http://www.bethanygraha.org/ind/index.php/media-download/2013-07-13-06-04-12/daily-devotionalMempertahankan Sukacita
Ayat bacaan : Filipi 1:18-20; Mazmur 32:11
"Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita" (Filipi 1:18).
Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang kehilangan sukacita. Salah satunya adalah ketika seorang pelayan Tuhan yang sungguh-sungguh di dalam pelayanan menyaksikan orang lain yang memiliki motivasi salah di dalam memberitakan Injil. Kadang-kadang pelayan Tuhan yang sungguh-sungguh bisa menjadi jengkel, marah dan bahkan frustasi ketika melihat orang-orang yang memberitakan Injil dengan tidak tulus hati.
Tidak tulus hati di sini misalnya karena ingin dihormati orang lain, ingin mendapatkan upah berupa materi, atau semata-mata karena pelarian. Kehilangan sukacita dan menjadi frustasi yang semacam ini kelihatannya rohani dan berkenan kepada Tuhan, ternyata tidak. Jika kita kaji kebenaran dari renungan kita hari ini, ternyata sikap pelayan Tuhan tersebut adalah salah. Yang berhak menghakimi motivasi seseorang di dalam memberitakan Injil adalah Tuhan dan bukan kita. Rasul Paulus menunjukkan suatu sikap yang indah. Sekalipun di dalam perjalanan pelayanan rasul Paulus melihat bahwa ada orang-orang yang memberitakan Injil dengan maksud palsu atau motivasi yang salah, ternyata rasul Paulus tidak menjadi stres atau frustasi karenanya.
Rasul Paulus sangat sadar bahwa sekalipun mungkin manusia tidak bisa menyingkap borok-borok kepalsuan mereka, tetapi Tuhan pasti mengetahui ketidakbenaran tersebut. Sukacita tinggal tetap karena rasul Paulus memandang hanya kepada Tuhan yang dilayaninya, yang menjamin kredibilitasnya dan bahkan memberi upah sesuai dengan kemurahan-Nya. Perhatikan, kehilangan sukacita dengan alasan yang kelihatan rohani seperti dalam contoh di atas ternyata tidak dibenarkan, apalagi yang alasannya tidak rohani. Misalnya kehilangan sukacita karena iri hati, sakit hati, kepahitan dan lain-lain.
Renungan: Mungkin Anda hari ini melihat seorang pelayan Tuhan yang berpenampilan rohani namun menurut Anda tidak rohani sedang memberitakan Firman Tuhan. Doakan dan biarkan Firman Tuhan yang diberitakannya menjamah mereka yang mendengarkannya. Pemberitanya bisa berbeda tetapi Firman Tuhan tetap sama.
Mati Adalah Untung
Ayat bacaan : Filipi 1:21-26; Mazmur 116:15 ”Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21).
Pernyataan Paulus ini bukan sembarang pernyataan. Pernyataan ini lahir dari hubungan yang intim dengan Tuhan. Bukan satu hari atau satu bulan tetapi terus menerus. Dan tidak ada seorangpun yang berani memberikan pernyataan seperti ini kecuali mereka yang tidak takut mati. Dan Paulus tidak takut mati, sebab dia sudah memegang rahasianya. Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana caranya supaya kita bisa berani berkata seperti Paulus,” Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan?” Kita harus belajar dari kehidupan rasul Paulus mengapa dia bisa berkata demikian.
”Hidup adalah Kristus.” Inilah rahasianya Paulus ”.....AKU [manusia lamanya Paulus; egonya, AKUNYA dan masa lalunya] telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya AKU hidup untuk Allah. AKU telah disalibkan dengan Kristus;” Karena AKU-nya telah mati maka hidupnya sekarang ”..... bukan lagi AKU sendiri yang hidup, melainkan KRISTUS yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah HIDUP OLEH IMAN dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Bagaimana dengan Anda apakah AKU itu sudah mati bersama dengan Kristus? Sebelum AKU itu mati, semua yang kita lakukan hanya berpusat pada AKU dan untuk kemuliaan AKU. Itu adalah kesombongan. Akhirnya pada waktu AKU meninggalkan tubuh ini maka AKU akan masuk ke tempat di mana Kristus tidak ada, yaitu NERAKA. Tetapi bila Kristus yang hidup maka Kristuslah segalanya dalam hidup ini dan semuanya hanya bagi Dia saja.
Haleluya. ”Mati adalah keuntungan.” Kematian tidak akan menjadi keuntungan bagi seseorang yang bukan milik Kristus. Mereka melihat dibalik kematian adalah gelap dan mengerikan serta menakutkan. Tetapi akan menjadi keuntungan bagi mereka yang menjadikan Kristus adalah hidupnya. Dan inilah keuntungannya: a). Hidup kekal bersama dengan Kristus; b). Mendapatkan upah atau mahkota karena kesetiaannya dalam pelayanan sewaktu di muka bumi; c). Tidak lagi mengalami penderitaan hidup ini; d). Tidak ada lagi tangis. Dan masih banyak lagi yang lainnya, tidak cukup bila ditulis satu persatu. Paulus tahu akan hal itu.
Renungan: Bagaimana dengan Anda? Apakah hidup ini adalah Kristus? Kalau belum inilah waktunya. Kalau tidak, kematian akan menjadi kerugian. Rugi untuk selamanya. Lebih baik menderita bersama dengan Kristus di dunia dari pada menderita bersama iblis di neraka.