mungkin condong ke Jokowi, tetapi dia sangat menghargai intelektualitas konstituennya, katanya, dia tidak akan menghimbau atau mengarahkan pemilihnya.
tp apa yakin nantinya jokowi dan ahok kl terpilih jadi DKI 1 dan 2 bs ngeberesi masalah Jakarta dan buat Jakarta jadi maju krn dari masyarakatnya kita sendiri yg mnrt gw gak mau maju / susah ditertibkan cth salah satunya angkot, angkot mrupakan salah satu sumber kemacetan ngetem sembarangan.. begitu jg motor yg suka melawan arah, menerobos busway walau sudah diperingati polisi...
ekspektasi kita terhadap jokowi dan ahok jgn terlalu tinggi nantinya kecewa, kalian inget kan pas pilkada lalu antara foke ama siapa gt yg org PKS dan pastinya pada milih foke toh...hehe..
dan gw pengen kita sbg anak Tuhan pun ikut berdoa dan ikut berperan serta dalam membangun Jakarta, cth kecilnya tertib lalu lintas dan buang sampah pada tempatnya, dll siapapun DKI 1 dan 2 nya
Jbu
yach setidaknya kita sdh kecewa pada kepemimpinan foke, mengapa kita tdk mencoba tuk dipimpin yg baru, siapa tahu memang membawa pembaruan dan perubahan..
perubahan tidak selalu menjadi baik..
tidak selalu bukan berarti pasti tidak baik to mas.. :)
Ya dicoba dulu, siapa tahu menjadi lebih baik.. emang masih pengen dipimpin oleh pak KUMIS nih? :)
Kan sdh terbukti khasiatnya di daerah Solo, dan bahkan dicintai oleh masyarakatnya, moga2 aja bisa diterapkan di Jakarta dan bisa lebih dicintai lagi di Jakarta, bukan begitu?
aku ngak milih bro..
warga jakarta coret.. :grin2:
memang ada betulnya kata2 sdr. tapi jakarta ini compleks tdk sprti solo..
Kalau menurut teori kemungkinan, maka berlaku prinsip, mencoba yang baru dari situasi yang buruk pasti memberi kemungkinan yang lebih baik. Sementara bertahan dengan kegagalan yang sudah terbukti hanya memberikan kegagalan berikutnya yang lebih parah.
RI-1, contoh kegagalan yang dipertahankan, ya tambah njeblug.
]:[
wkwkwkwk..
RI - 1 ngak gagal total bro, masih gagal dikit :icon_tongue:
jokowi diatas angin lebih baik dari foke, tapi belum tentu utk di jkt.. :):)
Lho, ngga ada yang bilang pasti lho di atas sana, he he he.
Karena yang dipergunakan adalah teori kemungkinan. Bukan teori kepastian.
He he he =))
@Husada:grin2: Bruce, mungkin Anda masih ingat signature saya yang berbunyi, Berikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan, dan berikan kepada negara apa yang menjadi hak negara. Nah, dalam bernegara, saya berupaya menjadi warga yang baik, meski tidak mengharapkan sebagai warga teladan. Terkait dengan itu, saya belum pernah punya KTP Jakarta, sebab saya belum pernah menjadi warga DKI. Kalau menjadi waga Jawa Barat, pernah, dan begitu menerima SK pindah tugas, segera pula saya urus pindah 'kewarganegaraan' ke daerah yang baru. :grin2: Saya belum pernah memiliki KTP DKI, Bruce.
Apakah anda masih punya KTP Jakarta, bro?
:wink:
:grin2: Bruce, mungkin Anda masih ingat signature saya yang berbunyi, Berikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan, dan berikan kepada negara apa yang menjadi hak negara. Nah, dalam bernegara, saya berupaya menjadi warga yang baik, meski tidak mengharapkan sebagai warga teladan. Terkait dengan itu, saya belum pernah punya KTP Jakarta, sebab saya belum pernah menjadi warga DKI. Kalau menjadi waga Jawa Barat, pernah, dan begitu menerima SK pindah tugas, segera pula saya urus pindah 'kewarganegaraan' ke daerah yang baru. :grin2: Saya belum pernah memiliki KTP DKI, Bruce.
Damai, damai, damai.
Yaaah, sayang sekali, bro, karena seharusnya Jakarta tidak rugi kalau ketambahan satu warganya dengan kualifikasi anda.Mmhhh... ini menghibur atau menghina? Kalau pakai istilah Medan, begini, "Apalah awak ini? Lalatpun tak mau hinggap," gitu.
Ada minat beralih ke Pusat?;DMengingat kemacetan, wiiihhh... hilang selera mukim di Jakarta. Namun, kalau sudah di-SK-kan, mana berani saya katakan, "Tidak"?
Kayaknya ada kampanye hitam lagi nih...
Kubu Foke menuduh Jokowi bagi2 baju kotak + uang (money politic).... Hmm, kayaknya malah akan jadi bumerang bagi Foke mengingat kubu dia paling sering melontarkan black campaign..
Satu sifat tidak gentleman yang selalu melekat di bangsa kita. Kalo kalah kemudian cari kambing hitam. Entah mengapa bisa begitu.
Seandainya, pada putaran pertama kemain, Foke yang menang, pasti dia tidak akan melontarkan tuduhan.
Tapiiiii, mungkin kubu Jokowi yang mengajukan tuduhan. He he he he.
=))
Sebenarnya kalau ada tuduhan money politic, lebih logisnya dialamatkan pada kubu Foke, karena dia yang lebih punya uang dan kekuasaan/birokrasi tentunya...
Pernah dengar cerita ini:
Seseorang yang sedang bersengketa meminta pertimbangan kepada pengacaranya untuk memberikan uang suap kepada Hakim yang menyidangkan perkaranya.
"Jangan," kata pengacaranya,"Hakim ini terkenal jujur. Kalau kamu coba2 menyuap dia, pasti kamu akan kalah."
Tetapi orang tsb tidak mendengar nasehat pengacaranya, dan tetap mengirimkan uang kepada si Hakim. Tidak disangka dia memenangkan perkaranya.
"Bagaimana mungkin kamu bisa menang padahal kamu mencoba menyuapnya?" tanya si Pengacara heran.
"Gampang saja," kata orang tersebut,"aku mengirimkan uang dengan nama lawan saya sebagai pengirimnya....." =))
Nah, mungkin gak ya kalau yang bagi2 duit dan baju kotak2 sebenarnya orang2nya Foke....???
keknya sih warga jakarta udah gak menaruh harapan lagi sama foke karna sudah terbukti impoten, kemudian muncul wajah baru Jokowi, berarti ada harapan baru. Sama spt waktu kemunculan SBY....rakyat berharap ada perubahan karna muncul wajah baru....
dapet sms katanya tim lawan Jokowi bentuk tim sukses gadungan Jokowi-Ahok, tujuannya membagi2 uang supaya Jokowi-Ahok di diskualifikasi jadi Wagub dan Cawagub ? beneran tuh ?
Nah, ini yang saya maksudkan dengan contoh anekdot di atas?
Mungkin gak ya bahwa ternyata yang bagi2 uang atas nama Jokowi-Ahok sebenarnya orang2nya Foke dengan tujuan agar Jokowi Ahok didiskualifikasi??
Politik memang busuk.
Tetapi apakah Foke sebusuk itu, ya?
Kalau memang ternyata eperti itu, wajib diusut tuntas dan dipidanakan. Karena sudah termasuk pelanggaran sangat serius.
:angryfire:
Nah, ini yang saya maksudkan dengan contoh anekdot di atas?
Mungkin gak ya bahwa ternyata yang bagi2 uang atas nama Jokowi-Ahok sebenarnya orang2nya Foke dengan tujuan agar Jokowi Ahok didiskualifikasi??
Gubernur DKI yg paling cocok Sule aje deh....
Foke Kecam "Simpatisan" yang Bermanuver dengan Isu SARA
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengecam pihak-pihak yang bermanuver dengan menggunakan isu SARA untuk menyerang pihak lain. Ia menegaskan, dukungan kepada dirinya sebaiknya tidak dilakukan dengan cara-cara negatif.
"Saya kecam keras dan melarang mereka yang simpati pada saya dengan menggunakan isu (SARA) ini, walaupun barangkali dalam rangka untuk memenangkan seseorang pada putaran kedua Pilkada DKI 20 September nanti," ujar Fauzi, sebelum menghadiri Shalat Taraweh di Masjid Tangkuban Perahu, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2012) malam.
Sebagai calon petahana dalam Pilkada DKI Jakarta, Foke menginginkan semua pendukungkan menggunakan cara-cara kampanye positif dan tidak menimbulkan keresahan di tengah warga. Apalagi, memainkan isu SARA sangat rentan berbuah gangguan keamanan.
"Saya sangat prihatin dan mengecam dikembangkannya isu SARA saat ini oleh siapapun tanpa terkecuali. Karena sudah jelas bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45," tegas Foke.
Ia mengimbau apa yang ditegaskan malam ini bisa disampaikan kepada seluruh warga Jakarta. Selain tidak sejalan dengan norma berbangsa, mendiskreditkan pihak lain dengan isu SARA tidak sejalan dengan ajaran agama manapun.
"Sampaikan pesan ini pada seluruh warga Jakarta. Bagi umat Islam, (bermain isu SARA) juga tidak sejalan dengan ajaran agama," tutur pasangan Nachrowi Ramli dalam Pilkada DKI 2012.
Sebagaimana diberitakan, serangan berbau SARA terhadap pasangan yang menjadi saingan Foke-Nara sempat berkembang melalui berbagai media sosial. Serangan muncul setelah putaran pertama Pilkada DKI menunjukkan dua pasangan yang akan lolos ke putaran berikutnya.
Dengan demikian, banyak pihak mengarahkan dugaan bahwa penyebar isu SARA tersebut adalah pendukung pasangan Foke-Nara. Melalui pernyataan ini, Foke berharap isu SARA bernada menyerang pihak lawan tak lagi dilanjutkan. Sekaligus, ia mengingatkan warga agar tidak mudah percaya atau terpengaruh dengan isu-isu tersebut.
Politik bau sara ini kemarin juga coba dilontarkan si kuncir ruhut sitompul ....waktu Indonesia lawyers club.
katanya begini :
Janganlah kita membohongi rakyat dengan isu2 sara...
saya ini kristen tapi saya nggak setuju dengan model kampanye yang bilang kalau milih salah satu calon gubernur maka pembangunan Gereja di jakarta akan lancar semua...
Maksud si kuncir ini untuk menyindiri Ahok calon wakil gubernur dari jokowi yang beragama kristen.
Gila juga ini si kuncir...
masa demi perintah partainya agamanya sendiri pun dijual sebagai isu :angry1: :angry1:
kalaupun semua gereja di jakarta dibangun lancar apa masalahnya...emangnya ini negara Pancasila atau negara islam yang bersyariat islam ???
btw hasil KPUD Jakarta telah keluar dan benar ada putaran ke dua....yang akan berlangsung.
Masih berharap Jakarta ada perubahan baik kotanya maupun pemimpinnya :afro2:
Saya kok tidak yakin bang poltak ini (beneran) kristen... :grin2:
Sahabatnya si angie murtad jadi mualaf dia hepi2 saja tuh.........
Saya kok tidak yakin bang poltak ini (beneran) kristen... :grin2:bisa juga sih hehe.....karena anak kandungnya sendiri bisa tidak diakui karena ada cacat mental ....
Sahabatnya si angie murtad jadi mualaf dia hepi2 saja tuh.........
Politik bau sara ini kemarin juga coba dilontarkan si kuncir ruhut sitompul ....waktu Indonesia lawyers club.
katanya begini :
Janganlah kita membohongi rakyat dengan isu2 sara...
saya ini kristen tapi saya nggak setuju dengan model kampanye yang bilang kalau milih salah satu calon gubernur maka pembangunan Gereja di jakarta akan lancar semua...
Maksud si kuncir ini untuk menyindiri Ahok calon wakil gubernur dari jokowi yang beragama kristen.
Gila juga ini si kuncir...
masa demi perintah partainya agamanya sendiri pun dijual sebagai isu :angry1: :angry1:
kalaupun semua gereja di jakarta dibangun lancar apa masalahnya...emangnya ini negara Pancasila atau negara islam yang bersyariat islam ???
btw hasil KPUD Jakarta telah keluar dan benar ada putaran ke dua....yang akan berlangsung.
Masih berharap Jakarta ada perubahan baik kotanya maupun pemimpinnya :afro2:
Apa nggak terbalik ya ?
imho, suara umat kristen terbagi 2 karena mereka lihat foke "membantu" pembangunan gedung grj GTI dan gosipnya jg CMIIW GBI mwr shrn (tempat ruhut beribadah), keduanya di klp gading. Jaman skrg, bisa melihat pembangunan gedung grj sebesar itu bisa dibilang sesuatu yg ajaib. Makanya umat menyatakan terima kasihnya atas "jasa" foke dlm bentuk dukungan suara.
Kalo nggak mah, jokowi udah menang dari kemaren2.....
aku baru tau nih foke penderma juga.. :grin2: =))kyknya sih bantuannya dlm hal izin bro, bukan masalah finansial..... :)
Harusnya istilah 'DIPERMUDAH' atau 'DIPERSULIT' jangan pernah ada, semua sama dimata hukum.. Kalau memang sudah sesuai dgn aturan main maka harus diberikan ijin tanpa ada istilah DIPERMUDAH atau DIPERSULIT..
Gbu
Saya jadi terpikir, mengapa tidak banyak gereja yang 'memanfaatkan' saat seperti ini untuk mengajukan ijin pendirian gedung gereja, ya? Rasanya akan sangat 'dipermudah' deh.
Walau jujur saja, sebenarnya tidak etis juga.
He he he he he.
Bisa kita pake ayat "Cerdik seperti ular dan tulus sprti merpati" dlm kasus ini ? hehehehe
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/30/09144362/Rhoma.Irama.Kampanye.SARA.Dibenarkan
JAKARTA, KOMPAS.com — Raja dangdut Rhoma Irama yang juga merupakan tim kampanye pasangan calon gubernur Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli menuturkan, kampanye yang mengusung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dibenarkan. Hal ini disampaikannya saat memberikan ceramah shalat tarawih di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu, (29/7/2012).
"Di dalam mengampanyekan sesuatu, SARA itu dibenarkan. Sekarang kita sudah hidup di zaman keterbukaan dan demokrasi, masyarakat harus mengetahui siapa calon pemimpin mereka," kata Rhoma Irama.
Rhoma pun menyebutkan nama Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidiqie atas dasar pembenaran penggunaan isu SARA. "Saya dapat berbicara seperti ini karena memang dibenarkan Ketua Dewan, Jimly Asshidiqie," katanya.
Senada dengan ustaz dan pengurus masjid sebelumnya yang mengajak para jamaah untuk memilih yang seiman, Rhoma Irama juga mengimbau para jamaah untuk memilih pemimpin yang seiman. "Islam itu agama yang sempurna, memilih pemimpin bukan hanya soal politik, melainkan juga ibadah. Pilihlah yang seiman dengan mayoritas masyarakat Jakarta," ujarnya.
Dalam ceramahnya, Fauzi Bowo lebih banyak mengingatkan tentang berkah di bulan Ramadhan. "Di bulan Ramadhan mari saling mempererat hablun minannas dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Bulan ini merupakan kesempatan emas melakukan ibadah lebih tekun dan khusyuk agar mendapat bonus Allah," ujar pria yang akrab disapa Foke ini.
Dalam akhir paparannya, Foke mengklaim keberhasilannya dalam membuat suasana kondusif selama memimpin Jakarta. "Jakarta ini bukan kota yang sederhana. Saya bersyukur, selama saya memimpin, tidak ada satu pun masyarakat Jakarta yang memaksa mereka berhenti melaksanakan aktivitas," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Foke memberikan sumbangan kepada anak asuh PKU yang dikelola Muhammadiyah Tanjung Duren dan Masjid Al-Isra, bantuan masjid sebesar Rp 28 juta, Al Quran, alat olahraga, dan lampu hemat energi. Hadir pula Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Fajar Pandjaitan, Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin, dan petinggi harian Poskota.
oh si foke memberikan bantuan toh hehe...iya terima bantuannya tapi jangan pilih orangnya ;D ;D
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/07/30/09144362/Rhoma.Irama.Kampanye.SARA.Dibenarkan
JAKARTA, KOMPAS.com — Raja dangdut Rhoma Irama yang juga merupakan tim kampanye pasangan calon gubernur Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli menuturkan, kampanye yang mengusung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dibenarkan. Hal ini disampaikannya saat memberikan ceramah shalat tarawih di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu, (29/7/2012).
"Di dalam mengampanyekan sesuatu, SARA itu dibenarkan. Sekarang kita sudah hidup di zaman keterbukaan dan demokrasi, masyarakat harus mengetahui siapa calon pemimpin mereka," kata Rhoma Irama.
Rhoma pun menyebutkan nama Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidiqie atas dasar pembenaran penggunaan isu SARA. "Saya dapat berbicara seperti ini karena memang dibenarkan Ketua Dewan, Jimly Asshidiqie," katanya.
Senada dengan ustaz dan pengurus masjid sebelumnya yang mengajak para jamaah untuk memilih yang seiman, Rhoma Irama juga mengimbau para jamaah untuk memilih pemimpin yang seiman. "Islam itu agama yang sempurna, memilih pemimpin bukan hanya soal politik, melainkan juga ibadah. Pilihlah yang seiman dengan mayoritas masyarakat Jakarta," ujarnya.
Dalam ceramahnya, Fauzi Bowo lebih banyak mengingatkan tentang berkah di bulan Ramadhan. "Di bulan Ramadhan mari saling mempererat hablun minannas dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Bulan ini merupakan kesempatan emas melakukan ibadah lebih tekun dan khusyuk agar mendapat bonus Allah," ujar pria yang akrab disapa Foke ini.
Dalam akhir paparannya, Foke mengklaim keberhasilannya dalam membuat suasana kondusif selama memimpin Jakarta. "Jakarta ini bukan kota yang sederhana. Saya bersyukur, selama saya memimpin, tidak ada satu pun masyarakat Jakarta yang memaksa mereka berhenti melaksanakan aktivitas," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Foke memberikan sumbangan kepada anak asuh PKU yang dikelola Muhammadiyah Tanjung Duren dan Masjid Al-Isra, bantuan masjid sebesar Rp 28 juta, Al Quran, alat olahraga, dan lampu hemat energi. Hadir pula Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Fajar Pandjaitan, Wali Kota Jakarta Barat Burhanuddin, dan petinggi harian Poskota.
Hilangkan kumis dari jakarta,.. pilih yang kotak-kotak...!
Min.. saya kumisan mimin, harus dihilangkan juga ? X(
Min.. saya kumisan mimin, harus dihilangkan juga ? X(
JAKARTA, KOMPAS.com — Raja dangdut Rhoma Irama mendadak menangis saat berusaha menjelaskan duduk perkara yang membuatnya dipanggil oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta. Berulang kali, pria dengan baju koko putih ini menyeka air matanya.
"Saat itu saya mengucapkan sebuah ayat. Bahwa orang beriman dilarang memilih orang kafir sebagai pemimpin," kata Rhoma, saat jumpa pers di kantor Panwaslu DKI Jakarta, Senin (6/8/2012).
Ia juga menambahkan, jika seorang muslim memilih pemimpin yang bukan sesama muslim maka akan menjadi musuh Allah. Ia juga berkeras bahwa menyampaikan ayat Kitab Suci di rumah ibadah bukan suatu kesalahan. Bahkan semua agama juga akan menerima hal tersebut. "Ini yang dimaksud SARA? Menyampaikan ayat Kitab Suci di rumah ibadah?" ujar Rhoma.
Ia menjelaskan, posisinya saat itu bukan sebagai tim kampanye pasangan Foke-Nara. Ia berada di tengah jemaah Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, sebagai seorang mubalig yang memberikan ceramah kepada masyarakatnya.
Ia pun merasa isi ceramahnya tersebut sesuai dengan kondisi Jakarta saat ini yang sedang menjalankan tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada). "Semua ulama wajib menyampaikan sesuai dengan situasi dan kondisi. Karena kondisinya pemilu, jadi pesan-pesan tentang memilih pemimpin ya wajar saja dibicarakan dan harus disampaikan," jelasnya.
Seperti diketahui, Rhoma Irama dipersoalkan karena isi ceramahnya di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta, Sabtu (28/7/2012) lalu, menyinggung masalah SARA. Dalam rekaman video yang didapat Panwaslu, Rhoma secara terbuka meminta warga agar tidak memilih Jokowi-Ahok.
SIAPA YANG BUAT BANG HAJI OMA IRAMAAAA MENANGIS ???
HAYOOOOO NGAKU...
Aaaah, airmata buaya itu.
kamu yeh mod yang buat bang aji menangis ? :giggle:
Andaikan
:think: :scold:
katanya bang Haji sampai menitikkan air mata....
Ah sinetron. Maksudnya ingin mempertontonkan, bahwa umat Islam di negara Islam justru diberangus. Tidak boleh menegakkan apa yang diperintahkan oleh agamanya. Dia lupa dimana dia berada. Kalau di Aceh, sudah jelas bahwa syariah Islam berlaku. Tetapi ini Jakarta bung, ibukota negara, di Jakarta berlaku UUD'45, setiap warga harus tunduk pada aturan, dan aturan itu tidak melarang seorang non Islam menjadi pemimpin.
Kalau saja otaknya bekerja, seharusnya ia tahu, bahwa yang ditentangnya bukanlah pemimpin Jakarta, hanya wakilnya, bukan gubernur.
Tetapi mengapa seolah ia ingin menampilkan umat Islam yang tertekan? Karena ia dibayar mahal oleh sang gub bertahan. Dan tanpa disadari sang gub yang katanya lulusan Jerman itu menggunakan taktik sangat tidak terpuji. Dalam hal ini yang dipergunakan adalah issue agama. Kegagalannya pada pemerintahan Jakarta, kekalahan telaknya pada putaran pertama, tidak menjadikannya arif, tetapi justru kalap. Pemimpin seperti ini tidak layak dipilih. Itu seharusnya disadari oleh semua penduduk Jakarta, baik Islam maupun bukan.
Parragh
X( :scold: X( :scold: X( :scold: X( :scold:
JAKARTA, KOMPAS.com - Perbedaan sikap antara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta yang mendukung Foke-Nara dengan pernyataan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang membebaskan kadernya memang membingungkan. Namun menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin, Pilkada DKI Jakarta ini memang istimewa.
Nurul mengatakan, seharusnya DPD Partai Golkar DKI Jakarta memang tidak bisa berbeda sikap dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Sebab, DPP Golkar sudah membebaskan konstituen Golkar di Ibukota untuk memilih siapapun pasangan di putaran kedua.
"Seharusnya tidak bisa berbeda sikap. Tapi melihat yang terjadi di DKI memang sangat istimewa, kasuistik. Jika DPD bersikap lain, pastilah sudah didasari pertimbangan yang kuat," kata Nurul ketika dihubungi, Senin (6/8/2012).
Namun, lanjut dia, DPD DKI telah mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di putaran kedua yang bakal digelar pada September 2012. Golkar pun bergabung bersama Partai Demokrat, PPP, dan Hanura mendukung Foke-Nara untuk menghadapi pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Meski demikian, Nurul menambahkan, pemilih di DKI sangat rasional dan lebih kritis dibanding daerah lain ketika menyikapi pilkada.
"Oleh karena itu, kami mempersilahkan saja konstituen Golkar untuk memutuskan," pungkas Nurul.
saat seorang tamak dengan ambisi besar tapi sadar akan ketidakmampuannya, kekalahannya maka ia akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
saat seorang tamak dengan ambisi besar tapi sadar akan ketidakmampuannya, kekalahannya maka ia akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
:rofl:
ntar pulang aku mau pantengin infotaiment..
mau liat berita bang haji.. :rofl:
Ya udah lah.....
Yang islam pilih Jokowi aja..., jokowi islam toh ? Yg kristen atau cina baru deh pilih Ahok aja.........
Beres khan ?? :)
Ada kabar terbaru melalui BB, kasus Fauzi Bowo yang telah masuk meja KPK atas laporan mantan wagub Prijanto :
- Dana hibah dan bansos senilai 1.3 T
- Fasos dan Fasum senilai 5 T
- Penyimpangan dana APBD 32 T
sumber :
www.jpnn.com/read/2012/04/19/124788/KPK-DDiminta-Segera-Menangkap-Fauzi-Bowo-
www.rmol.co/read/2012/03/13/57435/KPK-Siap-Bongkar-Dugaan-Korupsi-Fauzi-Bowo-
buset...
dalem amat fren.. :rofl: :rofl: :rofl:
dan herannya lagi, suatu agama/tokoh agama justru mendukung perilaku tidak terpuji demikian
koran lama mod tanggal maret 2012 dan april 2012.. :takethat:
SOLO, KOMPAS.com - Sujiatmi Notomiatdjo, ibunda Joko Widodo, mengatakan sudah memaafkan Rhoma Irama terkait komentar Raja Dangdut yang menganggap dirinya non-muslim.
Hal ini dikatakan saat berada di kediamannya di Jalan pleret raya RT 7 RW 8, Sumber, no 9A, Solo, pada Selasa (7/8/2012).
Menanggapi komentar berbau SARA tersebut, Sujiatmi mengatakan mungkin Rhoma Irama sedang banyak pikiran dan terlontar secara spontan.
"Saya sudah memaafkan Bang Haji. Mungkin beliau sedang banyak pikiran dan terlontar komentar tersebut," kata Sujiatmi yang memakai busana muslim dipadukan dengan jilbab warna coklat muda.
"Saya tuh sudah tua, kok diikut-ikutkan masalah ini," katanya.
Sujiatmi juga mengatakan bahwa keluarganya adalah keluarga muslim dan dirinya mengaku sempat kecewa tidak bisa ikut umroh dengan puteranya, Joko Widodo, beberapa waktu lalu.
Menanggapi isu yang dilontarkan oleh Bang Haji, salah satu sebutan Rhoma Irama, Sujiatmi sudah memaafkan meskipun tidak bertemu langsung dengan yang bersangkutan.
Sikap tersebut pun sudah dijelaskan kepada Jokowi untuk bersabar karena isu tersebut tidak benar.
Sujiatmi bahkan mengetahui komentar tersebut dari para tetangga yang mencoba mengkonfirmasi isu tersebut.
"Saya tahunya malah dari para tetangga yang menanyakan tentang isu, dan saya jawab itu tidak benar," katanya.
Dirinya juga mengaku sudah memberi wejangan kepada Joko Widodo bahwa maju di pilgub DKI harus kuat mental dan sabar, termasuk menghadapi teror terhadap keluarga.
Pak kumis kok ngomongnya kayak preman gitu yah ;D ;D
dan di raja dangdut pun lolos dari hukum..haizzz
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/12/17464389/Rhoma.Irama.Diputus.Tak.Bersalah
dan di raja dangdut pun lolos dari hukum..haizzz
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/12/17464389/Rhoma.Irama.Diputus.Tak.Bersalah
Saya benar2 heran dengan parpol2 tsb.
Apa sih yg ada di benak mereka ????
Jokowi ahok sudah terbukti membangun daerah.
FOKE ????? banjir dan kumis terus...
Kok mereka masih milih foke ??
mengapa ?
Kan pernah saya katakan, bahwa faktor Ahok adalah sebagai plus point sekaligus sebagai negative point. Celakanya dengan putaran ke dua ini, mereka mati-matian menonjolkan negative point dari si Ahok. Celakanya lagi kalau sebagian pemilih dari etnis si Ahok sendiri tetap cuek dan menganggap bahwa pemilihan gubernur bukan urusan 'gue' libur ya ke puncak. Itu bisa jadi sumber kekalahan.
:doh:
iya yah..
tapi apa sampai sedemikian parah otak mereka sehingga hal seperti itu dijadikan ganjalan ?
Masak sih mereka berpikir "lebih baik menderita kena banjir terus menerus daripada dipimpin orang seperti ahok".
Kebangetan..
Kalau yang dikepala adalah ABK (kali ini artinya adalah Asal Bukan Kristen), maka siapapun yang menjadi lawannya akan dipilih, even lawan Jokowi-Ahok adalah chimpanse, maka itulah yang dipilih/didukung (dengan syarat si chimpanse itu harus se iman).ha ha ha.. memang parahhhffh
Parrraggh
Melihat fakta terakhir ini, yaitu dukungan parpol2 besar terhadap pasangan Foke-Nara, rasanya akan menjadi test-case kedewasaan politik (dan juga nalar) rakyat DKI. Kalau ternyata mereka lebih percaya bujukan parpol korup dan ustad dangdut daripada logika nalar mereka ya......wassalam untuk nasib bangsa ini ke depan.ustad dangdut ini masih mikirin duit...yah wajar saja kalau ulama sekelas Gus Dur pasti lain ngomongnya.. :)
ustad dangdut ini masih mikirin duit...yah wajar saja kalau ulama sekelas Gus Dur pasti lain ngomongnya.. :)
Tapi yah biarin aja...saya rasa rakyat DKI masih jauh lebih cerdas daripada trik2 murahan seperti itu.
Saya masih berharap Jokowi Ahok yang menang biar partai2 itu pada kebingungan...pikirannya cuman sibuk mikirin koalisi, kedudukan dan duit... :takethat:
JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta menemukan berbagai fakta terkait kasus penyataan SARA yang dilontarkan Rhoma Irama beberapa waktu lalu. Salah satu poin fakta menyebutkan, pernyataan raja dangdut mengenai identitas orang tua salah satu cagub, adalah salah.
"Rhoma Irama menyampaikan identitas yang salah tentang orang tua salah satu pasangan calon," tegas Ketua Panwaslu DKI, Ramdansyah, dalam konferensi pers yang dilakukan di Kantor Panwaslu DKI, Minggu (12/8/2012).
Fakta tersebut disertakan Panwaslu sebagai dasar untuk memutuskan kasus ceramah Rhoma Irama yang dilakukan di Masjid Al Isra, Grogol, Jakarta Barat, Minggu (29/7/2012) lalu. Selain fakta mengenai orang tua Jokowi, ada beberapa fakta lain yang menjadi dasar Panwaslu dalam memutuskan.
Berdasarkan rekonstruksi Panwaslu, fakta pertama yang ditemukan adalah, Harian Poskota mengadakan kegiatan rutin safari ramadhan dengan mengumpulkan ulama, umara dan umat. Ulama yang dimaksud adalah H. Rhoma Irama. Umara yang dimaksud adalah Gubernur DKI Fauzi Bowo, walikota, camat dan lurah setempat, sementara umatnya adalah jamaah shalat tarawih di Jabodetabek.
Fakta kedua adalah, pada tanggal 29 Juli 2009, safari Ramadhan Harian Poskota dilakukan di Masjid Al Isra, Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat. Fakta ketiga yang ditemukan adalah acara tersebut dilaksanakan dengan jadwal tertentu, mulai dari shalat Isya, sambutan ketua Masjid, ceramah Rhoma Irama, sambutan pimpinan Poskota hingga shalat tarawih.
"Fakta empat, Rhoma Irama menyampaikan identitas kedua pasangan calon yang masuk dalam putaran kedua. Rhoma Irama menyampaikan kepada jamaah untuk memilih yang seiman. Rhoma Irama tidak menyampaikan misi, visi, dan program Foke-Nara," lanjut Ramdansyah.
Dari fakta-fakta yang direkonstruksi dan sudah melalui konsultasi dengan berbagai pihak, Panwaslu memutuskan raja dangdut itu lolos dari dugaan pelanggaran Pemilukada, sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Karena Rhoma Irama tidak terbukti secara akumulatif melakukan pelanggaran, malah Panwaslu DKI akan melakukan diskresi dengan menghentikan penyelidikan kasus tersebut. Kasus tersebut pun tidak dilanjutkan kepada pihak kepolisian.
tenang aja jokowi ahok pasti menang,....tp ini bukan nubuat ya......
http://nevergiveup.blogdetik.com/inilah-bahayanya-jika-jokowi-ahok-menang-di-dki/
ehmmmm..
inilah hasil kursus evangelisasi ala Kung Pho.. :hug:
skrg para partai2 banyakan dukung FOKE..
sptnya Daud vs Goliath neh..hehe
tp apakah sengaja dikondisikan spt itu?
jd pas Jokowi menang itu kyk menangnya suara rakyat jadi bombastis gt
ehmmmm..
inilah hasil kursus evangelisasi ala Kung Pho.. :hug:
Ada yang nonton Indonesia Lawyers Club semalam?
Wah ngga, bro, nonton History channel.
Ada bahas apa? Seru ya?
Ada yang nonton Indonesia Lawyers Club semalam?maksudnya nonton bang Roma yah hehe...
Siapa yang mengondisikan seperti itu, bro?
Sejujurnya, kondisi sekarang ini agak mengkhawatirkan bagi kubu Jokowi-Ahok.
Apalagi kalau soal agama terus dihembuskan oleh mereka.
Tetapi, kalau penduduk Jakarta bisa berpikir, dan bertindak atas dasar akal sehat.
Dan Jokowi bisa memetik kemenangan, maka itu jauh lebih baik dibanding dengan dukung dukungan, karena akan berakibat bagi bagi kursi saja.
Syalom
maksudnya nonton bang Roma yah hehe...
iya bro nonton...di situ memang jelas pola pikir SARA dan yang tidak.
Saya terkesan komentar ibu Ratna Sarumpaet yang mengatakan ...kita ini bukan memilah ulama tetapi memilih Gubernur...pemimpin bangsa majemuk...semua juga tahu yang Masuk keluar KPK itu agamanya apa...so jangan dibawa2 agama di sini nanti jadi bumerang sendiri :afro:
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo melakukan safari Ramadan di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Di sela-sela itu, cagub incumbent ini tidak lupa menghajak warga untuk memilih di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 20 September 2012.
"Tanggal 20 nanti, lupa nggak sama Bang Kumis, nih? Mudah-mudahan kalau memilih pemimpin muslim, Jakarta diridhai oleh Allah," kata Fauzi Bowo di Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (14/8/2012) malam.
Selain meminta warga untuk menggunakan hak suaranya pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, dalam acara buka puasa tersebut, Foke juga memberikan santunan kepada warga miskin. Santunan yang ia berikan berupa kartu jaminan kesehatan dan kartu bebas biaya pendidikan.
"Saya ke sini juga untuk memberikan kartu jaminan kesehatan dan bebas biaya pendidikan kepada warga miskin," kata Foke.
Selain memberikan kartu jaminan kesehatan, Foke juga menyantuni warga miskin dengan sembako dan uang tunai.
Foke mengatakan, safari Ramadan yang dilakukan agar masyarakat dan pemimpin memiliki kedekatan. Dengan kedekatan, maka pemerintahan akan mudah diarahkan.
Damai bagi FIKERS.
Putaran pertama Pilkada DKI sudah berlalu. Saya menyimpulkan bahwa pemilih DKI sudah didominasi oleh masyarakat yang cerdas. Dari anlisis beberapa analis mengungkapkan bahwa meski juragannya PKS ikut mencalonkan diri, dan pada Pileg yang lalu menunjukkan bahwa PKS mendapat tempat di DKI, ternyata di Plkada DKI, kandidat PKS keok mati kutu. Itu menggambarkan bahwa para pemilih di pilkada tidak melihat partainya lagi, melainkan melihat program yang ditawarkan oleh kandidat.
Menurut saya, keberpihakan partai-partai kepada Foke itu sangat sarat kepentingan para elit partai. Indikatornya ialah, bahwa pada kampanye putaran I, partai-partai itu juga mengkritik habis-habisan kebijakan Foke. 'e'eee... segarang seperti mengemis untuk dapat diterima oleh Foke. Hmmm... seperti menjilat ludah yang sudah dibuang. Tapi, yahhh... mungkin itulah politik. Bukan urusan saya sih, :D :D :D
Damai, damai, damai.
yang jadi musuhnya digame itu apa bro?....
Wk wk wk wkw kwk
Tadinya saya harapkan si kumis dan sicambangdangdut, tetapi rupanya digambarkan sebagai pengusaha jahat.
:dance: :dance:
Wk wk wk wkw kwk
Tadinya saya harapkan si kumis dan sicambangdangdut, tetapi rupanya digambarkan sebagai pengusaha jahat.
:dance: :dance:
saya pakai kumis neh mod..
:takethat:
Model Hitler atau model yang lain ? :rofl:Ada nggak, yang kumisnya dipilin-pilin sampai melintir kayak spiral? :afro: :peace: :think:
Ada nggak, yang kumisnya dipilin-pilin sampai melintir kayak spiral? :afro: :peace: :think:
Seperti ini?Nah, yang gini ini mungkin kumisnya brot detik. :giggle: :giggle: :giggle:
(http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQSE8zbNKm9EgvqCzNF3o-6P9Sb5i2eLUOpS8w8mHqxVH1lnCzRBg)
:rofl: :rofl:
Wk wk wk wkw kwk
Tadinya saya harapkan si kumis dan sicambangdangdut, tetapi rupanya digambarkan sebagai pengusaha jahat.
:dance: :dance:
Ahok dan Cina
*Penulis: Soe Tjen Marching, Pendiri Lembaga Bhinneka, Komponis dan Penulis
Apa beda Marissa Haque dan Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama? Banyak. Tentunya tidak perlu saya sebutkan lagi. Tapi, apa persamaannya? Mereka sama-sama mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur (Banten dan Jakarta). Marissa dengan leluasa mengatakan tentang kakeknya, Siraj Ul Haque yang berasal dari Uttar Pradesh, India Utara. Bahkan dalan satu blognya dijelaskan bahwa kakeknya adalah orang India asli, sedangkan ayahnya adalah orang Pakistan. Namun ini tidak menjadi masalah. Marissa Haque tetap orang Indonesia.
Bandingan Marissa dengan Ahok, berkali-kali Ahok menekankan bahwa dia adalah orang Indonesia. Seakan dia harus berjuang hanya untuk mendapatkan pengakuan buat hal yang satu ini.
PR yang tidak perlu dikerjakan oleh Marissa saat ia mencalonkan diri sebagai wagub. Beberapa kecaman tentang Ahok bertebaran, menyebut dia Cina dan mempertanyakan rasa nasionalismenya terhadap Indonesia. Apa sebenarnya arti kata “Cina” di Indonesia? Kebanyakan menyebutkan, orang Cina pantas disebut demikian karena nenek moyang mereka berasal dari Cina, bukan dari Indonesia.
Inilah yang tidak terjadi pada Marissa Haque, yang nenek moyangnya juga berasal tidak dari Indonesia. Tidak ada yang ragu akan nasionalismenya, dengan menyebut dia sebagai orang Pakistan atau India. Padahal jelas sekali dia menyatakan bahwa kakek dan ayahnya bukan orang Indonesia. Inilah diskriminasi yang masih mengakar, dan sering kali tidak disadari di Indonesia.
Padahal menurut penjelasan UU Nomor 13 Tahun 2006, konsep Indonesia asli adalah orang uang menjadi warga negara sejak lahir dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendaknya sendiri. Lalu, ketentuan pasal 4 menegaskan bahwa anak yang dilahirkan di wilayah Negara Republik Indonesia dianggap sebagai warga negara Indonesia, sekalipun status kewarganergaraan orang tuanya tidak jelas. Jadi, mengidentifikasi Ahok sebagai “Cina” sudah bisa dianggap melanggar hukum.
Mengapa sebutan Cina ini begitu ditekankan? Padahal ada yang banyak sekali migran dari India dan Timur Tengah di Indonesia. Tapi hanya Cina yang seolah berbeda. Dan apa arti Cina itu sendiri? Cina yang mana? Sedangkan garis perbatasan negara selalu berubah-ubah. Yang dinamakan Cina sekarang bukan lagi Cina yang dulu. Ada Taiwan dan RRT yang keduanya disebut Cina, tapi ideologi keduanya cukup berbeda. Kalau kita menganggap bahwa suku Han adalah etnis Cina asli, etnis yang dianggap asli pun sudah banyak tercampur dengan mereka-mereka yang tinggal di perbatasan Kazakstan dan Afganistan. Karena itulah di bagan itu banyak orang yang berhidung mancung dibandingkan dengan yang lain.
Bila kita menganggap murni sebagai yang lebih tua sebenarnya sebagian nenek moyang penduduk Nusantara berasal dari Yunan (Cina selatan). Beribu-ribu tahun lalu mereka bermigrasi dan menyebar ke beberapa kepulauan di Indonesia. Jadi bukankah mereka sebenarnya bisa dianggap sebagai Cina yang lebih murni dibandingkan Cina di negara yang telah bercampur dengan darah Mongolia?
Antara Cina dan bukan Cina di Nusantara seharusnya tidak menjadi masalah karena mayoritas dari mereka yang merasa pribumi sendiri adalah para migran. Kalau banyak orang yang ngotot bahwa identitas itu bergantung pada dari mana nenek moyang kita berasal, mungkin orang Indonesia akan berganti dengan orang Persia, orang Arab, orang India dan orang Cina, karena yang nenek moyangnya berasal dari tempat yang disebut Indonesia akan jarang sekali, bila kita memang mau menelusuri di belakang. Namun pemerintah penjajah Belanda menginginkan adanya adu domba. Sejak abad ke-18 diadakan pemisahan antara mereka yang dianggap Cina dan mereka yang disebut pribumi. Hal ini dilanjutkan dengan adanya Staats Regeling, Staatsblad Nomor 1917-30, yang mengharuskan mereka mempunyai identitas sebagai Cina atau pribumi. Mereka yang merasa dan diharuskan menjadi Cina ironisnya adalah orang-orang yang baru saja datang dari Cina-yaitu mereka yang kebanyakan telah tercampur dengan Mongolia. Sedangkan para pendatang dari Yunan akhirnya harus disebut Indonesia pribumi. Tentu, dalam masa perang seringkali ada kekacauan identitas. Perkawinan silang juga terjadi dari dulu, plus adanya perselingkuhan dan lain-lain yang menambah tidak mungkin seseorang memiliki etnis murni.
Diskriminasi pun berlanjut, dari kolom KTP sampai parpor, stempel Cina masih melekat. Sekarang stempel seperti ini telah ditiadakan, tapi sebutan Cina bergentayangan. Tidak peduli mereka lahir dan besar di Indonesia dan nenek moyangnya telah beregenerasi tinggal di Indonesia. Yang dianggap Cina sering kali tetaplah Cina.
Diskrimininasi seperti ini bisa dianggap sepele. Namun ketika kerusuhan Mei 1998 terjadi, kita bisa melihat diskriminasi ini bukan hal yang remeh. Begitu juga dengan munculnya tokoh seperti Ahok sebagai calon wakil gubernur. Masih saja yang dijadikan bahan untuk menjatuhkan dia adalah kecinaannya. Tentu saja diskriminasi bisa datang dari berbagai pihak, Mereka yang merasa “Cina” misalnya melarang anaknya berpacaran dengan yang dianggap “Pribumi”. Memang kebanyakan manusia menderita amnesia sejarah, sehingga mereka berpaku pada etnisitas yang bisa menimbulkan rasisme luar biasa tanpa disadari.
Saya telah tinggal di beberapa negara dan kebanyakan dari teman saya di luar negeri menyebutkan saya lahir dan besar di negara yang sekarang bernama Indonesia. Namun ketika saya pulang ke tempat saya dilahirkan saya masih disebut “Cina”. Sebutan yang sangat mengejutkan beberapa teman saya dari negara lain. Sebab, bagi mereka, tempat kelahiran dan kewarganegaraan saya sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk menyebut saya orang Indonesia.
Aneh ketika saya mempertanyakan sebutan “Cina” ini di negara saya dilahirkan, justru disinilah masih banyak yang menuduh saya mengada-ada, tidak hanya dari mereka yang dianggap “Pribumi” tapi juga yang disebut “Cina”. Rasisme yang ditanamkan oleh pemerintah Kolonial Belanda masih mempunyai dampak luar biasa” [Koran Tempo]
Aneh ketika saya mempertanyakan sebutan “Cina” ini di negara saya dilahirkan, justru disinilah masih banyak yang menuduh saya mengada-ada, tidak hanya dari mereka yang dianggap “Pribumi” tapi juga yang disebut “Cina”. Rasisme yang ditanamkan oleh pemerintah Kolonial Belanda masih mempunyai dampak luar biasa”
Jokowi: Atasi Kemiskinan Jangan Hanya Bicara Angka
JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Solo Joko Widodo atau Jokowi berpendapat bahwa untuk melihat masalah kemiskinan, hal itu tidak bisa dilakukan dengan hanya mengumbar angka-angka statistik. Kemiskinan lebih penting disikapi dengan kerja nyata untuk memberantasnya.
Hal itu disampaikannya menanggapi kritik dari mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Amien Rais, beberapa hari lalu. Waktu itu Amien mengatakan bahwa predikat Wali Kota Terbaik yang disematkan kepada Jokowi tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Menurut Amien, angka kemiskinan di Solo masih tinggi sehingga nominasi terbaik untuk Jokowi itu menyesatkan.
Jokowi mengatakan, kriteria yang dipakai Amien dalam menganalisis kemiskinan di Solo itu berbeda dengan kriteria yang ia terapkan. Kandidat calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 itu berpendapat bahwa kriteria memasukkan masyarakat dalam kelas miskin tidak dapat diukur dari satu kacamata karena pengukuran kriteria tersebut berbeda antara satu lembaga dan lainnya.
Ia berpendapat, kriteria kemiskinan yang diungkapkan Amien hanya berjumlah 14 poin. Di lain pihak, Jokowi menggunakan kriteria yang berjumlah 27 poin. Menyikapi perbedaan tersebut, Jokowi menyatakan bahwa dirinya hanya ingin menampilkan fakta di lapangan.
"Kan yang paling penting penyelesaiannya. Jadi, bukan soal angka-angka yang diumbar dan dipersoalkan. Bukan soal yang miskin itu meningkat, tapi yang saya tampilkan itu yakni bagaimana menyelesaikan masalah itu. Kalau di sini (Jakarta) kemiskinan kan kecil, tapi faktanya? Nantilah kalau kita maju memimpin, kita pakai kriteria yang benar," kata Jokowi di acara halalbihalal di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8/2012).
Dia mengatakan, kenyataan yang terjadi bahwa rakyat miskin dan yang mendekati miskin sebenarnya termasuk dalam kelas rakyat miskin. Persoalan itulah yang menurutnya harus diselesaikan. Mengenai tudingan Amien Rais yang menyatakan bahwa Jokowi tidak cukup berhasil memimpin Solo, Jokowi menampung komentar tersebut karena merupakan koreksi yang harus didengarkan. "Yang penting buat saya adalah kerja. Yang berhak menilai itu kan masyarakat," ujarnya.
Jokowi: Pawang Geni Solusi Ampuh di Daerah Kumuh
Penulis : Aditya Revianur | Sabtu, 25 Agustus 2012
JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Solo Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, perangkat Pawang Geni atau penjinak api adalah solusi alternatif untuk menjinakkan kebakaran di daerah padat penduduk.
Pawang Geni adalah alat pemadam kebakaran yang dibuat oleh Sri Utomo, warga Kampung Sudiroprajan, Solo, Jawa Tengah. Alat tersebut terbuat dari tong berkapasitas 200 liter yang diletakkan di atas besi beroda, dilengkapi pompa, selang sepanjang lebih kurang 10 meter, dan alat penyemprot seperti milik mobil pemadam kebakaran. Alat ini memiliki dimensi lebar 80 cm dan tinggi 150 cm. Dengan ongkos produksi Rp 8,5 juta hingga Rp 11 juta, alat tersebut bisa menjawab kebutuhan warga permukiman padat saat menghadapi tantangan si jago merah.
Jokowi yang kini menjadi calon gubernur DKI Jakarta mengatakan, masyarakat di permukiman padat penduduk tidak dapat sepenuhnya menggantungkan diri pada pemadam kebakaran karena akses masuk dari tempat terjadinya kebakaran sulit dijangkau petugas penjinak api. Untuk itu, pawang geni dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi api sesuai kapasitasnya.
"Soal solusi untuk kebakaran untuk tempat-tempat yang kumuh dan gang yang sempit itu harus ada jurus baru, yaitu Pawang Geni. Hal itu karena tidak mungkin pemadam masuk ke sana kalau tidak ada akses," ujar Jokowi pada acara halalbihalal bersama warga di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8/2012).
Ia mengatakan, masalah yang dihadapi oleh petugas pemadam kebakaran di kota besar seperti Jakarta adalah sering terjebak macet. Hal tersebut mengakibatkan petugas sulit menjangkau lokasi kebakaran dan memadamkan api. Oleh sebab itu, Jokowi mengungkapkan perlunya solusi alternatif dalam memadamkan api di daerah padat penduduk.
Jokowi menuturkan, Pawang Geni merupakan solusi murah dalam memadamkan api karena perawatannya mudah. Selain itu, alat ini bisa digunakan secara manual atau menggunakan tenaga manusia. Hal yang patut diperhatikan adalah alat ini mudah dibawa dan dapat masuk ke gang-gang sempit dengan cara ditarik.
Penggunaan Pawang Geni juga dapat melibatkan penduduk di daerah padat karena alat ini adalah milik warga sehingga warga akan memiliki rasa saling menjaga dan waspada terhadap musibah kebakaran. "Tapi ini (Pawang Geni) hanya untuk pemadaman pertama. Jika petugas pemadam kebakaran sudah sampai di lokasi, maka itu menjadi tugas dari pemadam. Tapi yang penting, alat ini akan meringankan tugas pemadam kebakaran dan memperkecil risiko merembetnya api ke daerah lainnya," ujarnya.
Jokowi mengemukakan, masalah kebakaran di Jakarta menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebagai warga non-Jakarta, ia hanya dapat memberikan solusi alternatif dan mengimbau kepada warga untuk bergotong-royong membantu warga lain yang terkena musibah kebakaran.
"Kalau saya ke sana (tempat kebakaran), nanti dipikir saya mau kampanye. Kalau saya membantu, nanti dipikir money politic, jadi memang serba salah. Jadi, kami mengimbau kepada warga untuk waspada kalau mau meninggalkan rumah. Regulator dan listrik tolong dicek, kalau ada yang rusak ya segera diperbaiki," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi turut menanggapi pertanyaan wartawan terkait rumah warga yang banyak tidak memiliki sertifikat. Jokowi mengedepankan cara-cara solutif untuk mengatasi hal tersebut, antara lain melalui jalan dialog. Jokowi mengatakan, pemerintah daerah tidak selayaknya melakukan penggusuran dengan menurunkan petugas Satpol PP karena cara tersebut diakuinya semakin menambah penderitaan masyarakat.
"Jurusnya banyak sekali. Kalau itu tanahnya negara dan diberikan kepada warga, ya mereka harus mau diatur. Selain itu, penting adanya jalan dialog antara pemilik tanah dan warga. Dengan cara itu (dialog), pasti ketemu jalan keluarnya. Saya berkali-kali menyelesaikan masalah seperti ini dan berhasil, kok," kata Jokowi.
Editor :Laksono Hari W
Marzuki Alie: Pilih Pemimpin yang Seiman
Riana Afifah | Heru Margianto | Minggu, 26 Agustus 2012 | 14:07 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie menyerukan kepada warga Jakarta untuk memilih pemimpin yang seiman dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua nanti. Menurutnya, memilih pemimpin yang seiman adalah ajaran agama dan merupakan syarat pertama dalam mempertimbangkan pilihan atas pemimpin.
"Jakarta ini kan mayoritas Islam. Jadi ya sesuai aturan agama saja. Harus pilih yang seiman. Ada persyaratan dalam Islam untuk memilih pemimpin. Itu merupakan paket yang harus diikuti oleh umat Islam," kata Marzuki saat acara halal bi halal bersama dengan Nachrowi Ramli, calon wakil gubernur DKI Jakarta pasangan calon petahana Fauzi Bowo, dan Fatayat Nahdlatul Ulama di Hotel Twin Plaza, Jakarta, Minggu (26/8/2012).
Marzuki berpendapat, pandangannya ini bukanlah bermaksud menyinggung isu SARA. "Di dalam ajaran Islam jelas tercantum dan diatur mengenai tata cara memilih pemimpin. Jadi, sebagai muslim yang baik ya harus ditaati," kata dia.
Kendati demikian, ia mengatakan, dalam tatanan hidup bermasyarakat, Islam tetap mengajarkan untuk saling menghargai dan hidup berdampingan dengan yang berbeda keyakinan. Namun dalam soal memilih pemimpin, tegas dia, adalah keharusan untuk memilih yang seiman.
"Untuk memilih pemimpin, masyarakat memang diberi ruang untuk demokrasi, tapi ada aturan dari agama yang harus diikuti. Karena dalam menjalani kehidupan kita juga mengharap ridho Allah," tandasnya.
Selanjutnya, kriteria kedua adalah calon pemimpin yang tidak meremehkan agama Islam. Sementara yang ketiga adalah memilih pemimpin yang memang ahlinya. "Jadi persyaratan pertama dulu dipenuhi baru masuk kedua dan ketiga. Syarat ketiga ya pilih yang ahli. Tapi kalau kriteria pertama enggak terpenuhi ya coret aja, enggak usah masuk ke kedua atau bahkan ketiga," ujar Marzuki.
Itu kalo dalam game Battle Arena Toshinden namanya Desperation Move...
Kalo jaman main nintendo dulu, semua tombol dipencet secara kalap, siapa tahu musuhnya menggelepar, he he he he.
:doh:
main nintendo?.....jaman bro bukannya atari.....hehehehe.....idem bro....
Cerdas !
Ini memang solusi tepat guna dan bermanfaat bagi warga di daerah kumuh yang sering kebakaran.
Harganya murah, tidak memancing keinginan untuk dicuri (kecuali oleh pedagang besi tua).
Dapat diletakkan di pos ronda ataupun kantor RW, dan dioperasikan oleh warga setempat secara cepat dan langsung.
Seharusnya gubernur Jakarta berpikir untuk solusi yang praktis, jangan cuma berwacana dan memikirkan membuat jalan layang yang tidak kunjung selesai.
:doh:
Kalau diletakkan di kampung madura bagaimana bro.. ha ha ha (becanda yeee )
Kemudian, bandingkan dengan ucapan seorang 'pemimpin' yang seperti ini :
Pantas ngga seorang pemimpin dari partai nasionalis, di negara berazaskan Pancasila, berkata kata seperti itu?
Jika memang agama mau diusung sebagai 'dagangan', mengapa tidak dilontarkan pada saat awal? Pada saat posisi sama sama tidak diketahui? Mengapa issue agama justru dilontarkan saat 'posisi' terdesak? Apa dipikirnya rakyat masih sebodoh apa yang disangkanya? Atau..... jangan jangan memang masih bodoh?
:doh:
Tanpa bermaksud melecehkan ya, bahkan jembatan suramadu pun sudah dicopoti mur dan bautnya untuk dilepas besi besinya.
:doh:
Tanpa bermaksud melecehkan ya, bahkan jembatan suramadu pun sudah dicopoti mur dan bautnya untuk dilepas besi besinya.
:doh:
He he he he, whatever lah, karena saya ngga puny baik nintendo ataupun atari, tetapi main digger, tetris dan sejenisnya di PC, he he he.
:P
idem bro....waktu pertama punya komp waktu itu game favorit adalah digger dan tetris.....kalo sekarang game yg disuka sudoku.....ngasah otak biar tua gak pikun.......
Kalau untuk tua gak pikun, aktif di FIK juga bisa menjamin koq, bro, he he he he he.
:ballspin:
coba yang merasa tua dan merasa gak pikun langsung ngacung.....
Berikan buktinya kalo anda tua dan tidak pikun....coba sebutkan umur dan hasil test iq online anda.....silahkan......ehehe
Masalahnya, bro, di FIK ini, yang berusia diatas 70 tahun pun masih merasa bagai 35 tahun.
Begitu juga IQ, belum lagi semangat, wuiiih, remaja pun putus lah.
:dance: :dance:
wkwkwk....ngeles aje nih....kalo gitu siapa yang umurnya mendekati masa pensiun atau sudah melewati masa pensiun?
Mana ada yang pensiun atau MPP di FIK ii, karena online di FIK adalah seumur hidup.
:dance: :dance:
JAKARTA, KOMPAS.com — Selebaran gelap yang menyerang calon tertentu dalam Pilkada DKI Jakarta kembali ditemukan. Selebaran ini ditemukan di antaranya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dan Cipinang, Jakarta Timur.
Sehubungan dengan kehadiran selebaran-selebaran itu, Ketua Tim Sukses pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, Boy Bernardi Sadikin, meminta warga untuk tidak terpengaruh oleh isi selebaran yang tak jelas pengirimnya.
"Kami mengimbau agar warga jangan terhasut dengan selebaran fitnah yang berupaya memecah belah warga mendiskreditkan Prabowo dan Basuki," kata Boy Sadikin dalam rilis Tim Sukses Jokowi-Ahok yang diterima Kompas.com, Senin (27/8/2012).
Pihak Jokowi-Ahok pun meminta warga untuk tetap kritis dalam menyikapi bentuk kampanye hitam yang dikembangkan pihak yang tidak bertanggung jawab yang bernada menghasut. Warga dan tim relawan yang menemukan selebaran serupa diharapkan untuk segera melapor ke pihak yang berwajib.
"Kami menduga amplop tersebut akan didistribusikan langsung ke rumah-rumah warga Jakarta untuk memberikan kesan buruk dan citra negatif terhadap Prabowo dan Basuki (Ahok)," sambung Boy dalam rilis tersebut.
Selebaran gelap yang menyudutkan Prabowo dan Ahok itu juga ditemukan di perumahan warga di Cipinang Indah II, Jakarta Timur. Selain itu, menurut rilis, selebaran dalam jumlah lebih besar ditemukan di sepanjang jalan dari Pejaten Village menuju Jalan Siaga, Pasar Minggu.
Pengirimnya yang mengatasnamakan etnis tertentu yang diyakini sebagai fitnah belaka. Selebaran gelap tersebut dimasukkan ke dalam dua macam amplop, yaitu amplop polos dan amplop dengan sisi merah/biru. Di halaman depan ada cap dengan kata-kata "Info Pilgub DKI Jakarta". Pada amplop tidak tertulis alamat jelas dan di bagian alamat tujuan hanya ditulis, "Kepada: Para Warga Jakarta".
black hitam lagi..
coba yang merasa tua dan merasa gak pikun langsung ngacung.....
Berikan buktinya kalo anda tua dan tidak pikun....coba sebutkan umur dan hasil test iq online anda.....silahkan......ehehe
Mas, saya masih muda tapi sudah lumayan pikun.
apa saya perlu ngacung juga?
solusi untuk pikun: saya rajin tulis notes, dan sering baca notes-nya juga --> jadi bisa mengurangi frekuensi lupa
JAKARTA, KOMPAS.com - Ideologi Pancasila merupakan pandangan yang mampu meredam berbagai isu SARA yang sering terjadi belakangan ini, khususnya menyongsong Pilkada DKI Jakarta putaran dua. Hal tersebut disampaikan mantan Wapres RI Try Sutrisno dalam acara silaturahmi bersama Koordinator Kaukus ABCD, Ali Masykur Musa di kediaman Try Sutrisno, di Jalan Purwakarta No 6 Menteng, Jakarta, Kamis (30/8/2012).
Dalam silaturahmi ini keduanya membahas masalah kekerasan atas nama agama dan SARA jelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Menurut Try Sutrisno, nilai-nilai Pancasila mengajarkan kepada rakyak Indonesia bahwa perbedaan SARA bukanlah alasan untuk saling bermusuhan. "Kita perlu berpegang pada nilai-nilai Pancasila, maka isu SARA dengan sendirinya dapat diredam. Kan Pancasila itu kekayaan bangsa yang bisa meredam isu SARA," tegas Try Sutrisno.
Karena itu, ia berharap agar isu-isu negatif yang mulai bergejolak selama ini tidak perlu dibesar-besarkan. Seharusnya yang perlu dijunjung tinggi oleh masyarakat justru hal-hal bermanfaat. "Mudah-mudahan itu bisa diredam. Kita semua kan orang Indonesia. You punya apa di negara ini? Pancasila. Kalau Anda mempelajari itu sebagai filosofi, ideologi, dasar negara bahkan way of life, pasti akan bisa mempraktikkan hidup dengan lebih baik," ujar Try.
Dengan adanya acara silaturahmi ini, Try mengungkapkan harapannya agar Pilgub DKI berjalan lebih tertib. "Ini Pak Ali Masykur dan kawan-kawan mengundang halal bihalal para tokoh lintas agama, ada dari Islam, Khonghucu, ini dari NU. Mudah-mudahan dengan adanya acara ini, keadaan Pilgub DKI nanti akan lebih tenang, tertib, dan lebih bertanggung jawab," harapnya.
Koordinator Kaukus ABCD, Ali Masykur Musa menambahkan bahwa seharusnya masyarakat menjunjung tinggi demokrasi Pancasila. "Demokrasi kita adalah demokrasi Pancasila yang menjunjung tinggi kemanusiaan. Jadi, jangan hanya karena persaingan memperebutkan kekuasaan kepala daerah, kemudian menghilangkan kemanusiaan. Kekuasaan adalah untuk memperjuangkan kemanusiaan itu sendiri," ungkap Ali.
Menurutnya, Pilgub DKI merupakan contoh demokrasi bagi proses demokrasi di Indonesia. Untuk itu, ia berharap agar tidak terjadi kekerasan di dalam pelaksanaannya. "Jadi persatuan negara harus di atas segalanya dalam proses demokrasi itu," kata Ali Masykur.
Inilah Jadwal Jokowi yang Dibatalkan di Jakarta
Riana Afifah | Ana Shofiana Syatiri | Jumat, 31 Agustus 2012 | 11:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo biasanya beraktivitas di Jakarta tiap akhir pekan. Namun sehubungan dengan penembakan yang menewaskan Brikpa Dwi Data Subekti, ia membatalkan agendanya ke Jakarta.
Koordinator Bidang Komunikasi dan Media Center Tim Kampanye Jokowi-Basuki, Budi Purnomo mengatakan, Jokowi memilih memimpin Rapat Muspida di Solo untuk membahas berbagai hal soal pengamanan kota Solo ke depan, termasuk peristiwa aktual kejahatan teror yang menewaskan anggota Polri.
"Kami juga mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya pada keluarga besar Polri dan keluarga korban," kata Budi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (31/8/2012).
Acara yang terpaksa dibatalkan oleh Jokowi kebanyakan undangan warga, baik itu halal-bihalal maupun bersilaturahmi dengan warga Jakarta di sejumlah tempat.
Beberapa kegiatan tersebut adalah melakukan shalat Jumat di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan. Setelah itu, rencananya akan bersilaturahmi dengan komunitas Pasar Cipete dan Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan.
Setelah bertemu bersilaturahmi dengan warga Jakarta, selanjutnya Jokowi seharusnya melakukan sejumlah pertemuan penting, termasuk dengan Kapolda Metro Jaya, dan sebagainya.
Ehhmmmm, apakah ada hubungannya dengan penembakan penembakan polisi di Solo? Jika pelakunya terorist, mengapa haru di solo? Ada apa dengan Solo? Kalau ada hubungannya dengan penjegalan di pilkada DKI putara kedua nanti, koq ya tega banget sih? Membunuh orang yang tidak tahu apa apa untuk dan demi kekuasaan? Ada apa ini?
:doh:
Baru saja tadi saya diskusi dengan teman2 kantor tentang kasus ini. Memang mencurigakan, dan banyak dugaan ini usaha ekstrim untuk menjegal Jokowi.
Tapi bro, sungguh saya tidak bisa membayangkan ada manusia yang demi kekuasaan, membunuh bukan musuhnya, tetapi mengorbankan manusia lain yang tidak tahu apa apa, hanya untuk strategi pemenangan. Ini sungguh sakit.
Bayangkan kalau ada keluarga kita yang dijadikan korban seperti polisi Dwi Data itu, benar benar bukan manusia pelakunya.
:doh:
poloitik dan pemerintahan di Indonesia memuakkan.....makanya harus dipimpin oleh seorang Kristen yang taat, beriman dan penuh kasih.....
baca ini bro
http://forumimankristen.com/index.php/topic,569.0.html
hehe
btw, ada yg pernah liat video ini?
http://www.youtube.com/watch?v=f-zR65eXXPc
bupati minsel yg tinggi cantik putih....hehehe....natal thn lalu malah saya natalan bareng dia di gedung marinir di senen....malah sempet foto n salaman sama dia....fotonya ada nih di hp.....hehehe....keluarga saya dr minahasa selatan....makanya kita pada kumpul tiap natal.....Unggah dong, agar tidak dituduh hoax. :D
btw, ada yg pernah liat video ini?
http://www.youtube.com/watch?v=f-zR65eXXPc
Unggah dong, agar tidak dituduh hoax. :D
kalo masalah bohong....itu pribadi saya sama Tuhan.....kalo soal menuduh itu pribadi yg menuduh sama Tuhan nya......kalo mau diupload harus saya upload dulu di flicker....ditunggu saja.....hehehe....:afro1: :peace: :dance: Hehheehheee :pray3: :signofcross:
JAKARTA, KOMPAS.com - Chusnul Mariyah, pengajar Ilmu Politik Universitas Indonesia menilai dana kampanye yang digelontorkan dalam Pilkada DKI Jakarta terhitung sangat besar dan tidak masuk akal jika dikeluarkan dari dana pribadi seorang calon gubernur berlatar belakang birokrat.
"Kalau Anda gubernur, keluarkan uang miliaran untuk kampanye pemilukada, uangnya dari mana," kata Chusnul Mariyah dalam diskusi Pemilukada yang diadakan di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Senin (3/9/2012).
Menurut Chusnul, dana pilkada yang mencakup anggaran mobilitas, penyajian program dalam berbagai bentuk, anggaran tim kerja, hingga dana kampanye yang mencapai kisaran miliaran rupiah itu sulit dipercaya jika mengandalkan sepenuhnya dompet pribadi. Ia menduga, dana tersebut berasal dari pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan pada pemilukada Ibukota.
"Dana tersebut bisa berasal dari pihak tertentu, dengan kepentingan tertentu. Tidak mungkin orang keluarkan dana segitu banyak jika tidak punya kepentingan," kata mantan anggota KPU itu.
Dalam diskusi bertema "Politik Perkotaan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Swasta", Chusnul juga menguraikan bahwa apa pun program yang disajikan pasangan cagub-cawagub akan sia-sia jika tidak didukung oleh kebijakan Pemerintah Pusat dan kepentingan swasta. Salah satu titik persoalan yang disinggungnya adalah terpusatnya pemerintah, ekonomi, dan industri di Jakarta.
"Saat ini semua sentra, dari pemerintahan sampai ekonomi dan industri terpusat di Jakarta. Selama belum ada pembagian ke daerah-daerah lain, penyelesaian masalah di Jakarta akan sangat sulit, siapa pun gubernurnya," ujar Chusnul.
Dengan menjadikan Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi, Jakarta akan tetap menjadi tujuan arus urbanisasi setiap tahunnya. Kehadiran tersebut menghadirkan permasalahan yang serius bagi Jakarta, mulai dari premukiman, pekerjaan, hingga transportasi
"Karena itu, faktor Pusat sangat menentukan keberhasilan program Gubernur DKI. Dibutuhkan satu pemimpin negara yang punya terobosan untuk bangun sentra-sentra ekonomi baru ke daerah lain," kata Chusnul. Dengan begitu, pusat perputaran uang yang berimbas pada pusat pekerjaan tidak hanya terpusat di Jakarta. Dengan terbaginya sumber pekerjaan, para pencari kerja dan pihak swasta pun akan beralih terbagi ke kota-kota lain di Indonesia.
JAKARTA, KOMPAS.com - Romo Benny Susetyo dalam diskusi Gerakan Masyarakat Sipil Untuk Pemilu Bersih di Rumah Makan Dapur Selera, Jalan Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, pagi ini mengatakan semua pihak harus menghentikan politik SARA di pilkada DKI Jakarta.
"Politik SARA sengaja digunakan pihak tertentu untuk membangkitkan emosi masyarakat. Suasana jadi keruh," katanya.
Romo Benny mengingatkan bahwa yang dibutuhkan adalah politik rasional, yaitu di mana terjadi perdebatan soal mencari solusi bagi berbagai masalah Jakarta.
"Marilah semua, calon pemimpin juga media massa kembangkan politik rasional. Picu perdebatan visi dan misi soal membangun Jakarta, mencari solusi. Munculkan sense of belonging dalam diri warga sehingga bisa menuju keberadaban publik. Ciptakan dan kawal demokrasi yang jujur adil," katanya lagi.
Hadir juga dalam diskusi ini, Adhie M Massardi, Ridha Saleh, Romo Benny Susetyo, Usman Hamid, Jeirry Sumampow, dan Ray Rangkuti.
Satu yang jelas. Kemarin malam Metro TV mengulas tentang korupsi trilyunan di pemda DKI. Narasumbernya Prijanto, wagub yang mau mundur tapi tidak diijinkan. :D
Wah panjang juga bro, padahal online pake BB nih, typo error nya banyak.
Tapi intinya prijanto sbg org dalam dia tahu banyak. Dana hibah yg dikeluarkan hampir 50% dipotong. Begitu juga tanah fasos Dan fasum yang seharusnya tanah DKI ternyata dilihat di lapangan masih tanah orang. Makanya saat prijanto bukunya terbit, bänyak yang gerah.
Teoritis sih Foke tumbang. Tapi politik siapa yg bisa tebak ya.
Ampun deh. :doh::P Napa Bruce? Emang postingan saya salah?
Anda menginap di daerah tanah abang rupanya ya? He he he. Mengapa tidak di daerah mangga besar?Itu, di bekas wilayahnya Herkules. Coba-coba menjajagi, sapa tahu mampu mengkudeta Herkules. :D :drool: :D
He he he.
Warga Kebayoran Lama Disumpah Alquran untuk Coblos FokeJAKARTA - Dugaan kecurangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubenur DKI Jakarta Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli terjadi di Aula Hankam, Sekretariat Negara, Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Warga saat itu dikumpulkan di aula tersebut dan dijanjikan akan dibuatkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Jakarta. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (4/9/2012) sekira pukul 20.00 WIB.
Dalam perkumpulan itu, warga dijanjikan akan dipermudah dalam pembuatan Jamkesda namun diharuskan melengkapi beberapa syarat. Diantaranya adalah mengumpulkan KTP, Kartu Keluarga, foto diri, foto rumah, foto dapur dan foto kamar mandi serta mengisi formulir Jamkesda.
Salah seorang warga Cidodol yang hadir dalam acara tersebut mengatakan tidak jelas siapa yang mengundangan kegiatan pembuatan Jamkesda tersebut.
“Tidak tahu siapa yang mengundang, dari mulut ke mulut, siapa yang mau dibuatkan Jamkesda suruh dateng ke aula Hankan, suruh bawa syarat-syaratnya,” kata warga yang enggan disebutkan namanya kepada Okezone, Rabu (5/9/2012) malam.
Panitia pelaksana acara tersebut, lanjutnya, mengharuskan peserta pendaftar Jamkesda untuk bersumpah di bawah Alquran agar memilih pasangan Foke-Nara di putaran kedua mendatang. “Tapi sebelum mengisi formulir semuanya disumpah dulu di bawah Alquran supaya milih Foke buat pilkada,” tambahnya.
Kericuhan sempat terjadi setelah pengambilan sumpah, pasalnya saat sumpah usai dilakukan tiba-tiba saja listrik padam dan ruangan menjadi gelap gulita. Warga yang khawatir tidak kedapatan formulir akhirnya saling berebut. Seorang nenek pun menjadi korban dari aksi saling dorong ini. Sang nenek pingsan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Pas habis sumpah, eh mati lampu. Nah warga langsung pada berebutan formulir karena takut enggak kebagian. Sampai ada nenek-nenek yang ke injek-injek terus dibawa pakai ambulans ke rumah sakit," jelas warga tadi.
Acara yang dihadiri ratusan warga Kebayoran Lama ini sendiri selesai hingga pukul 22.00 WIB.
Sementara itu, Sekretaris Tim Sukses Foke-Nara, Budi Siswantoyang saat dikonfirmasi Okezone menegaskan tidak ada acara apapun dari tim sukses belakangan ini. Dia juga mengatakan, jika pun ada, itu dilakukan oleh relawannya.
“Timses resmi enggak pernah ada acara belakangan ini. Mungkin itu dari relawan, itu juga acara halal bihalal,” katanya kepada Okezone, Rabu (5/9/2012) malam.
Dia juga mengatakan, acara pengisian formulir Jamkesda ini bisa saja dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Pasalnya memang sudah tugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memberikan Jamkesda kepada masyarakat Jakarta. “Itu kan bisa saja acara Dinas Kesehatan, untuk timses resmi sendiri tidak ada acara seperti itu,” tandasnya.
Merwka memang sedang kalap. Masih bagus ngga kemudian menuduh pihak Jokowi yang menyabotase lampu, he he he.
Pilih Jokowi-Basuki
Terang-terangan aja..... (biarin kalo dibilang kampanye) :)
Saya juga pilih JOKOWI & AHOK
Jokowi Memimpin, APBD DKI Terpampang di Pos Hansip
Minggu, 9 September 2012
JAKARTA, KOMPAS.com - Joko Widodo akan memberikan transparansi anggaran APBD kepada masyarakat jika dirinya menang pemilihan gubernur DKI Jakarta. Warga dipastikan akan bisa mengawasi penggunaan APBD.
"Lihat saja di Solo, saya sudah tempel di pos hansip, di kelurahan, kecamatan, ya supaya masyarakat bisa ikut ngawasi anggaran pemerintah. Nanti pun kalau saya menang, akan begitu," kata Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Minggu (9/9/2012).
Jokowi juga memberitahu masyarakat mengenai jumlah anggaran yang diterima Pemda DKI. Setiap 5 tahun, negara menggelontorkan uang Rp 145 triliun untuk mengelola kebutuhan Ibu Kota.
Menurut Jokowi, berdasarkan hasil survei, 92 persen warga Jakarta tidak mengetahui jumlah dana APBD. Apalagi dana mendetail seperti yang diungkapkan dari hasil penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW).
"Jumlah dana APBD-nya saja, masyarakat nggak tahu, apalagi sampai sedetail itu. Yang gelondongan aja nggak ngerti," kata Jokowi.
Sebelumnya Lembaga Bantuah Hukum Jakarta dan ICW mengungkapkan dugaan adanya kecurangan dalam Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2012. Dalam advokasi yang dilakukan LBH Jakarta dan ICW, gejala korupsi Pilkada DKI itu ada empat yaitu, potensi penyalahgunaan anggaran publik untuk kepentingan kampanye, me-mark down Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk dana pemenangan pilkada, Ada dana kampanye terselubung di APBD DKI, dan sumber dana kampanye para calon tidak transparan dan rawan ditopang pengusaha hitam atau 'cukong'.
JAKARTA - Calon gubernur incumbent Fauzi Bowo akan dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta terkait dengan dugaan praktik politik uang lewat pembagian kartu perdana telekomunikasi XL.
Menurut tim Pengacara JakartaBaru, Habiburokhman, kartu perdana dari provider XL Axiata tersebut didapatkan oleh timnya, saat disebar ke warga di sekitar Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Tak hanya itu, dalam kemasan Kartu Perdana XL bergambar Foke, juga terdapat iming-iming hadiah umroh. Iming-iming hadiah ini, tertulis di belakang kemasan kartu perdana tersebut yakni, lima hadiah umroh, liburan ke Bali dan ratusan barang elektronik.
Kata Habiburokhman, berdasarkan keterangan warga jika mereka mengambil kartu tersebut akan ada hadiahnya. "Mereka diiming-iming hadiah jika mengambil kartu tersebut," ujar Habib saat berbincang dengan Okezone, Jumat (7/9/2012).
Habib menuturkan mekanisme untuk mendapatkan hadiah, warga yang mendapatkan kartu perdana XL tersebut akan diundi melalui nomor yang tertera. "Jadi mereka diundi melalui nomor tersebut," imbuhnya.
[/qoute]
JAKARTA-Tim Advokasi Jakarta Baru melaporkan dugaan money politic dan kampanye dengan fasilitas negara ke Panwaslu DKI.
Dugaan money politic tersebut ditemukan pada hari kamis 6 September 2012 di Matraman Jakarta Pusat dalam bentuk kartu perdana dari salah satu operator seluler yang dinamakan Kartu Salam Jakarta kepada masyarakat.
"Kartu perdana ini dijadikan alat untuk mengikuti undian yang hadiahnya puluhan tiket ke Bali dan ratusan produk elektronik. Ketika kami hubungi memang benar akan diundi," kata Koordinator Tim Advokasi Jakarta Baru, Habiburokhman di Panwaslu DKI, Jakarta Pusat, Sabtu (8/9/2012).
Dijelaskannya, kartu perdana tersebut juga dilengkapi brosur yang menyudutkan Jokowi dan menggiring masyarakat memilih Foke.
" Dalam brosur tersebut ada tulisan Bang Fauzi, Peduli dan Berprestasi, lengkap dengan gambar Foke," jelasnya.
Pihaknya juga telah menyerahkan kartu perdana dan brosur tersebut ke Panwaslu sebagai bukti permulaan. Karena telah melanggar pasal 117 ayat 2 UU No 32 Tahun 2004.
" Jika terbukti pasangan calon tertentu diancam pidana penjara paling singkat dua bulan dan paling lama 12 bulan," pungkasnya.
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, menuding tidak ada satu pun Kepala Daerah di Indonesia yang jujur. Ketidakjujuran itu karena mustahil menjadi pejabat di Indonesia tanpa mengeluarkan uang.
"Ini kan menjadi stigma dan persepsi Partai Politik di masyarakat, yang pertama orang kalau enggak dikasih mahar (uang) tidak mungkin mau mencalonkan seseorang," ujarnya di Mapolda Metro Jaya usai berjumpa dengan Kapolda Metro Jaya, Senin (10/9/2012).
Ahok mengaku bahwa pengusungan dirinya bukan karena keputusan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, melainkan karena keputusan DPP Partai Gerindra. "Didukungnya saya bukan keputusan Pak Prabowo yang memilih saya, tapi keputusan DPP Gerindra," tambahnya.
Ahok menambahkan, Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo sempat tidak suka dirinya menjadi calon pendamping Jokowi. "Malah Pak Hashim pernah tidak suka kepada saya," lanjutnya.
Ahok pun berdalih, dipilihnya dia menjadi pendamping Jokowi dalam Pilkada DKI ini untuk mematahkan persepsi uang sebagai mahar dalam setiap Pilkada di Indonesia.
"Untuk mematahkan stigma dan persepsi yang berkembang harus pakai uang mahar, bahwa PDI Perjuangan dan Gerindra tidak menerima uang mahar satu sen pun dari kami. Gerindra dan PDIP juga menantang seluruh rakyat Indonesia bahwa kami rekam jejaknya bagus," tuturnya.
Ahok pun menantang wartawan, untuk memeriksa di mana kesalahannya. "Coba kalian periksa di mana kesalahan kami berdua, kalau 20 September nanti kami menang. Ini membuktikan teori bahwa bukan uang yang banyak tapi rekam jejak yang baik," pungkasnya.
Ahok pun lantas menuju mobilnya dengan terburu-buru di dampingi belasan anggota tim suksesnya.
JAKARTA, KOMPAS.com — Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengakui dirinya dipandang sebagian orang hanya melakukan pencitraan di Jakarta. Menanggapi pandangan tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa dia bekerja membangun daerahnya dan hal itu mendapat apresiasi banyak orang, termasuk media.
"Kesalahan saya di Solo adalah benar-benar bekerja dan kerja saya itu ada hasilnya. Hasil kerja itu kemudian diliput oleh media," kata Jokowi dalam acara halalbihalal bersama pekerja media di Restoran Sari Kuring SCBD, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2012) malam.
Liputan media yang satu kemudian diikuti media lainnya seiring dengan berbagai penghargaan yang diperoleh Jokowi atas prestasinya membangun Solo. Pemberitaan tersebut kemudian dinilai sebagian orang sebagai pencitraan yang membantu Jokowi melesat cepat hingga ke panggung cagub DKI.
"Saya bekerja dan output-nya adalah produk yang dinilai baik. Itu diangkat oleh media. Saya yakin orang-orang yang bekerja di media cetak dan elektronik bukan orang bodoh yang mengangkat produk yang ndak layak diangkat," ujar Jokowi menepis isu pencitraan.
Dia juga menepis kampanye negatif pihak lawan yang menilai penghargaan yang diterima Jokowi dan Kota Solo sebagai rancangan dengan tujuan pencitraan. Dia menegaskan, dedikasinya yang dipadu kerja sama warga Solo-lah yang telah menghasilkan penghargaan-penghargaan tersebut. Ia dan warga Solo tak pernah mendesain kebijakan dengan tujuan untuk sekadar mendapat apresiasi secara nasional.
Pernyataan sepihak tersebut juga secara tidak langsung menggugat pihak-pihak yang telah memberikan penghargaan.
"Di Solo tahun 2010 dicek oleh Transparancy International Indonesia (TII) dan kami termasuk dalam tiga besar kota yang bersih dari pungutan, dari korupsi dan lain-lainnya. Memang ini belum dapat nilai 10. Tapi ini sudah termasuk juaranya Indonesia," katanya.
Jokowi juga menjelaskan, secara pribadi pada tahun yang sama, 2010, ia mendapat penghargaan Bung Hatta Anticorruption Award yang diberikan oleh Yayasan Bung Hatta. Penghargaan tersebut merupakan penilaian dari pihak independen yang menilai kerjanya sebagai Wali Kota Solo telah memberikan pengaruh pada tingkat transparansi dan bebas korupsi di pemerintahan.
Atas dasar itu, Jokowi meminta pesaingnya sekadar bekerja untuk memutarbalikkan fakta. Yang tidak berprestasi dipoles untuk menjadi berprestasi. Sementara itu, yang mendapat penghargaan di level nasional maupun internasional dinilai hanya melakukan pencitraan. "Jangan dibolak-baliklah. Yang baik dibuat jadi ndak baik. Yang ndak baik dibuat jadi baik," sentil Jokowi.
JAKARTA - Meski sebagai adik ipar Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, Budayawan, Romo Harie, dengan tegas menyatakan dukungannya untuk pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) dalam putaran kedua Pemilukada DKI, 20 September nanti.
"Kanapa saya menjadi relawan Jokowi, ya karena akal sehat dan hati nurani yang menuntun saya mendukung Jokowi," katanya di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Lantas kenapa Harie tidak mendukung kakak iparnya dan justru berbalik arah mendukung rival Foke? Romo Harie enggan menjelaskan secara rinci alasan dirinya mendukung Jokowi.
"Apakah ada kewajiban? Enggak kan? Artinya kan kita sederhana saja ya, kita lihat fakta. Kita punya akal sehat, punya hati nurani, kita lihat apa yang terjadi. Enggak etislah kalau saya cerita, itu sudah rahasia umum, semua orang sudah pada tahu," jelasnya.
Namun demikian, Romo Harie mengaku, alasan sederhana mengapa dirinya tidak mendukung kakak iparnya antara lain melihat dari rekam jejak Jokowi selama menjadi Walikota Solo. "Saya melihat track record pertama, lalu yang kedua saya melihat integritas, Jokowi yang jujur, yang tulus. Saya melihat juga leadership, dengan kesederhanaan, gayanya dia, caranya dia memimpin. Itu efektif sekali, yang seperti ini yang sebetulnya dibutuhkan oleh masyarakat Jakarta," tegasnya.
"Pemimpin dengan tipe seperti ini (Jokowi), bukan pemimpin yang maaf ya, merasa pintar, merasa besar dan merasa tinggi. Nah Jokowi malah antitesis, dengan kesederhanaannya dia, dengan kejujuran dia, dengan hasil-hasil kerjanya yang kita lihat, dia mau turun ke bawah, jadi rendah hati lah. Humble, leadershipnya juga kelihatan dengan ketegasan dia mengambil sikap, dari caranya dia melayani masyarakat," papar dia.
Foke van betawi dapat nominasi ngga, bro?:think: :think1:
:rofl: :rofl: :rofl:
:think: :think1:
foke bukan walikota mod.. :takethat: :scold:
Didukung Adik Ipar Foke, Bukti Program Jokowi Lebih Baik
JAKARTA - Adik ipar Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, Budayawan, Romo Harie, menyatakan dukungannya untuk pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) dalam putaran kedua Pemilukada DKI.
Menurut Koordinator Tim Advokasi Jakarta Baru, Habiburokhman, dukungan tersebut membuktikan bahwa Jokowi-Ahok lebih baik dari pasangan Foke-Nara
"Tapi jika adik ipar Foke justru dukung Jokowi mungkin karena memang visi, misi dan program Jokowi lebih baik," ujar Habib sapaan akrabnya saat berbincang dengan Okezone, Rabu (12/9/2012).
Lebih lanjut Habib mengatakan bahwa menjadi hal yang wajar bila dalam satu keluarga terdapat perbedaan pandangan dalam politik, khususnya dalam menentukan pilihan pemimpin.
"Menurut saya adalah hal yang biasa jika dalam satu keluarga ada perbedaan pilihan politik," tuturnya.
Sebelumnya, Romo Harie menegaskan mendukung pasangan Jokowi-Ahok. Hal itu ia katakan saat acara Halal bi halal Jokowi-Ahok bersama rekan wartawan di kawasan SCBD Jakarta. Romo Harie terlihat hadir diacara tersebut.
"Kenapa saya menjadi relawan Jokowi, ya karena akal sehat dan hati nurani yang menuntun saya mendukung Jokowi," katanya.
Saat dikonfirmasi mengapa dirinya tak mendukung kakak iparnya dan justru berbalik arah mendukung rival Foke? Romo Harie enggan menjelaskan secara rinci alasan dirinya mendukung Jokowi.
"Apakah ada kewajiban? Enggak kan? Artinya kan kita sederhana saja ya, kita lihat fakta. Kita punya akal sehat, punya hati nurani, kita lihat apa yang terjadi. Enggak etislah kalau saya cerita, itu sudah rahasia umum, semua orang sudah pada tahu," jelasnya.
(sus)
http://jakarta.okezone.com/read/2012/09/13/505/689073/didukung-adik-ipar-foke-bukti-program-jokowi-lebih-baik
Bergaya Preman, Pria Mengaku Wakil RW Hadang Basuki
Fabian Januarius Kuwado | Ana Shofiana Syatiri | Jumat, 14 September 2012
JAKARTA, KOMPAS.com — Kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Jumat (14/9/2012), diwarnai insiden. Basuki bersama rombongan dihadang pria yang mengaku sebagai wakil RW setempat. Beruntung, insiden itu tak meluas dan cepat mereda.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, insiden tersebut terjadi di jalan masuk kompleks Perumahan Tanah Bangunan (PTB) Blok J, RT 09 RW 11, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat itu Basuki tengah berjalan dari kediaman Bapak Muntu menuju permukiman yang berada di belakang kompleks itu.
Saat menyusuri jalan, seorang pria dengan menggunakan motor Honda Scoopy berwarna putih dengan nopol B 3348 TON merangsek masuk ke tengah-tengah rombongan. Bahkan, beberapa pewarta televisi yang tengah mengambil gambar hampir ditabrak pria paruh baya berkepala plontos tersebut.
"Ini ada apa ini. Sudah ada izinnya belum? Kalau enggak ada izin dari warga setempat, enggak boleh masuk," ujar pria yang mengenakan kaus oblong berwarna putih dan berkalung mengkilat itu.
Ucapan pria yang mengaku bernama H Abdul Rojak itu pun langsung ditanggapi oleh Basuki.
"Mohon maaf Bapak, ini kan sudah kampanye pilkada putaran kedua, dalam peraturan kegiatan saya ini sudah dijamin undang-undang," ujar Basuki.
Seakan tak terima dengan penjelasan Basuki, pria yang juga mengaku wakil RW 10, Kampung Sumur, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu pun terus menentang penjelasan Basuki. Perdebatan alot di antara keduanya pun kembali terjadi.
Sementara warga yang sebelumnya berjabat tangan dan berfoto tampak terkejut dengan insiden tersebut.
"Sudah ada izinnya belum? Saya yang punya wilayah sini. Kalau mau masuk, kulo nuwun dululah sama warga setempat," lanjut Abdul.
"Bapak enggak bisa bilang begitu juga, kita di sini sudah bilang kelurahan, kalau aspirasi bapak ini termasuk mewakili warga setempat juga atau tidak?" tanya Basuki.
"Kalau cuma sampai kelurahan, enggak cukup. Sama warga setempat juga, dong," lanjutnya ngotot.
Perseteruan antara Abdul Rojak dan Basuki beserta rombongan pun mereda begitu wakil RW tersebut disarankan untuk melapor kepada pihak kepolisian jika tak menerima kedatangan Basuki. Dengan bergegas, Basuki dan rombongan pun melanjutkan perjalanannya ke RW 11 untuk berdialog dengan warga setempat.
Pada kampanye hari pertama putaran kedua Pilada DKI Jakarta kali ini, Basuki dijadwalkan menjalani kampanye terpisah dengan Jokowi. Basuki berkampanye di Duren Sawit, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Food Court Pasar Festival, dan diakhiri dengan debat pilgub di Grand Melia. Sementara Jokowi berkampanye di Pejagalan, Pasar Manggis, Menteng Dalam, dan lainnya.
kemarin baru liat debat Foke Nara vs Jokowi Ahok...
keliatan banget siapa yang berkualitas... :D
si Nara menyapa basuki Ahok langsung dengan sapaan Haiya...hehe...memang canda sah2 aja tapi pola pikir primodialnya kentara banget :D
Sebenarnya, ada dua sisi yang langsung membuat Nara terlihat minus :Namanya juga preman bro :doh:
1. Sebagai calon pemimpin, yang juga akan memimpin suku yang di haiyaa in itu, sungguh tidak layak dia menunjukan rasa antipatinya, becanda ataupun tidak, lebih bagus kalau dia menyimpan saja rasa antipatinya itu di dalam hati.
2. Seharusnya ia sadar, di forum resmi, seperti debat yang disiarkan langsung ke seluruh negeri, adalah wajar dia menghormati lawan debatnya, sapaaan yang baik adalah menyebut Pak, Bung, Mas, atau bahkan Saudara, bukan langsung menyebut nama.
Syalom
kapan ada debat lg yah?pengen ntn neh hehe
Sudah selesai, bro. Tinggal pelaksanaan pilkada saja hari Kamis nanti. Ingat, ajak seluruh keluarga, penbantu juga, kita kalahkan premanisme dari Jakarta, pilih yang waras dan mampu memimpin dengan hati.oow uda selesai yah... tinggal bbrp hari lagi yah...gw sampe cuti neh utk pilkada putaran 2 hehe
oow uda selesai yah... tinggal bbrp hari lagi yah...gw sampe cuti neh utk pilkada putaran 2 hehe
Wah iya, kantor anda di luar DKI ya, jadi tidak libur, ehhhhhm jangan jangan ini salah satu strategi pemenangan mereka ya? Soalnya anak saya juga tidak bisa memilih, karena kampusnya tidak libur.
Saya koq jadi curiga nih.
Wah iya, kantor anda di luar DKI ya, jadi tidak libur, ehhhhhm jangan jangan ini salah satu strategi pemenangan mereka ya? Soalnya anak saya juga tidak bisa memilih, karena kampusnya tidak libur.
Saya koq jadi curiga nih.
pasti seru nih pilkada DKI.
saya pantau dari Lawang ah.. :dance:
jagoin siapa sis ?
:D
Jokowi- Ahok deh. habis lawannya kelihatan banget childish begitu.. :think:
Mas gimana? idem juga?
Warga Jakarta ngga ada yang ngga pilih Jokowi-Ahok, kecuali yang ngga waras.
Tanggal 20 nanti akan terlihat, apakah mayoritas penduduk Jakarta waras atau tidak.
:whistle:
kalu di RSJ Grogol milih jokowi gmn mod ??
boleh pulang tuh pasien ?? :scold: :scold:
Eeeeh, memangnya di RSJ mereka punya hak pilih? Hak pilih sih mungkin ada ya, tapi apa mereka melaksanakan pemilihan juga di sana?Kemungkinan besar, tidak. Para pemilik hak suara di sana, misalnya pegawainya, juru masaknya, dokter, dll, dll, tentu mencoblos di kelurahan masing-masing. Pun kalau ada penjaga RSJ yang bermukim di RSJ, kecil kemungkinan areal RSJ dipakai sebagai TPS. :) :nod:
:rofl:
dear warga Jakarta, ayo besok jangan lupa gunakan hak pilih kita utk memilih pemimpin Jakarta 5 tahun ke depan.. pilihlah dengan hati..
Rekan2 FIK warga DKI, besok jangan salah pilih ya..... Selamat mencoblos [Jokowi Basuki]....ups.... :m26:
kampaye neh mod ?? :scold:
Jakarta itu huruf awalnya J, bukan F ........ Plat nomor Jakarta itu B, bukan Nwah keren... ijin share nih bro... :D
Jadi Jakarta itu ya J dan B........ alias Jakarta Baru
td bokap gw yg bertugas sbg petugas di TPS pas pulang bawa selebaran isinya black campaign ttg Jokowi...yg isinyajelas bukan orang baik... :grining:
" SOLO SEMAKIN MISKIN SETELAH JOKOWI, FAKTANYA DARI TAHUN KE TAHUNB AGNKA KEMISKINAN MASYARAKAT SOLO BERTAMBAH TERUS WARGA JAKARTA TIDAK SUKA PEMIMPIN YANG MENYENGSARAKAN RAKYAT"
masih ada aja black campaign kyk gini..ini bukan mengada2 loh.. gw ada buktinya..
gw uda nyoblos bro..hehe
Terbuktilah sudah, bahwa arogansi kekuasaan tidak disukai oleh masyarakat, baik itu gubernur, presiden, ataupun admin dan moderator.Bagaimana dengan arogansi member? :nod: :) :grining: :D :drool:
:rofl: :rofl: :rofl:
Bagaimana dengan arogansi member? :nod: :) :grining: :D :drool:
Terbukti, warga DKI lebih banyak yang waras. :afro:
Betul sekali, hanya sekarang yang perlu kita pikirkan adalah, selama ini warga masyarakat menempatkan harapan terlalu tinggi pada Jokowi. Jika Jokowi Ahok gagal dalam memenuhi harapan yang tinggi, akibatnya akan mudah kecewa, seperti pada kasus SBY sekarang ini.
:(
padahal saya tidak yakin segala keruwetan di DKI ini bisa diatasi dalam waktu singkat :onion3:
Betul sekali, hanya sekarang yang perlu kita pikirkan adalah, selama ini warga masyarakat menempatkan harapan terlalu tinggi pada Jokowi. Jika Jokowi Ahok gagal dalam memenuhi harapan yang tinggi, akibatnya akan mudah kecewa, seperti pada kasus SBY sekarang ini.
:(
Mungkin tantangan pertama malah dari DPRD DKI hehe...karena si koalisi FOke menguasai hampir 82 persen kursi DPRD.
Dengan mentalitas anggota koalisi yang sama2 kita tau memprihatinkan karena penuh dengan kepentingan tranksaksional semata. :takethat:
Maka program2 Jokowi-Ahok potensial untuk diganjal di sana.. :doh:
Betul sekali, karena mereka secara total kalah telak, maka mereka akan berusaha agar program kerja gubernur terganjal. Tetapi dalam hal ini, Jokowi sepertinya punya cara ampuh yang tidak dimiliki orang lain, yakni bisa menerobos ke level terbawah masyarakat, jadi programnya akan mudah mendapat dukungan dari rakyat bawah, kalau di jegal DPRD, maka DPRD akan berhadapan dengan rakyat.betul sekali mungkin lebih mudah jika anggota DPRDnya non aktif dulu wkkk...
Betul sekali, karena mereka secara total kalah telak, maka mereka akan berusaha agar program kerja gubernur terganjal. Tetapi dalam hal ini, Jokowi sepertinya punya cara ampuh yang tidak dimiliki orang lain, yakni bisa menerobos ke level terbawah masyarakat, jadi programnya akan mudah mendapat dukungan dari rakyat bawah, kalau di jegal DPRD, maka DPRD akan berhadapan dengan rakyat.
betul sekali mungkin lebih mudah jika anggota DPRDnya non aktif dulu wkkk...Ya, memang caranya ialah mendatangi masyarakat terbawah, yang diwakili oleh anggota DPRD. Walau dari partai manapun anggota DPRD itu, jika program yang akan dijalankan sungguh-sungguh memihak rakyat kebanyakan, anggota DPRD tidak akan dapat mengganjal. Akan berhadapan dengan rakyat.
tapi saya juga masih optimis di era keterbukaan dan media yang lebih bebas maka mekanisme kontrol dari rakyat bukan saja hanya kepada para eksekuti tapi juga kepada wakil2 legislatifnya sendiri bisa terkontrol.
Bagus kalau anggaran2 bisa lebih transparan diketahui rakyat agar mengurangi celah kongkalingkong antar pejabat pengambil kebijakan :)
Tadinya saya berpikir bahwa Jokowi akan menang dgn selisih banyak, katakanlah 70-30% atau 65-35%.
Kalo dari quickcount kompas ternyata jokowi hanya unggul 52-48%. Ini yg terendah dari versi quickcount lainnya
Harus diakui bahwa timsesnya foke lumayan berhasillah. Dgn prestasi yg babak belur begitu masih bisa peroleh 48% suara.
Welcome Jokowi...., goodbye Foke.
Btw, Nara pernah bilang kalo dia sampe kalah di jakarta timur dia akan pindah. So, kita tunggu berita selanjutnya ttg kepindahan Nara hahahaha....
iya gw bingung Foke masih dapet 48% suara..gw masih mikir siapa yg milih coba..Forkabi
Forkabihaha syngnya pilihan yuni kalah..wkwk
FBR
FPI
Orang2 pegawai kantor kelurahan, kecamatan, walikota beserta keluarga.
Satu lagi.....
Yuni Shara (td pagi liat di infotainment). Dia bilang begini : "Jakarta cari yg udah pengalaman aja deh, jangan yg baru coba2. Nanti jadi adaptasi lagi, buang2 waktu. hahahahaha udah ketahuan khan dia pilih siapa.... ? :)
Forkabi
FBR
FPI
Orang2 pegawai kantor kelurahan, kecamatan, walikota beserta keluarga.
Satu lagi.....
Yuni Shara (td pagi liat di infotainment). Dia bilang begini : "Jakarta cari yg udah pengalaman aja deh, jangan yg baru coba2. Nanti jadi adaptasi lagi, buang2 waktu. hahahahaha udah ketahuan khan dia pilih siapa.... ? :)
http://www.suara-islam.com/read5330-Cina-Kristen-Pimpin-Ibu-Kota,-Aib-Besar-Bagi-Bangsa-.html
keliatan rendahnya ini orang..
kualitas memang cuma segitu, Bang.
harap maklum :whistle:
http://www.suara-islam.com/read5330-Cina-Kristen-Pimpin-Ibu-Kota,-Aib-Besar-Bagi-Bangsa-.htmlYang aib bagi bangsa ini adalah karena para pemimpinnya kebanyakan koruptor :doh:
keliatan rendahnya ini orang..
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengucapkan salam perpisahan saat peletakan batu pertama pembangunan Gereja Santo Maria Vianney, Bambu Apus, Jakarta Timur. Dia berharap warga Jakarta tetap menjaga keharmonisan dalam keberagaman.
"Jika warga tetap komitmen untuk menjaga keberagaman, ini jadi perekat. Mudah-mudahan Jakarta akan semakin sejahtera. Semoga kehidupan warga Jakarta terus berlangsung harmonis," ujar Foke dalam pidato sambutannya di depan umat, Selasa (25/9/2012) siang.
Menurut pria yang dalam hitung cepat Pilkada putaran kedua dinyatakan kalah ini, selama lima tahun masa jabatannya di DKI, ia mengapresiasi kontribusi warga Katolik bagi pembangunan Jakarta. Dengan demikian, peletakan batu itu menjadi catatan sendiri bagi upaya keharmonisan umat beragama di DKI Jakarta.
"Kita bersyukur hari ini bisa bersilaturahim. Mudah-mudahan ini awal dari kegiatan besar, dan kegiatan ini yang membawa kita pada maksud dan tujuan pembangunan gereja ini," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Foke sekaligus menyampaikan salam terakhirnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya yakin ketidaksempurnaan itu milik saya semata-mata, dan kesempurnaan milik Allah. Jakarta harus lebih maju, harus lebih baik, dan lebih nyaman," ucapnya.
Rencananya, Gereja Santo Yohanes Maria Vianney tersebut akan didirikan di tanah seluas 6.000 meter persegi, di Jalan Bambu Wulung, RW 03, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Gereja yang pembangunannya telah direncanakan selama lima tahun terakhir itu diperkirakan menampung 6.000 umat.
Pembangunan gereja yang meliputi lima kelurahan di Cipayung tersebut juga sempat mendapat tentangan dari warga sekitar. Upaya warga yang menentang itu pun masih terjadi hingga kini. Meski demikian, karena proses administrasi telah memenuhi syarat, pembangunan pun tetap dilakukan sambil tetap melakukan sosialisasi.
Turut hadir dalam acara tersebut, Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo; Wali Kota Jakarta Timur Murdhani; Pastur Kepala Gereja, Yohanes Hadi; Ketua Panitia Pembangunan, Mayjen (purn) YP Wiriawan; serta arsitek pembangunan gereja, Yasin.
Jokowi-Basuki menang dengan selisih 351.315 suara dari pesaing mereka.angkanya bagus amat. cuma dibolak balik... :D
angkanya bagus amat. cuma dibolak balik... :DKelihatannya Djo cukup akrab dengan kebolak-balikan angka, nggih?
Tetap sayang ya, kok menangnya cuma beda segitu :( :(
angkanya bagus amat. cuma dibolak balik... :D
Tetap sayang ya, kok menangnya cuma beda segitu :( :(
kalu di togel pasang 3 angka 1, 3, 5'BB'
kalu yang keluar 135 menang, 153 menang, 315 menang, 351 menang, 513 menang, 531 menang juga..
=))
kalu di togel pasang 3 angka 1, 3, 5'BB'
kalu yang keluar 135 menang, 153 menang, 315 menang, 351 menang, 513 menang, 531 menang juga..
=))
Sekedar numpang lewat. Jokowi ternyata bersikap inklusif bukanlah pura pura, dia betul betul terbuka untuk seluruh masyarakat, tanpa memandang golongan, agama, etnis ataupu ras.Wow :afro:
Sekedar info, wakilnya ketika menjabat walikota Solo adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Dari namanya jelas bahwa beliau penganut Katolik.
Naaah, setelah Jokowi menjadi Gubernur, siapakah yang menjadi walikota Solo?
Siapkah Solo menerima seorang kepala daerah beragama Katolik? Kita lihat kelanjutannya.
:shrug:
Beliau memang Katolik
http://id.wikipedia.org/wiki/F.X._Hadi_Rudyatmo
Betul, bro, nah mungkin ngga kira kira orang Solo bisa menerima walikota dari agama Katolik?Bisa gak bisa harus bisa bro, karena aturannya jelas, Presiden/Gubernur/Walikota/Bupati turun karena alasan apapun, maka otomatis akan digantikan oleh wakilnya :afro:
Atau harus ada pilkada ulang utuk mendapatkan walikota baru?
:shrug:
Bisa gak bisa harus bisa bro, karena aturannya jelas, Presiden/Gubernur/Walikota/Bupati turun karena alasan apapun, maka otomatis akan digantikan oleh wakilnya :afro:
Itulah yang membuat mereka gerah kalau ada wakil dari agama lain. Jika karena suatu sebab, seorang presiden, gubernur, walikota, bahkan lurah sakit atau meninggal, mka mereka akan mendapat pemimpin yang tidak seagama, itu dianggap haram, he he he.Karena aturan, mereka "terpaksa" bro :D
Karena aturan, mereka "terpaksa" bro :D
Kalau keadaan terpaksa, tidak ada haramnya bro :D :doh:
"Allah telah menerangkan kepadamu apa-apa yang Ia telah haramkan atas kamu, kecuali kamu dalam keadaan terpaksa." (al-An'am: 119)
:D :doh:
Waaaa bagus itu, ngga haram kalau terpaksa. Kalau pas ngga ada istri, kepepet, prt pun diembat juga. Pantas kejadian terus, wong terpaksa, he he he he.
:doh: :doh:
Waaaa bagus itu, ngga haram kalau terpaksa. Kalau pas ngga ada istri, kepepet, prt pun diembat juga. Pantas kejadian terus, wong terpaksa, he he he he.Emang babu halal bro, babi yang haram:
:doh: :doh:
Emang babu halal bro, babi yang haram:
"Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela." (23:5-6)
http://forumimankristen.com/index.php/topic,565.0.html
jakarta baru dimulai sekarang..
rumah sakit gratis, sekolah gratis, makan gratis ngak ?
hahaha.....emang warteg disubsidi bro? Kasian yg kerja disitu tar ngambil gajinya nunggu subsidi dr pemda yg gak tau kapan cairnya.....
Kalo digratisin semua bahaya bro.....tar ada yg minta beras gratis, miras gratis, narkoba gratis, panti pijet juga gratis......rusakk deh jakarta......mending bayar aje tp jangan mahal2.....
btw bro, istrinya basuki wagub cantik ye..... VERONIKA TAN BASUKI......mantaabbb
:rofl:
cari tau bro punya adik cewek ngak dia.. :rofl:
btw gerindra udah buat iklan kampanye terselebung untuk pilpres 2014 tuh.....keknya kejadian nih Prabowo capres berikutnnya.....
partai Islam udah anjlok, demokrat gak dipercaya lagi, nasdem partai baru yg belom keliatan aksinya sampe saat ini, golkar calonin ical biang kerok lumpur lapindo, spt nya pdip dan gerindra bakal koalisi......apalagi pdip sudah menyebar wakilnya sebagai pemimpin daerah dibeberapa tempat.....saya juga gak fanatik thd pdip dan gerindra.....cuma spt nya perasaan ini bilang akan ada kejutan pilpres 2014...... :)
memang bukan, lebih karna citra jokowi sebagai walikota....cuma hitung2 an politik dibalik itu gak ada yg tau......cuma firasat saya saja yg bisa salah atau sebaliknya......
Setelah Bertemu SBY, Jokowi Tinjau Titik-titik Kemacetan
Jakarta Adanya agenda dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tidak lantas membuat Jokowi tak melaksanakan jadwal kerjanya untuk turun ke lapangan. Selepas mendampingi kepala negara, Gubernur DKI yang baru ini meninjau titik yang rawan kemacetan di Jakarta.
"(Setelah dari Kemayoran) ke urusan yang berhubungan dengan kebersihan, pertamanan dan macet. Keliling lagi. Tapi bukan keliling kampung," ujar Jokowi kepada wartawan sebelum meninggalkan Balaikota menuju Kemayoran untuk mendampingi SBY di acara Trade Expo, Rabu (10/17/2012).
Mengenai rencananya untuk meninjau titik-titik kemacetan itu, Jokowi mengatakan dia akan mengecek ke terminal yang selama ini menjadi titik tersendatnya lalu lintas.
"Mungkin nanti ke terminal yang macetnya parah. Setelah itu baru ke pertamanan," terang Jokowi.
Sebagaimana janjinya saat kampanye dulu, Jokowi akan lebih banyak terjun di lapangan daripada di dalam kantor. Pada hari pertama kerja Selasa kemarin dia lebih banyak di pemukiman kumuh, maka di hari kedua ini, Jokowi akan mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di acara Pembukaan Trade Expo Indonesia ke-27.
"Agenda Pak Jokowi yang tercatat di saya jam, 10.00 pagi sebagai gubernur akan mendampingi Pak SBY dalam pembukaan Pameran Perdagangan di Hall D2 JIExpo Kemayoran," kata Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta, Eko Hariadi, kepada detikcom, Rabu, (17/10/2012).
Pada hari pertamanya, Selasa kemarin, Jokowi menyambangi tiga perkampungan kumuh, yakni Pademangan, Tanah Tinggi, dan Bukit Duri. Ia meninjau kawasan-kawasan mana yang layak untuk dijadikannya kampung susun deret. Selain itu, ia juga meninjau rusun tanah tinggi (Rustanti).
Setelah meninjau tiga kawasan itu, Jokowi menyambangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bertemu dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan mendiskusikan rumah yang berada di kawasan pinggiran rel milik PT. KAI, apakah dapat digunakan untuk pembangunan kampung susun deret.
(jor/fjr)
http://news.detik.com/read/2012/10/17/093037/2064608/10/setelah-bertemu-sby-jokowi-tinjau-titik-titik-kemacetan?9911012
kadang2 mikir jg kasian kl kerja Jokowi selalu dibuntuti wartawan.. gmn mau kerja dengan tenang yah..Menurutku, untuk beberapa saat ini, wartawan memang akan lebih rajin membuntuti Jokowi. Keberhasilannya mengungguli Foke, suka tidak suka, mau tidak mau, harus diakui merupakan sesuatu yang spektakuler. Nilai jual beritanya masih tinggi. Maklum, barang baru. Kondisi itu akan bertahan, kalau beliau sungguh-sungguh mendahulukan kepentingan masyarakat. Tapi kalau beliau mungkir, wah... alamat gawat.
dan kl org tau dia mau ke mana trus biasanya tmpt yg mau dtuju itu uda berbenah dl sehingga kondisi sebenarnya tidak kelihatan
Menurutku, untuk beberapa saat ini, wartawan memang akan lebih rajin membuntuti Jokowi. Keberhasilannya mengungguli Foke, suka tidak suka, mau tidak mau, harus diakui merupakan sesuatu yang spektakuler. Nilai jual beritanya masih tinggi. Maklum, barang baru. Kondisi itu akan bertahan, kalau beliau sungguh-sungguh mendahulukan kepentingan masyarakat. Tapi kalau beliau mungkir, wah... alamat gawat.
Ya seperti kisah SBY ketika baru menang dulu itu lah.
Untuk sesaat pers sangat suka. Tetapi sekali mulai ada celah untuk menjatuhkan, pers pun dengan kejam akan menguliti hingga tulang. Dan itu yang terjadi dengan SBY sekarang ini.
Kalau Jokowi sepertinya cukup cerdas, disamping juga ia memang tulus. Spertiya kali ini Jakarta mendapat pemimpin yang tepat. Mudah mudahan.
:pray3:
dahlan iskan dan jokowi ditanya sama vivanews, apakah bersedia dicalonkan menjadi presiden dan wakil presiden 2014.....jawab beliau klo soal itu saya percaya dengan takdir......jawab jokowi......saya mau nya hanya kerja, kerja dan kerja......pengen liat nih Indonesia dipimpin 2 orang ini.....mannttaabbbbb..... :afro:
Dari sekian hari setelah terpilih, belum ada kejadian yang dapat dibuat bekal menghujat karena ketidakcocokan. Justru gubernur terpilih dielu-elukan bagaikan selebritis. Semoga saja tidak hanya hangat-hangat bubur ayam, tetapi berlanjut sampai ke akhir masa tugas.
masalah yg harus dihadapi Jokowi banyak, peninggalan Foke......spt macet, tawuran pelajar maupun perebutan lahan oleh preman, kaki lima, kriminal dalam angkutan kota, banjir dll. Foke belum bisa menyelesaikan masalah tsb dan akhirnya jadi warisan buat Jokowi. Apakah harus keliatan hasil kinerja Jokowi dalam 3 bulan untuk masalah2 tsb? Mungkin rencananya bisa dipaparkan tapi pelaksanaannya adalah proses. Setidaknya arus ada 1 program dulu yg berhasil dilakukan Jokowi dalam 1 tahun kedepan. Agar rakyat dapat bilang......akhirnya datang juga......
Betul bro.Kalo menurut saya, justru masalah macet dan banjir ini yg paling butuh proses panjang. Ngurusin macet dan banjir tidak bisa 1-2 tahun tuh.
Paling tidak udah usaha. jangan macam si kumis.
Yang paling pokok sih masalah macet sama banjir.