Author Topic: Benarkah Petrus (Petros) bukan karang (Petra) yang dijadikan landasan Gereja?  (Read 540 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Menanggapi postingan member OSAS di reply #3315 thread: "Jalur Suksesi Gereja Protestan"
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1780.315.html

Quote from: OSAS
Istilah “istimewa” itu kan tambahan anda sendiri seperti biasa hanya utk mendukung eisegesis anda sendiri sedangkan perbedaan antara “petros” dam “petra” saja anda sendiri kurang paham nampaknya.

KITA ANALISA BAHASA ASLINYA

Matthew 16:18  "...you are Peter (πέτρος, petros) and upon this rock (πέτρα, petra) I will build My church..."

Lihat kalimat diatas tidak ditulis sbb:

“You are Peter (Petros), and upon this rock (petros) I will build my church.”

Jadi Petros dan Petra tidak sama maknanya didalam tata bahasa Yunani.

Petra, bersifat feminine noun yang berarti Batu Karang (mass of rock) yaitu penyataan dari Petrus tentang Kristus,kata ini juga digunakan pada Matius 7 : 24,25.

Sedangkan Petros bersifat maskulin yaitu nama orang yang artinya adalah batu kecil atau kerikil.
Jadi Yesus sebenarnya mengatakan sbb : Kamu adalah Petrus (petros = batu kecil),dan diatas batu karang (petra = bedrock) ini akan akan mendirikan jemaatku.

Jemaat Kristus mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Dalam Perjanjian Lama (PL) sebanyak 34 kali menyebut banwa Allah sebagai "Batu Karang" atau "Gunung
Batu" atau "the Rock" (Ibrani, צור - TSUR) bagi Israel.

Mazmur 94:22 : But the LORD is my defence; and my God is the rock of my refuge (KJV)

1 Samuel 2:2 :There is none holy as the LORD: for there is none beside thee: neither is there any rock like our God (KJV)


Seringkali non-katolik menyangkal bahwa Petrus adalah karang yang di atasnya Tuhan sendiri mendirikan GerejaNya, dengan mengacu pada gramatika Yunani yg membedakan kata "petros" dengan "petra".
Sayangnya, mereka lupa bahwa Yesus tidak berbicara dalam bahasa Yunani. Percakapan itu, tidak dapat dipungkiri, terjadi dalam bahasa Aram, bahasa yg digunakan Yesus di masa hidupNya di muka bumi, dan percakapan ini oleh Matius diterjemahkan dalam bahasa Yunani.

Bahasa Aram tidak mengenal sifat kata maskulin atau feminim. Batu atau karang, baik maskulin maupun feminim, dalam bahasa Aram adalah "kefas".
Jadi percakapan dalam Mat 16 : 18 itu sesungguhnya adalah sebagai berikut:
... ... engkau adalah kefas, dan di atas kefas ini Aku akan mendirikan GerejaKu.

Satu2nya alasan mengapa Matius tidak menuliskan:
... ... engkau adalah petra, dan di atas petra ini Aku akan mendirikan GerejaKu
adalah karena gramatika bahasa Yunani membedakan kata maskulin dan feminim.
Petra adalah kata feminim, dan Simon adalah seorang pria, jadi tidak mungkin Simon diberi nama Petra yang feminim.
Dan padanan kata yg paling tepat untuk menerjemahkan kata "kefas" sebagai nama baru Simon adalah "petros".

Mungkin pertanyaan yg muncul berikutnya, mengapa Matius tidak menggunakan kata "kefas" seperti yang digunakan oleh Yohanes dalam Yoh 1 : 42 atau Paulus dalam surat2nya?
Jawabannya sangat sederhana, karena kata "kefas" BUKAN merupakan kata asli bahasa Yunani, melainkan kata terjemahan yang diperkenalkan dari bahasa Aram.
Fakta juga menunjukkan bahwa dalam semua naskah2 Kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani, kata "kefas" ini hanya ditemukan 9 (sembilan) kali dalam Yoh 1 : 42, 1 Kor 1 : 12, 3 : 22, 9 : 5, 15 : 5, Gal 1 : 18, 2 : 9, 2 : 11, 2 : 14. Jumlah yg sangat sedikit dibandingkan nama Petrus yg disebut sebanyak 173 (seratus tujuh puluh tiga) kali, menunjukkan bahwa kata "kefas" memang tidak umum digunakan dalam bahasa Yunani.
Bahkan dalam Injil Yohanes, ketika memperkenakan kata "kefas" dalam naskah berbahasa Yunani, Yohanes sendiri memberikan terjemahannya, bahwa kata "kefas" ini berarti "petros=Petrus".
Juga Paulus, menggunakan total 8 kali kata "kefas" untuk menyebut Simon, sedangkan "Petrus" hanya digunakan 2 kali dalam keseluruhan surat2nya yg kita kenal dalam kanon Kitab Suci, menunjukkan bahwa Paulus pun tidak pernah mengecilkan posisi Petrus sebagai karang (kefas), bukan sekedar batu kecil (petros).

Jadi, tidak ada perbedaan antara Petrus (petros = stone = batu kecil) dengan karang (petra = rock = karang), bahwa Petrus adalah batu kecil dari karang pondasi Gereja Tuhan.
Malah sebaliknya, dalam percakapan aslinya yaitu dalam bahasa Aram, Yesus mengukuhkan kesamaan Petrus sebagai karang yang kokoh, yaitu kefas.
« Last Edit: February 09, 2014, 02:13:09 AM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Ah, membaca posting di atas, OSAS itu entah harus tertunduk malu, atau bagaimana.
Mungkin karena indoktrinasi yang telah mengendap di batin bawah sadar, OSAS akan mencoba mencari manuver lain?

Yah...
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA