Forim Iman Kristen

FIK Cafe => Politik dan Berita Teractual => Topic started by: bruce on August 26, 2012, 08:10:35 PM

Title: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 26, 2012, 08:10:35 PM
Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Minggu, 26 Agustus 2012 | 17:19 WIB

(http://assets.kompas.com/data/photo/2012/08/26/1455063620X310.jpg)


SAMPANG, KOMPAS.com -- Tercatat enam orang korban dalam kasus penyerangan kelompok Islam Syiah di Sampang Madura oleh kelompok massa tak dikenal, Minggu (26/8/2012).   

"Dari enam orang itu, satu orang di antaranya tewas," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Sampang, Kompol Alfian Nurizal kepada Antara, Minggu (26/8/2012).

Lima korban lainnya menderita luka-luka. Masing-masing sebanyak empat orang dari kelompok Islam Syiah dan satu orang dari kelompok penyerang. Satu di antara empat orang korban penyerangan itu kritis.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB versi polisi dan pukul 11.00 WIB itu bermula, saat keluarga pimpinan Islam Syiah,  ustadz Tajul Muluk hendak mengunjungi keluarganya di penjara dengan mengendarai mobil.   

Saat dalam perjalanan, mobil yang dikendarai keluarga ustadz Tajul Muluk ini dicegat sekelompok warga yang mengemudikan sepeda motor. Mereka mengolok-olok keluarga ustadz Tajul, karena dianggap menganut ajaran sesat.

Ustadz Tajul merupakan terpidana kasus dugaan penistaan agama yang kini tengah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Sampang.

Akibat diganggu kelompok massa bersepeda motor ini, keluarga Tajul mengurungkan diri berkunjung ke Lapas Sampang. Akan tetapi aksi sekelompok massa bersepeda motor tersebut tidak sampai di situ.

Para pengendara motor ini terus membuntuti keluarga ustadz Tajul hingga ke rumahnya di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang.

"Saat itulah terjadi bentrok antara kedua belah pihak," tutur Alfian Nurizal.

Bentrok antara kelompok bersepeda motor dengan keluarga kelompok Islam Syiah ini memicu warga lain yang selama ini tidak suka dengan aliran itu berdatangan.

Massa bersenjata tajam mendatangi perkampungan Syiah di Dusun Nanggernang dan membakar sebagian rumah pengikut aliran itu.

Tidak kurang dari seribu warga bersenjata tajam mengepung pengikut kelompok Islam Syiah. Petugas dari kepolisian Polres Sampang sedang berupaya mengamankan aksi penyerangan ini dengan menerjunkan petugas gabungan dan meminta bantuan TNI.

Kasus penyerangan kelompok Islam Syiah di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura kali ini merupakan kali kedua dalam dua tahun terakhir ini.   

Aksi serupa juga terjadi pada akhir Desember 2011. Ketika itu, rumah pimpinan Islam Syiah, mushala dan madrasah kelompok Islam minoritas ini diserang oleh kelompok massa anti Syiah.

Sebanyak 200 jiwa lebih pengikut Islam Syiah terpaksa mengunggi ke tempat yang lebih aman. Harta benda mereka juga dirampas dan anak-anak kelompok Syiah dikucilkan.

Ketegangan pada aksi penyerangan pertama ketika itu, reda, setelah petugas gabungan dari unsur Polri dan TNI berupaya melakukan negosiasi kepala kedua kelompok yang bersitegang itu.

 

Sumber :Antara
Editor :Farid Assifa


Entah slogan (rahmat bagi alam semesta) yang terlalu muluk atau pengikutnya yang tidak mengerti, tetapi jika kepada sesama agama saja seperti ini, apa yang diharapkan dilakukan kepada penganut agama lain?

 :doh:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 27, 2012, 07:22:21 AM
Harta Pengikut Syiah Dijarah
Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Senin, 27 Agustus 2012 | 01:49 WIB


SAMPANG, KOMPAS.com - Ratusan warga Syiah yang tinggal di Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, banyak kehilangan harta kekayaannya pasca peristiwa bentrok pada Minggu (26/8/2012).

37 rumah milik mereka hangus dan rata dengan tanah. Hewan ternak dan isi rumah mereka juga tidak jelas nasibnya, karena sudah dijarah oleh warga yang melakukan penyerangan.

Sebelum kejadian pembakaran, toko milik Umi Kulsum, isteri Tajul Muluk, pimpinan Syiah Sampang yang kini ditahan di Lapas Sampang, dijarah oleh sejumlah pemuda.

Setelah isi toko habis kemudian dibakar beserta rumahnya. Sementara di rumah-rumah warga pengikut Syiah lainnya, juga terjadi penjarahan. Seperti hewan ternak sapi, ayam, burung dan isi rumah lainnya.

Kejadian itu berlangsung saat aparat kepolisian belum berada di lapangan. Salah satu warga Desa Karang Gayam yang mengaku bernama Ipung mengatakan, para warga yang menjarah harta pengikut Syiah itu beralasan, harta mereka halal untuk diambil.

"Saya hanya melihat aksi warga yang mejarah dan membakar rumah dan kandang pengikut Syiah. Saya turut prihatin jika sampai tega menjarah harta dan membakar rumah mereka," katanya kepada Kompas.com, Minggu sore.

Bahkan menurutnya, penjarahan tetap terjadi meskipun ada aparat yang sudah datang melakukan penjagaan.

"saya lihat ada yang membawa sapi warga Syiah dan Polisi menangkapnya. Namun karena polisi yang menangkap hanya dua orang, sementara warga yang melakukan pembakaran dan penjarahan lebih dua orang, akhirnya orang tersebut dilepas karena mungkin polisinya kawatir diamuk massa," imbuhnya.

Sampai saat ini, Polisi masih belum menetapkan tersangka pelaku penyerangan, penjarahan dan pembakaran 37 rumah warga Syiah tersebut.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Hadiatmoko menuturkan, pengamanan situasi dan evakuasi korban lebih penting. Namun pihaknya secara tegas menindak perilaku kejahatan yang sampai menelan satu korban jiwa.

"Kami akan tindak tegas kepada siapapun yang sudah bertindak anarkis. Penegakan hukum tidak akan pandang bulu dan kami tidak mau ditekan oleh pihak manapun," kata Hadiatmoko.

Editor :Benny N Joewono


 :doh: :doh: :doh:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: Husada on August 27, 2012, 07:57:42 AM
Damai sejahtera menyertai FIKers.

Berita yang mengejutkan dan membuat miris apabila dikaitkan dengan peristiwa tersebut membawa nama agama. Sebab, agama yang wajar adalah agama yang mengajarkan mencintai atau mengasihi Sang Pencipta Alam Semesta Serta Isinya, dan mengasihi atau mencintai sesama manusia. Sangat membuat miris dan mengejutkan mengingat NKRI sudah menjadi negara modern sejak 17 Agustus 1945, dalam artian, bahwa kehidupan beragama secara formal (dapat diintervensi oleh negara), tapi kenyataannya masih terjadi peristiwa seperti diberitakan tersebut.

Idealnya, mengingat kehidupan beragama di NKRI ini sudah diintervensi oleh negara selama 67 tahun lebih, maka tidak ada lagi suatu kelompok merasa punya legitimasi menginvasi kelompok lain. Namun kenyataannya, peristiwa tersebut telah terjadi. Hal tersebut merupakan indikasi kegagalan negara melndungi hak azasi warganya dalam melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaannya. Pertanyaan besarnya, kemana saja sih negara?

Ada komentar lainnya?

Damai, damai, damai.
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 27, 2012, 10:43:24 AM
Quote
Pertanyaan besarnya, kemana saja sih negara?

Memangnya pernah ada ya peran negara sebagai pemimpin dan pengayom?
Sepertinya cuma permen karet saja. Dikunyahpun sia sia, dah akhirnya dilepeh.
Tidak ada fungsinya. Kecuali kalau anda adalah kelompok mayoritas.

 :scold:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: Husada on August 27, 2012, 01:36:25 PM
Memangnya pernah ada ya peran negara sebagai pemimpin dan pengayom?
Sepertinya cuma permen karet saja. :scold:
Malangnya, sampai merenggut nyawa warga yang dipercaya sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia di antara semua ciptaan. :blush:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 27, 2012, 01:47:14 PM
Malangnya, sampai merenggut nyawa warga yang dipercaya sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia di antara semua ciptaan. :blush:

Dan anehnya, mengapa justru pemimpin agama pihak korban yang dibawa ke kantor polisi?
Saya jadi teringat kasus Cikeusik juga.

Intinya, kalau mau berbuat kejahatan di republik ini ngga apa apa, asal banyak yang dukung/masa, maka semua bisa diatur.

 :doh:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: hello kitty on August 27, 2012, 02:36:43 PM
kesimpulan: tidak ada tempat yang aman di bumi ini :bevil:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 27, 2012, 03:37:29 PM
kesimpulan: tidak ada tempat yang aman di bumi ini :bevil:

Sebenarnya banyak sis, cuma mamang selalu saja ada orang orang yang ingin menjadikan dunia sebagai ajang pertumpahan darah.

 :doh:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: hello kitty on August 27, 2012, 04:43:44 PM
Sebenarnya banyak sis, cuma mamang selalu saja ada orang orang yang ingin menjadikan dunia sebagai ajang pertumpahan darah.

 :doh:

orang2 kayak begini mestinya gabung di area Hunger Games :think:
jangan hidup di dunia nyata deh..
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 27, 2012, 06:08:18 PM
orang2 kayak begini mestinya gabung di area Hunger Games :think:
jangan hidup di dunia nyata deh..

Sulitnya, mereka justru merasa sebagai pemilik sah atas negara ini, juga bumi ini, yang lain kontrak.

 :doh:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 27, 2012, 07:48:06 PM
Quote
Kasus Sampang Akan Dibawa ke Dewan HAM PBB
Penulis : Aditya Revianur | Senin, 27 Agustus 2012 | 17:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Peristiwa penyerangan terhadap Muslim Syiah di Sampang, Minggu (26/8/2012), akan dilaporkan Human Rights Working Group (HRWG) ke sidang Universal Periodic Review (UPR) Dewan HAM PBB pada September mendatang. Peritiwa tersebut dianggap membuktikan pemerintah Indonesia bersikap intoleran karena tidak melindungi warga negaranya.

"Pada bulan September depan, kami (HRWG) akan membawa kasus penyerangan Syiah di Sampang ke UPR Dewan HAM PBB," ujar Wakil Direktur HRWG Choirul Anam dalam pernyataan bersama Koalisi Solidaritas Kasus Sampang di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Senin (27/8/2012). Aliansi tersebut terdiri dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat seperti Asian Muslim Action Network (Aman Indonesia), HRWG, Elsam, Komnas Perempuan, Kontras, LBH Jakarta, dan Setara Institute.

Anam menjelaskan, dalam sidang UPR Dewan HAM PBB sebelumnya Pemerintah Indonesia menolak disebut intoleran. Namun, kata Anam, kejadian penyerangan Syiah di Sampang terakhir ini dengan jelas membuktikan intoleransi pemerintah terhadap kelompok minoritas, terutama penganut mahzab tertentu.

Ia menerangkan, dunia internasional wajib mengetahui keadaan HAM di Indonesia pada masa kini. "Dunia internasional harus tahu jika Pemerintah Indonesia melakukan pembiaran terkait kekerasan minoritas. Tidak ada pencegahan, yang ada justru datang belakangan dan mengulangi hal serupa," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Anam juga menggarisbawahi ketidaktegasan polisi kepada pelaku kekerasan ke kelompok keyakinan tertentu. Para pelaku, kata dia, tidak pernah dibawa ke meja hijau. "Hal tersebut akan menjadi catatan khusus untuk dibawa ke sidang UPR. Pemerintah harus tegas dan tidak mengulangi perbuatan serupa," pungkasnya.

Editor :Heru Margianto

Bayangkan apa kata dunia dan apa kata OKI tentang Indonesia?
Bagaimana kalau titip kasus Ahmadiyah?
Sekaligus lengkapi dengan kasus GKI Yasmin, HKBP Bekasi, dan berbagai perusakan gedung gereja?

Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: hello kitty on August 27, 2012, 08:34:27 PM
Bayangkan apa kata dunia dan apa kata OKI tentang Indonesia?
Bagaimana kalau titip kasus Ahmadiyah?
Sekaligus lengkapi dengan kasus GKI Yasmin, HKBP Bekasi, dan berbagai perusakan gedung gereja?

kata dunia:

LUARRRRRRRRR BIASAAAAAAAA...
calon pemain Hunger Games yang haus darah dan pertempuran
 :bevil:

saya penasaran, kalau para oknum tersebut benar2 diadu hingga hanya tersisa 1 orang (seperti di film Hunger Games) --> siapa nih pemain yang tersisa?
 :bangry:
atau jangan2 mati semua ??( karena setelah membunuh lawan, langsung bunuh diri untuk "jihad"?)
 :bsman:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 27, 2012, 09:07:54 PM
Jadi memang rakyat negara ini dan umat mayoritas negara ini senangnya merusak nama negaranya sendiri. Menjadikan agama mayoritas di negara ini menjadi agama yang terkesan garang, suka ngamuk, dan senang dengan kekerasan. Entah apa yang akan diperoleh jika nama besar sebagai 'negara chaos' telah ditempelkan kepada negara kita ini.

Kalau sudah seperti ini, kembali lagi mau tidak mau, harus menyinggung sang pemimpin. Kalau menggunakan bahasa Jakarte ucapannya jadi gini "Ngapain aje luh gemukin badan, cuman bisa ngoceh dan bikin  satgas, kerja bisa kagak?"

 X( X( X( X(
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: hello kitty on August 27, 2012, 09:10:25 PM
Jadi memang rakyat negara ini dan umat mayoritas negara ini senangnya merusak nama negaranya sendiri. Menjadikan agama mayoritas di negara ini menjadi agama yang terkesan garang, suka ngamuk, dan senang dengan kekerasan. Entah apa yang akan diperoleh jika nama besar sebagai 'negara chaos' telah ditempelkan kepada negara kita ini.

Kalau sudah seperti ini, kembali lagi mau tidak mau, harus menyinggung sang pemimpin. Kalau menggunakan bahasa Jakarte ucapannya jadi gini "Ngapain aje luh gemukin badan, cuman bisa ngoceh dan bikin  satgas, kerja bisa kagak?"

 X( X( X( X(

ehmm.. Bro, apa sudah saatnya kita pindah ke negara lain?
apa ada negara lain yang sistem pemerintahan dan suasana dalam negeri-nya lebih waras daripada di sini?
 :btongue:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 27, 2012, 09:17:20 PM
ehmm.. Bro, apa sudah saatnya kita pindah ke negara lain?
apa ada negara lain yang sistem pemerintahan dan suasana dalam negeri-nya lebih waras daripada di sini?
 :btongue:

He he he, kalau ada yang harus pindah, ya seharusnya yang ngga waras yang dipindah dong, jangan yang waras yang dipindah, he he he he.

 :nod:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: hello kitty on August 27, 2012, 09:35:34 PM
He he he, kalau ada yang harus pindah, ya seharusnya yang ngga waras yang dipindah dong, jangan yang waras yang dipindah, he he he he.

 :nod:

hmmm..ntar kalau yang tidak waras dipindah, bisa2 negara kita cuma tinggal beberapa orang, Bro.
nanti kita yang sengsara karena tidak ada yang mengerjakan pekerjaan "sederhana"

orang waras biasanya melakukan pekerjaan "rumit"  dengan imbalan memadai untuk dikerjakan dan menyisakan pekerjaan "sederhana" dengan imbalan "sepantasnya" untuk mereka yang kurang waras.

Anda paham kan maksud saya?
hehehehehe.. :bsmile:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 27, 2012, 09:44:43 PM
Quote
Anda paham kan maksud saya?

Haduuuuh   :doh:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: hello kitty on August 28, 2012, 05:52:58 AM
Haduuuuh   :doh:

kesimpulan: biarlah yang waras dan yang tidak waras tetap bersama untuk saling melengkapi.
yang tidak waras membutuhkan pekerjaan sederhana untuk bertahan hidup,
..dan yang waras membutuhkan tenaga mereka untuk membuat hidup ini nyaman
BERBEDA ITU INDAH
 :m19:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: John Paul III on August 28, 2012, 07:03:03 AM
Saya heran,...

Sementara umat islam mayoritas di indonesia mengagung-agungkan iran ahmadinejad yang selalu melawan amerika serikat,.. mereka juga membenci agama yang mayoritas di miliki iran.
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 28, 2012, 07:05:58 AM
Saya heran,...

Sementara umat islam mayoritas di indonesia mengagung-agungkan iran ahmadinejad yang selalu melawan amerika serikat,.. mereka juga membenci agama yang mayoritas di miliki iran.

Karena berlaku adagium seperti ini bro : Musuh dari musuhku adalah temanku.

 :doh:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: John Paul III on August 28, 2012, 07:13:45 AM
Karena berlaku adagium seperti ini bro : Musuh dari musuhku adalah temanku.

 :doh:

Ha ha ..
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: Husada on August 28, 2012, 10:59:17 AM
Rohingya itu Syi'ah apa Suni, ya?
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: Leonardo on August 28, 2012, 04:03:27 PM
Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Minggu, 26 Agustus 2012 | 17:19 WIB

(http://assets.kompas.com/data/photo/2012/08/26/1455063620X310.jpg)


SAMPANG, KOMPAS.com -- Tercatat enam orang korban dalam kasus penyerangan kelompok Islam Syiah di Sampang Madura oleh kelompok massa tak dikenal, Minggu (26/8/2012).   

"Dari enam orang itu, satu orang di antaranya tewas," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Sampang, Kompol Alfian Nurizal kepada Antara, Minggu (26/8/2012).

Lima korban lainnya menderita luka-luka. Masing-masing sebanyak empat orang dari kelompok Islam Syiah dan satu orang dari kelompok penyerang. Satu di antara empat orang korban penyerangan itu kritis.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB versi polisi dan pukul 11.00 WIB itu bermula, saat keluarga pimpinan Islam Syiah,  ustadz Tajul Muluk hendak mengunjungi keluarganya di penjara dengan mengendarai mobil.   

Saat dalam perjalanan, mobil yang dikendarai keluarga ustadz Tajul Muluk ini dicegat sekelompok warga yang mengemudikan sepeda motor. Mereka mengolok-olok keluarga ustadz Tajul, karena dianggap menganut ajaran sesat.

Ustadz Tajul merupakan terpidana kasus dugaan penistaan agama yang kini tengah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Sampang.

Akibat diganggu kelompok massa bersepeda motor ini, keluarga Tajul mengurungkan diri berkunjung ke Lapas Sampang. Akan tetapi aksi sekelompok massa bersepeda motor tersebut tidak sampai di situ.

Para pengendara motor ini terus membuntuti keluarga ustadz Tajul hingga ke rumahnya di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang.

"Saat itulah terjadi bentrok antara kedua belah pihak," tutur Alfian Nurizal.

Bentrok antara kelompok bersepeda motor dengan keluarga kelompok Islam Syiah ini memicu warga lain yang selama ini tidak suka dengan aliran itu berdatangan.

Massa bersenjata tajam mendatangi perkampungan Syiah di Dusun Nanggernang dan membakar sebagian rumah pengikut aliran itu.

Tidak kurang dari seribu warga bersenjata tajam mengepung pengikut kelompok Islam Syiah. Petugas dari kepolisian Polres Sampang sedang berupaya mengamankan aksi penyerangan ini dengan menerjunkan petugas gabungan dan meminta bantuan TNI.

Kasus penyerangan kelompok Islam Syiah di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura kali ini merupakan kali kedua dalam dua tahun terakhir ini.   

Aksi serupa juga terjadi pada akhir Desember 2011. Ketika itu, rumah pimpinan Islam Syiah, mushala dan madrasah kelompok Islam minoritas ini diserang oleh kelompok massa anti Syiah.

Sebanyak 200 jiwa lebih pengikut Islam Syiah terpaksa mengunggi ke tempat yang lebih aman. Harta benda mereka juga dirampas dan anak-anak kelompok Syiah dikucilkan.

Ketegangan pada aksi penyerangan pertama ketika itu, reda, setelah petugas gabungan dari unsur Polri dan TNI berupaya melakukan negosiasi kepala kedua kelompok yang bersitegang itu.

 

Sumber :Antara
Editor :Farid Assifa


Entah slogan (rahmat bagi alam semesta) yang terlalu muluk atau pengikutnya yang tidak mengerti, tetapi jika kepada sesama agama saja seperti ini, apa yang diharapkan dilakukan kepada penganut agama lain?

 :doh:
ini cerminan juga bahwa pemimpin tidak semata2 diliat dari SARA...kalau begini akhirnya jadi bumerang  :doh:

saya rasa kalau para ulama mereka lebih toleran...hotbah di mesjid...lebih wise dsb...
karena masih banyak masyarakat kita yang kurang rasional ....

btw....kata Pak beye yang kurang optimal adalah intelejennya wkkk...pak beye bisanya cuman nyalah2kan anak buahnya sih (http://nasional.kompas.com/read/2012/08/28/12250521/Salahkan.Intelijen..Presiden.Selamatkan.Citra.Diri)  :doh:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: Leonardo on August 28, 2012, 04:05:04 PM
Karena berlaku adagium seperti ini bro : Musuh dari musuhku adalah temanku.

 :doh:
adalagi adagiumnya bro :  teman musuhku itu juga musuhku  :lol:
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: hanhalim2 on August 29, 2012, 11:35:05 AM
Rohingya itu Syi'ah apa Suni, ya?
kalau analogi :
ahmadiyah adalah pantekosta
siah adalah protestan
dan suni adalah katholik.
katholik dan protestanpun bentrok berdarah darah di Inggris, padahal Yesus mengajarkan Kasih, mungkin karena menganggap  pl masih belaku dan taurat belum batal seluruhnya.

Tuhan Yesus membderkati

han
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: Husada on August 29, 2012, 12:55:20 PM
kalau analogi :
ahmadiyah adalah pantekosta
siah adalah protestan
dan suni adalah katholik.
katholik dan protestanpun bentrok berdarah darah di Inggris, padahal Yesus mengajarkan Kasih, mungkin karena menganggap  pl masih belaku dan taurat belum batal seluruhnya.
Makasih Han.

Sebenarnya saya bertanya tentang Rohingya, bukan ingin membahas bentroknya Ahmadiyah dengan Islam, melainkan ingin mempertanyakan rasa greget yang ditunjukkan oleh saudara-saudara Muslim Indonesia ini. Rohingya itu di luar negeri, kelihatannya kawan-kawan Muslim dari NKRI ini mau datang ke sana untuk menegakkan keadilan. Sementara, pada peristiwa sampang, tidak terdengar ada Muslim yang ingin datang ke sana untuk menegakkan keadilan.

Pertanyaan dari saya, apakah Islam di Rohingya itu tidak sama dengan Islam yang di Sampang itu? Nah, dengan melihat kenyataannya, bisa saja menyimpulkan bahwa Islam Rohingya tidak sama dengan kaum yang dibantai di Sampang itu. Sebab, ke Rohingya, beramai-ramai sukarelawan ingin menegakkan keadilan di sana, sementara ke Sampang, tidak ada berita sukarelawannya. Jadi, kesimpulan sementara dari saya, Islam Rohingya itu sama dengan Islam kebanyakan di NKRI, sementara kaum yang tertindas di Sampang itu bukan dari Islam mayoritas, maka dibiarkan saja menderita.

Simpulan lebih lanjut, saya kira, itu menunjukkan karakter Islam kebanyakan di NKRI.

Damai, damai, damai.
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: bruce on August 31, 2012, 05:45:04 PM
Quote
Bupati Sampang: Orang Jakarta Jangan Asal Bicara

SAMPANG, KOMPAS.com -- Lima hari bungkam soal peristiwa kerusuhan di Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran, Kabupaten Sampang Minggu lalu, akhirnya Bupati Sampang Noer Tjahja angkat bicara. Noer menggelar konferensi pers, Jumat (31/8/2012) didampingi anggota Komisi III DPR, Ketua PWNU Jawa Timur Mutawakkil Alallah, ulama se-Madura, MUI Sampang dan jajaran forum pimpinan daerah.

Noer Tjahja menjelaskan, dirinya diam tidak bicara soal peristiwa kerusuhan karena melihat komentar orang-orang yang ada di Jakarta dan di semua media tidak ada yang benar.

"Mereka itu tidak tahu inti persoalan di Sampang, jadi jangan sembarangan bicara biar tidak menjadi provokasi. Jadi saya minta kepada orang-orang di Jakarta untuk diam," ungkapnya berapi-api.

Lebih lanjut, kata Noer, konflik yang terjadi di Sampang bukanlah persoalan antara Syiah dan Sunni. Yang mengatakan konflik itu berlatar agama antara Sunni-Syiah sama saja dengan provokator. Orang yang tidak pernah tahu Sampang, kata Noer, jangan asal bicara di media soal Sampang karena mereka hanya mengira-ngira saja.

"Yang pernah dan datang ke lokasi saja jangan gampang komentar," kilahnya.

Noer menguraikan, awal konflik itu karena kedatangan Tajul dengan membawa ajaran baru. Ajarannya itu kemudian meresahkan warga yang sebelumnya hidup tentram. "Jadi tidak ada Syiah-Sunni di balik peristiwa ini, yang ada hanya ajarannya Tajul sama Rois yang menyesatkan," tandasnya.

Editor :Farid Assifa


Dasar BDH ! Si bupati terhormat itu tidak sadar, bahwa justru self denial seperti inilah yang selalu kita lakukan sebagai bagsa Indoensia? Menyembunyikan kotoran di bawah karpet tidak menjadikan sebuah rumah bersih. Hadapi kotoran itu, buang ke tempat yang seharusnya, jangan disembunyikan !

Lihat fakta yang terjadi, bukan layar bioskop yang berisi khayalan !

 X( X( X(
Title: Re: Bentrok di Sampang, Satu Tewas dan Lima Luka
Post by: Husada on September 14, 2012, 06:07:50 PM
Dasar BDH ! Si bupati terhormat itu tidak sadar, bahwa justru self denial seperti inilah yang selalu kita lakukan sebagai bagsa Indoensia? Menyembunyikan kotoran di bawah karpet tidak menjadikan sebuah rumah bersih. Hadapi kotoran itu, buang ke tempat yang seharusnya, jangan disembunyikan !

Lihat fakta yang terjadi, bukan layar bioskop yang berisi khayalan !
Dia kira 'kotoran' yang diumpetin itu tidak akan berbau. Pun kalau berbau, dia cukup tutup hidung, dan tetap membiarkan 'kotoran' itu di bawah karpet. :rofl: