Forim Iman Kristen
FIK Cafe => Politik dan Berita Teractual => Topic started by: Siganteng on October 16, 2012, 01:12:29 PM
-
PEKANBARU, KOMPAS.com - Peliputan jatuhnya pesawat tempur jenis Hawk 200 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di Riau, Selasa (16/5/2012) terhambat. Sejumlah wartawan yang akan mengambil gambar di lokasi dihadang oknum anggota TNI AU.
Wartawan yang sudah berada di lapangan beberapa saat pascakejadian dilarang meliput bahkan ada beberapa yang dipukul. Salah seorang warga mengakui bahwa wartawan dilarang meliput dan dipukuli oknum TNI.
"Betul pak, ada wartawan digebukin di depan warga. HP dirampas," aku salah seorang warga saksi mata.
Tiga wartawan mengalami tindak kekerasan. Mereka adalah Wartawan TV One yang dipukul dan kameranya disita. Demikian juga dengan Didik dan Rian, fotografer Harian Riau Pos dan LKBN Antara. Selain dipukul, kamera keduanya juga disita.
Tidak hanya wartawan yang mengalami tindak kekerasan. Dua mahasiswa Universitas Islam Riau yang mencoba mengambil foto dengan kamera telepon genggam juga ditinju tentara hingga bibir salah seorang dari keduanya pecah.
Pesawat meledak di kawasan Pasir Putih, Pandau, Pekanbaru, Riau, adalah pesawat tempur Hawk 200 milik TNI AU. Pilot selamat dengan kursi pelontar sebelum pesawat jatuh. Pilot, Letda Reza, jatuh di area kolam sekitar pemukiman warga.
Di lokasi puluhan personel TNI AU sudah bersiaga. Mereka bersikap represif terhadap siapa saja yang mendekati lokasi. Tindakan kasar dilakukan terhadap siapa saja yang mencoba mengabadikan situasi di lapangan.(Tribun Pekanbaru/Rinal Sagita) :doh:
-
di plonco militer.. :rofl:
-
di plonco militer.. :rofl:
Minat bicara soal perlengkapan angkatan udara kita, bro?
He he he he
-
PEKANBARU, KOMPAS.com - Peliputan jatuhnya pesawat tempur jenis Hawk 200 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di Riau, Selasa (16/5/2012) terhambat. Sejumlah wartawan yang akan mengambil gambar di lokasi dihadang oknum anggota TNI AU.
Wartawan yang sudah berada di lapangan beberapa saat pascakejadian dilarang meliput bahkan ada beberapa yang dipukul. Salah seorang warga mengakui bahwa wartawan dilarang meliput dan dipukuli oknum TNI.
"Betul pak, ada wartawan digebukin di depan warga. HP dirampas," aku salah seorang warga saksi mata.
Tiga wartawan mengalami tindak kekerasan. Mereka adalah Wartawan TV One yang dipukul dan kameranya disita. Demikian juga dengan Didik dan Rian, fotografer Harian Riau Pos dan LKBN Antara. Selain dipukul, kamera keduanya juga disita.
Tidak hanya wartawan yang mengalami tindak kekerasan. Dua mahasiswa Universitas Islam Riau yang mencoba mengambil foto dengan kamera telepon genggam juga ditinju tentara hingga bibir salah seorang dari keduanya pecah.
Pesawat meledak di kawasan Pasir Putih, Pandau, Pekanbaru, Riau, adalah pesawat tempur Hawk 200 milik TNI AU. Pilot selamat dengan kursi pelontar sebelum pesawat jatuh. Pilot, Letda Reza, jatuh di area kolam sekitar pemukiman warga.
Di lokasi puluhan personel TNI AU sudah bersiaga. Mereka bersikap represif terhadap siapa saja yang mendekati lokasi. Tindakan kasar dilakukan terhadap siapa saja yang mencoba mengabadikan situasi di lapangan.(Tribun Pekanbaru/Rinal Sagita) :doh:
Damai sejahtera menyertaimu Siganteng. Lama tidak nge-post di sini, ya? Kemana aja?
posting kali ini cukup greget. Selamat. Ini, mengingatkan saya pada peribahasa Melayu, Buruk Rupa Cermin Dibelah. Tentaranya yang tidak memperhatikan alusistanya, sehingga jatuh, e'e'eee... malah mukul wartawan yang igin mengabarkannya ke seluruh dunia. Ruarr biasa negeri ini.
-
Damai sejahtera menyertaimu Siganteng. Lama tidak nge-post di sini, ya? Kemana aja?
posting kali ini cukup greget. Selamat. Ini, mengingatkan saya pada peribahasa Melayu, Buruk Rupa Cermin Dibelah. Tentaranya yang tidak memperhatikan alusistanya, sehingga jatuh, e'e'eee... malah mukul wartawan yang igin mengabarkannya ke seluruh dunia. Ruarr biasa negeri ini.
Saya selalu gregetan kalau ada perlengkapan militer kita yang disembarangin, bro, entah mengapa.
Tetapi satu hal, untuk menjadikan seorang pilot tempur, itu biayanya sangat tinggi, begitu juga untuk menjadi seorang anggota marinir den-jaka, atau kopassus. Untunglah di kejadian tadi itu tidak ada korban jiwa.
Indonesia ooooh Indonesiaku.
-
kalo saya gemes bgt ngeliat beritanya tdsore di tv, setelah itu tanpa merasa bersalah juga ketika diwawancara viva news......tdk meminta maaf petingginya.....hhaaddduuhhhh kemana moral bangsa ini......
-
kalo saya gemes bgt ngeliat beritanya tdsore di tv, setelah itu tanpa merasa bersalah juga ketika diwawancara viva news......tdk meminta maaf petingginya.....hhaaddduuhhhh kemana moral bangsa ini......
Niih ya, bro, yang bikin saya jengkel banget.
Anggaran negara untuk pertahanan dan alutsista kita cukup besar. Sebagian untuk pengadaan dan perawatan. Celakanya, biaya itu disunat dan dipangkas. Dan ujung ujungnya, kualitas yang ada tentu juga setara, kualitas rendah, dan produk yang tidak terawat.
Karena itu adalah peralatan yang berhubungan dengan nyawa, maka kalau sampai terjadi kecelakaan yang jadi korban itu siapa? Prajurit kita. Yang dapat duit dan tambah gendut siapa? Para petinggi dan para cukong pemasok produk dan suku cadangnya.
Kalau perang yang rugi (pasti kalah) siapa? Negara kita.
:doh: :doh: :doh:
-
ada beritanya tuhdi metro tv....
-
Ngomong-ngomong, RHCP sekolah di sekolah maritim, ya? Bagaimana, sudah selesai? Pasti ada praktik, to? Dijelaskan, nggak, tentang umur kapal yang dijadikan alat prkatikum itu? Mungkin sudah 'gaek-gaek' juga tuh, sebaya dengan pesawat latih tempur yang jatoh di Riau itu.
-
Ngomong-ngomong, RHCP sekolah di sekolah maritim, ya? Bagaimana, sudah selesai? Pasti ada praktik, to? Dijelaskan, nggak, tentang umur kapal yang dijadikan alat prkatikum itu? Mungkin sudah 'gaek-gaek' juga tuh, sebaya dengan pesawat latih tempur yang jatoh di Riau itu.
Lebih ngeri lagi jika dibandingkan dengan kapal kapal fery yan dipakai bolak balik antara Merak-Bakauheni, bro.
Entah bagaimana dengan kapal yang dipergunakan untuk bolak balik dari Surabaya ke Banjarmasin.
:doh: :doh:
-
saya sekolah sman bro Husada, cuma dulu punya tetangga sekolah di pelayaran......saya justru punya fantasi seandainya saya sangat kaya seperti pemilik klub chelsea, saya ingin membuat kapal laut perang dengan bentuk seperti kapal pinisi tp dilengkapi dengan sistim navigasi canggih, senjata mutakhir, dan gerakkan yg cepat dan gesit. Dilengkapi dengan rudal jarak jauh sekali, anti radar, anti satelit, anti rudal juga.
-
saya sekolah sman bro Husada, cuma dulu punya tetangga sekolah di pelayaran......saya justru punya fantasi seandainya saya sangat kaya seperti pemilik klub chelsea, saya ingin membuat kapal laut perang dengan bentuk seperti kapal pinisi tp dilengkapi dengan sistim navigasi canggih, senjata mutakhir, dan gerakkan yg cepat dan gesit. Dilengkapi dengan rudal jarak jauh sekali, anti radar, anti satelit, anti rudal juga.
O begitu. Lumayan juga 'semangat menghancurkan' terendap di alam bawah sadar Anda. Semoga hipotesa saya salah, ya? :pray3: :signofcross:
-
kapal ini akan saya gunakan jika ada yg macam2 dengan kedaulatan RI, untuk menakuti tahap awalnya tp jika ditantang akan saya gunakan untuk menghancurkan......semoga saja tidak perlu digunakan untuk menghancurkan......tp jika diperlukan saya tidak akan ragu...... :)
yahhh....namanya juga fantasi.......
-
kapal ini akan saya gunakan jika ada yg macam2 dengan kedaulatan RI, untuk menakuti tahap awalnya tp jika ditantang akan saya gunakan untuk menghancurkan......semoga saja tidak perlu digunakan untuk menghancurkan......tp jika diperlukan saya tidak akan ragu...... :)
yahhh....namanya juga fantasi.......
Ohh... terdorong oleh rasa nasionalisme, rupanya. Saya setuju, agar Angkatan Laut kita tidak digertak-gertak di perairan kita sendiri. Hidup marinir.
-
kapal ini akan saya gunakan jika ada yg macam2 dengan kedaulatan RI, untuk menakuti tahap awalnya tp jika ditantang akan saya gunakan untuk menghancurkan......semoga saja tidak perlu digunakan untuk menghancurkan......tp jika diperlukan saya tidak akan ragu...... :)
yahhh....namanya juga fantasi.......
(http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTXVDNxMNPZGLts6KXxhohbSocVo8zsbxSnc2a-4hIM6sNaD3aWiSKoSg)
:afro:
-
gambar apaan tuh bro, makluum pk hp kurang gede keliatan nya......tp bener juga.....anggaran besar berbanding lurus dengan kuatnya pertahanan...... :afro:
-
Kapal perang fantasy, dari film, he he he
:D
-
Tadi ada siaran TV one jadi cerita kronologisnya seperti ini :
Awal kejadian Letkol Robert mendengar kecelakaan pesawat yang ditumpangi adeknya.
Jadi beliau reflect langsung bergegas ke sana menumpang ambulans..
Sampai di tempat kejadian beliau mendekati pesawat yang hangus terbakar dan melihat seseorang dengan celana pendek dan kaos mengambil gambar.
Beliau emsosi karena merasa orang tersebut tidak mempunyai empati terhadap kejadian naas yang dipikirnya menimpa adiknya.
Jadi perbuatan itu menurut beliau adalah reaksi spontan...
Setelah ditenangkan dan dibilang adeknya selamat karena melontarkan diri dengan memakai parasut barulah beliau reda esmosinya..
Di situ juga beliau meminta maaf atas nama pribadi dan institusi dan menyatakan siap menjalankan sidang pemeriksaan...
Yang saya salut TV one bisa memfasilitasi pertemuan teleconference antara Letkol Robert, si wartawan kemudian ada dari kapuspen TNI dan dari jurnalis...
Jadi masalah bisa lebih jelas dan mudah2an pemeriksaannya juga transparan...
salam :)
-
Tadi ada siaran TV one jadi cerita kronologisnya seperti ini :
Awal kejadian Letkol Robert mendengar kecelakaan pesawat yang ditumpangi adeknya.
Jadi beliau reflect langsung bergegas ke sana menumpang ambulans..
Sampai di tempat kejadian beliau mendekati pesawat yang hangus terbakar dan melihat seseorang dengan celana pendek dan kaos mengambil gambar.
Beliau emsosi karena merasa orang tersebut tidak mempunyai empati terhadap kejadian naas yang dipikirnya menimpa adiknya.
Jadi perbuatan itu menurut beliau adalah reaksi spontan...
Setelah ditenangkan dan dibilang adeknya selamat karena melontarkan diri dengan memakai parasut barulah beliau reda esmosinya..
Di situ juga beliau meminta maaf atas nama pribadi dan institusi dan menyatakan siap menjalankan sidang pemeriksaan...
Yang saya salut TV one bisa memfasilitasi pertemuan teleconference antara Letkol Robert, si wartawan kemudian ada dari kapuspen TNI dan dari jurnalis...
Jadi masalah bisa lebih jelas dan mudah2an pemeriksaannya juga transparan...
salam :)
Seandainya, yang dipukuli bukan wartawan bagaimana?
Seandainya betul adiknya yang tewas bagaimana?
Kalau kejadiannya jusru yang memukuli wartawan adalah orang sipil bagaimana?
Betul, kalau kita melihat dari sisi korban, maka wartawan sungguh tidak punya empati. Orang yang sedang kecelakaan, orang yang sedang terkapar, justru dijadikan sasaran foto. Tetapi kalau dilihat dari segi wartawan, demi tugas dan demi pembaca, yang ujung-ujungnya adalah masyarakat, maka apa yang dilakukannya adalah sepenuhnya dalam rangka tugas.
Jadi, adalah penting untuk berpikir sebelum bertindak. Bukan bertindak dulu baru berpikir kemudian. Karena kita toh dibekali dengan nalar dan otak untuk dipergunakan. Bukan sekedar penyumpal isi kepala agar tidak retak.
Jadi, berpikirlah sebelum bertindak, agar segalanya tidak perlu disesali belakangan.
:nod:
-
Seandainya, yang dipukuli bukan wartawan bagaimana?
Seandainya betul adiknya yang tewas bagaimana?
Kalau kejadiannya jusru yang memukuli wartawan adalah orang sipil bagaimana?
Betul, kalau kita melihat dari sisi korban, maka wartawan sungguh tidak punya empati. Orang yang sedang kecelakaan, orang yang sedang terkapar, justru dijadikan sasaran foto. Tetapi kalau dilihat dari segi wartawan, demi tugas dan demi pembaca, yang ujung-ujungnya adalah masyarakat, maka apa yang dilakukannya adalah sepenuhnya dalam rangka tugas.
Jadi, adalah penting untuk berpikir sebelum bertindak. Bukan bertindak dulu baru berpikir kemudian. Karena kita toh dibekali dengan nalar dan otak untuk dipergunakan. Bukan sekedar penyumpal isi kepala agar tidak retak.
Jadi, berpikirlah sebelum bertindak, agar segalanya tidak perlu disesali belakangan.
:nod:
Betul bro good point :afro:
-
ohhh jadi itu emosi sesaat......yg sudah terjadi gak bisa di 'undo' seperti word atau excel.....yg penting mau bertanggung jawab secara fair.....
Padahal bisa saja keadaan tambah runyam gara2 emosi sesaat.....setau saya didi wartawan riau post itu rumahnya deket tkp, bagaimana jika ayahnya pada saat itu melihat anaknya sedang dicekik orang? Kalo saya yg menjadi bapaknya si didi itu bisa saja saya emosi sesaat melihat anak saya dicekik lalu saya ambil balok dan saya pukul ke kepala letkol itu......bagaimana posisi saya secara hukum? Apakah saya melakukan tindakan kriminal murni atau membela keluarga saya......hhmmmm.....
-
Itulah perlunya manusia menggunakan akal sehatnya sebelum bertindak. Sayangnya lebih banyak manusia yang menggunakan otaknya cuma untuk ganjel kepala.
-
Peristiwa pemukulan itu telah terjadi. Seorang calon jenderal, yang seharusnya sudah sangat profesional, melakukan tindakan di luar profesinya. Sementara itu, profesional junalis yang sedang bertugas menjadi 'korban gebugan' sang calon jenderal. Kalau saya diminta memberikan judul peritiwa itu, saya pilih Provesional Versus Profesional - Siapa Menang?
-
menag nya adalah bpk.Suryadharma Ali.....
-
saya pilih Provesional Versus Profesional - Siapa Menag?
menag nya adalah bpk.Suryadharma Ali.....
:D :lol:
-
menag nya adalah bpk.Suryadharma Ali.....
:D :lol:
:drool: :drool: :drool: Jiyahhahhaahhaaahhaaaa... kurang tekan tombol 'n', bikin masalah baru, deh. :D :D :D Ketahuan, ngetik dalam kondisi ngantuk. :blush:
-
hehehe......kesempatan dlm kesempitan.....ngopi dulu bro.....campur baylies demenan nya bruce.....