Buku ini saya beli dahulu ketika saya masih SMA. Saya pesan dari TB Betania di Yogyakarta, dan sangat berharap segera bisa saya baca untuk dapat, paling tidak, menaklukkan para 'kader Yesuit' di lingkungan pergaulan saya. Saya sangat bersemangat bersaksi kepada mereka tentang 'kepalsuan Gereja Babel' yang mereka percayai secara membuta.
Namun, setelah buku karya Alexander Hislop tersebut ada di tangan saya, saya agak kesulitan membacanya, karena disamping bahasanya yang cukup berat (karena bergaya awal abad 20 an), tata bahasanya serta diksi nya yang khas pada zamannya, juga karena buku tersebut terkesan merajut (stitch) fakta demi fakta dan membentuk suatu gambar besar yang cukup jelas. 'The big picture' nya tidaklah masalah. Namun fakta-fakta yang membentuk 'the big picture' itu ternyata banyak sekali yang saling tidak berkaitan.
Secara sangat umum, buku ini masuk dalam wikipedia bahasa Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/The_Two_BabylonsDan jika anda penasaran membacanya, anda sangat beruntung karena tidak perlu membelinya lagi dengan harga yang cukup tinggi, silakan klik disini,
http://www.biblebelievers.com/babylon/00index.htmNamun demikian, akan sangat bijaksana jika anda membacanya dengan kaca mata sejarah dan ilmiah yang dapat diterima secara wajar dan umum,sesuai akal sehat. Saya kini bukan seorang Roma Katolik, malahan dulunya saya adalah seorang anti-katolik. Namun kini saya tidak menyarankan supaya buku tersebut dibaca oleh mereka yang mencari kebenaran. Saya harus akui bahwa tidak banyak kebenaran yang ada di dalam buku itu. Bahkan banyak kesimpulan yang salah ditarik dari banyak fakta yang disajikan.
Dan ini adalah suatu kritik atas buku karya Hislop tersebut
http://books.google.com/books?id=K2hIY_E_ngYC&pg=PA28&dq=%22two+babylons%22&lr=&as_brr=3&sig=tsO5sHZv5ZQ9WSB_7V8xpSbkbKk#v=onepage&q=%22two%20babylons%22&f=falseBerikut ini adalah sekelumit tentang Alexander Hislop,
http://id.wikipedia.org/wiki/Alexander_HislopIni link wikipedia berbahasa Inggris-nya, bagi mereka yang ingin mengetahui lebih jauh,
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Two_Babylonshttp://en.wikipedia.org/wiki/Alexander_HislopBagi mereka yang ingin lebih bijaksana, tidak sekedar bijaksini, bisa mempertimbangkan tulisan Ralph Woodrow, seorang yang dulunya mendukung tulisan Hislop, yang pada akhirnya mengkritik tulisan Hislop tersebut habis-habisan. Ingat ya, Ralph Woodrow bukanlah seorang Katolik Roma atau pembelanya. Ia adalah seorang Injili, kristen INJILI, yang kemudian berkembang wawasannya. Namun bagi sebagian orang, tentunya dia dianggap sebagai Yesuit penyusup yang mau menghancurkan kekrestenan...
http://en.wikipedia.org/wiki/Ralph_WoodrowDan ini dari page nya Ralph Woodrow sendiri,
http://www.ralphwoodrow.org/books/pages/babylon-mystery.htmlSetidaknya, hati nuraninya masih bicara...
God bless you, Mr Woodrow...