https://saatteduh.wordpress.com/2015/03/“Aniaya”
Posted on Selasa, 31 Maret, 2015 by saatteduh
Bacaan Alkitab hari ini: Yohanes 18:12-19:16a
http://www.jesoes.com/Alkitab/yoh/18/12http://www.jesoes.com/Alkitab/mat/26/47http://www.jesoes.com/Alkitab/mrk/14/43http://www.jesoes.com/Alkitab/luk/22/47Dalam bacaan Alkitab hari ini, terdapat sebuah kisah rangkaian pengadilan yang harus dijalani Tuhan Yesus di malam itu. Dari referensi Injil lain (Matius 26:47-27:31, Markus 14:43-15:20a, Lukas 22:47-23:32) kita ketahui bersama bahwa Tuhan Yesus mengalami enam pengadilan berbeda yang kesemuanya sesungguhnya adalah ilegal. Dengan tuduhan penyesatan dan penghujatan, Yesus Kristus digiring dari satu pengadilan ke pengadilan lainnya. Saksi palsu dihadirkan untuk membuat seolah-olah pengadilan tersebut sah di mata hukum dan agama. Dari setiap pengadilan yang ilegal tersebut, Tuhan Yesus menderita aniaya. Ia mengalami cemooh dan makian, kena tinju, diludahi, disesah, dicambuk, dimahkotai duri, dan diteriaki seperti seorang penjahat besar, “Salibkan Dia! Salibkan Dia!”, lalu vonis hukuman mati dijatuhkan. Tuhan Yesus harus memikul kayu kasar untuk disalibkan. Aniaya, dera dan siksa Dia terima, padahal tidak ada kesalahan yang dilakukan-Nya. Orang-orang terlalu takut meneriakkan kebenaran, baik di pengadilan yang berbasis keagamaan maupun pengadilan Pontius Pilatus, Sang Wali Negeri saat itu. Demi keamanan dan kenyamanan diri sendiri, semua orang menolak mengatakan kebenaran.
Banyak orang pada zaman ini yang memilih untuk tidak mengatakan kebenaran karena alasan keamanan dan kenyamanan diri sendiri. Mereka tahu kebenaran tentang Yesus Kristus, tetapi mereka menolak menerima dan bahkan menolak mengarahkan diri kepada Yesus Kristus. Mereka terlalu takut jika hidup dalam Kristus akan mengganggu rencana hidup mereka. Mereka takut terhadap penolakan. Mereka takut menjadi tidak terkenal. Pertanyaannya, bagaimana dengan Anda? [MS]
Yohanes 18:37
“…Jawab Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
Mafia peradilan
Posted on Selasa, 31 Maret, 2015 by saatteduh
Baca: Lukas 22:63-23:12
http://www.jesoes.com/Alkitab/luk/22/63Peradilan Socrates merupakan skandal terbesar dalam sejarah demokrasi rakyat Athena. Tahun 339 sebelum Masehi, Socrates diadili dengan 3 tuduhan berat, yakni:
(1) mengesampingkan kepercayaan kepada dewa-dewi Yunani;
(2) memperkenalkan agama baru;
(3) merusak jiwa generasi muda Athena.Ketiga tuduhan ini diajukan oleh Meletos yang mewakili para penyair, Anytos mewakili para seniman dan negarawan, dan Lycon mewakili kaum Sofis.
Karena Socrates berkukuh terhadap keyakinannya, maka dewan Athena menjatuhkan hukuman mati kepada Socrates dengan cara minum racun. Kematian Socrates membuktikan bahwa keadilan dan kebenaran dikendalikan oleh penguasa.
Kondisi yang sama terjadi pada diri Yesus. Di pengadilan, dewan Athena masih memperlakukan Socrates secara manusiawi, sedangkan Yesus diperlakukan sebagai kriminal (22:63-64; 23:11). Di sidang Mahkamah Agama, dewan Sanhedrin mendakwa Yesus dengan tuduhan penistaan agama (66-71). Mereka beranggapan semua ajaran Yesus dapat merusak tradisi dan tatanan sosio-religi Yahudi. Hukuman yang pantas bagi Yesus adalah mati. Untuk mencapai tujuannya, mereka mempolitisasi kasus Yesus ke ranah politik Romawi. Mereka menuduh Yesus dengan tiga dakwaan, yaitu:
(1) memprovokasi rakyat Yahudi agar tidak membayar pajak kepada Kaisar;
(2) memproklamasikan diri sebagai raja Yahudi;
(3) komplotan pemberontak dari Galilea.
Tetapi, Pilatus tidak termakan umpan Sanhedrin. Kelihatannya Pilatus tidak mau masuk pada polemik agama Yahudi dan ia mengirim Yesus ke Herodes (23:1-11). Uniknya, tindakan Pilatus itu mencairkan kebekuan politik dengan Herodes (12). Di sini, kita melihat bahwa tidak ada teman sejati. Yang ada hanyalah kepentingan sejati antar penguasa. Dalam Yesus tidak ada kepentingan sejati. Yang ada hanyalah persaudaraan sejati dalam satu ikatan kasih.
Kuatkanlah hatimu saat difitnah dan dianiaya karena nama Yesus. Allah adalah pembela kita. Kita akan aman di dalam tangan-Nya yang kuat.