Author Topic: Inventarisasi Kebudayaan Sekitar Kita  (Read 1677 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline fantioz

  • Administrator
  • FIK - Full
  • *****
  • Posts: 218
  • Reputation Power:
Inventarisasi Kebudayaan Sekitar Kita
« on: June 29, 2012, 10:51:35 AM »
Beberapa kali kebudayaan dan warisan budaya kita diklaim oleh negara tetangga. Harus diakui bahwa hal itu sebagian karena kesalahan kita sendiri yang tidak menginventarisasi kebudayaan daerah yang kita miliki.

 Melalui thread ini saya mengajak untuk menulis apa saja yang kita ingat dari budaya-budaya di sekitar kita. Boleh juga makanan-makanan atau produk lain yang memiliki ciri khas suatu daerah.

 Contoh :

 Nama Budaya : Jaranan Jawa / Kuda Lumping Jawa.
 Daerah Asal : -
 Daerah Populer : Blitar, Kediri, Tulungagung
 Sejarah : -
 Contoh : Kalau ada fotonya atau URL
www.youtube.com/watch?v=UYMpbFXxV9I

 Nama Makanan : Pudak
 Daerah Asal : Gresik
 Daerah Populer : Gresik dan Sekitarnya
 Sejarah : -
 Contoh : Kalau ada fotonya atau URL

 Nama Makanan : Wingko Babat
 Daerah Asal : Babat - Lamongan, Semarang
 Daerah Populer : Lamongan, Malang, Surabaya, Semarang
 Sejarah : -
 Contoh : 



 Data tidak harus lengkap. Jadi ketika Anda ingat suatu budaya atau produk, tulis saja namanya, dan paling tidak daerah populernya di mana.

 Terima kasih atas pertisipasinya.
When someone understands the Holy Trinity in good faith, then he would be Catholic.

bruce

  • Guest
Re: Inventarisasi Kebudayaan Sekitar Kita
« Reply #1 on: June 29, 2012, 11:31:14 AM »
Ehhhm Pudak, ejenis makanan dari tepung beras, yang gurih manis dibungkus daun lontar dengan bentuk seperti pastel (setengah lingkaran). Rasanya unik, gurih dan nikmat. Sekarang entah harus beli di mana ya? Dulu sih di Gresik banyak, sekarang sepertinya jarang ya?


Ada lagi jenang jubung, dodol dari ketan hitam, gurih tetapi tidak terlalu manis, bentuknya seperti selinder dibugkus dengan daun lontar, di bagian atasnya yang terbuka ditaburi wijen putih. Rasanya manis gurih dan lezat dengan aroma khas ketan hitam. Masih banyak yang jual di Surabaya, walau harganya makin lama makin mahal.


Ada lagi makanan khas dari Ambon, bernama bagea. Ada yang asin dan ada yang manis. Yang manis bentuknya memanjang dibungkus dengan sejenis daun seukuran jari orang dewasa. Rasanya agak keras tetapi nikmat dan berbau khas dari gula aren dan daun yang terpanggang.

Bagea asin lebih jarang ditemukan, bentuknya tidak beraturan, karena dikepal sukuran sejumput jari, dengan rasa kenari yang kuat beraroma bawang putih. Rasanya keras tetapi renyah dan gurih.


Kalau soal budaya yag berhubungan dengan panganan, saya masih lebih kenal dibanding dengan budaya berupa kesenian, he he he he.

Susunannya silahkan diatur saja, saya akan menambahkan berbagai macam panganan khas yang aya kenal.

Syalom

Offline fantioz

  • Administrator
  • FIK - Full
  • *****
  • Posts: 218
  • Reputation Power:
Re: Inventarisasi Kebudayaan Sekitar Kita
« Reply #2 on: July 05, 2012, 07:15:16 AM »
@Bro Bruce thanks postingnya :

Nama Makanan : Pudak
Daerah Asal : Gresik
Daerah Populer : Gresik dan sekitarnya
Contoh :




Nama Makanan : Jenang Jubung
Daerah Asal : Gresik
Daerah Populer : Gresik dan sekitarnya
Contoh :




Nama Makanan : Bagea
Daerah Asal : Ambon
Daerah Populer : Ambon
Contoh :



Kayaknya ada variannya nih, kua khas banyuwangi Jawa Timur, namanya Bagiak

Nama Makanan : Bagiak
Daerah Asal : Banyuwangi
Daerah Populer : Banyuwangi
Contoh :



Thanks
When someone understands the Holy Trinity in good faith, then he would be Catholic.

bruce

  • Guest
Re: Inventarisasi Kebudayaan Sekitar Kita
« Reply #3 on: July 05, 2012, 09:20:36 AM »
Bro Bruce, langsung saya edit aja ya :

Nama Minuman : Angsle
Deskripsi : Sejenis kolak dengan kuah santan encer dan gula putih, berisi kacang hijau, putu mayang, potongan roti tawar, sagu-mutiara. Biasa dinikmati hangat, walau bisa juga dingin.
Daerah Asal : Malang, Kediri.
Daerah Popoler :  jawa timur, khususnya Malang, Kediri.
Contoh :




Nama Makanan : Gethuk goreng.

Deskripsi : Terbuat dari singkong/ketela, direbus dan ditumbuk ditambahkan gula merah dan margarine, dibuat bulat bulat seperti baso, kemudian digoreng. Dimakan hangat hangat sebagai teman minum kopi.

Daerah Asal / Populer : Purwokerto-JawaTengah.

Contoh :






Nama Makanan : Geplak.

Deskripsi : Terbuat dari ketan kelapa parut dan gula pasir, dimasak hingga bisa dibuat bentuk bulat bulat, dimakan sebagai penganan kecil.

Daerah Asal / Populer : Yogya dan sekitarnya, terutama Bantul.

Contoh :



Wajit cililin.
Mirip geplak, terbuat dari ketan dan kelapa parut, tetapi menggunakan gula aren, dimasak dan dibungkus dengan kulit jagung. Dimakan sebagai penganan kecil, poluler di daerah Cianjur, Bandung dan sekitarnya di JawaBarat.


Nasi Liwet.
Nasi dimasak dengan santan, disajikan dengan gudeg, sayur sambal godog labu, ayam opor disuwir-suwir, telur dan disiram dengan kuah santan kental. Makanan lezat full cholesterol ini sangat populer di daerah Solo dan sekitarnya, Jawa Tengah.


Nasi gudeg.
Gudeg dibuat dari nangka muda yang dipotong potong dan dimasak dengan bumbu-bumbu khas sehingga berwarna kecoklatan. Biasanya disajikan lengkap dengan nasi berikut sambal goreng krecek (kerupuk kyulit sapi yang dimasak santan) telur pindang dan ayam opor, disiram dengan kuah santan kental. Makanan lezat khas Yogya, juga full cholesterol tapi ngangeni (kata orang Yogya).


Ketoprak
Berbeda dengan ketoprak JawaTimur yang berupa seni pertunjukan, ketoprak Jakarta adalah makanan. Terdiri dari potongan ketupat, bihun, kecambah (taoge) dan potongan tahu goreng, disiram/dicampur dengan bumbu kacang dan disajikan dengan taburan kerupuk. Cukup lezat walau nutrisi yang ditawarkan lebih banyak karbohidrat saja. Khas daerah Jakarta dan sekitarnya. Terasa aroma bawang putih cukup kuat mendominasi.


Kerak telor.
Panganan ringan bisa disebut sebagai omelet ala Jakarta. Terbuat dari campuran telur (biasanya telur bebek) dengan ketan, kelapa parut, udang kering (kalau yang benar), cabai rawit, dan bawang goreng. dimasak secara unik, karena untuk mematangkan bagian atas, maka wajan dibalik, sehingga bagian atas kerak telor akan sedikit hangus. Untuk mengeluarkan kerak telor dari wajan dikorek dengan bambu tipis, disajikan dengan taburan kelapa parut berbumbu, udang kering, dan bawang goreng. Satu lagi khasnya adalah dibungkus kertas dengan cara digulung. Rasanya lezat dan wajib coba bagi yang belum pernah. Penjualnya sebagian besar berasal dari daeran Mampang, walau kebanyakan sekarang hanya menjadi penjual musiman kala sedang diadakan Jakarta Fair (Pekan Raya Jakarta).


Pempek
Walau aslinya pempek berasal dari kebudayaan cina perantauan, pempek sudah mendarah daging dalam masyarakat Palembang. Dulu terbuat dari ikan Belida, ikan air tawar yang banyak terdapat di sungai Musi. Karena ikan Belida semakin jarang diperoleh, harganya juga semakin mahal. Maka sekarang banyak dipergunakan ikan tengiri. Campuran daging ikan dihaluskan dicampur dengan tepung sagu, dibentuk dengan berbagai macam bentukan dengan nama berbeda. Lenjer, berbentuk bulat panjang seperti bambu. Keriting, dibuat seperti putu mayang, atau melingkar-lingkar seperti kerupuk putih. Lenggang, yakni lenjer yang dipotong-potong dan digoreng dengan telur dadar. Dan tentu saja yang paling populer adalah kapal selam, yakni berbentuk khas setengah lingkaran dengan isi telur utuh yang dimasukan dalam keadaan mentah. Pempek ini direbus, dan disajikan bisa digoreng atau dibakar. Disajikan dengan mie kuning, soun, dan udang kering tumbuk, lengkap dengan timun iris, disiram dengan cuko (saus cuka atau belimbing sayur, dimasak dengan gula merah, dengan bumbu, aroma bawang putih cukup kuat). Lezat dan nikmat, bisa dinikmati mulai pagi, siang, malam, bahkan tengah malam.


Otak otak.
Terbuat dari halusan ikan tengiri dicampur dengan bumbu dan tepung sagu, dibungkus dengan daun pisang, serta dibakar di atas bara. DImakan dengan sambal kacang. Nikmatnya luar biasa.
Di daerah Riau juga terdapat otak-otak dengan style berbeda, dimana warna otak otak agak kemerahan karena diberi cabai, serta digunakan daun kelapa sebagai pembungkusnya. Rasanya juga tidak kalah nikmat.


Somay
Makanan asli dari kebudayaan cina yang tidak halal, secara kratif diadaptasi dan dihalalkan oleh masyarakat JawaBarat. Daging ikan dicampur dengan sagu, diberi bumbu dan dibentuk berbagai macam. Ada yang dibungkus kulit pangsit, ada yang digulung kulit tahu, ada yang diisikan ke dalam tahu, ke dalam kentang, ke dlam pare, dibungkus kol, kemudian di kukus. Penjual akan mmotong dan menyiramnya dengan bumbu kacang, saus tomat, dan sambal, dikucuri dengan perasan jeruk limau, serta dikucuri kecap manis. Rasanya, ehhm, mantaph lah.


Soto mie
Satu lagi kreatifitas masyarakat betawi dan jawa barat dalam menyajikan mie. Mie kuning dicampur dengan irisan kol, bihun, direbus dengan cara khas (dicelupkan ke dalam panci air mendidih) dsisiram dengan kuah soto (kaldu daging sapi) dan disajikan dengan irisan daging/urat sapi ditambahkan dengan potongan sejenis gulungan tepung goreng (disebut risol), dan ditaburi bawang goreng. Rasanya lezat dimakan panas panas di saat hujan atau cuaca dingin, sedaph.


Es Doger.
Jakarta yang cenderung panas, membuat penjual es selalu tidak kehabisan akal. Es diserut dan dicampur dengan santan, serutan kelapa muda, diberi sirup berwarna pink. dan ditempatkan dalam wadah penahan dingin. Disajikan dengan mencampurkan tapai singkong, ketan hitam, sagu-mutiara, potongan roti tawar, dan sebagai puncaknya dikucuri susu kental manis. Segar dikala cuaca panas.


Es dungdung
Adaptasi kreatif dari ice-cream. es dungdung (dari suara penjualnya yang memukul gong kecil) atau bisa disebut es puter (dari cara pembuatnya yang diputar-putar). Seperti bahan ice cream, es puter menggunakan santan sebagai pengganti susu, dimasak diberi perasa dan campuran yang dibutuhkan (nangka/durian/tapai ketan) dan dibekukan dengan cara dimasukan ke dalam wadah pendingin yang di bagian luarnya diberi es batu plus garam (untuk mendapatkan suhu membekukan), agar merata, maka wadah itu diputar putar secara berkala. Isinyapun secara berkala harus diaduk agar tidak mengeras. Setelah menjadi es yang lembut, penjul menjualnya dengan cara penyajian yang cukup unik, yakni dengan irisan roti tawar. Enak dan segar sekali.

Nanti di tambah lagi

;D


« Last Edit: July 05, 2012, 04:19:37 PM by fantioz »

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Inventarisasi Kebudayaan Sekitar Kita
« Reply #4 on: August 28, 2012, 04:53:04 PM »
kok malah ngomong makanan ?  :doh: :doh:  :scold:
batik, reok ponorogo, ulos, keris dll..  :deal:

bruce

  • Guest
Re: Inventarisasi Kebudayaan Sekitar Kita
« Reply #5 on: August 28, 2012, 04:57:24 PM »
makanan juga produk budaya kan, bro

;D

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Inventarisasi Kebudayaan Sekitar Kita
« Reply #6 on: August 29, 2012, 10:06:17 AM »
makanan juga produk budaya kan, bro

;D
Saya sependapat dengan Bruce, makanan juga produk budaya. Jadi, Martabak Mesir, meski dibuat di pasar tunggingnya Banjarmasin, tetap saja namanya Martabak Mesir, hasil budaya Mesir. Agak beda dengan Bika Ambon, meski namanya pakai Ambon, namun dikenal sebagai produk dan hasil budaya Sumut. :nod:  :P
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA