Santa Perawan Maria Co-redemptrix
oleh: Paus Yohanes Paulus II *
(http://yesaya.indocell.net/32c1f4860.jpg)
Kepada para Uskup Agung, para Uskup, para pejabat, saudara dan saudari terkasih:
1. … Kalian telah memilih bagi tempat doa ini gelar penuh makna Bunda Maria dari Alborada, yang dengan keindahan simboliknya berbicara kepada kita mengenai terang pertama yang memaklumkan hari. Maria, sesungguhnya, adalah terang yang memaklumkan kedatangan Matahari yang akan segera terbit, yang adalah Kristus. Di mana ada Maria, Yesus akan segera muncul. Dengan kehadirannya yang cemerlang dan gemilang, Santa Perawan Tersuci bersinar gemilang dengan terang yang membangkitkan iman, menimbulkan harapan, dan menyalakan cinta kasih. Dari pihaknya, Maria hanyalah dan tak lebih dari suatu refleksi dari Kristus, "sang Matahari terbit, semarak terang abadi dan matahari keadilan" (Ibadat Harian, Antifon Magnificat, 21 Desember); laksana fajar yang, tanpa matahari, tak akan menjadi seperti dia adanya.
Paus Paulus VI mengajarkan kepada kita, saudara dan saudari terkasih, bahwa "pada Maria segalanya mengacu kepada Kristus dan tergantung pada-Nya" (Marialis Cultus, 25). Maria adalah makhluk pertama yang beroleh pencerahan; pencerahan bahkan sebelum tampilan yang kelihatan dari matahari, sebab Maria berasal dari matahari kekudusan: "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya" (Kidung Agung 6:10). Tak lain dari tanda besar yang muncul di langit: "Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya" (Wahyu 12:1).
2. Di fajar pengharapan kita telah ada kilasan figur Maria Tersuci: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu" (Kejadian 3:15). Kata-kata ini telah menunjukkan maksud ilahi untuk memilih sang perempuan sebagai seorang sekutu dalam pertarungan melawan dosa dan konsekuensinya. Sesungguhnya, seturut nubuat tersebut, seorang perempuan terpilih ditetapkan untuk menjadi alat Allah yang paling istimewa dalam pertarungan melawan iblis. Perempuan itu akan menjadi Bunda dari Dia yang akan meremukkan kepala musuh. Akan tetapi keturunan sang perempuan yang akan menggenapi nubuat ini bukan sekedar seorang manusia biasa: Ia sungguh manusia, benar, terima kasih kepada Bunda yang Putranya adalah Dia, tetapi Ia juga sekaligus adalah sungguh Allah. "Tanpa mengenal laki-laki, dalam naungan Roh Kudus" (Lumen Gentium, # 63), Maria memberikan kodrat manusia kepada Putra Bapa yang kekal, yang dengan demikian menjadi Saudara kita.
Seluruh sejarah Perjanjian Lama terarah kepada Maria. Ia adalah kegenapan sempurna dari "sisa-sisa Israel yang kudus"; mereka "orang-orang malang Yahwe" yang adalah para pewaris janji messianik dan pembawa harapan Umat Allah. "Orang malang Yahweh" adalah dia yang bertaut pada Tuhan dengan segenap hatinya, mentaati hukum-Nya. Tetapi Maria "unggul di tengah umat Tuhan yang rendah dan miskin, yang penuh kepercayaan mendambakan serta menerima keselamatan daripada-Nya. Akhirnya ketika muncullah ia, Putri Sion yang amat mulia, sesudah pemenuhan janji lama yang dinanti-nantikan, genaplah masanya"(Lumen Gentium, # 55). Dalam Maria dimuliakanlah hidup orang-orang benar Perjanjian Lama.
3. Rekan Uskup dan segenap umat beriman, Maria adalah makhluk yang dalam suatu cara yang orisinil menerima berkas-berkas cahaya penebusan: "Sesungguhnya, dilindunginya Maria dari dosa asal sejak saat awal keberadaannya mewakili dampak pertama dan radikal dari karya penebusan Kristus, dan mempertalikan Perawan, dengan suatu ikatan yang kuat dan tak teruraikan, pada Inkarnasi Putra, yang, sebelum dilahirkan olehnya, menebusnya dalam cara yang paling luhur" (Pesan Angelus, 8 Desember 1983).
Perkandungannya yang Tanpa Dosa menjadikan Maria pratanda umat manusia yang ditebus oleh Kristus. Maria dilindungi dari dosa asal, yang mendatangkan dampak atas segenap umat manusia dari saat paling awal keberadaan mereka dan yang meninggalkan dalam hati kecondongan untuk memberontak melawan Allah. Oleh karenanya, Perkandungan Maria yang Tanpa Dosa berarti bahwa ia adalah yang pertama ditebus, fajar Penebusan, dan bahwa bagi segenap manusia lainnya penebusan akan menjadi pembebasan dari dosa.