Betul. Penyebabnya ialah, mencampuradukkan urusan agama dan urusan kenegaraan (dhi pemeritah daerah). Kalau tugas kepala daerah dan wakil kepala daerah bernuansa hanya memihak ke salah satu agama yang eksis di negeri ini, itu artinya mencederai Pancasila. Betapa bijaknya, kalau tugas kepala daerah dan wakil kepala daerah itu dihindarkan dari keberpihakan kepada salah satu agama saja.
repot neh.. :doh: :doh:
JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) menggeruduk Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Selasa (9/10/2012). Kedatangan mereka hari ini untuk mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevisi SK Gubernur tentang jabatan wakil gubernur di beberapa lembaga di Jakarta.
Juru Bicara Dewan Pimpinan Daerah FPI DKI Jakarta, Jafar Shidiq mengatakan, sebelumnya ia telah meminta berdialog dengan beberapa komisi di DPRD DKI Jakarta. Akan tetapi niat berdialog tak pernah mendapat respon yang akhirnya memaksa FPI DKI Jakarta melalui aksi demonstrasi.
"Semasa reses dan mengunjungi daerah pemilihan katanya mau membuka dialog. Tapi mana buktinya? Kami datang bukan mau merusak, tapi ingin berdialog," kata Jafar saat memberikan orasinya di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Untuk diketahui, sedikitnya ada 12 tugas yang secara ex officio dalam jabatan wakil gubernur DKI Jakarta. Di antara tugas dan jabatan ex officio Wakil Gubernur tersebut terdapat beberapa jabatan yang langsung terkait dengan urusan umat Islam yang diyakini oleh FPI harus dijabat oleh mereka yang beragama Islam. Jabatan itu di antaranya adalah, Ketua Badan Lembaga Bahasa dan Ilmu Al Quran, Ketua Dewan Pembina Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran, Ketua Dewan Pertimbangan Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh (Bazis), Ketua Dewan Pembina Badan Perpustakaan Masjid Indonesia, Ketua Dewan Penasihat Dewan Masjid Indonesia, Ketua Dewan Penasihat Forum Kerukunan Umat Beragama, dan lain-lain.
Sampai berita ini diturunkan, belasan anggota DPD FPI DKI Jakarta diterima oleh anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta. Suasana lalu lintas di Jalan Kebon Sirih cukup padat karena aksi demonstrasi ini mengundang warga masyarakat yang melintas di lokasi tersebut.
repot neh.. :doh: :doh:
Sebenarnya tidak perlu ditunda kalau hanya untuk masalah sepele seperti itu. Itu kan hanya soal teknis. Saya pikir tidak ada aturan yang mengharuskan bahwa Wakil Gubernur otomatis harus menjadi Ketua bagi lembaga-lembaga keagamaan di atas. Sebab kalau aturan tersebut benar ada, berarti keberadaan negara kita sebagai negara Pancasila patut dipertanyakan lagi.
Menurut saya, aturan bahwa Wagub otomatis menjabat Ketua lembaga2 tersebut tidaklah mutlak. Pasti ada mekanisme untuk mengatur jabatan2 tersebut manakala Wagub "berhalangan." Dan kalau menurut saya, memang sebaiknya Pak Basuki sebagai Wagub terpilih tidak perlu mengurusi urusan2 keagamaan semacam itu yang rawan menjadi sandungan.
Tapi benar kata Bro Leo, ada masalah2 lain yang lebih mendesak untuk diurusi di DKI ini. Jadi tidak ada alasan untuk menunda-nunda lagi.
bentul mod..
ngemeng ngemeng di Jogya FPI suka berulah juga ngak ??
heheh...kadang2 sih, tapi gak separah di Jakarta/Banten/Jawa Barat
Terkadang saya heran, mengapa FPI sedemikian kuat di Jakarta. :shrug:
Untunglah di Surabaya FPI belum pernah berbuat aneh2 seperti yang di Jakarta.
Ini berkat kewibawaan Mod Shakes.....sehingga mereka sungkan melakukan tindakan anarkis.
:onion15:
Ini berkat kewibawaan Mod Shakes.....sehingga mereka sungkan melakukan tindakan anarkis.
:onion15:
Ini cara lain untuk "memaksa" saya unjuk diri ya..?? :onion3:
konon dana fpi dari palak2an uang preman dan bantuan dari asing ??
betul nga sih ?
Semoga sungkan dan cepat cepat unjuk diri (http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/th_102_.gif)
Sudah ditunjukkan sesuai permintaan :dance:
(http://www2.picturepush.com/photo/a/10939500/220/10939500.jpg)
Kui fotone mbahe njenengan nggih? :doh:
Kalau dana hasil malak betul adanya, kalau dana dari asing saya ngga tahu.
:whistle:
gila yah.. apa dibenarkan tindakan tsb oleh agama ?
laskarnya kebanyakan nga ada kerjaannya tetapi punya banyak tanggungan..
mungkin ini yang di sebut Tuhan tidak pintar matematika / Tuhan ku ajaib.. hehehe
Bahkan kalau secara jumlah, pembenci mereka dari kalangan umat Muslim sendiri sepertinya lebih banyak dibanding dari umat lain.
:doh:
Ingat ketika mereka ditolak di Kalsel..??
Ingat ketika mereka ditolak di Kalsel..??Weiszzz... hati-hati Shakes. Nanti orang Kalsel marah. Di Kalsel (meski diplesetkan jadi kalah selalu), ada yang disebut Serambi Mekkah, seperti gelar NAD. FPI tidak pernah ditolak di Kalsel. Mereka {FPI} pernah dikejar-kejar dari Kalteng, malah 'mengungsi' ke Kalsel.
Weiszzz... hati-hati Shakes. Nanti orang Kalsel marah. Di Kalsel (meski diplesetkan jadi kalah selalu), ada yang disebut Serambi Mekkah, seperti gelar NAD. FPI tidak pernah ditolak di Kalsel. Mereka {FPI} pernah dikejar-kejar dari Kalteng, malah 'mengungsi' ke Kalsel.
Wah maaf, yang benar Kalteng ya..? :swt:He'eh.
Wah maaf, yang benar Kalteng ya..? :swt:
Kalteng memiliki komposisi agama sebagai berikut :Makasih infonya, Bruce. :grining: Anda membuat petugas Catatan Sipil malu :blush:, kerna kalah akurasi data dari yang Bruce punya. :deal: Salam hangat teriring damai sejahtera bagimu dan orang-orang terkasih. :flower1:
Islam (69,67%), Protestan (16,41%), Hindu (10,69), Katolik (3,11%), Buddha (0,12%)
Kalsel memiliki komposisi agama sebagai berikut :
Islam (96,67%), Kristen (1,32%), Katolik (0,44%), Hindu (0,44%), Buddha (0,32%)
Kalbar komposisi agamanya sebagai berikut :
Islam (57,6%), Katolik (24,1%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%), lain-lain (1,7%)
Kaltim komposisi agamanya sbb :
Islam (82,3%), Kristen (Protestan & Katolik) (16,4%), Hindu (0,58%), dan Budha (0,78%)
Makasih infonya, Bruce. :grining: Anda membuat petugas Catatan Sipil malu :blush:, kerna kalah akurasi data dari yang Bruce punya. :deal: Salam hangat teriring damai sejahtera bagimu dan orang-orang terkasih. :flower1:
Oooh, ada petugas catatan sipilkah?Tetangga. Belum register di FIK. :P
:whistle:
Tetangga. Belum register di FIK. :P