Author Topic: Roh Kain  (Read 444 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline rusdinech

  • Global Moderator
  • FIK - Full
  • *****
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
Roh Kain
« on: June 12, 2012, 05:37:37 PM »
Pernah mengalami perasaan tidak senang dengan seseorang? Kalo kita jujur, kemungkinan besar pernah mengalaminya bukan? Merasa kurang senang karena orangnya lebih berhasil dari kita, padahal dulu di sekolah kita lebih pintar. Nilai bagus, Juara kelas.

Namun, orang yang dahulu kurang cerdas malah berhasil dalam keluarga dan ekonomi. Terkadang terlintas perasaan kurang enak bahkan kurang senang. Atau, orang yang dahulu kita bantu, kini lebih sukses. Dalam kondisi seperti ini tidak jarang muncul perasaan kurang senang. Celakanya, bukan hanya kurang senang tapi ada juga yang memusuhi. Bukan hanya memusuhi, juga menjelekkan orang tersebut. Merasa tidak terima dengan pencapaian yang telah digapai.

Seorang kakak tidak senang bahkan iri pada adiknya, Masalahnya sepele, yaitu persembahan. Kakak yang berprofesi sebagai petani ini tidak menerima keputusan Tuhan. Ketika sang adik mempersembahkan ternak, hasil gembalaannya, Tuhan menerima persembahan itu.
Sang kakak sangat marah. Kain yang seharusnya mengayomi adiknya justru marah besar. Ia tidak bisa menerima kebijakan Tuhan yang memutuskan menerima persembahan Habel dan tidak mengindahkan persembahannya. Kemarahan Kain memuncak. Emosi negatifnya tak terkendali. Meledak. Kata itu tepat untuk menggambarkan kondisi Kain. Dalam hati ia memberontak. Protes kepada Tuhan dan Habel itulah yang dilakukan.
Iri hati kepada sang adik. Keirihatiannya itu dapat dilihat dari mukanya yang muram. Tuhan pun pernah mengingatkan. Tuhan memberi awas-awas. Dosa sudah mengintip. Namun, panas hati dan iri hati yang menyatu membuatnya tak mengindahkan.

Hati-hati dengan panas hati. Hati-hati dengan sikat tidak senang dengan seseorang. Bila hal itu dipendam, disimpan dalam-dalam, bisa jadi menimbulkan masalah serius. Sebenarnya itulah pokok persoalan Kain. Seandainya ia menerima dengan lapang hati, ia pasti tidak membunuh Habel.
Namun, semua bisa terjadi. ini pelajaran penting bagi kita yang hidup di zaman ini. "Roh Kain" bisa saja menghinggapi kita. Maka, waspadalah. Jangan beri tempat.

Kejadian 4 : 5
tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.

Masalah utama dalam diri Kain adalah iri hati dan panas hati



Renungan harian Spirit (Ama Calista)
Gbu

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Roh Kain
« Reply #1 on: June 14, 2012, 09:12:23 PM »
Damai bagimu Rus.

Nyaman juga ada partisipan perenung seperti Anda. Selamat.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA