(... ... ... sambungan)
3. Stoic
Tarsus dikenal sebagai pusat filsafat Stoic. Filsafat ini menganut faham hikmah. Artinya segala sesuatu bencana yang menimpa diterima dengan mengambil hikmahnya. Filsafat stoic, menjadi lebih menarik diabad ketiga SM pada saat Yunani ditimpa berbagai macam bencana seperti kelaparan, perang saudara dan penindasan. Dengan memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah rencana "Yang Maha Kuasa" maka orang akan menerimanya dengan ikhlas. Salah satu faham Stoic yang dianut Paulus adalah cosmopolitanisme yang tidak mebeda-bedakan suku bangsa. Pengaruh filsafat Stoic pada diri Paulus dijelaskan oleh Roetzel sbb: (Masa muda Paulus dihabiskan di Tarsus, pusat filsafat Stoic. Surat-suratnya jelas memperlihatkan pengaruh Stoic.....Kecenderungannya melihat uamt sebagai penduduk sorga (fil:3:20) dibanding penduduk kota, memiliki hubungan yang kuat dengan pandangan Stoic. Mungkin termasuk pandangannya tentang oikumene (penduduk bumi) yang menggabungkan Yahudi dan Non- Yahudi diilhami oleh faham Cosmopolitanisme Stoic (Roma 10:18)).
Pandangan Cosmopolitanisme Stoic yang dianut Paulus dapat dengan jelas dilihat pada suratnya kepada jemaat di Kolose: 3: 11:"Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat,orang barbar atau orang Skit, budak orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam sesuatu.
Pengaruh lain dari filsafat Stoic dalam injil dan surat-surat Paulus adalah faham tentang Logos (firman). Tillich dalam buku yang sama memperlihatkan bahwa kristen menganut berbagai ajaran dasar dari filsafat stoic, kita lihat bagaimana pendapat tillich: (Kristen menganut dari saingan beratnya(Stoic) berbagai ajaran dasar. Yang pertama adalah ajaran Firman, suatu ajaran yang dapat membuat anda putus asa bila anda memelajari sejarah tritunggal dan pemikiran Kristen. Perkembangan dogma dengan KRisten tidak akan dimengerti tanpa (bersandar pada filsafat) ini.)
4. Gnostisisme
Pengaruh Gnotisisme dalam pemikiran Paulus cukup kental. Hal ini dapat kita lihat pada pandangan dualismenya tentang Tuhan yang disorga dan Tuhan di bumi, tentang daging dan roh tan tentang terang dan gelap. disamping itu penganut penganut faham ini mengaku memiliki rahasia yang hanya mereka yang tau karena khusus diberi tahu. Untuk melihat uah fikirannya yang disandarkan pada filsafat gnostisisme, perhatikanlah pernyataan dalam suratnya kepada jemaat di korintus 15:48-51: "Mahkluk-mahkluk alamiah sama dengan. dia yang berasal dari debu tanah dan mahkluk-mahkluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari Sorga... Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu daging dan darah tidak dapat mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu sesuatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah.....
Pada umumnya penganut paham Gnostic dimana-mana membenci dunia dan daging(jasad). Menurut mereka, kalo dunia ini jahat berarti arsiteknya (penciptanya) yakni Tuhannya Perjanjian Lama adalah jahat. Oleh sebab itu pemikiran Kristen yang dipengaruhi paham ini menganggap Tuhan pencipta alam di Perjanjian Lama adalah "jahat" dan sebaliknya Tuhan dalam Kristus adalah baik. Pandangan ini dapat kita lihat dalam surat Paulus kepada Jemaat di Korintus dalam 2 Korintus 4:3-4: Jika injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah jaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Kata-kata yang digaris bawahi diatas, bagi kebanyakan orang sulit dimengerti. Namun untuk mudahnya saya kutip kata-kata tersebut dalam Alkitab berbahasa Ingris KJV yakni: "th God of this world yang artinya Tuhan didunia ini, atau Tuhan pencipta dunia. Jadi menurut Paulus, Tuhan pencipta Dunia ini Jahat, karena telah membutakan orang sehingga tidak percaya pada ajarannya(ajaran Kristen).
Golongan gnostik yang hidup dalam Roh menyembah pribadinya yang menjadi roh, yakni Kristus, sebaliknya mereka malah mengutuk Yesus yang pernah hidup dalam daging. Maricon yang hidup di abad II, merupakan salah seorang kampium Gnostisisme. Maricon dan kelompoknya menggunakan Surat-surat Paulus sebagai bagian terbesar dari Alkitab mereka. Oleh karena itu selit memungkiri pengaruh Gnostisisme dalam alam pemikiran Paulus. Sebagai contoh dapat dilihat beberapa ayat-ayat dari surat-suratnya yang memberikan gambaran jelas pengaruh Gnostisisme. silahkan baca Roma: 7:18: Sebab aku tahu, bahwa didalam aku, yaitu didalam aku sebagai manusia yang tidak ada sesuatu yang baik....
baca lagi roma: 7:24: Aku manusia celaka! siapakah yang melepaskan aku dari tubuh maut ini?
Pertanyaan-pertanyaan yang tendensius di atas disamping diartikan sebagai pengaruh Gnostisisme dalam alam pikiran Paulus, juga ada sebagian yang memperkirakan Paulus sebagai homoseksual. Namun pernyataannya yang sulit dibantah sebagai pengaruh Gnostisisme adalah dalam suratnya kepada jemaat Roma: 8:23:
....kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan Tubuh kita.
Menurut Paulus, hidup dalam daging adalah hidup dibawah hukum Taurat yang tidak lepas dari dosa. Oleh karena itu Dia menganjurkan pengikutnya untuk hidup dalam roh dalam Kristus. silahkan baca Galatia 3:3: Adakah kamu sebodoh itu? kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya dalam daging?
Jelas sekali Paulus menggunakan paham dualisme terang dan gelap dari Gnostisisme:
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.
Aplikasi filsafat Gnostisisme tentang Tuhan di Langit dan Tuhan di Bumi dalam pemikiran Paulus, dapat dilihat dari pemahamannya tentang Kristus. Menge-nal Tuhan di langit dan Tuhan di bumi, dapat kita lihat dari titik berat kebangkitan KRistus sebagai dasar keimanannya, Tuhan yang dibangkitkan di dunia ini adalah Tuhan dari Rohyang baik. Sementara Tuhan yang sebelumnya adalah Tuhan dari daging yang kurang baik karena mengurung manusia di dalam Hukum Taurat. Oleh karena itu dengan kematian Kristus, maka matilah pula hukum taurat dari produksi Tuhan yang kurang baik.
Tuhannya Paulus yang baik dibandingkan Tuhannnya Yesus yang kurang baik dapat dilihat dari penjelasan Roetzel berikut:
(Paulus merasa bebas dari dosa dan kematian melalui kasih, Yahudi, sebagai mana kita ketahui, di bebani oleh Hukum dengan dosa, oleh dosa dengan kematian. Tuhannya Paulus tampil sebagai Tuhan pengasih, Tuhannya Yahudi sebagai pembebas tugas.tugas berat)
Demikian ulasan saya tentang siapa Paulus dan bagaimana Latar belakang Paulus yang kontroversial ini, dan ternyata ajaran kristen bukan lagi ajaran Yesus tapi ajaran Paulus yang terbukti telah memutar balikkan ajaran Yesus, dan menggantikan ajaran Yesus dengan ajaran penyembah berhala Romawi....
semoga bermanfaat.....
(Diambil dari
https://www.facebook.com/ForumImanKristen/posts/188872157977609)