Biasanya dasar pertimbangan orang untuk menggunakan laptop tanpa battery adalah untuk menghemat usia battery, tidak salah.
Sedangkan saya sendiri cenderung menggunakan battery dan terhubung ke sumber daya saat menggunakan laptop. Keuntungan yang saya peroleh adalah, kalau tiba tiba listrik padam, kerjaan saya tidak hilang. Kemudian, kalau saya harus tiba tiba perlu membawa laptop keluar, maka battery saya dalam keadaan fully charged, sehingga tidak bingung.
Pertimbangan usia battery yang akan menjadi singkat karena terlalu sering di charged sambil digunakan, memang betul, tetapi perlu juga dipertimbangkan usia pemakaian laptopnya sendiri. Laptop akan tertinggal atau mulai bermasalah ketika usia pengunaan sudah tahun ketiga dan seterusnya. Begitu pula battery nya. Jadi, kalaupun batterynya mulai lemah, ya memang sudah waktunya juga ganti laptop. Kalaupun laptopnya masih berfungsi, toh masih bisa dipakai.
Saya sepakat nih dengan bro Bruce..
Laptop kalau tanpa baterei... itu bisa 'menghantam' hard drive.
Kalau hard drive sudah hancur,..kita mesti ganti. Tapi baterei yang hancur paling tidak masih ada UPS..... (bukan ouuppss.... tapi UPS = Uninterupted Power Supply).
Harga hard drive hampir sama dengan harga baterei..
Jadi saya tetap memilih menggunakan baterei...
Tapi semuanya tergantung pada si pemilih Laptop.
Lagipula usia laptop bisa dihitung paling banter 4 tahun (kecuali laptop saya toshiba satellite S25-M325 yg berumur sekitar 8 tahun lebih)