Berikut ini adalah tulisan DR Ben Witherington, seorang Injili yang terdidik, Profesor spesialis Perjanjian Baru, tentang Konstantin.
http://www.patheos.com/community/bibleandculture/2011/05/03/defending-constantine-part-one/DR Witherington adalah seorang penulis buku laris "Apa yang Telah Mereka Lakukan pada Yesus?" yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia.
Dibawah ini CV beliau.
http://benwitherington.com/cv.htmlDan dibawah ini saya terjemahkan tulisan beliau mengenai Konstantin, yang tampaknya belum selesai ditulis tahap keduanya.
-----------------
"Dalam beberapa tahun terakhir ini Konstantin telah cukup banyak menerima sejumlah kritik yang sangat berat. Di satu sisi ia telah dituduh memaksakan agama Kristen atas kekaisaran yang enggan menerimanya dan sebagian besar terdiri dari penyembah berhala. Di sisi lain ia telah dituduh mencemari Kekristenan, dan bahkan tidak menjadi seorang Kristen sejati. Di satu sisi lainnya ia telah dituduh hanya menjadi pemain politik yang cerdik dan mendukung kuda yang tepat (yaitu agama Kristen) tanpa dirinya sendiri pernah benar-benar menjadi seorang Kristen, dan di sisi lain ia telah dituduh membentuk kanon Kristen, membantu untuk mendikte istilah kunci dalam pengakuan iman Nikea, dan banyak hal lainnya. Di satu sisi ia telah dituduh begitu keras secara moral dan sesuatu yang memalukan juga. Di sisi lain ia telah dituduh membunuh istrinya sendiri dan anaknya, dan menikahi wanita lain setelah itu. Seorang mahasiswa sejarah yang frustasi memiliki hak untuk berteriak - 'Konstantin yang asli silahkan berdiri'.
Para kritikus Konstantin, seperti Craig Carter (lihat bukunya Politik Salib), John Howard Yoder (banyak bukunya - lihat misalnya Kerajaan Imam), Jacob Burkhardt (Zaman Konstantin Agung) dan Ramsay MacMullen (Konstantin, dan juga lihat Voting atas Allah) telah melakukan yang terbaik untuk membuat Konstantin tampak seperti seorang yang benar-benar jahat ketika menyangkut kekristen dan hubungannya dengan kekaisaran. Ke dalam barisan ini telah masuk pula Peter Leithart, dan sebagai yang ditunjukkan oleh judul posting ini, ia mengambil sudut pandang yang berbeda, paling tidak."
....... (maaf, sampai disini saja terjemahan saya. Jika anda bisa berbahasa Inggris, atau setidaknya berniat untuk memiliki pengetahuan yang lebih, ada baiknya membaca langsung di link yang saya berikan.)
-------
Seperti yang saya katakan di awal thread ini, dan juga sebagai judul thread ini, banyak hal mengenai Konstantin masih menjadi kontroversi. Saya tidak sedang membela Konstantin karena saya tahu, jikalaupun saya hidup dalam zamannya, saya harus berpikir berkali-kali untuk berurusan dengan orang semacam beliau. Konstantin sudah melakukan tugasnya, yaitu memberikan tempat bagi Kekristenan dalam kekaisaran Roma.
"Pada saat inilah, agama Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma. Tidak seperti agama-agama sebelumnya, yang diwariskan dari generasi ke generasi sebagai ciri-ciri budaya suatu bangsa, agama Kristen secara aktif mempertobatkan mereka yang belum percaya. Agama Kristen bermula dari Timur Tengah dan menyebar hingga ke Yunani dan Mesir. Para utusan Injil Kristen terutama murid Yesus, Petrus (?-67 Masehi), perintis penyebaran agama Kristen, bersama-sama Saulus dari Tarsus (5-67 Masehi), kini dikenal sebagai Paulus, memberitakan agama yang baru itu ke seluruh wilayah Kekaisaran dan bahkan sampai ke Roma.
Pada awalnya, kedatangan agama baru ini bisa ditoleransi oleh orang Romawi. Namun pada perkembangan selanjutnya, orang Romawi mulai khawatir akan penyebaran agama Kristen yang begitu cepatnya. Mereka mengkhawatirkan agama ini akan memecahbelah persatuan bangsa Romawi. Maka dimulailah pembantaian terhadap orang-orang yang memeluk agama Kristen. Mereka dibunuh, ditindas atau dijadikan umpan singa di arena sirkus. Meskipun demikian, gerakan-gerakan bawah tanah orang Kristen tetap aktif menyebarkan agama, mereka menjadikan Roma sebagai pusat gerakan mereka.
Hingga suatu ketika, keadaan ini berubah ketika Constantinus (280-337 Masehi), yang memeluk agama Kristen, berkuasa. Di bawah kepemimpinannya, agama yang awalnya ditentang ini, mulai diterima dan bahkan dikembangkan. Bahkan, ia sempat menjadi penengah dalam sebuah perselisihan serius mengenai doktrin antara golongan barat dan timur dalam Gereja. Ia mengundang para uskup yang mewakili kedua golongan itu untuk menghadiri sebuah Konsili Nicea tahun 325 Masehi. Di sana perbedaan-perbedaan di antara mereka diselesaikan. Pengakuan Iman Nicea, yang naskahnya dibuat pada konferensi tersebut, menetapkan keyakinan-keyakinan Kristen yang mendasar yang dapat disepakati kedua golongan.
Selanjutnya, Constantinus mengambil sejumlah langkah untuk menyelamatkan orang Kristen dari kehancuran, baik sebagai akibat penganiayaan eksternal ataupun perselisihan internal. Ia juga menetapkan agama Kristen sebagai agama negara di seluruh pemerintahan Kekaisaran Romawi.
Karena jasa-jasanya itulah, agama tersebut mulai tersebar bahkan menjadi dominan di seluruh Eropa (karena ketika itu, Romawi menguasai hampir seluruh daratan Eropa)."
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekaisaran_RomawiKonstantin diangkat sebagai "setara Rasul" oleh Gereja Orthodox karena beliaulah kaisar Kristen yang pertama, yang memberi tempat bagi Kekristenan untuk tumbuh dan eksis dalam dunia. Kekristenan tumbuh dan berkembang bukan oleh pedang, namun oleh darah para martir. Diakui atau tidak, ini adalah fakta sejarah. Dan pribadi yang memberikan tempat bagi bertumbuhnya Kekristenan adalah Konstantin. Apakah ini predestinasi ataukah freewill, bukan wewenang saya untuk membahasnya.
http://orthodoxwiki.org/Constantine_the_GreatPara Pengejek Konstantin
"Selama hidupnya dan hidup putra-putranya, Konstantin disajikan sebagai teladan kebajikan. Bahkan penyembah berhala seperti Praxagoras Athena dan Libanius membanjirinya dengan pujian. Namun demikian, ketika yang terakhir dari anak-anaknya meninggal pada tahun 361, namun, keponakannya Yulian si Murtad menulis Simposium sindiran, atau yang dikenal sebagai Saturnalia, yang merendahkan Konstantin, dengan menyebutnya lebih rendah daripada para kaisar agung penyembah berhala, dan menyebutnya gila kemewahan dan keserakahan. [3] Setelah Yulian, Eunapius memulai - dan Zosimus meneruskannya - tradisi historiographic yang menyalahkan Konstantin karena melemahkan Kekaisaran oleh karena kecintaannya kepada orang-orang Kristen [4]."
Another link dari seorang evangelikal,
http://www.postost.net/2011/01/defending-constantine-failure-imaginationSaya memberikan link bukan hanya dari sudut pandang Gereja Orthodox, melainkan juga dari sudut pandang evangelikal yang serius belajar mengenai sejarah. Jika saya dituduh hanya memberikan sisi baik Konstantin dari sudut pandang Orthodox, link diatas dari para evangelikal saya berikan sebagai jawabannya.
Jadi, bagi yang serius memperdalam ilmu, dan yang tidak takut mendapat celaan "ahli Taurat" dari sesamanya, bisa mulai belajar dari link yang saya berikan. Tapi bagi mereka yang memang sudah terlahir tidak pintar, celakanya lagi tidak mau belajar, silakan terus menerus mengikuti thread yang mengkafirkan Konstantin dan cuman cari pembenaran bagi teori pengkafirannya itu, tanpa mau belajar dari referensi lainnya. Silakan mengikuti jejak Yulian si Murtad dan Zosimus, yang jelas-jelas bukan orang Kristen,
http://en.wikipedia.org/wiki/Zosimus"Zosimus is the only non-Christian source for much of what he reports."
dan dengan demikian mengatakan bahwa Eusebius, seorang sejarawan Kristen, adalah seorang penipu.