http://www.icc-ykb.org/jendelahati/2015-04-02Kamis, 2 April 2015
HIDUP INI BUKAN SEGALANYA
“Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
(Mat. 26:39)
Ada yang berpendapat bahwa hidup ini sangat berharga dan hidup ini adalah segalanya. Karena itu, orang harus mempertahankannya sebisa mungkin. Bahkan jika perlu, dengan cara yang tidak sesuai dengan iman Kristen. Pendapat itu hanya separuh benar. Memang benar hidup ini sangat berharga. Itu sebabnya, Yesus berusaha menolak cawan penderitaan dan kematian-Nya. “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku ….” Namun, tidak benar bahwa hidup ini adalah segalanya sehingga perlu dipertahankan dengan segala cara, apalagi dengan cara yang bertentangan dengan iman Kristen. Maka, Yesus menambahkan, “… tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Kerelaan Yesus menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib secara tidak langsung menegaskan bahwa hidup ini bukanlah segalanya. Ada kebenaran yang harus diperjuangkan, bahkan jika perlu dengan mengorbankan nyawa. Kita tahu bahwa dengan mengorbankan nyawa-Nya, Tuhan Yesus telah menebus seluruh umat manusia. Sebagai lansia, mari kita terus belajar menghargai hidup yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita, namun tidak menganggap hidup adalah segalanya.
AAS
DOA:
Tuhan Yesus, terima kasih atas hidup kami yang sangat berharga ini. Namun, kami juga ingin belajar untuk melepaskannya dengan damai sejahtera jika tiba saatnya bertemu muka dengan Engkau. Amin.