Damai sejahtera menyertaimu O Dad.Kalau disimpulkan OOT, mungkin bisa saja. Namun, kalau dicermati dengan tenang, saya kira masih belum OOT-OOT bangat.
Sebab, judul trit berbicara tentang dendam, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai 'tanpa kasih'. Nah, untuk membahas 'tanpa kasih' tentu tidak terlalu OOT jika ditinjau dari 'kasih'. Sedangkan hukum kasih yang diajarkan Jesus Kristus, ya yang 2 itu, kasihi Tuhan dan kasihi sesama.
Tentang pokok pikiran O Dad di posting atas ini, menurut pemahaman saya, tentang 2 pikiran terhadap berlakunya 10 P, memang bisa saja terjadi dan sudah terjadi. Namun kalau diperhatikan kalimat Jesus Kristus yang setelah menyampaikan hukum terutama dan utama serta yang sama dengan itu, Jesus Kristus bilang, "Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi," maka saya mengartikan, [/b]seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi tergantung kepada kasihilah Tuhan, kasilah sesama[/b].
Artinya apa? Bahwa apabila 10 P adalah bagian dari seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi, maka 10 P itu juga tergantung kepada 2 hukum kasih tersebut. Jadi, bila dipandang bahwa 10 P masih berlaku, ada benarnya, sebab untuk mem-break down 2 hukum kasih itu, salah satu cara yang baik yaitu dengan membahas 10 P. Bila dipandang bahwa 10 P tidak berlaku, bisa saja, sebab nilai-nilai 10 P tersebut sudah terangkum dalam 2 hukum kasih.
Itu menurut pemahaman saya.
Damai, damai, damai.
The Power Of Positive Feeling:
Ukuran Anda ditentukan
oleh ukuran dan kualitas dari fokus Anda.
Yang Anda pikirkan,
menentukan yang Anda lakukan.
Dan yang Anda lakukan,
menentukan yang Anda hasilkan.
Maka kualitas dari pikiran Anda,
menentukan kualitas dari yang Anda hasilkan.
Marilah kita membaikkan isi dari pikiran kita,
agar kita diutamakan dalam pergaulan yang baik,
dalam pekerjaan yang baik,
dan karena menghasilkan yang baik.
Coba test baca ini
Jangan berpikir Monas…..anda pasti kebayang monas khan? Padahal ada kata jangannya lo…
Atau
Tidak berpikir kuda…malah yg kebayangan kuda… padahal ada kata tidak-nya jadi pikiran bawah sadar hanya memikirkan akhirnya saja..dalam hal ini KUDA…akhirnya ini yang menjadi "program" penuh rasa...
Sudah ada risetnya, banyak sekali yg secara ilmiah menyatakan bahwa kata2 adalah 100% adalah jalan kehidupan manusia atau nasib kita. Kita bisa lihat banyak orang yg hidupnya “gitu” aja ngak maju – maju ya karena sampai tua “salah” memilih kata2 dalam berpikir atau berbicara di kehidupannya.
Jika terpaksa menggunakan kata tidak atau jangan boleh saja tapi ada syaratnya : ujungnya positip, berasa enak lah
Jika memakai kata tidak
Sakit ------> tidak sehat
Susah ---> tidak mudah
Lupa ----> tidak ingat
Buruk --->tidak baik
Mahal ---->tidak murah
Miskin-----> tidak kaya
Ganti kata kata Positif
Jangan khawatir ---------> akan baik baik saja
Aku sudah bekerja keras ----> aku sudah bekerja dengan baik
Berusahalah --------------> ayo kita beri energi
Diet ----> rencana pola makan
Junk food ---> makanan tanpa isi
Hutang--> hal lunasan
Pintar pintar memilih kata, semua bisa diganti kok…..
Coba deh ….pasti berubah hidup kita dengan memilih kata kata. Karena setiap ucapan dan pikiran adalah doa kita.
Lebih lengkap mengenai Pola Pikir:
http://blog.fitb.itb.ac.id/usepm/?p=316Jadi,
Hukum Taurat adalah aturan secara Negatif: "Jangan" dllSedangkan,
Hukum Cinta Kasih adalah aturan secara Positif: "Kasihilah" dllDengan melakukan Hukum Cinta Kasih, maka kata2 yang mengikuti "JANGAN" dll dalam Taurat menjadi hilang, sebab di otak kita hanya ada kata Kasih, bukan yang lain!Semoga paham