Dianggap PenyelamatSeluruh warga Israel bersama dengan warga sipil Palestina pun bersorak-sorai dengan kemenangan tersebut. Mereka pun menyambut WePe bersama para rombongan yang telah menag dari pertempuran yang kemudian naik ke atas bangunan dan dilanjutkan dengan menyambut para penonton dari atas balkon.
Namun terlihat pula sekelompok rabbi berteriak kencang "MESIAS... MESSIAS... MESIAS TELAH HADIR...". Suara sorak sorai pun semakin kencang. Mendengar akan hal itu, warga-warga Kristen pun menjadi sinis mendengar klaim mengenai Mesias tersebut.
WePe yang melihat itu menjadi bermuka muram. WePe pun masuk lagi kedalam ruangan diikuti oleh orang-orang yang berada diatas balkon pula.
Menjelang sore pun warga melakukan kegiatan bersih-bersih di seluruh jalanan. WePe dengan muka masih tetap muram berjalan-jalan kembali yang kali ini berada di sebuah gang pemukiman Kristen dimana keadaannya amat sunyi dan hanya satuan orang saja yang berada disana.
WePe pun kemudian melihat seorang Pendeta sedang menyapu di teras gereja dan lalu melihat ke arah WePe. Pendeta itu pun menyapa WePe dengan muka sinis "Hei, selamat ya".
Melihat respon seperti itu, WePe pun menjadi tak enak hati. WePe pun buru-buru berjalan cepat.
Keesokan harinya, WePe kembali menyelenggarakan pidato diatas balkon. Seluruh warga pun kembali bersorak ria menyambutnya. WePe kemudian berpidato.
"Wahai para warga sekalian. Terima kasih karena kalian telah menyambutku dari saya ketika hadir sampai saat ini saya berhasil memenangkan perang kalian. Terima kasih pula kepada Benjamin Netanyahu dan Benjamin Ketang yang sudah mengantarku kesini untuk membantu kalian dan mencapaikan impianku. Namun yang teramat sangat ingin aku sampaikan adalah... saya bukanlah Mesias. Saya hanyalah salah satu dari sekian ribu orang yang berjuang di bagian depan. Saya asalnya pun sebenarnya bukan siapa-siapa. Saya pun tidak memiliki kesaktian apapun. Saya hanyalah orang yang terpanggil untuk membantu kalian seperti halnya orang-orang terdahulu sepertiku sebelum aku. Kalianlah Mesias-Mesias sebenarnya yang telah menyelamatkan diri kalian sendiri dengan segenap jiwa dan raga hingga akhirnya bisa menang dalam segala pertempuran yang kalian hadapi ini hingga akhirnya bisa maju di tanah yang kalian pijaki ini. Tak ada yang perlu disiniskan diantara kalian disini. Persatuan adalah kebahagiaan kalian sebenarnya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih"
Seluruh warga termasuk yang sinis kepada WePe pun bertepuk tangan mendengar hal itu. Pada akhirnya, kepemimpinan Israel kemudian diserahkan pada seorang politikus Israel berdarah campuran Israel-Palestina.
"Terima kasih sekali bung WePe karena telah menyerahkan kepemimpinan ini padaku" ujar beliau.
Warga pun kembali bersorak menyambut pemimpin paling baru mereka tersebut. WePe pun berlalu dari kerumunan. Evrest, Vega dan VestBot yang baru datang menghampiri WePe.
"Hei, bagaimana keadaanmu selama ini di Israel ?" ujar Vega kepada WePe.
"Panjang, nanti saya ceritakan satu per satu deh" singkat kata oleh WePe.
Keempat orang tersebut kemudian berjalan bersama dan berlalu untuk pulang.
-TAMAT-