Produser Film Innocence of Muslims Ditahan
Jumat, 28 September 2012 | 08:26 WIB
LOS ANGELES, KOMPAS.com - Pembuat film Innocence of Muslims yang menyebabkan aksi protes dan kekerasan di seluruh negara Muslim kini ditahan dan akan menghadiri sidang awal terkait pembebasan bersyaratnya di Los Angeles, Jumat (29/9/2012) waktu Indonesia.
Tetapi, Nakoula Basseley Nakoula (55) ditahan bukan dalam kaitannya sebagai pembuat film menghebohkan itu. Pria keturunan Mesir itu ditahan dan diadili terkait dengan kasus penipuan perbankan.
Nakoula tengah diperiksa petugas pembebasan bersyaratnya untuk mengevaluasi apakah kegiatan dia memproduksi film menyalahi aturan bebas bersyarat yang diterimanya pada 2011 lalu.
Salah satu syarat pembebasan bersyaratnya, Nakoula yang tinggal di Cerritos, pinggiran kota Los Angeles itu dilarang mengakses internet atau menggunakan nama samaran tanpa izin petugas pembebasan bersyaratnya.
"Nakoula kini ditahan untuk menghadiri sidang itu," kata juru bicara pengadilan Gary Horimoto.
Film menghebohkan yang berdurasi 13 menit itu dibuat di California dan didistribusikan melalui internet dengan beberapa judul salah satunya adalah Innocence of Muslims.
Umat Muslim menilai film ini menghina Islam dan Nabi Muhhamad sehingga memicu aksi protes di berbagai belahan dunia. Salah satu aksi protes di Benghazi, Libya diduga 'diboncengi' kelompok tertentu untuk menyerang fasilitas milik AS di Libya.
Dalam kejadian pada 11 September lalu di Benghazi, Dubes AS untuk Libya dan tiga stafnya tewas dalam kerusuhan di kota sebelah timur Libya itu.
Sumber :reuters
Editor :Ervan Hardoko
Hehhhm, tindakan Amerika itu sesungguhnya menyalahi prinsip kebebasan berekspresi di negara itu. Walau merupakan tindakan hukum yang patut dihargai.
Kebalikannya, apa yang terjadi jika terjadi pada orang orang penghina agama Kristen di negara Muslim mayoritas?
Apa tindakan negara yang terlanjur mendemo, merusak, serta membunuh karena 'membela' sang nabi?
Coba pada mikir...