Author Topic: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?  (Read 1336 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« on: July 30, 2012, 01:59:20 PM »
dalam PL, ada cerita mengenai peringatan Tuhan kepada seorang Raja/Hakim Israel (lupa siapa namanya) yg diperintahkan utk tidak menghitung jumlah penduduk Israel. tp kemudian dia ngotot trus akhirnya para penduduknya terjangkit wabah penyakit. Apakah ini pertanda bahwa menghitung jumlah penduduk/sensus dilarang dalam Alkitab ? dimohon pencerahannya

bruce

  • Guest
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #1 on: July 30, 2012, 02:01:50 PM »
dalam PL, ada cerita mengenai peringatan Tuhan kepada seorang Raja/Hakim Israel (lupa siapa namanya) yg diperintahkan utk tidak menghitung jumlah penduduk Israel. tp kemudian dia ngotot trus akhirnya para penduduknya terjangkit wabah penyakit. Apakah ini pertanda bahwa menghitung jumlah penduduk/sensus dilarang dalam Alkitab ? dimohon pencerahannya

Bisa tolong berikan ayat rujukan nya, bro, supaya jelas maksud pertanyaan anda yang mana?

Syalom

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #2 on: July 30, 2012, 04:56:20 PM »
Bisa tolong berikan ayat rujukan nya, bro, supaya jelas maksud pertanyaan anda yang mana?

Syalom

Mungkin ini yang dimaksud oleh Bro WP...


ITB  1 Chronicles 21:1 Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.
 2 Lalu berkatalah Daud kepada Yoab dan kepada para pemuka rakyat: "Pergilah, hitunglah orang Israel dari Bersyeba sampai Dan, dan bawalah hasilnya kepadaku, supaya aku tahu jumlah mereka."  3 Lalu berkatalah Yoab: "Kiranya Tuhan menambahi rakyat-Nya seratus kali lipat dari pada yang ada sekarang. Ya tuanku raja, bukankah mereka sekalian, hamba-hamba tuanku? Mengapa tuanku menuntut hal ini? Mengapa orang Israel harus menanggung kesalahan oleh karena hal itu?"  4 Namun titah raja itu terpaksa diikuti oleh Yoab, maka pergilah Yoab menjelajahi seluruh Israel, kemudian kembali ke Yerusalem.  5 Lalu Yoab memberitahukan kepada Daud hasil pendaftaran rakyat. Di antara seluruh orang Israel ada sejuta seratus ribu orang yang dapat memegang pedang, dan orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang yang dapat memegang pedang.  6 Orang Lewi dan Benyamin tidak dimasukkannya dalam pendaftaran, sebab titah raja itu dianggap keji oleh Yoab.  7 Tetapi hal itu jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel.  8 Lalu berkatalah Daud kepada Allah: "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh."  9 Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Gad, pelihat Daud:  10 "Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah firman Tuhan: tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu."  11 Kemudian datanglah Gad kepada Daud, lalu berkatalah ia kepadanya: "Beginilah firman Tuhan: Haruslah engkau memilih:  12 tiga tahun kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan lawanmu, sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang Tuhan, yakni penyakit sampar, ada di negeri ini, dan malaikat Tuhan mendatangkan kemusnahan di seluruh daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku."  13 Lalu berkatalah Daud kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan Tuhan, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia."  14 Jadi Tuhan mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang.
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

bruce

  • Guest
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #3 on: July 30, 2012, 05:26:43 PM »
Dari kitab Tawarikh/Chronicle di atas dapat dibaca kesalahan yang dilakukan Daud adalah alasan menghitung, bukan menghitungnya sendiri. Dimana Daud menghitung karena ragu akan kekuatan pasukannya, padahal banyak ataupun sedikit bukan masalah jika Tuhan mau membantu pertempuran. Keraguan, yang direpresentasikan dengan menghitung tentara inilah yang membuat Tuhan tidak berkenan. Bukan menghitungnya sendiri.

Syalom

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #4 on: July 31, 2012, 04:06:40 PM »
dalam PL, ada cerita mengenai peringatan Tuhan kepada seorang Raja/Hakim Israel (lupa siapa namanya) yg diperintahkan utk tidak menghitung jumlah penduduk Israel. tp kemudian dia ngotot trus akhirnya para penduduknya terjangkit wabah penyakit. Apakah ini pertanda bahwa menghitung jumlah penduduk/sensus dilarang dalam Alkitab ? dimohon pencerahannya

gw rasa ngak bro..  :afro:

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #5 on: July 31, 2012, 04:55:54 PM »
Dari kitab Tawarikh/Chronicle di atas dapat dibaca kesalahan yang dilakukan Daud adalah alasan menghitung, bukan menghitungnya sendiri. Dimana Daud menghitung karena ragu akan kekuatan pasukannya, padahal banyak ataupun sedikit bukan masalah jika Tuhan mau membantu pertempuran. Keraguan, yang direpresentasikan dengan menghitung tentara inilah yang membuat Tuhan tidak berkenan. Bukan menghitungnya sendiri.

Syalom

Memang di Perjanjian Lama banyak menceritakan hukuman dari Allah bilamana kita meragukan penyertaan Allah.

Kalo di kehidupan sekarang, bagaimana kita bisa tahu bahwa pekerjaan yang kita lakukan ini disertai Allah.
Di Perjanjian Lama ada para Nabi yang mengingatkan. Kalo sekarang ???
Kalo nekad asal maju...bisa2 kecemplung jurang   :think:

Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #6 on: July 31, 2012, 06:42:29 PM »
Dari kitab Tawarikh/Chronicle di atas dapat dibaca kesalahan yang dilakukan Daud adalah alasan menghitung, bukan menghitungnya sendiri. Dimana Daud menghitung karena ragu akan kekuatan pasukannya, padahal banyak ataupun sedikit bukan masalah jika Tuhan mau membantu pertempuran. Keraguan, yang direpresentasikan dengan menghitung tentara inilah yang membuat Tuhan tidak berkenan. Bukan menghitungnya sendiri.

Syalom

berarti yg gak dibolehin Tuhan adlh menghitung pasukan perang karena Tuhan sendiri sdh menanggungnya, gitu :grining:

bruce

  • Guest
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #7 on: July 31, 2012, 06:46:38 PM »
berarti yg gak dibolehin Tuhan adlh menghitung pasukan perang karena Tuhan sendiri sdh menanggungnya, gitu :grining:

Tuhan sudah menjanjikan kemenangan, maka tidak perlu khawatir lagi. Sementara Daud masih khawatir kalau kalah dalam pertempuran. Itu yang tidak diperkenan Tuhan.

Begitu juga Musa, hanya gara gara Musa diperintahkan untuk HANYA berbicara kepada batu, tetapi Musa karena merasakan rewelnya umat Israel justru memukul batu, padahal perintah yang diterima CUKUP dengan memerintahkan batu mengeluarkan air. HANYA karena akibat kesalahan itu, Musa tidak pernah mencapai tanah terjanji.

Itu, berhubungan dengan IMAN.

Syalom

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #8 on: July 31, 2012, 08:13:15 PM »
Tuhan sudah menjanjikan kemenangan, maka tidak perlu khawatir lagi. Sementara Daud masih khawatir kalau kalah dalam pertempuran. Itu yang tidak diperkenan Tuhan.

Begitu juga Musa, hanya gara gara Musa diperintahkan untuk HANYA berbicara kepada batu, tetapi Musa karena merasakan rewelnya umat Israel justru memukul batu, padahal perintah yang diterima CUKUP dengan memerintahkan batu mengeluarkan air. HANYA karena akibat kesalahan itu, Musa tidak pernah mencapai tanah terjanji.

Itu, berhubungan dengan IMAN.

Syalom

Kog lama2 saya jadi berpikiran seperti ini.

Allah memperkenalkan diriNya kepada manusia secara bertahap.
Membuat perjanjian dari Nuh, Abraham, Musa, Daud dan kepenuhannya pada Tuhan Yesus.
Sifat Allah pada awal2 sangat keras....dan pada saat Tuhan Yesus, sifat Allah jauh lebih toleran.

Benarkah pemikiran saya diatas ???

Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

bruce

  • Guest
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #9 on: July 31, 2012, 08:20:23 PM »
Kog lama2 saya jadi berpikiran seperti ini.

Allah memperkenalkan diriNya kepada manusia secara bertahap.
Membuat perjanjian dari Nuh, Abraham, Musa, Daud dan kepenuhannya pada Tuhan Yesus.
Sifat Allah pada awal2 sangat keras....dan pada saat Tuhan Yesus, sifat Allah jauh lebih toleran.

Benarkah pemikiran saya diatas ???



Kalau saya koq lebih percaya bahwa Tuhan itu tetap, bro, Dia tidak berubah.
Tetapi manusialah yang berubah, terutama dalam berinteraksi denganNya.

Quote
Saya percaya bahwa pada pertanyaan ini didasarkan pada salah pengertian yang mendasar mengenai apa yang Perjanjian Lama dan Baru ungkapkan mengenai pribadi Allah. Cara lain untuk mengekspresikan pemikiran yang sama adalah waktu orang mengatakan, ”Allah Perjanjian Lama adalah Allah yang murka sedangkan Allah Perjanjian Baru adalah Allah yang mengasihi.” Fakta bahwa Alkitab adalah penyataan diri Allah secara progressif melalui peristiwa-peristiwa sejarah dan cara Allah berhubungan dengan manusia sepanjang sejarah memungkinkan terjadinya salah pengertian terhadap Allah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Namun ketika orang membaca baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru langsung jelas bahwa Allah tidak berbeda dan bahwa murka dan kasih Allah diungkapkan dalam kedua Perjanjian.

Contohnya, dalam Perjanjian Lama Allah dikatakan sebagai ”penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” (Keluaran 34:6; Bilangan 34:6; Ulangan 4:31; Nehemia 9:17; Mazmur 86:5; 15; 108:4; 145:8; Yoel 2:13), dan di dalam Perjanjian Baru kasih setia dan kemurahan Allah dinyatakan dengan lebih jelas dalam pernyataan, ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Dalam Perjanjian Lama kita juga menemukan bahwa Allah memperlakukan Israel dengan cara yang sama seperti seorang ayah yang pengasih terhadap anak-anaknya. Saat mereka secara sengaja berdosa kepadaNya dan menyembah berhala, Tuhan akan menghukum mereka, namun setiap kali mereka bertobat dari penyembahan berhala, Tuhan menolong dan membebaskan mereka. Allah juga bersikap demikian terhadap orang-orang Kristen dalam Perjanjian Baru. Misalnya, Ibrani 12:6 memberitahu kita, ”Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak" (Ibrani 12:6).

Demikian pula dalam Perjanjian Lama kita melihat penghakiman dan murka Tuhan dicurahkan atas orang-orang berdosa yang tidak mau bertobat. Dalam Perjanjian Baru kita melihat bahwa ”Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.” (Roma 1:18). Bahkan sekalipun kita hanya membaca Perjanjian Baru secara sekilas, kita akan melihat dengan jelas bahwa Yesus berbicara lebih banyak mengenai neraka daripada mengenai surga. Jadi jelas bahwa dalam Perjanjian Lama Allah tidak berbeda dengan dalam Perjanjian Baru. Berdasarkan naturnya, Allah tidak dapat berubah dan walaupun dalam ayat-ayat Alkitab tertentu aspek tertentu dari natur Allah lebih ditekankan dari aspek-aspek lainnya, Allah sendiri tidak pernah berubah.

Ketika seseorang betul-betul membaca dan mempelajari Alkitab, nyata dengan jelas bahwa dalam Perjanjian Lama dan Baru Allah tidak berbeda. Dan sekalipun Alkitab terdiri dari 66 kitab yang bebeda, ditulis di tiga benua, dalam tiga bahasa, dalam kurun waktu sekitar 1500 tahun, oleh lebih dari 40 penulis (dari berbagai latar belakang), Alkitab tetap merupakan satu kesatuan dari awal sampai akhir tanpa kontradiksi. Dalam Alkitab kita menemukan bagaimana Allah dengan kasih, kemurahan dan keadilan memperlakukan orang-orang berdosa dalam berbagai situasi. Alkitab benar-benar adalah surat cinta Allah pada umat manusia. Kasih Allah kepada ciptaanNya, khususnya umat manusia, nyata dalam Alkitab. Dalam Alkitab kita menemukan Allah dengan kasih dan murah hati menarik manusia ke dalam hubungan yang khusus dengan diriNya, bukan karena manusia pantas mendapatkannya, namun karena Allah itu penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setiaNya. Namun kita juga melihat Allah yang suci dan benar, Allah yang adalah Hakim bagi semua yang tidak taat kepada FirmanNya dan menolak menyembah Dia dan memilih menyembah Allah yang mereka ciptakan sendiri, menyembah berhala dan illah-illah lain dan bukan menyembah Allah yang esa dan sejati (Roma 1).

Karena karakter Allah yang adil dan suci, semua dosa, baik dari masa lalu, sekarang dan masa depan harus dihakimi. Namun demikian Allah dalam kasihNya yang tidak terbatas telah menyediakan pembayaran bagi dosa dan jalan pendamaian supaya orang berdosa dapat bebas dari murkaNya. Kita melihat kebenaran yang indah ini dalam ayat-ayat seperti 1 Yohanes 4:10 ”Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10). Dalam Perjanjian Lama Allah menyediakan sistim korban persembahan di mana dosa dapat ditebus; namun sistim ini hanya sementara dan untuk mengantisipasi kedatangan Yesus Kristus yang akan mati di salib untuk benar-benar menggantikan dan menebus dosa-dosa kita. Juruselamat yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama diungkapkan dengan lebih jelas dalam Perjanjian Baru dan puncak pernyataan kasih Allah, yaitu pengutusan Anaknya Yesus Kristus diungkapkan dengan segala kemuliaan. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru diberikan ”menuntun engkau kepada keselamatan” (2 Timotius 3:15) dan ketika kita mempelajarinya dengan teliti, nyata dengan jelas bahwa Allah dalam Perjanjian Baru tidak berbeda dengan Allah dalam Perjanjian Lama.

http://www.gotquestions.org/Indonesia/Allah-berbeda.html

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #10 on: July 31, 2012, 11:07:47 PM »
Memang di Perjanjian Lama banyak menceritakan hukuman dari Allah bilamana kita meragukan penyertaan Allah.

Kalo di kehidupan sekarang, bagaimana kita bisa tahu bahwa pekerjaan yang kita lakukan ini disertai Allah.
Di Perjanjian Lama ada para Nabi yang mengingatkan. Kalo sekarang ???
Kalo nekad asal maju...bisa2 kecemplung jurang   :think:


Syukurlah bahwa masa berlakunya perjanjian lama hanya sampai zaman  Yohanes kalau masih berlaku,entah berapa banyak korban "berhitung sekarang ini, apalagi anak zaman sekarang , kecil kecil sudah pandai "berhitung'

didalam Pl Tuhan Yesus sendiri mengajarkan bahwa kalau mau membangun rumah haruslah menghitung dulu anggarannya ,apakah cukup atau tidak.

jadi jelaslah bahwa aturandalamPL sudh tidak berlaku

Tuhan Yesus Memberkati

Han

T
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #11 on: August 01, 2012, 12:49:38 AM »
Saya percaya bahwa pada pertanyaan ini didasarkan pada salah pengertian yang mendasar mengenai apa yang Perjanjian Lama dan Baru ungkapkan mengenai pribadi Allah. Cara lain untuk mengekspresikan pemikiran yang sama adalah waktu orang mengatakan, ”Allah Perjanjian Lama adalah Allah yang murka sedangkan Allah Perjanjian Baru adalah Allah yang mengasihi.” Fakta bahwa Alkitab adalah penyataan diri Allah secara progressif melalui peristiwa-peristiwa sejarah dan cara Allah berhubungan dengan manusia sepanjang sejarah memungkinkan terjadinya salah pengertian terhadap Allah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Namun ketika orang membaca baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru langsung jelas bahwa Allah tidak berbeda dan bahwa murka dan kasih Allah diungkapkan dalam kedua Perjanjian.

Contohnya, dalam Perjanjian Lama Allah dikatakan sebagai ”penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” (Keluaran 34:6; Bilangan 34:6; Ulangan 4:31; Nehemia 9:17; Mazmur 86:5; 15; 108:4; 145:8; Yoel 2:13), dan di dalam Perjanjian Baru kasih setia dan kemurahan Allah dinyatakan dengan lebih jelas dalam pernyataan, ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Dalam Perjanjian Lama kita juga menemukan bahwa Allah memperlakukan Israel dengan cara yang sama seperti seorang ayah yang pengasih terhadap anak-anaknya. Saat mereka secara sengaja berdosa kepadaNya dan menyembah berhala, Tuhan akan menghukum mereka, namun setiap kali mereka bertobat dari penyembahan berhala, Tuhan menolong dan membebaskan mereka. Allah juga bersikap demikian terhadap orang-orang Kristen dalam Perjanjian Baru. Misalnya, Ibrani 12:6 memberitahu kita, ”Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak" (Ibrani 12:6).

Demikian pula dalam Perjanjian Lama kita melihat penghakiman dan murka Tuhan dicurahkan atas orang-orang berdosa yang tidak mau bertobat. Dalam Perjanjian Baru kita melihat bahwa ”Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.” (Roma 1:18). Bahkan sekalipun kita hanya membaca Perjanjian Baru secara sekilas, kita akan melihat dengan jelas bahwa Yesus berbicara lebih banyak mengenai neraka daripada mengenai surga. Jadi jelas bahwa dalam Perjanjian Lama Allah tidak berbeda dengan dalam Perjanjian Baru. Berdasarkan naturnya, Allah tidak dapat berubah dan walaupun dalam ayat-ayat Alkitab tertentu aspek tertentu dari natur Allah lebih ditekankan dari aspek-aspek lainnya, Allah sendiri tidak pernah berubah.

Ketika seseorang betul-betul membaca dan mempelajari Alkitab, nyata dengan jelas bahwa dalam Perjanjian Lama dan Baru Allah tidak berbeda. Dan sekalipun Alkitab terdiri dari 66 kitab yang bebeda, ditulis di tiga benua, dalam tiga bahasa, dalam kurun waktu sekitar 1500 tahun, oleh lebih dari 40 penulis (dari berbagai latar belakang), Alkitab tetap merupakan satu kesatuan dari awal sampai akhir tanpa kontradiksi. Dalam Alkitab kita menemukan bagaimana Allah dengan kasih, kemurahan dan keadilan memperlakukan orang-orang berdosa dalam berbagai situasi. Alkitab benar-benar adalah surat cinta Allah pada umat manusia. Kasih Allah kepada ciptaanNya, khususnya umat manusia, nyata dalam Alkitab. Dalam Alkitab kita menemukan Allah dengan kasih dan murah hati menarik manusia ke dalam hubungan yang khusus dengan diriNya, bukan karena manusia pantas mendapatkannya, namun karena Allah itu penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setiaNya. Namun kita juga melihat Allah yang suci dan benar, Allah yang adalah Hakim bagi semua yang tidak taat kepada FirmanNya dan menolak menyembah Dia dan memilih menyembah Allah yang mereka ciptakan sendiri, menyembah berhala dan illah-illah lain dan bukan menyembah Allah yang esa dan sejati (Roma 1).

Karena karakter Allah yang adil dan suci, semua dosa, baik dari masa lalu, sekarang dan masa depan harus dihakimi. Namun demikian Allah dalam kasihNya yang tidak terbatas telah menyediakan pembayaran bagi dosa dan jalan pendamaian supaya orang berdosa dapat bebas dari murkaNya. Kita melihat kebenaran yang indah ini dalam ayat-ayat seperti 1 Yohanes 4:10 ”Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10). Dalam Perjanjian Lama Allah menyediakan sistim korban persembahan di mana dosa dapat ditebus; namun sistim ini hanya sementara dan untuk mengantisipasi kedatangan Yesus Kristus yang akan mati di salib untuk benar-benar menggantikan dan menebus dosa-dosa kita. Juruselamat yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama diungkapkan dengan lebih jelas dalam Perjanjian Baru dan puncak pernyataan kasih Allah, yaitu pengutusan Anaknya Yesus Kristus diungkapkan dengan segala kemuliaan. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru diberikan ”menuntun engkau kepada keselamatan” (2 Timotius 3:15) dan ketika kita mempelajarinya dengan teliti, nyata dengan jelas bahwa Allah dalam Perjanjian Baru tidak berbeda dengan Allah dalam Perjanjian Lama.

http://www.gotquestions.org/Indonesia/Allah-berbeda.html

Ampuuunn Brother   
Siap laksanakan baca Alkitab dengan lebih teliti dan betul2 membaca dan mempelajarinya
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #12 on: August 01, 2012, 12:55:50 AM »
Syukurlah bahwa masa berlakunya perjanjian lama hanya sampai zaman  Yohanes kalau masih berlaku,entah berapa banyak korban "berhitung sekarang ini, apalagi anak zaman sekarang , kecil kecil sudah pandai "berhitung'

didalam Pl Tuhan Yesus sendiri mengajarkan bahwa kalau mau membangun rumah haruslah menghitung dulu anggarannya ,apakah cukup atau tidak.

jadi jelaslah bahwa aturandalamPL sudh tidak berlaku

Tuhan Yesus Memberkati

Han

T

Dalam Perjanjian Lama, tiap tahun harus beri persembahan kurban (kalo gak salah 3x setahun) supaya itung2an nya cocok ya Bro Han   :think1:

Untung sejak Penebusan Tuhan Yesus sudah tidak perlu hitung2an   :afro1:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Apakah ini pertanda sensus diharamkan dalam Alkitab ?
« Reply #13 on: August 01, 2012, 02:00:45 PM »
Dalam Perjanjian Lama, tiap tahun harus beri persembahan kurban (kalo gak salah 3x setahun) supaya itung2an nya cocok ya Bro Han   :think1:

Untung sejak Penebusan Tuhan Yesus sudah tidak perlu hitung2an   :afro1:

Kalau ngitun 10 pesen dari gaji sih gampang , tapi kalau ngitung 10 persen dari dagang ribet amat  ??? belum lagi 10 persen dari modalnya (benihnya) padahal keuntungan dagang jaman sekarang ngga nyampe 10 persen ahirnya ludes dah sama modal modalnya

Untungnya (puji syukur) Tuhan Yesus dah membatalkan Taurat,dan Pl dah habis masa berlakunya  ===> hingga kita boleh masuk zaman anugrah

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )