KOMPAS.com — Insiden tabrakannya dengan pebalap Red Bull, Mark Webber, di tikungan pertama GP Suzuka akhir pekan lalu tampaknya semakin mengukuhkan gelar pebalap Lotus, Romain Grosjean, sebagai orang paling berbahaya di sirkuit.
Seusai ditabrak, Mark Webber menjuluki Grosjean sebagai "pengacau putaran pertama". Akibat tabrakan kesembilannya sepanjang musim ini, Grosjean mendapatkan penalti 10 detik stop-and-go di GP Suzuka.
"Saya tidak melihat kejadiannya, tetapi semua orang mengatakan bahwa si pengacau putaran pertama Grosjean kembali berulah," kata pebalap Australia itu.
"Mungkin dia perlu berlibur lagi," tambah Webber.
Sebelumnya, Grosjean sudah mendapatkan larangan satu kali tampil bulan lalu dan harus membayar denda 40.000 poundsterling.
Hukuman itu dijatuhkan setelah Grosjean menabrak Lewis Hamilton di lap pertama GP Belgia. Dalam kecelakaan itu, Fernando Alonso yang sedang memimpin klasemen juga terkena dampaknya.
Lalu apa alasan Grosjean terkait kecelakaan kesembilannya musim ini?
"Ada perbedaan kecepatan yang cukup besar antara saya dan Mark saat kami mencapai tikungan pertama. Saya terkejut dan kami bertabrakan. Itu adalah kesalahan yang bodoh," ujar Grosjean.
Kecaman lebih keras datang dari pebalap McLaren, Jenson Button, terkait kecelakaan di GP Suzuka.
"Formula 1 harus mengambil tindakan. Atau dia harus melihat dirinya sendiri dan merenungkan kesalahannya. Itu yang harus dia lakukan," ujar Button.
"Kami sudah banyak melihat dia di GP2. Hanya ada dua hal yang dilakukannya, menang atau menabrak. Dan, tampaknya sekarang dia masih memegang filosofi itu. Dia harus mengubah pandangannya," tambah Button.
Komentar juga datang dari bos tim Red Bull, Christian Horner.
"Hal terpenting saat Anda membuat kesalahan adalah mengambil pelajaran dari kesalahan itu," kata Horner.
"Dan, hal paling mengecewakan adalah ini kecelakaan kesekian kali dan sangat merugikan Mark. Seperti juga terhadap Hamilton dan Alonso di Belgia, serta korban lainnya di awal musim ini," tegas Horner.
Sementara itu, mantan pebalap Formula 1, Martin Brundle, mengatakan, berulangnya kecelakaan yang melibatkan Grosjean bukanlah sebuah kebetulan.
"Pengambilan keputusannya salah dan saya tak tahu apa yang bisa dia lakukan karena di sirkuit insting lebih banyak bermain," papar Brundle.
"Lotus harus mengucapkan selamat tinggal untuk Grosjean," demikian saran mantan pebalap Formula 1 lainnya, Johnny Herbert.
SETAN JALANAN NEH NAMANYA.. Wkwkwkw...
