Author Topic: Diskusi Kepedulian KAJ dalam Advokasi Kaum Marjinal  (Read 397 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bruce

  • Guest
Diskusi Kepedulian KAJ dalam Advokasi Kaum Marjinal
« on: July 20, 2012, 10:19:56 PM »
Diskusi Kepedulian KAJ dalam Advokasi Kaum Marjinal

Jumat, 20 Juli 2012 16:27 WIB


HIDUPKATOLIK.com - Menanggapi keprihatinan Uskup Agung Jakarta tentang advokasi untuk kaum marjinal, Lembaga Daya Dharma (LDD) menggelar sarasehan di Gedung Karya Sosial LDD, Jumat, 13/7. Sarasehan ini dipandu oleh pengajar Unika Atma Jaya Jakarta sekaligus kandidat doktor hukum perburuhan dari Universitas Leiden, Belanda, Surya Chandra.

Mgr Ignatius Suharyo membuka acara ini dengan memberikan ceramah tentang identitas Gereja yang sejak awal sudah peduli pada orang miskin. Orang miskin adalah harta kekayaan Gereja. Namun, banyak kritik terhadap Gereja Katolik tentang kebijakan anggaran bagi orang miskin. “Dalam tegangan inilah saya ngomong pentingnya advokasi,” tegas Mgr Suharyo.

Lebih lanjut, Guru Besar Ilmu Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini menguraikan, di koran diberitakan bahwa perekonomian membaik, tapi realitasnya orang miskin makin menderita. Ternyata ada jurang yang dalam antara si kaya dan si miskin. “Jawabannya ada di buku Negara Centeng yang dikarang Dr Ignatius Wibowo Wibisono SJ (Alm). Kesimpulannya, pemilik modal telah menghancurkan negara. Negara lebih berpihak pada kaum pemodal dari pada rakyat,” ujarnya. “Pelayanan karitatif tidak cukup, maka harus ada pelayanan advokasi. Kalau tidak ada advokasi di jalur hukum, tidak akan mengubah keadaan,” lanjut Mgr Suharyo.

Menyoal advokasi, Ketua LSM Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azaz Tigor Delmacius Nainggolan mengungkapkan, kita bisa belajar banyak dari Yesus. Banyak kisah di Kitab Suci yang inspiratif. Yesus adalah tokoh perubahan zaman pada waktu itu. “Pekerja kemanusiaan harus memiliki hati dan telinga besar, jangan nafsunya saja yang besar,” kritik Tigor. Narasumber selanjutnya, Direktur LBH Mawar Saron Jakarta Jhon I.M. Pattiwael.

Sarasehan ini bertujuan untuk mempertemukan umat dengan uskup sehingga bisa menyatukan persepsi tentang gagasan advokasi oleh Mgr Suharyo, demikian Pastor Yusuf Edi Mulyono SJ. Acara ini dihadiri anggota WKRI, ISKA, Asosiasi Sahabat Romo Ismartono (ASRI), para advokat publik LBH Mawar Saron, Rektor Unika Atma Jaya Jakarta, Komnas Perempuan, Komisi PSE KAJ, dan para Pastor Deken di KAJ.

A. Benny Sabdo