sekedar sharing
2 tahun yang lalu 2010, saat komsel kami pergi berkunjung ke rumah duka letaknya di Husada.
seperti biasa teman-teman berbaur dengan orang lain, duduk dan ngobrol-ngobrol, berhubung saya tidak betah saya pun keluar dari ruangan dan jalan-jalan di sekitar nya.
ada yang menarik perhatian saya, saat seorang satpam membawa nasi yang Sangat Banyak, menurut saya ini ukuran nasi padang 2x.. saya pun penasaran terus memandang ke arah satpam tersebut. Ia pun mulai mengeluarkan lauk nya, cuma 2 kaki ayam beserta kuah nya..
Satpam tersebut makan dengan lahap nya, dan terlihat sangat menikmatinya.
sampai ludes nasi nya, kaki dan kuah nya..
dan saya menyadari bahwa bersyukur itu bukan sekedar ber terima kasih.
tapi bersyukur juga dapat menikmati apa yang telah di terima.
tapi cara nya bagaimana ? karena berbicara dan berpikir lebih mudah dari pada melakukannya..
barusan saya dalam keadaan lapar.
lalu saya memasak mie 2 bungkus, eh ternyata indomie tersebut berlainan rasa.
tapi pada akhirnya tetap saya masak karena bumbu nya sudah terlanjur di keluarkan.
saya tahu rasanya akan jadi sangat aneh. saya pun mulai menggerutu, lalu saya teringat bila di bandingkan sewaktu dahulu saya kecil, dimana makan mie terbatas, beli permen tidak punya uang, coklat atau ice cream baru bisa di nikmati saat ada saudara yang memberi.. Alangkah beruntungnya saya sekarang ini bisa makan 2 indomie sekaligus..
dan akhirnya saya memakan 2 mie yang berlainan rasa tersebut dengan nikmat dan tanpa menggerutu..
saya baru tahu bahwa inilah kurang lebih yang satpam itu rasakan
yaitu saat kita menerima sesuatu yang tidak sempurna tapi kita dapat menikmatinya dengan sempurna.
Gbu