Author Topic: Pengaruh Ajaran Kristen terhadap Ajaran Islam.  (Read 1285 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
Pengaruh Ajaran Kristen terhadap Ajaran Islam.
« on: October 05, 2012, 11:42:37 AM »
saya pernah dengar pertama kali dari TV chanel sejarah (BBC kalo nga salah) yang mengangkat ttg kehidupan Muhammad yang mengatakan paman Muhammad adalah seorang Kristen Nestorius (ada yang mengatakan pamannya adalah Romo kristen nestorius)..

siapa itu nestorius ..?
Nestorius adalah mantan uskup Konstantinopel 428 AD, Nestorius dgn pahamnya menolak maria sbg 'Bunda Allah/ Pelahir Allah yang berinkarnasi/ Theotokos" atas dasar bahwa Yesus adalah esa (i.e. dia menolak dwinatur Yesus : 100% Manusia, 100% Allah).
pahamnya ini di tolak oleh Konsili Efesus 431 AD, Konsili ini menolak dan menyatakan sesat ajaran Nestorius. sejak saat itu nestorius dan pengikutnya diasingkan ke suriah dan paham ini terus berkembang didaerah timteng (suriah, arab, irak dan sekitarnya).
kira2 seperti itu sejarah singkat siapa itu uskup nestorius yang telah dianathema karena menolak dwinatur Yesus sehingga menolak dogma Bunda Allah..

Apa kaitannya ajaran ini dengan pandangan Muhamad..? Sejarah mencatat bahwa Muhammad lahir sekitar tahun 500 AD dimana dikawasan Timteng berkembang paham Nestorius hal ini dapat dilihat dari :
  • Muhammad mengenal ajaran Kristen (i.e. ajaran Nestorius) melalui pamannya di yang ada di suriah.
    At the age of nine, Muhammad went to Syria with his uncle and had interactions with Christians. One important contact was with the Nestorian monk Bahira in Bosra, modern Syria who foretold to the adolescent Muhammad his future prophetic career. http://en.wikipedia.org/wiki/Muhammad%27s_views_on_Christians


  • Paman mertua Muhammad juga seorang Kristen.
    Waraqah, who was the uncle of Muhammad’s wife Khadija, was Christian and he was with Muhammad  all along for at least 15 years before he announced he was a prophet. So,  Muhammad learned all about Christianity and used it to form Islam. http://www.islamicanswer.org/wordpress/?p=124

Imho, ini mungkin ada kaitanya kenapa Muhammad menolak "Allah dilahirkan"..

mungkin bisa ditambahkan oleh bro CB, Yopi dan Fantioz yang lebih mengerti kawasan timur tengah..

Salam.
« Last Edit: October 05, 2012, 11:47:07 AM by Ignas »
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Pengaruh Ajaran Kristen terhadap Ajaran Islam.
« Reply #1 on: October 08, 2012, 12:51:58 AM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
saya pernah dengar pertama kali dari TV chanel sejarah (BBC kalo nga salah) yang mengangkat ttg kehidupan Muhammad yang mengatakan paman Muhammad adalah seorang Kristen Nestorius (ada yang mengatakan pamannya adalah Romo kristen nestorius).
Bila dikaitkan dengan informasi http://ms.wikipedia.org/wiki/Buhaira sebagai berikut:
Quote
Pandangan Islam terhadap Buhaira

Cerita berkenaan Nabi Muhammad bertemu Pendeta Buhaira telah mendapat liputan yang luas dari sejarawan Islam yang terkemuka seperti Ibn Hisham, Ibn Sa'ad dan al-Tabari, walau bagaimanapun maklumat yang mereka terima terdapat sedikit perbezaannya. Ketika umur Nabi Muhammad sekitar 9 sehingga 12 tahun, baginda telah bertemu dengan Pendeta Buhaira di bandar Bushra, Syria sewaktu perjalanan baginda dengan pedagang Makkah, yang dipimpim oleh pakcik saudaranya Abu Talib.[1] Apabila angkatan pedagang itu melintasi biara Pendeta Buhaira, beliau telah mengajak angkatan tersebut untuk menikmati sedikit juadah. Kafilah itu menerima undangan, namun meninggalkan seorang kanak-kanak lelaki (Nabi Muhammad) di luar untuk menjaga barangan dagangan. Buhaira walau bagaimanapun mengajak setiap individu dari kafilah tersebut untuk menjamah hidangannya.[2] Sesudah itu maka terjadilah suatu keajaiban yang memperlihatkan kepada Buhaira bahawa kanak-kanak yang menjaga barangan angkatan itu kelak akan menjadi Rasullullah dan pemimpin yang agung. Mengikut satu riwayat, Buhaira telah dapat mengesan suatu tanda yang agak unik dan pelik pada Muhammad; riwayat yang lain pula mengatakan terdapat "pergerakan ajaib" suatu kabus atau awan telah memayungi Muhammad setiap kali baginda berjalan pada waktu siang hari walaupun dalam keadaan panas terik. Pendeta Buhaira lalu mengingatkan kepada Abu Talib (bapa saudara Nabi Muhammad) agar dia sentiasa mengawasi Muhammad dan menjaganya dengan baik dan saksama. Abu Talib juga disuruh untuk mengawasi Muhammad supaya baginda tidak disakiti dan menjadi buruan kaum Yahudi dan Israel (dalam versi periwayatan Ibn Sa'ad) atau Byzantine (Rom Timur) (dalam versi periwayatan al-Tabari). Namun kedua-dua versi periwayatan sama ada dari Ibn Sa'ad mahupun al-Tabari telah sepakat mengatakan bahawa Buhaira telah menjumpai ayat yang menerangkan kehadiran Muhammad secara telus dalam versi asli gospel (Kitab Injil); berdasarkan pengamatan ajaran Islam, Kristian sebenarnya telah memperkotak-katikkan kewujudan Muhammad, berita Muhammad dan kedatangannya kelak telah dipadamkan dan dibuang dari gospel.[1]

Buhaira dalam pandangan Kristian
Dalam pengamatan Kristian pula terhadap Islam, Buhaira telah dinggap sebagai "Pendeta sesat", dan beliau seorang yang bersefahaman dengan pengkhabaran dari Al-Quran. Nama dan agama yang diperolehi berkaitan Pendeta ini berbeza-beza dari sumber Kristian. Al-Kindi, memanggilnya Sergius dan menulisnya kemudian adalah dia sebagai Nestorius, Lantaran itu, Buhaira adalah dianggap sebagai Nestorian. Selepas kurun ke-9, ahli polemik Byzantine beranggapan bahawa Buhaira digelar sebagai "Baeira" atau "Pakhyras", kedua-duanya merupukan unjuran kepada nama Buhaira @ Bahira, dan menggambarkannya sebagai ikonoklas. Kadangkala Buhaira disebut sebagai seorang Jacobite atau Arian. Buhaira juga berada di tengah-tengah Apocalypse of Bahira, yang wujud dalam bahasa Suryani dan Arab yang menjadikan penghasilan teks al-Quran dari Kristian suatu apokrifa. Penulis Kristian juga kekal dalam mengatakan bahawa karya Buhaira adalah asas kepada iktikad kepercayaan dalam al-Quran seperti mana yang telah termaktub dalam prinsip kepercayaan masyarakat Kristian, sementara yang lain pula diperkenalkan oleh perawi atau penyusun yang terkemudian seperti Uthman bin Affan atau orang Yahudi sezamannya.[1]
Maka saya menduga bahwa paman Muhammad, Abu Thalib itu adalah seorang Nestorian. Dasar dugaan saya ialah, bahwa karena pamannya itu adalah seorang Nestorian, maka dalam perjalanan dagangnya, yang membawa serta Muhammad (12 Tahun) sebagai tukang jaga barang, mampir di tempat Buhaira yang Pendeta Nestorian.

Kecil kemungkinan Buhaira si Pendeta Nestorian itu bersedia dikunjungi oleh orang yang bukan umat Nestorian, mengingat banyaknya umat yang harus dilayani. Jadi, karena Abu Thalib adalah seorang Nestorian juga, maka Abu Thalib beserta rombongannya diijinkan mengunjungi Buhaira.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA