Jujur dan berkorban waktuDulu, ketika Tony Roma's sebuah resto yang menghidangkan barbeque ribs dengan rasa yang luar biasa, dan kebetulan saat itu harganya masih terjangkau kantung. Kami, saya dan kelaurga besar istri makan bersama di sana. Kami sungguh menikmati hidangan yang luar biasa lezat itu.
Ketika saat membayar, karena saat itu kami memesan berbagai macam menu, kekhawatiran saya beralasan, dan betul saja kecurigaan saya tepat, karena niai tagihan di bill ternyata jauh berada dibawah perkiraan saya. Saya ditagih jauh lebih rendah dari jumlah pesanan kami.
Saya panggil pelayan, dan menanyakan apakah bill ini sudah benar?
Si pelayan sekilas memandang saya, dan berkata, sudah pak itu sudah benar.
Saya ulang lagi, tolong di check lagi, cocokan dengan pesanan saya. Si pelayan mengambil bill saya dan dengan muka tidak senang kembali ke kasir. Tak lama kemudian, si pelayan kembali lagi, dan dengan ketus berkata, sudah benar pak sudah di check ulang. Saya tersenyum dan berkata, bill ini salah, karena pesanan saya ada tiga jenis yang belum masuk di bill ini, kata saya.
Si pelayan terkejut, menerima bill itu dari tangan saya sambil memasang muka malu dan kembali ke kasir. Kemudian pelayan itu kembali lagi dengan bill yang baru, dengan beberapa item yang ditambahkan. Saya periksa lagi, dan kembali saya protes, ini masih salah, karena saya tidak pesan beer tetapi saya ditagih beer. Si pelayan kembali lagi ke kasir.
Keluarga saya sudah ngomel, karena waktu sudah terbuang lebih dari setengah jam.
Si pelayan kembali lagi dengan bill baru, dan setelah saya anggap cocok, saya bayar.
Waktu yang dikeluarkan sebagai tambahan untuk urusan salah billing itu hampir satu jam. Waktu yang terbuang hanya karena mau 'sok' jujur.
Setiba di rumah, saya baca lagi bill itu, dan saya terbahak bahak, ternyata ada satu item lagi yang kami makan yang tidak masuk dalam bill. Ya sudah, itu saya anggap sebagai bonus karena waktu penantian saya karena urusan kasir yang sembrono.
Kejadian berulangBaru kemarin (Sabtu) terjadi lagi kasus yang mirip dengan di atas. Sepulang dari pertemuan dengan sekolah, kami mampir di Hoka-hoka bento Pancoran Jakarta untuk santap siang. Kami memesan empat menu set, tetapi karena sebagian belum siap akan diantar kemudian ke meja kami. Kami makan dan sambil makan, saya iseng melihat strook pembayaran yang kami pesan. Ternyata, ada satu menu set yang kami pesan dua, ternyata hanya tertulis satu, dengan nilai sekitar 36ribu. Saya menengok ke kasir yang lumayan sibuk saat jam makan siang. Mungkin karena dia puasa sehingga konsentrasinya turun, sungguh tidak layak jika kemudian dia harus mengganti apa yang saya makan dari kantungnya sendiri.
Maka, sehabis makan, saya terpaksa kembali ke kasir, dan menunjukan strook saya, dan berkata bahwa apa yang tertulis di sini keliru. Dengan sopan ia bertanya, yang manakah yang keliru, dan saya katakan bahwa yang menu set ini saya pesan dua, tetapi tiertulis hanya satu. Wajahnya terkejut, dan menerima uang yang saya berikan, sambil entry ke cash register, dia berkata, maaf dan terima kasih, pak.