Forim Iman Kristen

Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Kristen => Topic started by: Shakespeare on June 20, 2012, 10:20:41 AM

Title: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Shakespeare on June 20, 2012, 10:20:41 AM
Bagaimana mungkin Protestan dikatakan menolak tradisi sementara banyak dari praktek agama yang  dilakukan Protestan berasal dari tradisi, seperti: berdoa dengan melipat tangan, Pendeta yang mengenakan toga, lambang salib, merayakan natal 25 Desember, dll. Bahkan pengkanonan Alkitabpun berasal dari tradisi.

Seringkali prinsip “sola scriptura” dipahami secara dangkal bahwa segala sesuatu (baik mengenai iman maupun praktek ibadah) harus tertulis dalam Alkitab. Padahal sebenarnya “sola scriptura” hanyalah suatu asas bahwa Alkitab/Scriptura adalah sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya.
Kalau di dalam hirarki undang-undang ada aturan yang namanya UUD, kemudian di bawah UUD ada ketetapan MPR dibawahnya ada Perpres  dan seterusnya. Namun ada prinsip bahwa suatu aturan atau undang-undang tidak boleh bertentangan dengan undang-undang di atasnya. Demikianlah Protestan memandang tradisi. Tradisi sebenarnya sah-sah saja dan boleh dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan Alkitab atau melawan Alkitab.

Bagaimana dengan Tradisi Suci? Bagi Katolik tradisi suci berasal dari pengajaran-pengajaran lisan yang diwariskan dari para Rasul (cmiiw). Inilah yang menjadi masalah bagi Protestan. Protestan menganggap klaim bahwa tradisi suci merupakan ajaran lisan Para Rasul sebagai klaim yang sulit dibuktikan kebenarannya bahwa itu memang berasal dari Para Rasul. Apalagi ketika dianggap bahwa tradisi tersebut  bertentangan (atau setidaknya bagi sebagian Protestan dianggap bertentangan) dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci. Maka Protestan memilih “jalur aman” untuk tidak mengimani dan mempraktekkan apa yang tidak tertulis dalam Alkitab. Alasan lain adalah keyakinan Protestan bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab (saja) sudah cukup membawa seseorang kepada keselamatan.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: bruce on June 20, 2012, 11:10:15 AM
Bagaimana dengan Tradisi Suci? Bagi Katolik tradisi suci berasal dari pengajaran-pengajaran lisan yang diwariskan dari para Rasul (cmiiw). Inilah yang menjadi masalah bagi Protestan. Protestan menganggap klaim bahwa tradisi suci merupakan ajaran lisan Para Rasul sebagai klaim yang sulit dibuktikan kebenarannya bahwa itu memang berasal dari Para Rasul. Apalagi ketika dianggap bahwa tradisi tersebut  bertentangan (atau setidaknya bagi sebagian Protestan dianggap bertentangan) dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci. Maka Protestan memilih “jalur aman” untuk tidak mengimani dan mempraktekkan apa yang tidak tertulis dalam Alkitab. Alasan lain adalah keyakinan Protestan bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab (saja) sudah cukup membawa seseorang kepada keselamatan.

 Para rasul mewartakan Injil dengan dua cara, yaitu secara lisan dan tertulis, dan yang lisan ini disebut Tradisi Suci. Katekismus mengajarkan demikian tentang Tradisi Suci, yang tidak terpisahkan dari Kitab Suci:

KGK 75    “Maka Kristus Tuhan, yang menjadi kepenuhan seluruh wahyu Allah yang Maha tinggi, memerintahkan kepada para Rasul, supaya Injil, yang dahulu telah dijanjikan melalui para nabi dan dipenuhi oleh-Nya serta dimaklumkan-Nya sendiri, mereka wartakan kepada semua orang, sebagai sumber segala kebenaran yang menyelamatkan serta sumber ajaran kesusilaan, dan dengan demikian dibagi-bagikan karunia-karunia ilahi kepada mereka” (DV 7).

KGk 76    Sesuai dengan kehendak Allah terjadilah pengalihan Injil atas dua cara:
- secara lisan “oleh para Rasul, yang dalam pewartaan lisan, dengan teladan serta penetapan-penetapan meneruskan entah apa yang mereka terima dari mulut, pergaulan, dan karya Kristus sendiri, entah apa yang atas dorongan Roh Kudus telah mereka pelajari”;
- secara tertulis “oleh para Rasul dan tokoh-tokoh rasuli, yang atas ilham Roh Kudus itu juga membukukan amanat keselamatan” (DV 7).

KGK 77    “Adapun, supaya Injil senantiasa terpelihara secara utuh dan hidup di dalam Gereja, para Rasul meninggalkan Uskup-Uskup sebagai pengganti-pengganti mereka, yang ‘mereka serahi kedudukan mereka untuk mengajar’” (DV 7). Maka, “pewartaan para Rasul, yang secara istimewa diungkapkan dalam kitab-kitab yang diilhami, harus dilestarikan sampai kepenuhan zaman melalui penggantian, penggantian yang tiada putusnya” (DV 8).

KGK 78    Penerusan yang hidup ini yang berlangsung dengan bantuan Roh Kudus, dinamakan “Tradisi”, yang walaupun berbeda dengan Kitab Suci, namun sangat erat berhubungan dengannya. “Demikianlah Gereja dalam ajaran, hidup serta ibadatnya dilestarikan serta meneruskan kepada semua keturunan dirinya seluruhnya, imannya yang seutuhnya” (DV 8). “Ungkapan-ungkapan para Bapa Suci memberi kesaksian akan kehadiran Tradisi ini yang menghidupkan, dan yang kekayaannya meresapi praktik serta kehidupan Gereja yang beriman dan berdoa.” (DV 8). 174, 1124, 2651.

KGK 79    Dengan demikian penyampaian Diri Bapa melalui Sabda-Nya dalam Roh Kudus tetap hadir di dalam Gereja dan berkarya di dalamnya: “Demikianlah Allah, yang dahulu telah bersabda, tiada henti-hentinya berwawancara dengan Mempelai Putera-Nya yang terkasih. Dan Roh Kudus, yang menyebabkan suara Injil yang hidup bergema dalam Gereja, dan melalui Gereja dalam dunia, menghantarkan Umat beriman menuju segala kebenaran, dan menyebabkan Sabda Kristus menetap dalam diri mereka secara melimpah (lih. Kol 3:16)” (DV 8).

KGK 80    “Tradisi Suci dan Kitab Suci berhubungan erat sekali dan terpadu. Sebab keduanya mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan dengan cara tertentu bergabung menjadi satu dan menjurus ke arah tujuan yang sama” (DV 9). Kedua-duanya menghadirkan dan mendaya-gunakan misteri Kristus di dalam Gereja, yang menjanjikan akan tinggal bersama orang-orang-Nya “sampai akhir zaman” (Mat 28:20).

KGK 81    “Kitab Suci adalah pembicaraan Allah sejauh itu termaktub dengan ilham Roh ilahi”.”Dan Tradisi Suci, menyalurkan secara keseluruhan Sabda Allah, yang oleh Kristus Tuhan dan Roh Kudus dipercayakan kepada para Rasul. Tradisi menyalurkan Sabda Allah kepada para pengganti Rasul, supaya mereka ini dalam terang Roh kebenaran dengan pewartaan mereka, memelihara, menjelaskan, dan menyebarkannya dengan setia” (DV 9).

KGK 82    “Dengan demikian maka Gereja”, yang dipercayakan untuk meneruskan dan menjelaskan wahyu, “menimba kepastiannya tentang segala sesuatu yang diwahyukan bukan hanya melalui Kitab Suci. Maka dari itu keduanya [baik Tradisi maupun Kitab Suci] harus diterima dan dihormati dengan cita rasa kesalehan dan hormat yang sama” (DV 9).

KGK 83    Tradisi yang kita bicarakan di sini, berasal dari para Rasul, yang meneruskan apa yang mereka ambil dari ajaran dan contoh Yesus dan yang mereka dengar dari Roh Kudus. Generasi Kristen yang pertama ini belum mempunyai Perjanjian Baru yang tertulis, dan Perjanjian Baru itu sendiri memberi kesaksian tentang proses tradisi yang hidup itu. Tradisi-tradisi teologis, disipliner, liturgis atau religius, yang dalam gelindingan waktu terjadi di Gereja-gereja setempat, bersifat lain. Mereka merupakan ungkapan-ungkapan Tradisi besar yang disesuaikan dengan tempat dan zaman yang berbeda-beda. Dalam terang Tradisi utama dan di bawah bimbingan Wewenang Mengajar Gereja, tradisi-tradisi konkret itu dapat dipertahankan, diubah, atau juga dihapus.

Maka contoh Tradisi Suci adalah:
1) Doktrin- doktrin yang diajarkan Gereja Katolik melalui Konsili- konsili;
2) Doktrin/ ajaran yang diajarkan oleh Bapa Paus, selaku penerus Rasul Petrus, dan yang juga diajarkan oleh para uskup dalam kesatuan dengan Bapa Paus;
3) Tulisan pengajaran dari para Bapa Gereja dan para orang kudus (Santo/ Santa) yang sesuai dengan pengajaran Magisterium;
4) Katekismus Gereja Katolik;
5) Liturgi dan sakramen-sakramen.

Syalom
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on June 20, 2012, 11:11:30 AM
Terima kasih Shakes_peare. Posting-mu itu lebih obyektif. Semoga itu mendorong kepada arah yang saling memahami, bukan sebaliknya.

Tapi ngomong-ngomong, jika sebenarnya “sola scriptura” hanyalah suatu asas bahwa Alkitab/Scriptura adalah sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya, apakah itu tidak menyalahi arti Sola Scriptura itu sendiri? Saya tidak ahli bahasa sih, tapi dari beberapa penerjemahan yang saya baca di berbagai trit sejenis ini, Sola Scriptura diterjemahkan menjadi Alkitab/Scriptura saja, atau hanya Alkitab/Scriptura, atau Alkitab/Scriptura sendirian. Jika terjemahan itu sudah benar, maka penerapannya yang mengartikan Sola Scriptura sebagai Alkitab/Scriptura adalah pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya, ada perbedaan bukan?

Dengan mengartikan Sola Scriptura sebagai Alkitab/Scriptura adalah pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya, berarti menyalahi sola itu bukan? Sebab, dengan pengertian seperti itu, bahwa Alkitab/Scriptura adalah pedoman dasar, artinya ada pedoman yang bukan dasar. Ada pedoman selain Alkitab/Scriptura itu. Bukan lagi hanya=sola Alkitab/Scriptura.

Jadi, menurut saya, jika sola scriptura hanyalah suatu asas bahwa Alkitab/Scriptura adalah sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya, maka penggunaan kata sola=hanya pada penerjemahan itu kurang pas. Namun demikian, karena tidak ada yang mengalahkan kesepakatan atau konsensus (bahkan ada yang bilang Jesus Kristus disalibkan juga karena kesepakatan Ahli Taurat dan Alim Ulama dengan Yahudi penolak Mesias bekerja sama dengan Kekaisaran Romawi), maka yang perlu digalang sekarang adalah konsensus atau kesepakatan, bahwa  Sola Scriptura hanyalah suatu asas, dimana Alkitab/Scriptura adalah sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya.

Damai, damai, damai.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Shakespeare on June 20, 2012, 11:35:52 AM
@Bruce
Thanks bro untuk konfirmasinya mengenai apa yang dimaksud sebagai Tradisi Suci.
Jika demikian mungkin beberapa yang digolongkan sebagai tradisi suci bisa juga diterima oleh Protestan (misalnya Konsili yang menghasilkan kanon Alkitab dan Pengakuan Iman). Tetapi tentu saja pendapat saya tidak mewakili Protestan secara keseluruhan.

@Husada
Terima kasih Shakes_peare. Posting-mu itu lebih obyektif. Semoga itu mendorong kepada arah yang saling memahami, bukan sebaliknya.

Tapi ngomong-ngomong, jika sebenarnya “sola scriptura” hanyalah suatu asas bahwa Alkitab/Scriptura adalah sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya, apakah itu tidak menyalahi arti Sola Scriptura itu sendiri? Saya tidak ahli bahasa sih, tapi dari beberapa penerjemahan yang saya baca di berbagai trit sejenis ini, Sola Scriptura diterjemahkan menjadi Alkitab/Scriptura saja, atau hanya Alkitab/Scriptura, atau Alkitab/Scriptura sendirian. Jika terjemahan itu sudah benar, maka penerapannya yang mengartikan Sola Scriptura sebagai Alkitab/Scriptura adalah pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya, ada perbedaan bukan?

Dengan mengartikan Sola Scriptura sebagai Alkitab/Scriptura adalah pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya, berarti menyalahi sola itu bukan? Sebab, dengan pengertian seperti itu, bahwa Alkitab/Scriptura adalah pedoman dasar, artinya ada pedoman yang bukan dasar. Ada pedoman selain Alkitab/Scriptura itu. Bukan lagi hanya=sola Alkitab/Scriptura.

Jadi, menurut saya, jika sola scriptura hanyalah suatu asas bahwa Alkitab/Scriptura adalah sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya, maka penggunaan kata sola=hanya pada penerjemahan itu kurang pas. Namun demikian, karena tidak ada yang mengalahkan kesepakatan atau konsensus (bahkan ada yang bilang Jesus Kristus disalibkan juga karena kesepakatan Ahli Taurat dan Alim Ulama dengan Yahudi penolak Mesias bekerja sama dengan Kekaisaran Romawi), maka yang perlu digalang sekarang adalah konsensus atau kesepakatan, bahwa  Sola Scriptura hanyalah suatu asas, dimana Alkitab/Scriptura adalah sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya.

Damai, damai, damai.

Saya juga tidak mengerti mengenai bahasa. Tetapi demikianlah yang dipahami oleh sebagian besar Protestan (termasuk saya) bahwa Sola Scriptura hanyalah suatu asas dimana Alkitab/Scriptura sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya.
Jika ditanyakan, jika demikian apakah ada pedoman lain selain Alkitab? tentunya ada misalnya: pengajaran2 dari Bapa-bapa Gereja (terutama Bapa2 Reformis), hasil sidang2 konsili, sinode, dsb. Tetapi tentunya nilai dari pedoman2 lain tersebut tidaklah sejajar dengan Alkitab atau lebih rendah dari Alkitab. Nilai pedoman2 lain tersebut juga tidak infallible atau bisa saja salah jika didapati bertentangan dengan Alkitab.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on June 20, 2012, 06:03:47 PM
Damai sejahtera dari Tuhan Jesus Kristus bagi FIKers.
@Husada
Saya juga tidak mengerti mengenai bahasa. Tetapi demikianlah yang dipahami oleh sebagian besar Protestan (termasuk saya) bahwa Sola Scriptura hanyalah suatu asas dimana Alkitab/Scriptura sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya.
Jika ditanyakan, jika demikian apakah ada pedoman lain selain Alkitab? tentunya ada misalnya: pengajaran2 dari Bapa-bapa Gereja (terutama Bapa2 Reformis), hasil sidang2 konsili, sinode, dsb. Tetapi tentunya nilai dari pedoman2 lain tersebut tidaklah sejajar dengan Alkitab atau lebih rendah dari Alkitab. Nilai pedoman2 lain tersebut juga tidak infallible atau bisa saja salah jika didapati bertentangan dengan Alkitab.
Betul. Saya sependapat. Tanpa jauh-jauh ke para Bapa Gereja, di peribadatan sendiri, khotbah itu juga sebagai pedoman, bukan? Acuan khotbahnya biasanya mengutip nats dari Alkitab, kemudian bermaterikan itu, si pengkhotbah mengajar dari mimbar, dan semua yang diajarkan itu bukan melulu Alkitab, bukan?

Nah, karena itu, dengan Sola Scriptura yang diartikan sebagai Hanya Alkitab Semata, bagi saya terasa sangat membatasi kemahaan Tuhan.

Namun demikian, jika memang sudah konsensus, bahwa arti dari Sola Scriptura itu bukan Hanya Alkitab Semata, ya okke-okke saja saya kira.

Damai, damai, damai.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: sambal pete on June 20, 2012, 06:08:50 PM
Bagaimana dengan Tradisi Suci? Bagi Katolik tradisi suci berasal dari pengajaran-pengajaran lisan yang diwariskan dari para Rasul (cmiiw). Inilah yang menjadi masalah bagi Protestan. Protestan menganggap klaim bahwa tradisi suci merupakan ajaran lisan Para Rasul sebagai klaim yang sulit dibuktikan kebenarannya bahwa itu memang berasal dari Para Rasul. Apalagi ketika dianggap bahwa tradisi tersebut  bertentangan (atau setidaknya bagi sebagian Protestan dianggap bertentangan) dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci. Maka Protestan memilih “jalur aman” untuk tidak mengimani dan mempraktekkan apa yang tidak tertulis dalam Alkitab. Alasan lain adalah keyakinan Protestan bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab (saja) sudah cukup membawa seseorang kepada keselamatan.

setuju, Bro :)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on September 18, 2012, 06:07:45 PM
Bagaimana dengan Tradisi Suci? Bagi Katolik tradisi suci berasal dari pengajaran-pengajaran lisan yang diwariskan dari para Rasul (cmiiw). Inilah yang menjadi masalah bagi Protestan. Protestan menganggap klaim bahwa tradisi suci merupakan ajaran lisan Para Rasul sebagai klaim yang sulit dibuktikan kebenarannya bahwa itu memang berasal dari Para Rasul. Apalagi ketika dianggap bahwa tradisi tersebut  bertentangan (atau setidaknya bagi sebagian Protestan dianggap bertentangan) dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci. Maka Protestan memilih “jalur aman” untuk tidak mengimani dan mempraktekkan apa yang tidak tertulis dalam Alkitab. Alasan lain adalah keyakinan Protestan bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab (saja) sudah cukup membawa seseorang kepada keselamatan.
setuju, Bro :)
Damai sertamu Mbal. Bagaimana pendapat Anda dengan ayat Alkitab yang mengatakan bahwa belum semua yang diperbuat oleh Jesus Kristus tercatat dalam Injil?. Apakah hal-hal yang belum tercatat itu tidak layak untuk diikuti? Atau, itu merupakan hal yang pantasnya untuk dilupakan?

Jika demikian, bahwa hal itu pantas untuk dilupakan, apakah mungkin Jesus Kristus melakukan sesuatu yang tidak berguna dan pantas dilupakan saja?

Damai, damai, damai.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: John Paul III on September 19, 2012, 06:07:38 AM
Protestan menganggap klaim bahwa tradisi suci merupakan ajaran lisan Para Rasul sebagai klaim yang sulit dibuktikan kebenarannya bahwa itu memang berasal dari Para Rasul.

Kan semua tercatat rapih dalam buku-buku sejarah yg jelas bisa dirunut dan  di cross check.
Bukan kah  begitu bro shakes ??


(ngomong-ngomong, mana nih teman-temanya yg lain ? )


 :)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: John Paul III on September 19, 2012, 06:12:23 AM


Jika ditanyakan, jika demikian apakah ada pedoman lain selain Alkitab? tentunya ada misalnya: pengajaran2 dari Bapa-bapa Gereja (terutama Bapa2 Reformis), hasil sidang2 konsili, sinode, dsb. Tetapi tentunya nilai dari pedoman2 lain tersebut tidaklah sejajar dengan Alkitab atau lebih rendah dari Alkitab. Nilai pedoman2 lain tersebut juga tidak infallible atau bisa saja salah jika didapati bertentangan dengan Alkitab.

Saya cuma ingin tanya, siapakah yg berhak menentukan bahwa suatu nilai pedoman itu bertentangan dengan Alkitab atau tidak.



 :)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 19, 2012, 06:28:00 AM
Seringkali prinsip “sola scriptura” dipahami secara dangkal bahwa segala sesuatu (baik mengenai iman maupun praktek ibadah) harus tertulis dalam Alkitab. Padahal sebenarnya “sola scriptura” hanyalah suatu asas bahwa Alkitab/Scriptura adalah sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya.
Kalau di dalam hirarki undang-undang ada aturan yang namanya UUD, kemudian di bawah UUD ada ketetapan MPR dibawahnya ada Perpres  dan seterusnya. Namun ada prinsip bahwa suatu aturan atau undang-undang tidak boleh bertentangan dengan undang-undang di atasnya. Demikianlah Protestan memandang tradisi. Tradisi sebenarnya sah-sah saja dan boleh dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan Alkitab atau melawan Alkitab.

Bagaimana dengan Tradisi Suci? Bagi Katolik tradisi suci berasal dari pengajaran-pengajaran lisan yang diwariskan dari para Rasul (cmiiw). Inilah yang menjadi masalah bagi Protestan. Protestan menganggap klaim bahwa tradisi suci merupakan ajaran lisan Para Rasul sebagai klaim yang sulit dibuktikan kebenarannya bahwa itu memang berasal dari Para Rasul. Apalagi ketika dianggap bahwa tradisi tersebut  bertentangan (atau setidaknya bagi sebagian Protestan dianggap bertentangan) dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci. Maka Protestan memilih “jalur aman” untuk tidak mengimani dan mempraktekkan apa yang tidak tertulis dalam Alkitab. Alasan lain adalah keyakinan Protestan bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab (saja) sudah cukup membawa seseorang kepada keselamatan.
Maka contoh Tradisi Suci adalah:
1) Doktrin- doktrin yang diajarkan Gereja Katolik melalui Konsili- konsili;
2) Doktrin/ ajaran yang diajarkan oleh Bapa Paus, selaku penerus Rasul Petrus, dan yang juga diajarkan oleh para uskup dalam kesatuan dengan Bapa Paus;
3) Tulisan pengajaran dari para Bapa Gereja dan para orang kudus (Santo/ Santa) yang sesuai dengan pengajaran Magisterium;
4) Katekismus Gereja Katolik;
5) Liturgi dan sakramen-sakramen.

Nah, bagaimana mungkin para Protestan yang hidup ribuan tahun kemudian, lebih tahu mengenai ajaran Gereja dengan "hanya" berdasarkan Alkitab?

Sebab, fakta yang terjadi, dengan tanpa Tradisi Suci (perhatikan contoh 1-5), maka hadirlah berbagai denom yang saling berbeda pengajaran mengenai kekudusan dan keselamatan, contohnya adalah Reformed Vs Lutheran dalam hal keselamatan (TULIP).

Sedangkan arti dari Sola Scriptura adalah Sola scriptura (Latin ablative, "by scripture alone") is the doctrine that the Bible contains all knowledge necessary for salvation and holiness. Consequently, sola scriptura demands that only those doctrines are to be admitted or confessed that are found directly from scripture.

Belum lagi munculnya ssy dan semua sekte sesat lainnya, yang mengklaim ajaran hanya berdasarkan Alkitab semata!.

Apakah Alkitab (Solascriptura) harus bertanggungjawab atas hal ini, ataukah kekerasan hati Protestan yang menolak Tradisi Suci (1-5)?

Jelas, dengan motto Solascriptura (sesuai dengan definisi universal yang saya kutip diatas), maka patut dipertanyakan, dasar dari Solascriptura sendiri dari mana? Apakah dari Alkitab? Apakah ada ayatnya?

Akan menarik bila terbukti!
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Duke Archangel on September 19, 2012, 06:36:16 AM

Seringkali prinsip “sola scriptura” dipahami secara dangkal bahwa segala sesuatu (baik mengenai iman maupun praktek ibadah) harus tertulis dalam Alkitab. Padahal sebenarnya “sola scriptura” hanyalah suatu asas bahwa Alkitab/Scriptura adalah sebagai pedoman dasar dan acuan kebenaran bagi orang percaya.
Kalau di dalam hirarki undang-undang ada aturan yang namanya UUD, kemudian di bawah UUD ada ketetapan MPR dibawahnya ada Perpres  dan seterusnya. Namun ada prinsip bahwa suatu aturan atau undang-undang tidak boleh bertentangan dengan undang-undang di atasnya. Demikianlah Protestan memandang tradisi. Tradisi sebenarnya sah-sah saja dan boleh dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan Alkitab atau melawan Alkitab.


Demikianlah Alkitab menjadi tolak ukur pengajaran Kristen karena Qt meyakini bahwa apa yg tertulis didalamnya BENAR2 diinspirasikan oleh Allah sesuai dengan tingkat pengetahuan, pemahaman, dan kondisi penulisnya..CMIIW..
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: bruce on September 19, 2012, 07:53:12 AM
Demikianlah Alkitab menjadi tolak ukur pengajaran Kristen karena Qt meyakini bahwa apa yg tertulis didalamnya BENAR2 diinspirasikan oleh Allah sesuai dengan tingkat pengetahuan, pemahaman, dan kondisi penulisnya..CMIIW..

Jangan lupakan juga bro, bahwa pemahaman dan cara seseorang dalam mengartikan apa yang dibacanya dari Alkitab, bisa berbeda beda.

Syalom
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: John Paul III on September 19, 2012, 08:30:41 AM
Jangan lupakan juga bro, bahwa pemahaman dan cara seseorang dalam mengartikan apa yang dibacanya dari Alkitab, bisa berbeda beda.

Syalom

betul sekali..
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: hello kitty on September 19, 2012, 08:37:40 AM
feeling saya, thread ini akan jadi diskusi tidak berujung

Katolik
--> meyakini bahwa tradisi suci tidak akan salah karena Tuhan sendiri yang menjaganya, lewat para rasul
--> penafsiran pribadi rawan sesat, jadi patuhlah pada penafsiran Magisterium

Protestan (reformed)
--> meyakini bahwa tradisi suci masih bisa salah, karena banyak campur tangan manusia di dalamnya
--> setiap orang punya relasi pribadi dengan Tuhan, dan berhak menafsirkan Alkitab dengan bimbingan Roh Kudus. berhubung manusia punya banyak keterbatasan, akhirnya para manusia tadi berhimpun untuk saling menguatkan dan berbagi.

fiuhhh...tolong jangan mengulang kejadian di rumah tetangga.. :whistle:
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: bruce on September 19, 2012, 08:39:11 AM
feeling saya, thread ini akan jadi diskusi tidak berujung

Katolik
--> meyakini bahwa tradisi suci tidak akan salah karena Tuhan sendiri yang menjaganya, lewat para rasul
--> penafsiran pribadi rawan sesat, jadi patuhlah pada penafsiran Magisterium

Protestan (reformed)
--> meyakini bahwa tradisi suci masih bisa salah, karena banyak campur tangan manusia di dalamnya
--> setiap orang punya relasi pribadi dengan Tuhan, dan berhak menafsirkan Alkitab dengan bimbingan Roh Kudus. berhubung manusia punya banyak keterbatasan, akhirnya para manusia tadi berhimpun untuk saling menguatkan dan berbagi.

fiuhhh...tolong jangan mengulang kejadian di rumah tetangga.. :whistle:

Lho, sis, apa yang dilakukan sebenarnya sudah mulai dibicarakan 600 tahun lalu kan? Jadi bukan barang basi, tetapi barang antik, he he he he

 :rofl:
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on September 19, 2012, 08:49:13 AM
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian, sekarang sampai selamanya.
feeling saya, thread ini akan jadi diskusi tidak berujung

Katolik
--> meyakini bahwa tradisi suci tidak akan salah karena Tuhan sendiri yang menjaganya, lewat para rasul
--> penafsiran pribadi rawan sesat, jadi patuhlah pada penafsiran Magisterium

Protestan (reformed)
--> meyakini bahwa tradisi suci masih bisa salah, karena banyak campur tangan manusia di dalamnya
--> setiap orang punya relasi pribadi dengan Tuhan, dan berhak menafsirkan Alkitab dengan bimbingan Roh Kudus. berhubung manusia punya banyak keterbatasan, akhirnya para manusia tadi berhimpun untuk saling menguatkan dan berbagi.

fiuhhh...tolong jangan mengulang kejadian di rumah tetangga.. :whistle:
Pemikiran saya, selaku pengikut Kristus, penerjemahan perkataan Kristus memang potensial bervariasi antarpersonal. Varian-varian tersebut dipengaruhi oleh subyektivitas perorangan. Namun, seharusnya ada koridor, sampai sebatas mana varian itu dapat ditolerir. Jika sudah sangat kontradiktif, maka perlu ada acuan. Dalam hal seperti itulah diperlukan suatu institusi, yang menurut pemahaman saya, di Katolik dinamakan Mgisterium, yang tidak diproduksi oleh satu orang saja, meskipun ada seorang yang diakui sebagai pihak yang dominan. Kedominanan pihak tersebut juga mempunyai batasan toleransi.

Damai, damai, damai.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: John Paul III on September 19, 2012, 08:50:14 AM
feeling saya, thread ini akan jadi diskusi tidak berujung

Katolik
--> meyakini bahwa tradisi suci tidak akan salah karena Tuhan sendiri yang menjaganya, lewat para rasul
--> penafsiran pribadi rawan sesat, jadi patuhlah pada penafsiran Magisterium

Protestan (reformed)
--> meyakini bahwa tradisi suci masih bisa salah, karena banyak campur tangan manusia di dalamnya
--> setiap orang punya relasi pribadi dengan Tuhan, dan berhak menafsirkan Alkitab dengan bimbingan Roh Kudus. berhubung manusia punya banyak keterbatasan, akhirnya para manusia tadi berhimpun untuk saling menguatkan dan berbagi.

fiuhhh...tolong jangan mengulang kejadian di rumah tetangga.. :whistle:

Kan tidak ada salahnya kita berdiskusi tanpa ujung, sis..

karena dalam diskusi tanpa ujung itu kita bisa saling belajar satu sama lain.

Yang tidak boleh itu adalah, mem-ban member tanpa alasan yg jelas.

hue hue heu he :lol:
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: John Paul III on September 19, 2012, 08:50:59 AM
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian, sekarang sampai selamanya.Pemikiran saya, selaku pengikut Kristus, penerjemahan perkataan Kristus memang potensial bervariasi antarpersonal. Varian-varian tersebut dipengaruhi oleh subyektivitas perorangan. Namun, seharusnya ada koridor, sampai sebatas mana varian itu dapat ditolerir. Jika sudah sangat kontradiktif, maka perlu ada acuan. Dalam hal seperti itulah diperlukan suatu institusi, yang menurut pemahaman saya, di Katolik dinamakan Mgisterium, yang tidak diproduksi oleh satu orang saja, meskipun ada seorang yang diakui sebagai pihak yang dominan. Kedominanan pihak tersebut juga mempunyai batasan toleransi.

Damai, damai, damai.

Betul sekali...
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: bruce on September 19, 2012, 08:51:29 AM
Kan tidak ada salahnya kita berdiskusi tanpa ujung, sis..

karena dalam diskusi tanpa ujung itu kita bisa saling belajar satu sama lain.

Yang tidak boleh itu adalah, mem-ban member tanpa alasan yg jelas.

hue hue heu he :lol:

Iya, bro, kalau member FIK di banned, nanti malah jadi FIKI atau FIIK, he he he he  :lol:
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: John Paul III on September 19, 2012, 09:10:54 AM
Iya, bro, kalau member FIK di banned, nanti malah jadi FIKI atau FIIK, he he he he  :lol:

FIK perjuangan.. ha ha  :lol:
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: hello kitty on September 19, 2012, 09:26:59 AM
Lho, sis, apa yang dilakukan sebenarnya sudah mulai dibicarakan 600 tahun lalu kan? Jadi bukan barang basi, tetapi barang antik, he he he he

 :rofl:

maksudnya 500 tahun yang lalu ya (tahun 1500-an)? :think1:
yah..barang antik yang selalu jadi topik hangat, yang rentan pertengkaran, dan yang sangat sulit untuk disatukan.

makanya saya agak paranoid kalau mulai membicarakan topik ini.
semoga kali ini diskusi tidak berubah menjadi ajang baku-hantam :doh:
lanjut deh..

Quote from: John Paul III
Yang tidak boleh itu adalah, mem-ban member tanpa alasan yg jelas.

hihihihihihi..ini sih masih patah hati namanya, hahahaha.. :onion15:
waktu akan menyembuhkan luka, tenanglah..

Quote from: Husada
Jika sudah sangat kontradiktif, maka perlu ada acuan. Dalam hal seperti itulah diperlukan suatu institusi, yang menurut pemahaman saya, di Katolik dinamakan Mgisterium, yang tidak diproduksi oleh satu orang saja, meskipun ada seorang yang diakui sebagai pihak yang dominan. Kedominanan pihak tersebut juga mempunyai batasan toleransi.

nah, poinnya di sini, Mas.

Katolik --> mengakui penafsiran Magisterium sebagai acuan
Protestan --> memandang Magisterium tetaplah kumpulan manusia yang bisa salah dalam menafsir. jadi mereka tetap berhimpun untuk saling berbagi dan menguatkan

sampai kapanpun tetap saja tidak ada kata sepakat.. :think1:
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 19, 2012, 09:39:02 AM
Katolik --> mengakui penafsiran Magisterium sebagai acuan
Protestan --> memandang Magisterium tetaplah kumpulan manusia yang bisa salah dalam menafsir. jadi mereka tetap berhimpun untuk saling berbagi dan menguatkan

sampai kapanpun tetap saja tidak ada kata sepakat.. :think1:
Yang jadi masalah adalah, bagi Protestan, siapa yang berhak? Dan bagaimana hak itu didapat?
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on September 19, 2012, 09:54:06 AM
nah, poinnya di sini, Mas.

Katolik --> mengakui penafsiran Magisterium sebagai acuan
Protestan --> memandang Magisterium tetaplah kumpulan manusia yang bisa salah dalam menafsir. jadi mereka tetap berhimpun untuk saling berbagi dan menguatkan

sampai kapanpun tetap saja tidak ada kata sepakat.. :think1:
Benar juga.

Sebagai tambahan bahan pemikiran. Pada saat Jesus Kristus masih bersama para muridNya, dalam kondisi sudah ada pengikut selain yang 12 orang itu, sudah ada simpatisan yang kadang ikut ngumpul kadang bolos, ternyata kewenangan mengajar tidak disampaikan kepada seluruhnya (murid + pengikut + simpatisan). Kewenangan mengajar disampaikan kepada muridNya saja. Dan kepada seorang dari murid tersebut diperintahkan, "Gembalakanlah domba-dombaKu".

Nah, menurut pemahaman saya, jika kumpulan orang yang menamakan diri sebagai pengikut Kristus, ternyata mengabaikan fakta penyampaian kewenangan mengajar tersebut, lhaaa... benar akan terjadi ketidaksepakatan yang permanen. Sebaliknya, jika masing-masing menyadari fakta penyampaian kewenangan mengajar tersebut disampaikan kepada kalangan terbatas saja, saya pikir, idealnya, ada kata sepakat. Meskipun pikiran individual tidak akan teradopsi 100%, namun dalam batas-batas toleransi akan diupayakan diadopsi.

Menurut hemat saya, justru masalahnya terpulang kepada ego masing-masing. Si terpilih sebagai bahagian dari Magisterium tidak mau kompromi, sementara yang tidak terpilih sebagai bahagian dari Megisterium memandang si terpilih 'kurang pas' karena berbagai alasan, maka akan timbul penolakan atas kepemimpinan si terpilih. Sepanjang penolakan tersebut tidak digalang dengan menularkan kepenolakan tersebut kepada individu lain, saya pikir akan damai saja. Tetapi jika semangat kepenolakan tersebut, karena egoisme pribadi, digalang dengan mencoba menularkannya kepada individu lain, maka akan terbentuk kelompok oposisi. Jadilah, ketidaksepakatan akan permanen sampai akhir jaman.

Nah, bagi kita, yang hidup di saat sekarang ini, dimana arus informasi sudah sedemikian lancarnya, menurut saya dapat menimbang-nimbang, dengan membandingkan dengan acuan yang ada, bisa memilih alur pikir mana yang paling obyektif. Karena sejak semula kita dicipta bebas, saat ini pun kita merdeka menentukan pilihan.

Damai, damai, damai.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 19, 2012, 03:53:36 PM
Alkitab itu menjadi filter bagi tradisi yg ada, apakah sesuai atau tidak. Seiring berjalannya waktu, ada semacam "penambahan2 tradisi", katakanlah dlm bentuk ritual, dsb. Nah Alkitab inilah yg menjadi screen atas hal2 tsb. Jadi bukan babarblas ANTI Tradisi.

Lalu bagaimana kita menyikapi perbedaan ini ?

Alkitab datang dari siapa ? Tuhan !   
Tradisi datang dari siapa ? Tuhan !

Lha kalo sama2 datang dari Tuhan gak mungkin berbeda dong, pasti produk yg sama. Baik itu nilai maupun kebenaran isinya.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 19, 2012, 04:05:37 PM
Belum lagi munculnya ssy dan semua sekte sesat lainnya, yang mengklaim ajaran hanya berdasarkan Alkitab semata!.

Apakah Alkitab (Solascriptura) harus bertanggungjawab atas hal ini, ataukah kekerasan hati Protestan yang menolak Tradisi Suci (1-5)?
Menurut sy ini nggak pada tempatnya.  Atau jangan2 bro berpikir bahwa SSY adalah bagian dari teman2 protestan ?  :doh:

Ada atau tidak ada protestan, penyesat pasti ada.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 19, 2012, 04:17:46 PM
Yang jadi masalah adalah, bagi Protestan, siapa yang berhak? Dan bagaimana hak itu didapat?
Ini maksudnya gimana ya ? siapa yg berhak menafsirkan Firman Tuhan, begitu ?
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: ond32lumut on September 19, 2012, 11:10:30 PM
Alkitab itu menjadi filter bagi tradisi yg ada, apakah sesuai atau tidak. Seiring berjalannya waktu, ada semacam "penambahan2 tradisi", katakanlah dlm bentuk ritual, dsb. Nah Alkitab inilah yg menjadi screen atas hal2 tsb. Jadi bukan babarblas ANTI Tradisi.

Lalu bagaimana kita menyikapi perbedaan ini ?

Alkitab datang dari siapa ? Tuhan !   
Tradisi datang dari siapa ? Tuhan !

Lha kalo sama2 datang dari Tuhan gak mungkin berbeda dong, pasti produk yg sama. Baik itu nilai maupun kebenaran isinya.
bener sekali, saya sepakat bro...

cuma sebagai tambahan.. yg saya bold hijau itu adalah tradisi dengan "t" kecil. maksudnya tradisi2/kebiasaan2 budaya. dan itu memang harus di filter dengan Kitab Suci.. tradisi itu tidak diimani sebagai FT, artinya bisa saja salah.

nah, yg saya bold merah adalah Tradisi dengan "T" besar, maksudnya Firman Tuhan yg tak tertulis. rincinya adalah ajaran iman para rasul yg turun temurun dan tidak tertuliskan dalam Kitab Suci. Tradisi ini disebut Tradisi Suci yg diimani sebagai FT lisan.

dan seperti kata anda antara Firman Tuhan tertulis dan Firman Tuhan lisan tidak mungkin bertentangan, karena dari sumber yang sama. dan itulah faktanya menurut iman katolik. semoga bisa menambah kaidah.. salam..
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: bruce on September 19, 2012, 11:46:44 PM
bener sekali, saya sepakat bro...

cuma sebagai tambahan.. yg saya bold hijau itu adalah tradisi dengan "t" kecil. maksudnya tradisi2/kebiasaan2 budaya. dan itu memang harus di filter dengan Kitab Suci.. tradisi itu tidak diimani sebagai FT, artinya bisa saja salah.

nah, yg saya bold merah adalah Tradisi dengan "T" besar, maksudnya Firman Tuhan yg tak tertulis. rincinya adalah ajaran iman para rasul yg turun temurun dan tidak tertuliskan dalam Kitab Suci. Tradisi ini disebut Tradisi Suci yg diimani sebagai FT lisan.

dan seperti kata anda antara Firman Tuhan tertulis dan Firman Tuhan lisan tidak mungkin bertentangan, karena dari sumber yang sama. dan itulah faktanya menurut iman katolik. semoga bisa menambah kaidah.. salam..

Tetapi bro, bukankah dalam memfilter tradisi dengan Kitab Suci, tetap juga tergantung dari pemahaman pembaca Kitab Sucinya?

Bukankah Tradisi Suci yang diimani sebagai FT lisan, justru dipertanyakan oleh saudara2 Protestan karena tidak tercantum di Kitab Suci?

Syalom
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: pinoq on September 20, 2012, 01:30:34 AM
Maap sodara-sodara saya nyelip sebentar.

Saya mau tanya ke rekan-rekan Katholik:
Mungkin ngga sih ada unsur dalam Tradisi Suci yang bertentangan dengan FT Tertulis (Alkitab)?


Saya juga mau tanya ke rekan-rekan Protestan:
Menurut Anda mungkin ngga sih saudara2 di gereja Katholik melihat bahwa ada unsur dalam Alkitab yang bertentangan dengan apa yang mereka yakini sebagai Tradisi Suci?


 
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: John Paul III on September 20, 2012, 05:07:10 AM
Maap sodara-sodara saya nyelip sebentar.

Saya mau tanya ke rekan-rekan Katholik:
Mungkin ngga sih ada unsur dalam Tradisi Suci yang bertentangan dengan FT Tertulis (Alkitab)?

 
Saya jawab ya bro.

Tradisi suci, itu adalah tradisi lisan.
Artinya lisan,... itu tidak tertulis.

Alkitab = tertulis
Tradisi = tidak tertulis.

Jadi kalau mau dikatakan bertentangan, ya bertentangan,.. lha wong Tradisi tidak ada di Alkitab.
Tapi, kalau mau dikatakan tidak bertentangan,.. ya benar juga,... lha wong Tradisi itu TIDAK tertulis.

Jadi jangan seperti teman saya  dari Forum seblah yang berkata : BERIKAN CONTOH TRADISI SUCI YANG SESUAI DENGAN Alkitab.

nah loh...?

atau juga ini : "Tradisi suci no 200 sekian dari gereja Katolik TIDAK SESUAI dengan Alkitab, sebab Alkitab tidak pernah menyatakan seperti itu"



Ya ini kan jadi lucu.


Demikianlah sedikit komentar, semoga berkenan.

:)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: bruce on September 20, 2012, 07:30:09 AM
Quote
Maap sodara-sodara saya nyelip sebentar.

Saya mau tanya ke rekan-rekan Katholik:
Mungkin ngga sih ada unsur dalam Tradisi Suci yang bertentangan dengan FT Tertulis (Alkitab)?

Sebenarnya sudah pasti tidak bertentangan bro, cuma, sudah pasti tidak tertulis di Alkitab. Karena dasarnya adalah ajaran lisan.

Jika ditanya, mengapa tidak dituliskan, maka jawabnya adalah apa yang diterima secara tertulis disampaikan secara tertulis, sedangkan yang diterima secara lisan, disampaikan secara lisan. Karena anda (dan juga umat Kristen/Katolik) pasti keberatan jika ada addendum pada Alkitab.

Syalom
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: John Paul III on September 20, 2012, 07:31:21 AM
Sebenarnya sudah pasti tidak bertentangan bro, cuma, sudah pasti tidak tertulis di Alkitab. Karena dasarnya adalah ajaran lisan.

Jika ditanya, mengapa tidak dituliskan, maka jawabnya adalah apa yang diterima secara tertulis disampaikan secara tertulis, sedangkan yang diterima secara lisan, disampaikan secara lisan. Karena anda (dan juga umat Kristen/Katolik) pasti keberatan jika ada addendum pada Alkitab.

Syalom

apalagi kalau DIKURANGI...
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: bruce on September 20, 2012, 07:34:06 AM
apalagi kalau DIKURANGI...

Begitu juga kalau diganti ganti, seperti kitab NWT nya SSY.

 :scold:
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: dantono on September 20, 2012, 08:42:46 AM
Quote from: Shakes_peare
Kalau di dalam hirarki undang-undang ada aturan yang namanya UUD, kemudian di bawah UUD ada ketetapan MPR dibawahnya ada Perpres  dan seterusnya. Namun ada prinsip bahwa suatu aturan atau undang-undang tidak boleh bertentangan dengan undang-undang di atasnya. Demikianlah Protestan memandang tradisi. Tradisi sebenarnya sah-sah saja dan boleh dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan Alkitab atau melawan Alkitab.

Ada yang sedikit ketinggalan bro, selain hirarki undang-undang, di atasnya masih hirarki di atasnya, yaitu negara. Itulah Gereja yang didirikan Kristus. Secara ekstrim sebenarnya Gereja berhak mengamandemen kanon Kitab Suci misalnya, seperti halnya dulu menetapkan kanon Kitab Suci. Tentu atas jaminan dari Yesus bahwa Gereja akan disertai olehNya sampai akhir jaman dan tidak akan disesatkan.

Namun demikian melalui perjalanan berbagai konsili, akhirnya GK sudah menetapkan kanonnya seperti sekarang ini dan tidak akan mengubah lagi. Ketika kita memandang Gereja (hirarki di atas undang-undang dasar), di situlah akan nampak adanya Tradisi yang tidak tertulis yang menjadi dasar iman, melengkapi yang tertulis. Kitab Suci pun ikut mencatat hal ini. Bahwa baik Epistle (surat-surat Rasul) maupun pengajaran mereka secara lisan, keduanya merupakan Tradisi yang harus kita laksanakan.

Yang tertulis kebetulan sudah dimasukkan ke kanon. Yang tidak tertulis, ini yang harus kita cari dan kita jaga untuk diteruskan (paradosis rasuliah). Jadi bukan sebaliknya diabaikan. Pokok intinya adalah bahwa yang diwariskan Yesus sebelum Dia meninggalkan dunia adalah Gereja.

Salam Damai
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: ond32lumut on September 20, 2012, 10:05:42 AM
Tetapi bro, bukankah dalam memfilter tradisi dengan Kitab Suci, tetap juga tergantung dari pemahaman pembaca Kitab Sucinya?
sangat benar bro... maka dari itu ada satu instrumen lagi dalam Gereja Katolik untuk memastikan kebenaran yaitu Magisterium.

Bukankah Tradisi Suci yang diimani sebagai FT lisan, justru dipertanyakan oleh saudara2 Protestan karena tidak tercantum di Kitab Suci?

Syalom
ya begitulah, karena teman2 protestan tidak bisa mempercayai yg tidak tertulis, oleh karena saudara2 protestan sudah tidak lagi berakar pada ajaran Gereja sejak mula2.. yg artinya Tradisi. dengan kata lain saudara2 protestan telah kehilangan alur komplit dari Tradisi atau pengajaran para rasul.

ajaran yg terdokumnetasi menjadi kitab saja yg diterima, namun yg tidak terdokumentasi tidak diterima.

ya, Keberadaan Kitabsuci telah dipisahkan dari Gereja.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 20, 2012, 07:02:49 PM
Saya jawab ya bro.

Tradisi suci, itu adalah tradisi lisan.
Artinya lisan,... itu tidak tertulis.

Alkitab = tertulis
Tradisi = tidak tertulis.

Jadi kalau mau dikatakan bertentangan, ya bertentangan,.. lha wong Tradisi tidak ada di Alkitab.
Tapi, kalau mau dikatakan tidak bertentangan,.. ya benar juga,... lha wong Tradisi itu TIDAK tertulis.

Jadi jangan seperti teman saya  dari Forum seblah yang berkata : BERIKAN CONTOH TRADISI SUCI YANG SESUAI DENGAN Alkitab.

nah loh...?

atau juga ini : "Tradisi suci no 200 sekian dari gereja Katolik TIDAK SESUAI dengan Alkitab, sebab Alkitab tidak pernah menyatakan seperti itu"



Ya ini kan jadi lucu.


Demikianlah sedikit komentar, semoga berkenan.

:)
Nggak begitu juga bro.  Biar bagaimanapun kalo 1 sumber, ajarannya pasti sama.

Buku pelajaran bahasa inggris anak SMP dan SMA itu pasti lain isi materinya. Tapi ajaran buku utk SMP nggak akan ngawur jika dibandingkan dgn yg SMA. Begitu jg buku SMA, isi pelajarannya pasti tidak ada di buku SMP, tapi materinya tidak akan melanggar apa yg diajarkan oleh buku SMP.

Cth simple : Kalo Alkitab bilang kasihi sesamamu manusia, nggak mungkin TRadisi Suci nyuruh kita nonjok orang.

Isi harafiah bisa beda, tapi Nilai ajaran nggak mungkin beda.

Salam
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on September 20, 2012, 07:08:15 PM
Cth simple : Kalo Alkitab bilang kasihi sesamamu manusia, nggak mungkin TRadisi Suci nyuruh kita nonjok orang.

Isi harafiah bisa beda, tapi Nilai ajaran nggak mungkin beda.

Salam
Saya sependapat dengan Djo dalam hal ini. :deal:
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 20, 2012, 07:14:50 PM
ya begitulah, karena teman2 protestan tidak bisa mempercayai yg tidak tertulis, oleh karena saudara2 protestan sudah tidak lagi berakar pada ajaran Gereja sejak mula2.. yg artinya Tradisi. dengan kata lain saudara2 protestan telah kehilangan alur komplit dari Tradisi atau pengajaran para rasul.

ajaran yg terdokumnetasi menjadi kitab saja yg diterima, namun yg tidak terdokumentasi tidak diterima.

ya, Keberadaan Kitabsuci telah dipisahkan dari Gereja.
Saya pribadi mengakui bahwa PASTI ADA ajaran yg tidak tertulis, bahkan seluruh protestan jg mengakui ini. Apalagi Yohanes sendiri telah memastikannya.

Hanya saja mungkin, sekali lagi mungkin, protestan menilai bahwa Tradisi Suci yg ada telah tercampur dgn tradisi2 yg terjadi setelahnya. Penambahan2 inilah yg dikuatirkan akan merusak nilai Tradisi Suci yg sesungguhnya.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on September 20, 2012, 07:26:46 PM
Saya pribadi mengakui bahwa PASTI ADA ajaran yg tidak tertulis, bahkan seluruh protestan jg mengakui ini. Apalagi Yohanes sendiri telah memastikannya.

Hanya saja mungkin, sekali lagi mungkin, protestan menilai bahwa Tradisi Suci yg ada telah tercampur dgn tradisi2 yg terjadi setelahnya. Penambahan2 inilah yg dikuatirkan akan merusak nilai Tradisi Suci yg sesungguhnya.
Kalau diparalelkan dengan ini,
Cth simple : Kalo Alkitab bilang kasihi sesamamu manusia, nggak mungkin TRadisi Suci nyuruh kita nonjok orang.

Isi harafiah bisa beda, tapi Nilai ajaran nggak mungkin beda.
Menurut saya, kalau tidak sampai merusak, dan kalau hanya untuk tujuan memuliakan Tuhan, apa salahnya tercampur dengan budaya lokal?

Contoh, ini hanya contoh. Kalau hendak makan harus membersihkan tangan (anggap itu Tradisi Suci). Pada suatu budaya masyarakat tertentu misalnya, membersihkan tangan itu dengan mencuci (tradisi di daerah A). Di budaya masyarakat lainnya, membersihkan tangan itu dengan lap kering (tradisi di daerah Z). Tujuannya semata-mata untuk membersihkan tangan, bukan?

Damai, damaii, damaiii.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: cadangdata on September 21, 2012, 10:01:56 AM
Kalau diparalelkan dengan ini,Menurut saya, kalau tidak sampai merusak, dan kalau hanya untuk tujuan memuliakan Tuhan, apa salahnya tercampur dengan budaya lokal?

Contoh, ini hanya contoh. Kalau hendak makan harus membersihkan tangan (anggap itu Tradisi Suci). Pada suatu budaya masyarakat tertentu misalnya, membersihkan tangan itu dengan mencuci (tradisi di daerah A). Di budaya masyarakat lainnya, membersihkan tangan itu dengan lap kering (tradisi di daerah Z). Tujuannya semata-mata untuk membersihkan tangan, bukan?

Damai, damaii, damaiii.

Oleh sebab itulah, menurut saya,

Setiap Ajaran Agama / ideologi / aliran apapun, TIDAK BISA TERHINDAR dari Enrichment oleh Local Culture & Local Wisdom..

Usaha-usaha untuk membuat pseudo-justifikasi bahwa AJARAN MURNI itu BERARTI TANPA PENGARUH KEBUDAYAAN (lho... jadi TIDAK BERBUDAYA dong? AKULTUR? hehe..) tentu saja amat mustahil..

Kecuali bila usaha tsb memang punya motivasi tertentu..
yg biasanya sudah bisa diduga.... yaitu JUALAN alias Buka Lapak... hehe...

salam,
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on September 21, 2012, 11:28:25 AM
Oleh sebab itulah, menurut saya,

Setiap Ajaran Agama / ideologi / aliran apapun, TIDAK BISA TERHINDAR dari Enrichment oleh Local Culture & Local Wisdom..

Usaha-usaha untuk membuat pseudo-justifikasi bahwa AJARAN MURNI itu BERARTI TANPA PENGARUH KEBUDAYAAN (lho... jadi TIDAK BERBUDAYA dong? AKULTUR? hehe..) tentu saja amat mustahil..

Kecuali bila usaha tsb memang punya motivasi tertentu..
yg biasanya sudah bisa diduga.... yaitu JUALAN alias Buka Lapak... hehe...

salam,
Sepakat. Lanjut. :afro1: :afro: :peace: :pray3:
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 21, 2012, 03:14:24 PM
Kalau diparalelkan dengan ini,Menurut saya, kalau tidak sampai merusak, dan kalau hanya untuk tujuan memuliakan Tuhan, apa salahnya tercampur dengan budaya lokal?
Akan menjadi rancu Om.
Karena ini akan menempatkan Firman Tuhan sama tinggi, sejajar, dan sama benarnya dgn tradisi manusia, ritual setempat dsb sebagai konsekuensi logis dari pandangan om tsb.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 21, 2012, 03:19:53 PM
Oleh sebab itulah, menurut saya,

Setiap Ajaran Agama / ideologi / aliran apapun, TIDAK BISA TERHINDAR dari Enrichment oleh Local Culture & Local Wisdom..

Usaha-usaha untuk membuat pseudo-justifikasi bahwa AJARAN MURNI itu BERARTI TANPA PENGARUH KEBUDAYAAN (lho... jadi TIDAK BERBUDAYA dong? AKULTUR? hehe..) tentu saja amat mustahil..

Kecuali bila usaha tsb memang punya motivasi tertentu..
yg biasanya sudah bisa diduga.... yaitu JUALAN alias Buka Lapak... hehe...

salam,
Saya sependapat bahwa sebuah ajaran memang akan lebih mudah diterima jika melalui pendekatan muatan lokal setempat.

Tapi yg kita tetap harus jaga adalah bahwa ajaran (Firman Tuhan) tsb harus kita posisikan diatas segalanya, termasuk muatan lokal tsb. Tidak bisa disejajarkan.

Salam.

Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on September 21, 2012, 04:13:33 PM
Akan menjadi rancu Om.
Karena ini akan menempatkan Firman Tuhan sama tinggi, sejajar, dan sama benarnya dgn tradisi manusia, ritual setempat dsb sebagai konsekuensi logis dari pandangan om tsb.
:grining: Menjadi lain ya Djo? Padahal, sebelum sampai ke postingan saya yang Djo pandang rancu itu, justru berasal dari postingan Djo.

Di Reply#37, Djo posting begini: Saya pribadi mengakui bahwa PASTI ADA ajaran yg tidak tertulis, bahkan seluruh protestan jg mengakui ini. Apalagi Yohanes sendiri telah memastikannya.    Hanya saja mungkin, sekali lagi mungkin, protestan menilai bahwa Tradisi Suci yg ada telah tercampur dgn tradisi2 yg terjadi setelahnya. Penambahan2 inilah yg dikuatirkan akan merusak nilai Tradisi Suci yg sesungguhnya. Menurut saya, di Reply#37 itu Djo ingin menyampaikan bahwa semua Protestan mengakui adanya Ajaran yang Tidak Tertulis. Tetapi Protestan khawatir bahwa Ajaran Tidak Tertulis itu telah ditambah-tambah sehingga rusak. Demikiankah? CMIIW.

Sebelumnya, yaitu di Reply#35, Djo posting begini: Cth simple : Kalo Alkitab bilang kasihi sesamamu manusia, nggak mungkin TRadisi Suci nyuruh kita nonjok orang.     Isi harafiah bisa beda, tapi Nilai ajaran nggak mungkin beda. Menurut saya, di Reply#35 itu Djo ingin menyampaikan bahwa meski redaksional (harfiah) Ajarannya berbeda, tetapi nilai Ajaran tidak berbeda. Demikiankah? CMIIW.

Postingan saya di Reply#38 justru memparalelkan (eh, mungkin juga istilah memparalelkan ini salah), katakanlah mengalirkan Reply#35 dengan Reply#37 itu. Jika itu Djo pandang rancu, artinya, pemahaman Djo rancu, sebab Reply#38 hanya mencoba menggabungkan pengertian yang terkandung di Reply#35 & #37, yang tidak lain dari postingan Djo sendiri.

Maksud saya, di Reply#38, ingin mengungkapkan,
pada Reply#35 Djo bilang, harfiah Ajaran bisa beda, tetapi nilai Ajaran tetap sama.
pada Reply#37 Djo bilang, Protestan percaya ada Ajaran Tidak Tertulis, namun khawatir Ajaran Tidak Tertulis itu sudah ditambah-tambah sehingga rusak.

Jadi, jika kekhawatiran Protestan pada Reply#37 itu tidak terjadi, atau dengan kata lain, jika memang terjadi penambah-nambahan tetapi tidak merusak Ajaran, bagaimana menurut Djo? Masih rancukah? Bahasan belum sampai pada ke ketinggian atau kesejajaran. Masih di kisaran penggabungan pengertian yang terkandung di Reply#35 & #37.

Damai, damai, damai.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Leonardo on September 21, 2012, 04:47:15 PM
Lho, sis, apa yang dilakukan sebenarnya sudah mulai dibicarakan 600 tahun lalu kan? Jadi bukan barang basi, tetapi barang antik, he he he he

 :rofl:
Bro bruce berarti , sebelum 500-600 tahun yang lalu tidak dibicarakan yah hehe...

Baik itu jaman para rasul, jaman para bapa gereja tidak ada pembicaraan kitab tertulis melawan Tradisi Gereja... :D

Kalau begitu siapa yang mengajarkan ini yah ...hehe...i.e ajaran tertulis (Kitab Suci) diperlawankan dengan ajaran tidak Tertulis (Tradisi suci) jika even Gereja perdana saja tidak mengajarkan hal yang demikian  :think1:

Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: cadangdata on September 21, 2012, 06:23:50 PM
Bro bruce berarti , sebelum 500-600 tahun yang lalu tidak dibicarakan yah hehe...

Baik itu jaman para rasul, jaman para bapa gereja tidak ada pembicaraan kitab tertulis melawan Tradisi Gereja... :D

Kalau begitu siapa yang mengajarkan ini yah ...hehe...i.e ajaran tertulis (Kitab Suci) diperlawankan dengan ajaran tidak Tertulis (Tradisi suci) jika even Gereja perdana saja tidak mengajarkan hal yang demikian  :think1:

Yang mengajarkan ya yang ber-Jualan dagangan baru dong, mas leo..

Sebab, brand baru yang terlalu mirip dengan leading brand,
memang harus bekerja ekstra keras untuk mengkomunikasikan kpd market bahwa si brand baru ini BEDA LHO dari yang existing..

Lha kalau sampai market gagal memahami atau Lupa bahwa Brand baru ini BEDA, bahaya atuh... bisa ter-dissolve lagi ke Leading Brand yang positioning nya udah kuat.

Makanya sampai hari ini pun (udah 500 tahun belum kelar-kelar juga...)
Brand Follower ini harus SECARA GIGIH dan KONSISTEN terus-menerus mem-point-out BETAPA BEDA-nya dan Betapa HENDAK-MEMURNIKANnya brand baru ini dibanding thd brand lama..
gunanya sebagai Fungsi REMINDER bagi market... agar supaya market share-nya jangan sampai turun gara-gara kehilangan Unique Selling Preposition-nya mas..

Salam,
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 21, 2012, 07:58:07 PM
Akan menjadi rancu Om.
Karena ini akan menempatkan Firman Tuhan sama tinggi, sejajar, dan sama benarnya dgn tradisi manusia, ritual setempat dsb sebagai konsekuensi logis dari pandangan om tsb.
Pendapat ini bariu muncul setelah 1500 tahun Gereja berdiri!

Gereja berumur 500an tahun Vs Gereja 2000an tahun!

Selama Gereja Perdana TIDAK ADA yang MEMPERTENTANGKAN kedua FIRMAN Tuhan, baik LISAN (Tradisi Suci) maupun TULISAN (Alkitab)!

Bahkan, Alkitab mengkorfirmasi hal tersebut!

15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
2 Thessalonians 2:15
ἄρα οὖν, ἀδελφοί, στήκετε καὶ κρατεῖτε τὰς παραδόσεις ἃς ἐδιδάχθητε εἴτε διὰ λόγου εἴτε δι’ ἐπιστολῆς ἡμῶν.
Therefore __ brethren stand fast and hold the traditions which ye have been taught whether by word or __ our epistle

Semoga jelas!
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: pinoq on September 22, 2012, 12:14:49 AM
Sebenarnya sudah pasti tidak bertentangan bro, cuma, sudah pasti tidak tertulis di Alkitab. Karena dasarnya adalah ajaran lisan.

Jika ditanya, mengapa tidak dituliskan, maka jawabnya adalah apa yang diterima secara tertulis disampaikan secara tertulis, sedangkan yang diterima secara lisan, disampaikan secara lisan. Karena anda (dan juga umat Kristen/Katolik) pasti keberatan jika ada addendum pada Alkitab.

Syalom

Mau tanya lagi bro:

1. Apakah Tradisi Suci berbentuk ajaran-ajaran (doktrin-doktrin)? Atau ada bentuk-bentuk lain?
2. Apakah Tradisi Suci memang hanya diturunkan secara lisan (nggak didokumentasikan)?

Salam
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: John Paul III on September 22, 2012, 06:47:12 AM
Nggak begitu juga bro.  Biar bagaimanapun kalo 1 sumber, ajarannya pasti sama.

Buku pelajaran bahasa inggris anak SMP dan SMA itu pasti lain isi materinya. Tapi ajaran buku utk SMP nggak akan ngawur jika dibandingkan dgn yg SMA. Begitu jg buku SMA, isi pelajarannya pasti tidak ada di buku SMP, tapi materinya tidak akan melanggar apa yg diajarkan oleh buku SMP.

Cth simple : Kalo Alkitab bilang kasihi sesamamu manusia, nggak mungkin TRadisi Suci nyuruh kita nonjok orang.

Isi harafiah bisa beda, tapi Nilai ajaran nggak mungkin beda.

Salam

Nah ya itu.

Sumbernya kan sama : dari Tuhan.

Yang Alkitab dari Tuhan
Yang lisan juga dari Tuhan.

Sama kan.

Tetapi keduanya, berbeda dalam arti yang satu tidak ada di yang lain (sehingga terkesan kontradiksi) :)
Karena yang satu tertulis, yang lain tidak tertulis.

Saya ngga ngerti tentang buku SMP dan buku SMA,
menurut saya sich tradisi suci dan Alkitab tidak bisa dibandingkan dengan buku SMP dan SMA.

salam.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 22, 2012, 02:46:52 PM
Bro bruce berarti , sebelum 500-600 tahun yang lalu tidak dibicarakan yah hehe...

Baik itu jaman para rasul, jaman para bapa gereja tidak ada pembicaraan kitab tertulis melawan Tradisi Gereja... :D

Kalau begitu siapa yang mengajarkan ini yah ...hehe...i.e ajaran tertulis (Kitab Suci) diperlawankan dengan ajaran tidak Tertulis (Tradisi suci) jika even Gereja perdana saja tidak mengajarkan hal yang demikian  :think1:
Mungkin, sekali lagi ini mungkin, karena saat itu Tradisi Suci masih sama dgn masa2 gereja awal.

Salam. 
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 22, 2012, 03:03:21 PM
Yang mengajarkan ya yang ber-Jualan dagangan baru dong, mas leo..

Sebab, brand baru yang terlalu mirip dengan leading brand,
memang harus bekerja ekstra keras untuk mengkomunikasikan kpd market bahwa si brand baru ini BEDA LHO dari yang existing..

Lha kalau sampai market gagal memahami atau Lupa bahwa Brand baru ini BEDA, bahaya atuh... bisa ter-dissolve lagi ke Leading Brand yang positioning nya udah kuat.

Makanya sampai hari ini pun (udah 500 tahun belum kelar-kelar juga...)
Brand Follower ini harus SECARA GIGIH dan KONSISTEN terus-menerus mem-point-out BETAPA BEDA-nya dan Betapa HENDAK-MEMURNIKANnya brand baru ini dibanding thd brand lama..
gunanya sebagai Fungsi REMINDER bagi market... agar supaya market share-nya jangan sampai turun gara-gara kehilangan Unique Selling Preposition-nya mas..

Salam,
Bro, please kindly stop doing that. No offence, saya perhatikan beberapa kali postingan anda mengutarakan hal serupa.

Tidak ada yg berminat jualan kok. Kami melakukan sesuatu yg anda bilang "berbeda" karena kami menilai bahwa memang itu yg tepat bagi kami, bukan sekedar cari sensasi asal gereja saya beda dgn gereja anda.

Harap dipahami bro.

Salam


Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 22, 2012, 03:24:23 PM
Mau tanya lagi bro:

1. Apakah Tradisi Suci berbentuk ajaran-ajaran (doktrin-doktrin)? Atau ada bentuk-bentuk lain?
2. Apakah Tradisi Suci memang hanya diturunkan secara lisan (nggak didokumentasikan)?

Salam
Saya jg perlu mempelajari tentang ini.

Memang Tradisi Suci adalah ajaran yg tidak tertulis. Namun pada akhirnya apakah Tradisi ini juga dibukukan/ ditulis/ didokumentasikan ? apakah ini yg disebut katekismus?

Jika ya, kapan Tradisi ini mulai didokumentasikan ?
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Leonardo on September 22, 2012, 07:11:38 PM
Mungkin, sekali lagi ini mungkin, karena saat itu Tradisi Suci masih sama dgn masa2 gereja awal.

Salam.
Bro Djo ,

Pertanyaan saya siapa yang mengajarkan tetapi kalau mau direnungkan lebih dalam adalah jika Gereja Perdana tidak mengajarkan kita untuk menubrukkan Tradisi suci dengan Kitab Suci pada waktu itu katakanlah Kitab Suci Perejanjian lama yang telah ada pada waktu zaman Yesus dan para rasul.

Atau juga di jaman para bapa Gereja yang dipakai Allah untuk mengkanon Alkitab , atau bahkan Alkitab itu sendiri tidak mengajarkan demikian i.e mengajarkan kita agar menubruk2 an Tradisi suci dengan Kitab Suci lalu kenapa sekarang dipakai  :think1:

Yang mengajarkan demikian siapa, dasarnya apa , maksudnya gimana dan kenapa harus tetap dipertahankan paham yang tidak ada dasarnya tersebut  :ballspin:

salam damai  :)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Leonardo on September 22, 2012, 07:15:56 PM
Yang mengajarkan ya yang ber-Jualan dagangan baru dong, mas leo..

Sebab, brand baru yang terlalu mirip dengan leading brand,
memang harus bekerja ekstra keras untuk mengkomunikasikan kpd market bahwa si brand baru ini BEDA LHO dari yang existing..

Lha kalau sampai market gagal memahami atau Lupa bahwa Brand baru ini BEDA, bahaya atuh... bisa ter-dissolve lagi ke Leading Brand yang positioning nya udah kuat.

Makanya sampai hari ini pun (udah 500 tahun belum kelar-kelar juga...)
Brand Follower ini harus SECARA GIGIH dan KONSISTEN terus-menerus mem-point-out BETAPA BEDA-nya dan Betapa HENDAK-MEMURNIKANnya brand baru ini dibanding thd brand lama..
gunanya sebagai Fungsi REMINDER bagi market... agar supaya market share-nya jangan sampai turun gara-gara kehilangan Unique Selling Preposition-nya mas..

Salam,
Bro Cadangdata  :)

Yah nggak bisa juga kita generalisasikan seperti itu karena contohnya bro Shakes-peare saja sebagai T/s menolak pemahaman seperti itu yang belum tentu juga diterima oleh semua kalangan Protestan.  :)

salam damai  :)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on September 22, 2012, 09:30:29 PM
Bro Cadangdata  :)

Yah nggak bisa juga kita generalisasikan seperti itu karena contohnya bro Shakes-peare saja sebagai T/s menolak pemahaman seperti itu yang belum tentu juga diterima oleh semua kalangan Protestan.  :)

salam damai  :)
Dalam hal ini, saya sependapat dengan Leo. Seorang yang mengemukakan pikirannya tentang dia memilih masuk suatu kelompok, belum tentu searti dengan saya pilih ini, maka mari, ikuti saya memilih ini, gitu.

Damai, damai, damai.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: pinoq on September 22, 2012, 11:42:39 PM
Nah ya itu.

Sumbernya kan sama : dari Tuhan.

Yang Alkitab dari Tuhan
Yang lisan juga dari Tuhan.

Sama kan.

Tetapi keduanya, berbeda dalam arti yang satu tidak ada di yang lain (sehingga terkesan kontradiksi) :)
Karena yang satu tertulis, yang lain tidak tertulis.

Bro JP, saya kurang paham ttg Tradisi Suci dan ingin tahu lebih jauh.

Apakah Tradisi Suci ini selalu dalam kondisi lisan? Maksud saya, apakah bener-bener tidak pernah didokumentasikan dalam bentuk tulisan sampai sekarang?

Tradisi Suci ini ada titik awal dan titik akhirya nggak?

Salam
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 23, 2012, 04:30:54 AM
Mungkin, sekali lagi ini mungkin, karena saat itu Tradisi Suci masih sama dgn masa2 gereja awal.

Salam.
Kalau kamu berhadapan dengan Gereja Katolik Orthodox, dimana mereka menyatakan Tradisi Suci pernah tak pernah berubah satu titikpun, kamu pasti dihabisi oleh mereka
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 23, 2012, 05:22:57 AM
Saya jg perlu mempelajari tentang ini.

Memang Tradisi Suci adalah ajaran yg tidak tertulis. Namun pada akhirnya apakah Tradisi ini juga dibukukan/ ditulis/ didokumentasikan ? apakah ini yg disebut katekismus?

Jika ya, kapan Tradisi ini mulai didokumentasikan ?
Apakah Tradisi Suci ini selalu dalam kondisi lisan? Maksud saya, apakah bener-bener tidak pernah didokumentasikan dalam bentuk tulisan sampai sekarang?

Tradisi Suci ini ada titik awal dan titik akhirya nggak?

Salam
Maka contoh Tradisi Suci adalah:
1) Doktrin- doktrin yang diajarkan Gereja Katolik melalui Konsili- konsili;
2) Doktrin/ ajaran yang diajarkan oleh Bapa Paus, selaku penerus Rasul Petrus, dan yang juga diajarkan oleh para uskup dalam kesatuan dengan Bapa Paus;
3) Tulisan pengajaran dari para Bapa Gereja dan para orang kudus (Santo/ Santa) yang sesuai dengan pengajaran Magisterium;
4) Katekismus Gereja Katolik;
5) Liturgi dan sakramen-sakramen.

Nah, bagaimana mungkin para Protestan yang hidup ribuan tahun kemudian, lebih tahu mengenai ajaran Gereja dengan "hanya" berdasarkan Alkitab?

Sebab, fakta yang terjadi, dengan tanpa Tradisi Suci (perhatikan contoh 1-5), maka hadirlah berbagai denom yang saling berbeda pengajaran mengenai kekudusan dan keselamatan, contohnya adalah Reformed Vs Lutheran dalam hal keselamatan (TULIP).

Sedangkan arti dari Sola Scriptura adalah Sola scriptura (Latin ablative, "by scripture alone") is the doctrine that the Bible contains all knowledge necessary for salvation and holiness. Consequently, sola scriptura demands that only those doctrines are to be admitted or confessed that are found directly from scripture.

Belum lagi munculnya ssy dan semua sekte sesat lainnya, yang mengklaim ajaran hanya berdasarkan Alkitab semata!.

Apakah Alkitab (Solascriptura) harus bertanggungjawab atas hal ini, ataukah kekerasan hati Protestan yang menolak Tradisi Suci (1-5)?

Jelas, dengan motto Solascriptura (sesuai dengan definisi universal yang saya kutip diatas), maka patut dipertanyakan, dasar dari Solascriptura sendiri dari mana? Apakah dari Alkitab? Apakah ada ayatnya?

Akan menarik bila terbukti!
Pendapat ini bariu muncul setelah 1500 tahun Gereja berdiri!

Gereja berumur 500an tahun Vs Gereja 2000an tahun!

Selama Gereja Perdana TIDAK ADA yang MEMPERTENTANGKAN kedua FIRMAN Tuhan, baik LISAN (Tradisi Suci) maupun TULISAN (Alkitab)!

Bahkan, Alkitab mengkorfirmasi hal tersebut!

15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
2 Thessalonians 2:15
ἄρα οὖν, ἀδελφοί, στήκετε καὶ κρατεῖτε τὰς παραδόσεις ἃς ἐδιδάχθητε εἴτε διὰ λόγου εἴτε δι’ ἐπιστολῆς ἡμῶν.
Therefore __ brethren stand fast and hold the traditions which ye have been taught whether by word or __ our epistle

Semoga jelas!
Tradisi Suci terbagi 2:

1. Sudah didogmakan

2. Belum didogmakan, Deposit Iman
Quote
Tradisi Suci

Tradisi Suci adalah istilah teknis teologi yang digunakan di beberapa aliran Kristen, terutama di dalam tradisi Katolik Roma, Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental, untuk merujuk pada dasar penting kekuasaan gereja.

Istilah "kumpulan iman" (deposit of faith) merujuk pada keseluruhan wahyu ilahi Yesus Kristus, dan diturunkan kepada generasi berikutnya dalam dua bentuk yang berbeda, Kitab Suci (Bible) dan Tradisi Suci (warisan apostolik).

Dalam teologi gereja-gereja ini, Kitab Suci adalah bagian tertulis dari sebauh tradisi yang lebih besar, mencatat (walau kadang-kadang melalui karya penulis pribadi) pengalaman suatu komunitas akan Tuhan Allah, atau lebih khususnya Yesus Kristus. Oleh karena itu, Kitab Suci harus diinterpretasikan dalam konteks Tradisi Suci dan dalam komunitas gereja.

Tradisi Suci, dan oleh karenanya Kitab Suci juga, adalah hal-hal yang terinspirasi secara ilahi --- yakni sebuah istilah teknis teologi yang lain yang menggambarkan bahwa mereka membawa dan mengkomunikasikan kebenaran-kebenaran dari iman dan moral yang Tuhan kehendaki untuk diketahui oleh umat manusia demi penyelamatan umat manusia itu sendiri.

Hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan tradisi Protestan, yang percaya bahwa Kitab Suci saja adalah suatu dasar yang cukup dan lengkap bagi semua ajaran Kristen (sebuah posisi yang dikenal sebagai Sola scriptura) dan bahwa seorang Kristiani bisa menginterpretasikan Kitab Suci sendiri.

Dalam Bahasa Inggris, kata "Sacred Tradistion" lebih mungkin digunakan dalam hubungannya dengan agama Katolik Roma, dan kata "Holy Tradition" dalam hubungannya dengan agama Ortodoks Timur, walaupun kedua istilah tersebut bisa menggantikan satu dengan yang lain.
*Wiki
Apakah cukup jelas?
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: pinoq on September 24, 2012, 03:40:00 AM
Tradisi Suci terbagi 2:

1. Sudah didogmakan

2. Belum didogmakan, Deposit Iman

Apakah cukup jelas?


Mengenai Tradisi Suci yang sudah didogmakan, akankah di kemudian hari dokumen-dokumen ini dimasukkan ke dalam kanon Alkitab?

Mengenai deposit iman, apakah deposit iman yang dimaksud adalah deposit iman magisterium (Paus dan Uskup2 ddalam pimpinan Paus)?

Mengenai "Tulisan pengajaran dari para Bapa Gereja dan para orang kudus (Santo/ Santa) yang sesuai dengan pengajaran Magisterium":
1. Apakah yang dimaksud dengan "yang sesuai dengan pengajaran Magisterium?
2. Mengapa tulisan2 ini tidak masuk ke dalam kanon Alkitab?
3. Apakah tulisan2 ini hanya untuk diinterpretasikan oleh Magisterium?
4. Adakah suatu daftar tulisan2 ini yang bisa diakses khalayak umum?
5. Adakah contoh tulisan Bapa Gereja yang tidak termasuk kanon Tradisi Suci, dan mengapa tidak dimasukkan?


Sori banyak tanya. Soalnya saya beneran nggak tahu dan pengen tahu.



Salam
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: cadangdata on September 24, 2012, 11:54:48 AM
Bro, please kindly stop doing that. No offence, saya perhatikan beberapa kali postingan anda mengutarakan hal serupa.

Tidak ada yg berminat jualan kok. Kami melakukan sesuatu yg anda bilang "berbeda" karena kami menilai bahwa memang itu yg tepat bagi kami, bukan sekedar cari sensasi asal gereja saya beda dgn gereja anda.

Harap dipahami bro.

Salam

Mas Djo,
Saya minta maaf atas kekhilafan saya mas...
sori.. rada error karena rancu dengan forum sebelah yang "offensive mode" terus hehe...

Betul sekali bahwa saya tidak boleh meng-generalisasi seperti itu, bahkan dalam kehidupan sehari-hari-pun, sebenarnya kita menemukan fakta bahwa the majorities of pemeluk berbagai agama, maupun mayoritas non-pemeluk agama adalah manusia-manusia yang rasional dan ber-iman secara substantif, serta benar-benar demi improvement kehidupan diri & lingkungannya mas.

Untuk itu saya sekali lagi mohon di maap ken.

Sebab pada hakekatnya, hubungan manusia dengan Tuhan-nya adalah bersifat transendental dan privat, sehingga upaya-upaya untuk mengkomunal-kan dan memassalkan ke-intim-an tersebut, imho, akan mengganggu dan mendistorsi kualitas ke-intim-an tersebut..

Sementara pada elemen yang lain, kekayaan dan keagungan tradisi lokal pasti mau-tidak-mau akan memperkaya implementas riil iman seseorang dalam kehidupan sehari-harinya..
Sehingga, imho, pendapat / usaha untuk mencerabut tradisi & budaya & local wisdom suatu komunitas, dan menggantikannya dengan inti ajaran (yang padahal juga bermuatan local wisdom dari daerah lain), memang kadang-kadang perlu dipertanyakan motivasi-nya.

Buat apa sih tujuannya?
1. Kalau sekedar sebagai identitas pembeda --> which is ok, tidak-perlu-lah menjadi ABK (asal bukan Kebudayaan) karena jadi aneh kan?
2. Kalau ada maksud lain --> hehe... nah itu spt postingan saya di atas yang mohon maap bila sale-sale kate.. hehe...
3. Kalau memang BUKAN keduanya --> maka TIDAK perlu-lah membuat DIKOTOMI antara Local Wisdom vs. Agama X --> karena kalau ditinjau secara antropologis & sosiologis, Agama X (apapun) itu mula-nya adalah Local Wisdom daerah ABC, yang menganut politik ekspansionisme & berhasil memperoleh pengikut di luar komunitas nya sendiri.

Dan, tidak ada rugi-nya & bahkan banyak manfaat-nya bila kita dapat menyerap & mengimplenetasikan Local Wisdom kita sendiri, ditambah dengan Local Wisdom orang lain yang ter-manifestasi dalam wujud formal Agama X, yang semuanya itu for the betterment of mankind..

Salam,
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 24, 2012, 02:25:38 PM
Bro Djo ,

Pertanyaan saya siapa yang mengajarkan tetapi kalau mau direnungkan lebih dalam adalah jika Gereja Perdana tidak mengajarkan kita untuk menubrukkan Tradisi suci dengan Kitab Suci pada waktu itu katakanlah Kitab Suci Perejanjian lama yang telah ada pada waktu zaman Yesus dan para rasul.

Atau juga di jaman para bapa Gereja yang dipakai Allah untuk mengkanon Alkitab , atau bahkan Alkitab itu sendiri tidak mengajarkan demikian i.e mengajarkan kita agar menubruk2 an Tradisi suci dengan Kitab Suci lalu kenapa sekarang dipakai  :think1:

Yang mengajarkan demikian siapa, dasarnya apa , maksudnya gimana dan kenapa harus tetap dipertahankan paham yang tidak ada dasarnya tersebut  :ballspin:

salam damai  :)
Bro, maafkan ketidaktahuan saya.
Apakah bro bisa memastikan jumlah ajaran yg diberikan oleh kedua belas rasul sama persis dgn Tradisi Suci yg anda pegang sekarang ?
Sama persis dlm arti baik jumlah, nilai kebenaran, maupun esensi dari ajaran tsb ?

Apakah ajaran2 tidak tertulis ini hanya ajaran lisan, atau pun seluruh cara hidup & perbuatan para rasul jg dijadikan acuan sbg ajaran ?
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 24, 2012, 02:30:07 PM
Kalau kamu berhadapan dengan Gereja Katolik Orthodox, dimana mereka menyatakan Tradisi Suci pernah tak pernah berubah satu titikpun, kamu pasti dihabisi oleh mereka
Apakah maksudnya Tradisi Suci Orthodox berbeda dgn Tradisi Suci Katolik ?

Salam
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 24, 2012, 02:32:31 PM
Mas Djo,
Saya minta maaf atas kekhilafan saya mas...
sori.. rada error karena rancu dengan forum sebelah yang "offensive mode" terus hehe...

Betul sekali bahwa saya tidak boleh meng-generalisasi seperti itu, bahkan dalam kehidupan sehari-hari-pun, sebenarnya kita menemukan fakta bahwa the majorities of pemeluk berbagai agama, maupun mayoritas non-pemeluk agama adalah manusia-manusia yang rasional dan ber-iman secara substantif, serta benar-benar demi improvement kehidupan diri & lingkungannya mas.

Untuk itu saya sekali lagi mohon di maap ken.
Ok, thanks atas pengertiannya bro.

Salam
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 24, 2012, 03:23:02 PM
Mengenai Tradisi Suci yang sudah didogmakan, akankah di kemudian hari dokumen-dokumen ini dimasukkan ke dalam kanon Alkitab?
Alkitab dan  Tradisi Suci, keduanya setara dan dijaga oleh Magesterium
Quote
Mengenai deposit iman, apakah deposit iman yang dimaksud adalah deposit iman magisterium (Paus dan Uskup2 ddalam pimpinan Paus)?
Iman para Rasul dan Gereja Perdana
Quote
Mengenai "Tulisan pengajaran dari para Bapa Gereja dan para orang kudus (Santo/ Santa) yang sesuai dengan pengajaran Magisterium":
1. Apakah yang dimaksud dengan "yang sesuai dengan pengajaran Magisterium?
Dijaga oleh Magisterium (Paus dan Konsili)
Quote
2. Mengapa tulisan2 ini tidak masuk ke dalam kanon Alkitab?
Nanti Alkitabnya tebal
Quote
3. Apakah tulisan2 ini hanya untuk diinterpretasikan oleh Magisterium?
Selama telah diinterpretasikan oleh Magisterium, tentu adalah kebenaran
Quote
4. Adakah suatu daftar tulisan2 ini yang bisa diakses khalayak umum?
www.vatican.va
Quote
5. Adakah contoh tulisan Bapa Gereja yang tidak termasuk kanon Tradisi Suci, dan mengapa tidak dimasukkan?
Banyak, nama "Katolik" ada dalam tulisan St Ignatius (murid langsung dari St Yohanes Penginjil, salah satu dari kedua belas Rasul)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Leonardo on September 24, 2012, 03:25:10 PM
Bro, maafkan ketidaktahuan saya.
Apakah bro bisa memastikan jumlah ajaran yg diberikan oleh kedua belas rasul sama persis dgn Tradisi Suci yg anda pegang sekarang ?
Sama persis dlm arti baik jumlah, nilai kebenaran, maupun esensi dari ajaran tsb ?

Apakah ajaran2 tidak tertulis ini hanya ajaran lisan, atau pun seluruh cara hidup & perbuatan para rasul jg dijadikan acuan sbg ajaran ?
Bro Djo..,
Sebelumnya pertanyaan saya apakah sudah bro Djo tanggapi...apa dasarnya orang2 kristen menubrukkan Tradisi suci dengan Kitab Suci?

Untuk satu contoh saja dulu yah...yaitu Tradisi kanon Kitab Suci Perjanjian baru.
Kanon perjanjian baru ini tidak ada ayatnya bro...boleh jadi malah tidak diajarkan oleh para rasul karena, para rasul hanya menulis Kitab Suci, itupun tidak semuanya...

bagaimana saya tahu dan yakin bahwa kanon Kitab Suci PB itu benar sekalipun tidak tertulis dalam Kitab Suci.
Yah dari Magisterium Gereja sebagai Tiang dasar dan penopang kebenaran...1 Tim 3 :15.

Magisterium Gereja ini selalu ada , digantikan dari generasi ke generasi.
dan seturut janji Tuhan bahwa Ia selalu menyertai Jemaat-Nya hingga akhir zaman.

salam damai :)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 24, 2012, 03:35:32 PM
Bro Djo..,
Sebelumnya pertanyaan saya apakah sudah bro Djo tanggapi...apa dasarnya orang2 kristen menubrukkan Tradisi suci dengan Kitab Suci?
Mungkin kurang tepat kalo dikatakan menubrukkan, karena seakan2 Tradisi suci ini salah total.

Hanya saja ada beberapa hal yg dianggap tidak searah dgn Alkitab. Dan jgn minta sy menyebutkan, karena akan berputar2 terus menerus pada hal yg sudah biasa kita diskusikan sblmnya. :)

Salam.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Leonardo on September 24, 2012, 03:43:20 PM
Mungkin kurang tepat kalo dikatakan menubrukkan, karena seakan2 Tradisi suci ini salah total.

Hanya saja ada beberapa hal yg dianggap tidak searah dgn Alkitab. Dan jgn minta sy menyebutkan, karena akan berputar2 terus menerus pada hal yg sudah biasa kita diskusikan sblmnya. :)

Salam.
Maksudnya begini lho bro Djo...

Terkadang saya masih bingung dasar pemikiran prostestan untuk menjugde/ menubrukkan Tradisi suci dengan Kitab Suci tersebut...

Apakah Jemaat kristen perdana..?
Apakah Kitab Suci itu sendiri ..setau saya tidak mengingat 2 Tes 2 :15
Lalu siapa yang mengajarkan, berdasarkan apa...dll...

Karena hal2 tersebut baru kedengaran 1500 tahun setelah Yesus mendirikan Gereja... :think1:

Contoh kasus sudah saya bawa yaitu kanon PB yang antara Katolik dan Protestan sama.

Nah jika Protestan mau mengukur kanon Kitab Suci PB , ngukurnya bagaiamana karena tidak ada ayatnya...
akhirnya menurut saya terpulang pada otoritas yang menentukan kitab2 itu masuk daftar kanon dan setau saya dalam mekanisme GK adalah sinode/ konsili para uskup/magister2 Gereja.

salam damai  :)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 24, 2012, 03:47:56 PM
Apakah maksudnya Tradisi Suci Orthodox berbeda dgn Tradisi Suci Katolik ?
Tradisi Suci Orthodox statis, walaupun mempunyai deposit iman yang sama dengan Katolik Roma dan mengakui kebenaran dan menganggapnya sebagai Firman Tuhan, namun Katolik Orthodox tidak akan mendogmakan lagi deposit iman.

Contohnya adalah Maria Assumpta, Katolik Orthodox mengakuinya dan mempunyai deposit iman akan hal tersebut, namun tidak didogmakan, sedangkan Katolik Roma mendogmakan pada tahun 1950.

Semoga jelas
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 24, 2012, 04:23:47 PM
Contoh kasus sudah saya bawa yaitu kanon PB yang antara Katolik dan Protestan sama.

Nah jika Protestan mau mengukur kanon Kitab Suci PB , ngukurnya bagaiamana karena tidak ada ayatnya...
akhirnya menurut saya terpulang pada otoritas yang menentukan kitab2 itu masuk daftar kanon dan setau saya dalam mekanisme GK adalah sinode/ konsili para uskup/magister2 Gereja.
salam damai  :)
Berbeda cara pandangnya bro.

CMIIW, menurut katolik Alkitab itu adalah produk gereja GRK, karena itu ketika protestan menggunakan Alkitab, maka protestan dianggap memakai hasil produk GRK.

Menurut protestan, Alkitab itu adalah produk Roh Kudus. Orang2 yg menulis & mengumpulkan Alkitab, termasuk gereja, adalah orang yg bekerja dibawah Roh Kudus. Mana yg termasuk dlm Alkitab dan bukan, itu adalah pekerjaan Roh Kudus.

Jadi menurut katolik, Alkitab berada dibawah otoritas gereja, sedangkan menurut protestan, Alkitab berada dibawah otoritas Roh Kudus.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 24, 2012, 06:46:08 PM
Berbeda cara pandangnya bro.

CMIIW, menurut katolik Alkitab itu adalah produk gereja GRK, karena itu ketika protestan menggunakan Alkitab, maka protestan dianggap memakai hasil produk GRK.

Menurut protestan, Alkitab itu adalah produk Roh Kudus. Orang2 yg menulis & mengumpulkan Alkitab, termasuk gereja, adalah orang yg bekerja dibawah Roh Kudus. Mana yg termasuk dlm Alkitab dan bukan, itu adalah pekerjaan Roh Kudus.

Jadi menurut katolik, Alkitab berada dibawah otoritas gereja, sedangkan menurut protestan, Alkitab berada dibawah otoritas Roh Kudus.
Jadi, bisa ditarik kesimpulan, bahwa menurut protestan, Gereja Katolik adalah produk Roh Kudus :)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 24, 2012, 06:53:12 PM
Jadi, bisa ditarik kesimpulan, bahwa menurut protestan, Gereja Katolik adalah produk Roh Kudus :)
Ya pasti dong bro......
Terkait masalah apapun, gereja katolik telah dipakai menjadi alat utk pekerjaan Roh Kudus :)

Salam. 
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Djo on September 24, 2012, 06:55:40 PM
Tradisi Suci Orthodox statis, walaupun mempunyai deposit iman yang sama dengan Katolik Roma dan mengakui kebenaran dan menganggapnya sebagai Firman Tuhan, namun Katolik Orthodox tidak akan mendogmakan lagi deposit iman.

Contohnya adalah Maria Assumpta, Katolik Orthodox mengakuinya dan mempunyai deposit iman akan hal tersebut, namun tidak didogmakan, sedangkan Katolik Roma mendogmakan pada tahun 1950.

Semoga jelas
kalau boleh tahu, kenapa berbeda dlm hal mendogmakan ?
Apakah dogma dlm hal ini lebih tinggi dari deposit iman ?
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 24, 2012, 07:21:23 PM
kalau boleh tahu, kenapa berbeda dlm hal mendogmakan ?
Apakah dogma dlm hal ini lebih tinggi dari deposit iman ?
Sebagai umat Katolik, kita percaya bahwa Tuhan-lah memberikan wewenang kepada Magisterium untuk mengajarkan kepada kita interpretation yang otentik tentang Sabda Allah (lih. KGK 85). Magisterium menerapkan otoritas yang dipercayakan kepadanya dari Kristus ketika ia menentukan dogma (KGK 88). Dalam hal pengajaran definitif tentang iman dan moral, maka Magisterium diberi kuasa untuk tidak mungkin salah (infallibility), seperti yang dinyatakan dalam Lumen Gentium

Perlu kita ketahui di sini terdapat tingkatan dalam pengajaran dari Magisterium ini, berdasarkan yang disebutkan dalam Apostolic Letter Motu Proprio “Ad tuendam fidem” oleh Paus Yohanes Paulus II:

1.    Credenda (kan. 750, 1) artinya, ‘to be believed’.
Berupa: Sabda Allah (dalam hal ini penentuan kanon Alkitab), deposit iman (deposit of faith), dogma, artikel iman
Tanggapan yang disyaratkan: harus dipercaya dengan iman (catholic and theological faith).
2.    Tenenda (kan 750, 2) artinya, ‘to be held’
Berupa: semua yang dinyatakan secara definitif tentang iman dan moral (termasuk hal-hal yang ditentukan untuk melindungi dan menjaga penerapan hal-hal credenda)
Tanggapan yang disyaratkan: harus dipegang dengan teguh dan dipertahankan; dan tidak boleh ditolak.
3.    Obsequium terhadap pengajaran Bapa Paus dan kolese para Uskup (kan. 752).
Berupa: Doktrin tentang iman dan moral yang dinyatakan oleh Paus dan kolese Uskup ketika melaksanakan wewenang mengajar.
Tanggapan yang disyaratkan: ketaatan religius dari akal budi dan kehendak bebas dan menghindari hal-hal yang tidak sejalan dengan hal itu.
4.    Obsequium terhadap otoritas dari para uskup (kan. 753).
Berupa: Pengajaran otentik dari seorang uskup atau beberapa uskup.
Tanggapan yang disyaratkan: ketaatan religius dari akal budi kepada otoritas.
5.    Servandi (kan. 754)
Berupa: Konstitusi/ dekrit dari Paus/ uskup yang menyatakan pengajaran atau yang menolak pengajaran yang salah.
Tanggapan yang disyaratkan: Obligasi untuk melaksanakannya.

Menurut Ad tuendam fidem, yang kemudian diperjelas oleh Professio Fidei, yang dikeluarkan oleh CDF (Congregation for the Doctrine of Faith), yang menyebutkan:

Pengajaran yang termasuk dalam categori Credenda adalah semua artikel yang ada dalam Credo/ Aku percaya, doktrin Kristologis, Dogma tentang Maria, doktrin tentang pendirian Sakramen- sakramen oleh Kristus dan penyampaian rahmat Allah melalui sakramen, doktrin tentang kehadiran Yesus yang nyata dalam Ekaristi, tentang hakekat kurban dalam Ekaristi, tentang Gereja yang didirikan oleh Kristus, doktrin tentang keutamaan dan infalibilitas (tidak dapat sesat) dari Bapa Paus, doktrin tentang dosa asal, doktrin tentang jiwa yang immortal (kekal) dan spiritual dan penghakiman yang terjadi sesaat setelah kematian, doktrin bahwa tak ada kesalahan dalam Alkitab, doktrin tentang keseriusan kesalahan moral tentang hal pembunuhan seorang manusia yang tek bersalah (innocent) secara langsung dan dengan sengaja.

Pengajaran yang termasuk dalam categori Tenenda misalnya adalah doktrin tentang infallibilitas Bapa Paus, sebelum hal itu dinyatakan secara definitif dalam Konsili Vatikan I. Sebab sebelum dinyatakan sebagai Credenda dalam Konsili Vatikan I, ajaran ini telah disebutkan secara definitif. Konsili Vatikan I bukanlah saat pertama untuk menyatakannya secara definitive, tetapi pada Konsili Vatikan I hal tersebut dinyatakan sebagai kebenaran ilahi/ ‘a divinely revealed truth’.
Proses yang sama ada pada doktrin tentang ordinasi imam yang terbatas hanya untuk kaum pria. Hal yang sama adalah doktrin yang menolak euthanasia yang diajarkan dalam surat ensiklikal Evangelium Vitae. Demikian pula doktrin yang menolak prostitusi dan percabulan.

Tingkatan berikutnya adalah doktrin yang dinyatakan oleh pihak Magisterium secara otentik, tetapi dinyatakan tidak secara definitif, hal ini adalah tingkat ketiga, yaitu “obsequium”.

Lebih lanjut tentang ini, berikut adalah keterangan yang kami terima dari Dr. Lawrence Feingold, yang adalah pembimbing Teologis website Katolisitas ini. [Berikut ini adalah teksnya dalam bahasa Inggris]

With regard to the question about infallible teachings, it is important that these can be of two kinds: those which must be “firmly believed,” and those which must be “firmly held.” The former are said to be “credenda” and the latter “tenenda.” Both kinds of teachings are infallible. A very common error is to limit infallible teachings to those which are said to be “credenda.”
The teachings which are to be “firmly believed,” are dogmas of faith, and correspond to the first level of assent, as explained in the doctrinal commentary (by Ratzinger, then Prefect of the CDF) on the Motu proprio, Ad tuendam fidem, of John Paul II.
However, the teachings which require the second level of assent are also infallible, and must be “firmly held.” These teachings are said to be “tenenda” (to be held).
The doctrinal commentary on Ad tuendam fidem says the following about the second level of assent:

The second proposition of the Professio fidei states: “I also firmly accept and hold each and everything definitively proposed by the Church regarding teaching on faith and morals.” The object taught by this formula includes all those teachings belonging to the dogmatic or moral area, which are necessary for faithfully keeping and expounding the deposit of faith, even if they have not been proposed by the Magisterium of the Church as formally revealed.

Bersambung...
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 24, 2012, 07:23:33 PM
Such doctrines can be defined solemnly by the Roman Pontiff when he speaks ‘ex cathedra’ or by the College of Bishops gathered in council, or they can be taught infallibly by the ordinary and universal Magisterium of the Church as a “sententia definitive tenenda“. Every believer, therefore, is required to give firm and definitive assent to these truths, based on faith in the Holy Spirit’s assistance to the Church’s Magisterium, and on the Catholic doctrine of the infallibility of the Magisterium in these matters. Whoever denies these truths would be in a position of rejecting a truth of Catholic doctrine16 and would therefore no longer be in full communion with the Catholic Church.

The truths belonging to this second paragraph [Tenenda] can be of various natures, thus giving different qualities to their relationship with revelation. There are truths which are necessarily connected with revelation by virtue of an historical relationship; while other truths evince a logical connection that expresses a stage in the maturation of understanding of revelation which the Church is called to undertake. The fact that these doctrines may not be proposed as formally revealed, insofar as they add to the data of faith elements that are not revealed or which are not yet expressly recognized as such, in no way diminishes their definitive character, which is required at least by their intrinsic connection with revealed truth. Moreover, it cannot be excluded that at a certain point in dogmatic development, the understanding of the realities and the words of the deposit of faith can progress in the life of the Church, and the Magisterium may proclaim some of these doctrines as also dogmas of divine and catholic faith.

With regard to the nature of the assent owed to the truths set forth by the Church as divinely revealed (those of the first paragraph/ Credenda) or to be held definitively (those of the second paragraph/ Tenenda), it is important to emphasize that there is no difference with respect to the full and irrevocable character of the assent which is owed to these teachings. The difference concerns the supernatural virtue of faith: in the case of truths of the first paragraph, the assent is based directly on faith in the authority of the Word of God (doctrines de fide credenda); in the case of the truths of the second paragraph, the assent is based on faith in the Holy Spirit’s assistance to the Magisterium and on the Catholic doctrine of the infallibility of the Magisterium (doctrines de fide tenenda).

The Magisterium of the Church, however, teaches a doctrine to be believed as divinely revealed (first paragraph) or to be held definitively (second paragraph) with an act which is either defining or non-defining. In the case of a defining act, a truth is solemnly defined by an “ex cathedra” pronouncement by the Roman Pontiff or by the action of an ecumenical council. In the case of a non-defining act, a doctrine is taught infallibly by the ordinary and universal Magisterium of the Bishops dispersed throughout the world who are in communion with the Successor of Peter. Such a doctrine can be confirmed or reaffirmed by the Roman Pontiff, even without recourse to a solemn definition, by declaring explicitly that it belongs to the teaching of the ordinary and universal Magisterium as a truth that is divinely revealed (first paragraph) or as a truth of Catholic doctrine (second paragraph). Consequently, when there has not been a judgment on a doctrine in the solemn form of a definition, but this doctrine, belonging to the inheritance of the depositum fidei, is taught by the ordinary and universal Magisterium, which necessarily includes the Pope, such a doctrine is to be understood as having been set forth infallibly. The declaration of confirmation or reaffirmation by the Roman Pontiff in this case is not a new dogmatic definition, but a formal attestation of a truth already possessed and infallibly transmitted by the Church.

With regard to the category of “obsequium,” this refers to the ordinary teachings of the Magisterium, to which we have to give “religious submission of mind and will.” These teachings are not infallible, but the faithful must still give them an interior assent, even though it is theoretically possible that they could be changed or refined in the future.
With regard to the assent required by Humanae vitae, this is a difficult and controverted question. I would say that the fundamental moral norm taught by HV is infallible in virtue of the universal ordinary Magisterium (see LG25), by which the Church constantly taught that every use of the marital act had to remain intrinsically open to life. This infallibility does not apply to the entire encyclical, but only to the absolute moral norm formulated in n. 11:
The Church, nevertheless, in urging men to the observance of the precepts of the natural law, which it interprets by its constant doctrine, teaches that each and every marital act must of necessity retain its intrinsic relationship to the procreation of human life.
Likewise in n. 12:
This particular doctrine, often expounded by the magisterium of the Church, is based on the inseparable connection, established by God, which man on his own initiative may not break, between the unitive significance and the procreative significance which are both inherent to the marriage act.

With regard to your question about the bishops of Indonesia, the same was true in many other episcopal conferences. However, the way a group of bishops present the issue does not affect the binding value of a teaching that has already been taught infallibly or authoritatively by the universal Church. One should always seek to give the most benevolent reading to such statements.
Furthermore, even if the teaching of HV is not infallible, it still requires religious submission of mind and will, and thus one could not tell couples simply to “follow their consciences.” The faithful have the obligation to form their consciences by giving their assent to the teachings of the Magisterium. Therefore, whether or not HV is infallible, the faithful still have a grave obligation to follow the teaching of HV, and to receive it in the spirit indicated by Christ’s words to His Apostles: “He who hears you, hears Me” (Lk 10:16).
In Veritatis splendor, John Paul II discusses the error of “creative conscience,” by which one puts one’s personal conscience above the authoritative moral teachings of the Church.

Jadi kesimpulannya, pengajaran yang ditetapkan secara definitif, baik itu Credenda ataupun Tenenda, keduanya adalah infallible (tidak mungkin sesat), dan karenanya kita sebagai umat Katolik harus menaatinya. Jadi tidak ada istilah infallible atau setengah infallible, sebab begitu hal iman dan moral diajarkan secara definitif oleh Magisterium, maka itu adalah infallible. Dalam kaitannya dengan Humanae Vitae, memang yang terpenting adalah bahwa secara prinsip, Magisterium Gereja mengajarkan bahwa hubungan suami istri harus terbuka bagi kemungkinan kelahiran anak- anak, dan sesungguhnya kita sebagai umat beriman tak berhak untuk memisahkan unitive act dan pro-creative act dalam hubungan suami istri. Maka seharusnya hati nurani kita selayaknya mengikuti apa yang diajarkan oleh Magisterium ini.

http://katolisitas.org/1631/tentang-tingkatan-pengajaran-magisterium
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Leonardo on September 26, 2012, 08:59:28 AM
Berbeda cara pandangnya bro.

CMIIW, menurut katolik Alkitab itu adalah produk gereja GRK, karena itu ketika protestan menggunakan Alkitab, maka protestan dianggap memakai hasil produk GRK.

Menurut protestan, Alkitab itu adalah produk Roh Kudus. Orang2 yg menulis & mengumpulkan Alkitab, termasuk gereja, adalah orang yg bekerja dibawah Roh Kudus. Mana yg termasuk dlm Alkitab dan bukan, itu adalah pekerjaan Roh Kudus.

Jadi menurut katolik, Alkitab berada dibawah otoritas gereja, sedangkan menurut protestan, Alkitab berada dibawah otoritas Roh Kudus.
Alkitab dan kanon Alkitab adalah hasil inspirasi Roh Kudus iya no one doubt about it  :)

Tetapi kanon Alkitab dituliskan oleh Roh Kudus sepertinya absurd bro karena kenyataannya tidak demikian...

Roh Kudus membimbing para bapa Gereja untuk memutus kitab2 mana yang berwibawa...

Dan bukannya Roh Kudus membimbing para teolog2 protestan/ bapa reformasi protestan untuk menentukan kitab2 yang mana berwibawa atau tidak.

Dalam hal ini dasarnya bukan Kitab Suci tapi lagi2 ke magisterium Gereja

salam  :)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on September 29, 2012, 06:23:25 PM
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
Apakah dogma dlm hal ini lebih tinggi dari deposit iman ?
Dari segi hirarkisnya, Deposit Iman lebih tinggi daripada Dogma. Menurut wiki, sbb:
Quote from: http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi_Suci
Tradisi Suci adalah istilah teknis teologi yang digunakan di beberapa aliran Kristen, terutama di dalam tradisi Katolik Roma, Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental, untuk merujuk pada dasar penting kekuasaan gereja.

Istilah "kumpulan iman" (deposit of faith) merujuk pada keseluruhan wahyu ilahi Yesus Kristus, dan diturunkan kepada generasi berikutnya dalam dua bentuk yang berbeda, Kitab Suci (Bible) dan Tradisi Suci (warisan apostolik).

Dalam teologi gereja-gereja ini, Kitab Suci adalah bagian tertulis dari sebauh tradisi yang lebih besar, mencatat (walau kadang-kadang melalui karya penulis pribadi) pengalaman suatu komunitas akan Tuhan Allah, atau lebih khususnya Yesus Kristus. Oleh karena itu, Kitab Suci harus diinterpretasikan dalam konteks Tradisi Suci dan dalam komunitas gereja.

Tradisi Suci, dan oleh karenanya Kitab Suci juga, adalah hal-hal yang terinspirasi secara ilahi --- yakni sebuah istilah teknis teologi yang lain yang menggambarkan bahwa mereka membawa dan mengkomunikasikan kebenaran-kebenaran dari iman dan moral yang Tuhan kehendaki untuk diketahui oleh umat manusia demi penyelamatan umat manusia itu sendiri.

Hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan tradisi Protestan, yang percaya bahwa Kitab Suci saja adalah suatu dasar yang cukup dan lengkap bagi semua ajaran Kristen (sebuah posisi yang dikenal sebagai Sola scriptura) dan bahwa seorang Kristiani bisa menginterpretasikan Kitab Suci sendiri.

Dalam Bahasa Inggris, kata "Sacred Tradistion" lebih mungkin digunakan dalam hubungannya dengan agama Katolik Roma, dan kata "Holy Tradition" dalam hubungannya dengan agama Ortodoks Timur, walaupun kedua istilah tersebut bisa menggantikan satu dengan yang lain.
Quote from: http://id.wikipedia.org/wiki/Dogma
Dogma banyak ditemukan dalam banyak agama seperti Kristen dan Islam, di mana mereka dianggap sebagai prinsip utama yang harus dijunjung oleh semua umat agama tersebut. Sebagai unsur dasar dari agama, istilah dogma diberikan kepada ajaran-ajaran teologi yang dianggap telah terbukti baik, sedemikian rupa hingga usul bantahan atau revisinya berarti bahwa orang itu tidak lagi menerima agama tersebut sebagai agamanya sendiri, atau ia mengalami keragu-raguan pribadi. Dogma dibedakan dari pandangan teologis mengenai hal-hal yang kurang dikenal. Dogmata dapat dijelaskan dan diuraikan tetapi tidak dibantah dalam ajaran-ajaran baru. (mis. Galatia 1:8-9). Penolakan terhadap dogma dianggap ajaran sesat dan dapat menyebabkan seseorang dikeluarkan dari kelompok agamanya, meskipun di dalam Injil Kristen hal ini tidak dilakukan dengan keras Mt 18:15-17).

Bagi sebagian besar anggota Gereja Ortodoks, dogmata sudah dikandung di dalam Doa Syahadat Nicea dan di dalam dua, tiga, atau tujuh konsili ekumenis yang pertama (tergantung apakah orang itu seorang Nestorian, Monofisit, ataukah seorang Kristen Ortodoks Timur. Orang Katolik Roma juga mengakui dogma yang dihasilkan oleh 14 konsili ekumenis yang belakangan dan sejumlah keputusan yang dirumuskan oleh paus yang menjalankan infalibilitas kepausan (lih. mis. Maria ibunda Yesus. Kaum Protestan, pada tingkat yang berbeda-beda mengakui bagian-bagian dari dogmata ini, dan seringkali berpegang pada 'Pernyataan Iman' yang khas bagi alirannya, yang menyimpulkan dogma-dogma pilihan mereka.

Damai, damai, damai.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 29, 2012, 08:26:04 PM
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.Dari segi hirarkisnya, Deposit Iman lebih tinggi daripada Dogma. Menurut wiki, sbb:
Damai, damai, damai.
Dogma dan Deposit Iman setara:

1.    Credenda (kan. 750, 1) artinya, ‘to be believed’.
Berupa: Sabda Allah (dalam hal ini penentuan kanon Alkitab), deposit iman (deposit of faith), dogma, artikel iman
Tanggapan yang disyaratkan: harus dipercaya dengan iman (catholic and theological faith).

Perhatikan "(kan. 750, 1)":

Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Kan. 750 § 1

Dengan sikap iman ilahi dan katolik harus diimani semuanya yang terkandung dalam sabda Allah, yang ditulis atau yang ditradisikan, yaitu dalam khazanah iman yang satu yang dipercayakan kepada Gereja, dan sekaligus sebagai yang diwahyukan Allah dikemukakan entah oleh Magisterium Gereja secara meriah, entah oleh Magisterium Gereja secara biasa dan umum; adapun khazanah iman itu menjadi nyata dari kesepakatan orang-orang beriman kristiani di bawah bimbingan Magisterium yang suci; maka semua harus menghindari ajaran apapun yang bertentangan dengan itu.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on September 30, 2012, 11:35:29 AM
Dogma dan Deposit Iman setara:

1.    Credenda (kan. 750, 1) artinya, ‘to be believed’.
Berupa: Sabda Allah (dalam hal ini penentuan kanon Alkitab), deposit iman (deposit of faith), dogma, artikel iman
Tanggapan yang disyaratkan: harus dipercaya dengan iman (catholic and theological faith).

Perhatikan "(kan. 750, 1)":

Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Kan. 750 § 1

Dengan sikap iman ilahi dan katolik harus diimani semuanya yang terkandung dalam sabda Allah, yang ditulis atau yang ditradisikan, yaitu dalam khazanah iman yang satu yang dipercayakan kepada Gereja, dan sekaligus sebagai yang diwahyukan Allah dikemukakan entah oleh Magisterium Gereja secara meriah, entah oleh Magisterium Gereja secara biasa dan umum; adapun khazanah iman itu menjadi nyata dari kesepakatan orang-orang beriman kristiani di bawah bimbingan Magisterium yang suci; maka semua harus menghindari ajaran apapun yang bertentangan dengan itu.
Puji Tuhan, memperkaya pemahaman.

Namun, saya masih memahami bahwa Deposit Iman masih lebih tinggi, dan tidak setara dengan Dogma. Sebab, Deposit Iman itu terdiri dari 2, yaitu Alkitab dan Tradisi Suci. Sementara Dogma, adalah sesuatu yang dihasilkan oleh Tradisi Suci. Maka, antara 'hasil' dan 'yang menghasilkan', menurut pemahaman saya, lebih tinggi 'yang menghasilkan'.

Damai, damai, damai.
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on September 30, 2012, 06:09:48 PM
Puji Tuhan, memperkaya pemahaman.

Namun, saya masih memahami bahwa Deposit Iman masih lebih tinggi, dan tidak setara dengan Dogma. Sebab, Deposit Iman itu terdiri dari 2, yaitu Alkitab dan Tradisi Suci. Sementara Dogma, adalah sesuatu yang dihasilkan oleh Tradisi Suci. Maka, antara 'hasil' dan 'yang menghasilkan', menurut pemahaman saya, lebih tinggi 'yang menghasilkan'.

Damai, damai, damai.
Pemikiran yang baik bro :)

Perlu juga diperhatikan bahwa baik Deposit Iman maupun Alkitab dan Dogma justru dihasilkan oleh Tradisi Suci (untuk Alkitab dikanonkan berdasarkan Tradisi Suci melalui Magisterium) :D

Yang menarik dari "menghasilkan" dan "dihasilkan", Trinitas bisa menjadi pembanding yang cukup bagus bro :)
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: ond32lumut on September 30, 2012, 07:43:26 PM
Puji Tuhan, memperkaya pemahaman.

Namun, saya masih memahami bahwa Deposit Iman masih lebih tinggi, dan tidak setara dengan Dogma. Sebab, Deposit Iman itu terdiri dari 2, yaitu Alkitab dan Tradisi Suci. Sementara Dogma, adalah sesuatu yang dihasilkan oleh Tradisi Suci. Maka, antara 'hasil' dan 'yang menghasilkan', menurut pemahaman saya, lebih tinggi 'yang menghasilkan'.

Damai, damai, damai.

emangnya pengertian deposit iman itu apa sih bro??
menurut saya kok deposit iman itu segala faktor yang membentuk iman.

tentu saja deposit iman itu Kitabsuci, Tradisi Suci, dan Magisterium. ketiga hal itulah yang akan membentuk iman katolik. (deposit iman katolik) CMIIW :D
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: St Yopi on October 01, 2012, 01:19:46 AM
emangnya pengertian deposit iman itu apa sih bro??
menurut saya kok deposit iman itu segala faktor yang membentuk iman.
1.    Credenda (kan. 750, 1) artinya, ‘to be believed’.
Berupa: Sabda Allah (dalam hal ini penentuan kanon Alkitab), deposit iman (deposit of faith), dogma, artikel iman
Tanggapan yang disyaratkan: harus dipercaya dengan iman (catholic and theological faith).
tentu saja deposit iman itu Kitabsuci, Tradisi Suci, dan Magisterium. ketiga hal itulah yang akan membentuk iman katolik. (deposit iman katolik) CMIIW :D
1.    Credenda (kan. 750, 1) artinya, ‘to be believed’.
Berupa: Sabda Allah (dalam hal ini penentuan kanon Alkitab), deposit iman (deposit of faith), dogma, artikel iman
Tanggapan yang disyaratkan: harus dipercaya dengan iman (catholic and theological faith).
Title: Re: Protestan tidak anti tradisi
Post by: Husada on October 01, 2012, 08:04:33 AM
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
emangnya pengertian deposit iman itu apa sih bro??
menurut saya kok deposit iman itu segala faktor yang membentuk iman.

tentu saja deposit iman itu Kitabsuci, Tradisi Suci, dan Magisterium. ketiga hal itulah yang akan membentuk iman katolik. (deposit iman katolik) CMIIW :D
Nah, dari yang saya tebalkan dan saya garisbawahi itu, dimana tempat Dogma?

Menurut pemahaman saya, Dogma itu adalah hasil karya Magisterium. Karena pemahaman seperti itu pula maka saya simpulkan bahwa Deposit Iman adalah yang menghasilkan Dogma, sebaliknya, Dogma adalah hasil  dari Magisterium (satu dari sekian).

Atau, bagaimana menarik hubungan antara Deposit Iman dengan Dogma? Okey, bisa saja kesimpulan akhir adalah Deposit Iman selevel dengan Dogma, tetapi melihat prosesnya, saya lebih cenderung menempatkan Deposit Iman lebih tinggi daripada Dogma, dengan argumen seperti telah saya paparkan.

Damai, damai, damai.