Author Topic: Berbahagialah kita yang berada dalam pangkuan Gereja Katolik  (Read 505 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Berbahagialah kita yang berada dalam pangkuan Gereja Katolik
« on: January 20, 2013, 09:56:54 PM »
pertama-tama saya ingin men share kan beberapa tulisan dari bapa-bapa Gereja.

1. St. Irenaeus (180):

“Tradisi diperoleh dari para rasul, dari Gereja yang sangat besar, sangat kuno/ ancient, sangat luas dikenal, yang didirikan dan diatur di Roma oleh kedua rasul yang sangat mulia, Petrus dan Paulus …. Lalu, setelah para rasul yang terberkati [Petrus dan Paulus] mendirikan dan membangun Gereja [di Roma], mereka menyerahkan jabatan episkopal/ keuskupan kepada Linus.
(Adversus Haereses 3:3:2-3, dalam ANF 1:415-16)


2. Tertullian (160-225)

    “Bergabunglah dengan Gereja- gereja para rasul, di mana kursi (cathedrae) Rasul masih ada; di mana tulisan-tulisan mereka yang otentik dibacakan…. Jika kamu ada di dekat Italia, kamu mempunyai Roma, yang dari mana otoritas kami berasal. Betapa bahagianya Gereja itu, yang kepadanya para Rasul menumpahkan darah mereka, Petrus menjalani kisah sengsara seperti Tuhan kita [disalibkan] dan Paulus dimahkotai dengan mati dipenggal seperti Yohanes Pembaptis.” (The Demurrer against the Heretics 32, 1, in Jurgens, Faith of the Early Fathers 1: 122)

3. Cyprian dari Carthage (225)


    “Dan meskipun kepada semua rasul, setelah kebangkitan-Nya, Ia memberikan kuasa yang sama, dan mengatakan, “Seperti Bapa telah mengutus Aku, demikian Aku mengutus kamu…. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada,”(Yoh 20:21-23) namun Ia telah mendirikan satu kursi kepemimpinan. Bahwa Ia mendirikan kesatuan, Ia mendirikan dengan kuasa-Nya asal dari kesatuan itu…. Tanpa ragu para rasul yang lain adalah seperti Petrus, tetapi keutamaan telah diberikan kepada Petrus, dan telah dibuat menjadi jelas bahwa hanya ada satu Gereja, dan satu kursi kepemimpinan. Demikian bahkan jika mereka adalah para gembala, kami menunjukkan bahwa [hanya ada] satu kawanan yang harus diberi makan oleh semua rasul dalam kebersamaan. Jika seseorang tidak memegang kesatuan dengan Petrus, apakah ia membayangkan bahwa ia masih memegang iman? Jika ia menolak kepemimpinan Petrus, yang atasnya Gereja didirikan, dapatkah ia yakin bahwa ia ada di dalam Gereja?” (The Demurrer against the Heretics 32, 1, in Jurgens, Faith of the Early Fathers 1: 122)

4. Eusebius (260-340)

    “Tahun kedua dari duaratus lima olympiad: Rasul Petrus, setelah mendirikan Gereja di Antiokhia, dikirim ke Roma, di mana ia tinggal sebagai uskup di kota tersebut, berkhotbah selama dua puluh lima tahun… Tahun ketiga dari dua ratus lima olympiad: Markus Penginjil, interpreter Rasul Petrus mengabarkan Kristus ke Mesir dan Alexandria…. Tahun keempat dari duaratus sebelas olympiad: Nero adalah yang pertama… mengadakan penganiayaan umat Kristen, yang karenanya Petrus dan Paulus wafat dengan mulia di Roma.”
(Eusebius, The Chronicle 42, 43, 68, Jurgens, Faith of the Early Fathers, 1: 291)
    “Paulus memberi kesaksian bahwa… Linus, yang disebutnya dalam Surat kedua dari Timotius sebagai rekannya di Roma, adalah penerus Rasul Petrus dalam keuskupan Gereja di sana… Clement juga, yang ditunjuk sebagai uskup ketiga di Roma, adalah seperti kesaksian Paulus, adalah rekan sekerja dan kawan prajurit.
(Eusebius, Church History 3:4:9-10)


5. Paus St. Damasus I (304- 384)


    Rasul Paulus yang terberkati… dimahkotai dengan kematian yang agung bersama dengan Petrus di kota Roma pada jaman Kaisar Nero… keduanya sama-sama mengkonsekrasikan Gereja Roma kepada Kristus Tuhan; dan dengan kehadiran mereka dan dengan kemenangan yang mereka capai di barisan terdepan mengatasi semua yang lain di semua kota di dunia. Oleh karena itu, keuskupan/ tahta suci yang utama adalah yang dipimpin Rasul Petrus di Gereja Roma, yang tidak mempunyai noda, atau cacat atau apapun yang sejenisnya.” (St. Damasus I, Decree of Damasus, 3, 382, dalam Jurgens, Faith of the Early Fathers 1:406)

Credo atau "Aku Pecaya"

adalah syahadat iman yang memuat pokok-pokok iman kapercayaan orang kristen.
Syahadat iman ini dirumuskan oleh Gereja, lewat konsili-konsili pada waktu itu (abad I-V).

Syahadat Para Rasul atau syahadat singkat sudah ada sejak abad ke II. Syahadat Singkat/Syahadat para rasul ini kita ucapkan pada saat perayaan Ekaristi pada hari Minggu/hari raya dan dalam Doa Rosario.

Syahadat para Rasul

    Aku percaya akan Allah,
    Bapa yang Mahakuasa,
    pencipta langit dan Bumi
    Dan akan Yesus Kristus,
    PutraNya yang tunggal, Tuhan kita
    Yang dikandung dari Roh Kudus,
    dilahirkan oleh perwan Maria.
    Yang menderita sengsara
    dalam pemerintahan Ponsius Pilatus,
    disalibkan wafat dan dimakamkan,
    Yang turun ketempat penantian,
    pada hari ketiga bangkit
    dari antara orang mati
    Yang naik kesurga,
    duduk disebelah kanan
    Allah Bapa yang Mahakuasa.
    Dari situ ia kan datang
    mengadili orang hidup dan mati.
    Aku percaya akan Roh Kudus,
    Gereja katolik yang Kudus,
    persekutuan para kudus
    Pengampunan Dosa,
    Kebangkitan badan,
    Kehidupan kekal.
    Amin.


    Sumber : Puji Syukur no 1
    Nihil Obstat : Dr. A.M Sutrisnaatmaka, M.S.F
    Imprimatur : BI Pujaraharja


2012 dan 2013 dicanangkan sebagai tahun iman oleh Bapa Suci Paus Benediktus VXI
berikut surat apostolik dari Bapa Paus kita: http://dokumengerejakatolik.blogspot.com/2012/09/surat-apostolik-tahun-iman-11-oktober.html#more

dan inilah doa tahun iman yang didaraskan di Gereja katolik seluruh dunia
DOA TAHUN IMAN 2012-2013

Allah Bapa Mahapengasih,
kami bersyukur kepada-Mu
karena melalui Yesus Kristus Putra-Mu,
Engkau telah memanggil kami
ke dalam pangkuan Gereja Katolik yang kudus
dan memperkenankan kami masuk
ke dalam persekutuan Allah Tritunggal.

Utuslah Roh Kudus-Mu
agar kami senantiasa mempunyai iman yang hidup.
Semoga pada Tahun Iman ini
kami semakin memperdalam iman kami
melalui pendalaman Kitab Suci dan ajaran-ajaran Gereja.
Semoga dengan perayaan-perayaan suci-Mu, terutama Ekaristi,
kami semakin tinggal dalam Kristus dan berbuah
melalui perwujudan iman kami sehari-hari
di tengah aneka tantangan dan hambatan
dalam Gereja dan masyarakat pada zaman ini.
Bersama Bunda Maria, Bunda kaum beriman,
dan para rasul, guru dan teladan iman kami,
kami unjukkan doa ini kepada-Mu
dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Sungguh indah Gereja kita, Gereja yang begitu Besar, berwibawa, umurnya yang kokoh.. dan seharusnyalah seperti ini Gereja tampil di hadapan dunia. Jesus Inside, Gereja sebagai Tubuh Kristus yang berwibawa, dan Agung.

salamku untuk saudara peng iman Kristus yang belum "menggereja.." semoga kelak kita bisa memenuhi harapan Kristus sendiri agar para pengiman-Nya menjadi satu kawanan dan satu gembala., agar dunia tau bahwa Allah lah yang mengutus Kristus.
« Last Edit: January 20, 2013, 10:08:28 PM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Berbahagialah kita yang berada dalam pangkuan Gereja Katolik
« Reply #1 on: January 21, 2013, 05:44:05 AM »
Kalau saya bukan cuma berbahagia,.. juga bersyukur... sebab saya ini orang guoblok dalam hal menafsir Alkitab. jadi saya serahkan penafsiran pada gereja.
Terserah mereka mau menafsir salah atau benar. Itulah yg saya ikuti.
Kalau mau masuk jurang.. ya saya hanya bisa pasrah.

Gereja katolik ibarat kapten kapal dan saya penumpangnya.
Kalau kapten mau jahat dan menubrukkan ke batu karang, ya itu memang sudah nasib.

Back to TOPIC!

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Berbahagialah kita yang berada dalam pangkuan Gereja Katolik
« Reply #2 on: January 22, 2013, 09:12:57 AM »
Kalau saya bukan cuma berbahagia,.. juga bersyukur... sebab saya ini orang guoblok dalam hal menafsir Alkitab. jadi saya serahkan penafsiran pada gereja.
Terserah mereka mau menafsir salah atau benar. Itulah yg saya ikuti.
Kalau mau masuk jurang.. ya saya hanya bisa pasrah.

Gereja katolik ibarat kapten kapal dan saya penumpangnya.
Kalau kapten mau jahat dan menubrukkan ke batu karang, ya itu memang sudah nasib.
satu lagi keunggulannya kalau kita jadi domba2 yang digembalakan.

Gembala2 lah yang bertanggungjawab atas keselamatan domba2nya.. tapi, kalau dombanya ga manut, nurutin maunya sendiri, sok hebat.. ya maaf gembala tidak bertanggungjawab bila mana terjadi sesuatu dan lain hal.. :D

dan patutlah kita tenang karena yg menggembalakan kita adalah gembala yg langsung diberi amanat oleh Gembala Agung Yesus Kristus.

"Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku"
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23