Dosa Berat dan Dosa Ringan dalam kaitanya dengan Purgatorium.

[Ignas]

ada kata kiasan seperti ini : "tidak ada manusia yang sempurna"
kata2 ini 100% benar, tetapi sering kita dengar bahkan terkadang kita anggap sebagai angin lalu saja masuk kuping kiri keluar kuping kanan.. 

ketika saya terjemahkan ke dalam makna teologis maka kata kiasan ini akan bertubrukan dengan TUNTUTAN Allah yang meminta manusia 100% sempurna utk mendapatkan imbalan yang sempurna juga [i.e. surga]..
sungguh ironi bahwa Allah menciptakan manusia dengan segala ketidaksempurnaannya tetapi disisi lain Allah menuntut supaya manusia sempurna. bagaimana bisa seperti itu..? akhirnya dikasihlah contoh nyatanya, bahwa Putera-Nya dijadikan contoh bahwa kedagingan yang lemah pun bisa dituntun utk menjadi sempurna, Yesus-lah contoh konkretnya..

saya tidak mau panjang lebar membahas masalah Putera-Nya di trit ini, tapi yang saya mau bahas bagaimana jika kita tidak dapat mencapai full 100% sempurna seperti Yesus..? apakah artinya kita abadi menderita ke neraka..?
saya yakin bahwa Allah tidak mungkin menghukum SI A yang merampok seisi rumah dan memperkosa penghuninya, dengan SI B yang mencontek 1 soal dalam ulangan Matematika dengan hukuman/Dosa yang sama..
contoh diatas hanya kiasan..

Gereja Katolik membedakan antara Dosa Ringan dan Dosa Berat, dan pengajaran ini merupakan Dogma Gereja Katolik :

• The souls of those who die in the condition of personal grievous sin enter Hell. (de fide);
  
  
• The punishment of Hell lasts for all eternity. (de fide);
  
  
• The souls of the just which, in the moment of death, are burdened with venial sins or temporal punishment due to sins, enter purgatory. (de fide)

dari dogma yang tidak bisa salah tersebut diambil kesimpulan bahwa orang yang meninggal dalam keadaan dosa berat langsung masuk neraka abadi, dan orang yang meninggal dalam keadaan masih mempunyai dosa ringan masuk ke dalam purgatorium.
dengan iman yang orthodox hal ini tidak bisa salah [i.e. Infalibilitas]..!
 
Apa benar ada pengampunan di purgatorium..?
Dasar Alkitab :
Luk 12:58-59 "Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana , sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."
Mat 5:26 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."

Maksud penjara dalam Luk 12:58-59 dan pelunasan hutang dalam Mat 5:26 tsb tentu bukanlah penyiksaan abadi di neraka. karena jika orang yang sudah masuk neraka tidak akan bisa keluar lagi [bdk Mat 25:41]..


1 Yoh 5:16-17 "Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut."

dari ayat diatas diambil kesimpulan bahwa ada dosa yang mendatangkan maut dan ada dosa yang tidak mendatangkan maut..
bagaimana jika :

• Si A meninggal dalam kondisi dosa yang mendatangkan maut => Neraka;
  
  
• Si B meninggal dalam kondisi dosa yang tidak mendatangkan maut => Purgatorium,
  Karena surga adalah KUDUS tidak ada yang najis/dosa didalamnya [Why 21:27];
  

dari contoh :
untuk Si A sudah tutup buku dan tutup cerita, tetapi utk Si B Gereja di dunia masih dapat membatu agar proses pemurnian, penyempurnaan, penyucian lebih cepat yaitu dengan cara Misa Arwah, Indulgensi, perbuatan baik, Puasa, Ekaristi, etc..
hal ini ditegaskan kembali dalam 'De Fide/ Dogma' : The living Faithful can come to the assistance of the Souls in Purgatory by their intercessions.

jadi, jangan segan2 mendoakan saudara2 kita yang masih ada di purgatorium.. 


Tuhan Sertamu..

[bruce]

jadi, jangan segan2 mendoakan saudara2 kita yang masih ada di purgatorium..

Percaya maupun tidak percaya akan keberadaan Purgatory, mendoakan ortu/kerabat/sahabat tetaplah tidak ada ruginya. Itu kalau dilihat dari untung rugi, ya.

Syalom

[odading]

dari ayat diatas diambil kesimpulan bahwa ada dosa yang mendatangkan maut dan ada dosa yang tidak mendatangkan maut..
bagaimana jika :

• Si A meninggal dalam kondisi dosa yang mendatangkan maut => Neraka;
  
  
• Si B meninggal dalam kondisi dosa yang tidak mendatangkan maut => Purgatorium,
  Karena surga adalah KUDUS tidak ada yang najis/dosa didalamnya [Why 21:27];
  

Pada contoh diatas... apabila si A adalah anak seorang ibu Katolik ... tidakkah akan sangat sukar sekali si ibu ini utk tidak berdoa buat anaknya tsb ?

Entahlah... feeling saya... sekalipun anaknya si A, dari sekian ibu ... kayaknya ada seorang ibu yang tetap berdoa utk anaknya yang mati tsb ---> Berbuat kesalahankah ibu yg berdoa ini ?

Sakelek dgn ajaran ---imo--- sepertinya menjadi sulit utk merumuskan kondisi spt diatas... karena tentu jawaban atas pertanyaan ungu tsb : YA... ibu itu melakukan kesalahan.

Oleh karena itu saya cenderung setuju pendapat bruce :

mendoakan ortu/kerabat/sahabat tetaplah tidak ada ruginya.

---> disini tidak ada "tuntutan" benar/salah dalam mendoakan org mati... cukup untung-rugi ajah....hehehe

salam.

[bruce]

Memang bagi sebagian denom Kristen, tidak membedakan dosa menjadi dosa ringan dan dosa berat, dosa is dosa.

Betul, jika kita berkata bahwa dosa bagi Tuhan tetaplah dosa, dan orang yang berdosa tidak layak berada dalam sorga yang tidak mentolerir adanya dosa sedikitpun.

Tetapi jika kita sebagai manusia bisa menilai bahwa terdapat perbedaan antara pelaku pembunuhan berantai yang korbannya dibunuh secara sadis, dan seorang anak yang mencuri roti karena lapar. Rasanya sulit dipahami jika Tuhan yang mahaadil tidak bisa membedakan antara dosa yang dilakukan dengan sengaja dan dosa yang dilakukan karena terpaksa.

Dan tentunya sulit kita cerna dengan pertimbangan nalar manusia jika di neraka terdapat pembunuh berantai dan seorang anak pencuri roti yang kelaparan.

Syalom

[Ignas]

Pada contoh diatas... apabila si A adalah anak seorang ibu Katolik ... tidakkah akan sangat sukar sekali si ibu ini utk tidak berdoa buat anaknya tsb ?

Entahlah... feeling saya... sekalipun anaknya si A, dari sekian ibu ... kayaknya ada seorang ibu yang tetap berdoa utk anaknya yang mati tsb ---> Berbuat kesalahankah ibu yg berdoa ini ?

Sakelek dgn ajaran ---imo--- sepertinya menjadi sulit utk merumuskan kondisi spt diatas... karena tentu jawaban atas pertanyaan ungu tsb : YA... ibu itu melakukan kesalahan.

Oleh karena itu saya cenderung setuju pendapat bruce :  ---> disini tidak ada "tuntutan" benar/salah dalam mendoakan org mati... cukup untung-rugi ajah....hehehe

salam.

setuju dengan kamu bro Odading.. 

[Leonardo]

Ada sebagian dari saudara2 kita kristen yang berpendapat bahwa purgatory adalah melecehkan penebusan Kristus.

Karena meragukan belas kasih pengampunan Yesus akan dosa2 manusia.
Untuk masalah itu bisa saya berikan analogi seperti berikut.

Jika tangan kita tergores pisau maka tangan kita akan berdarah, selanjutnya kita akan mengambil betadin atau obat merah , alkohol  untuk mengobati tangan kita yang berdarah.

Setelah kita obati maka tangan kita tidak berdarah lagi , tetapi bekas luka itu masih ada, dan masih ada perih yang terasa yang akan berangsur2 hilang.

Nah apa yang kita alami akan pengampunan dosa akan seperti itu juga .
Ketika kita berdosa membohongi teman misalnya, kita minta ampun pada Tuhan dan dosa kita diampuni, begitu juga teman kita bisa saja mengampuni.

Akan tetapi untuk sementara waktu hubungan kita dengan teman kita akan tetap renggang, dia masih belum percaya 100 % dengan kita.
Selama masa itu hubungan kita dengan dia akan tidak enak.

Jadi biarpun dosa sudah diampuni tetapi akibat dosa masih kita jalani.

Atau contoh lain...ketika main bola tidak sengaja bola memecahkan kaca rumah.
sang punya rumah keluar dan marah2...akhirnya sang punya rumah memaafkan orang yang memecahkan kacanya tersebut tetapi orang yang memecahkan kaca wajib mengganti kaca yang dirusaknya tersebut.

Nah hubungannya dengan Purgatorium juga begitu.
Orang2 yang berdosa ringan atau berdosa berat tapi sudah diampuni kesalahannya karena ia meminta ampun pada Tuhan akan diampuni kesalahannya tetapi tetap wajib menjalankan pemurniannya yang kalau tidak sempat dijalankan di dunia akan dijalankan di after life atau Purgatorium.

Ada sebuah joke yang pernah diceritakan Pastor paroki saya dulu waktu saya tinggal di Jakarta seperti ini.

Ada 2 orang dalam Purgatorium yang satu seorang bapak yang satu lagi seorang romo/ imam ...
kemudian setelah 1 tahun datang malaikat memberitahukan bahwa si bapak telah selesai menjalankan pemurniannya dan berhak pergi ke Sorga mulia.
Si Romo protes...lho kok si bapak ini yang lebih dulu Tuhan?

Lalu Tuhan berkata...anakku, bapak ini adalah bapak yang setia mendampingi isterinya selama 50 tahun dia telah menjalankan sebagian besar waktu pemurniannya di dunia ....  :funny::

[bruce]

@Leon

Yup, sependapat dengan anda.

Sebenarnya, purgatory itu sangat masuk akal, bahkan dengan pikiran kita yang paling sederhana. Tetapi tentu saja harus lepas dari prasangka, dan itu yang sulit.

Analogi tambahan untuk purgatory :

Seorang koruptor atau pencuri, tidak kemudian menjadi bebas dari kesalahan/tuntutan hanya karena mengembalikan uang/barang yang dikroupsi/dicurinya.

[odading]

Apapun juga.... kita sebagai manusia tidak bisa utk tidak : berpikir - mencerna - menyimpulkan. --- Hanya saja kadar yg ungu tsb sepertinya memang berbeda-beda pada setiap individu masing masing.

Terus terang saya kurang sependapat kalo dikatakan : "tidak boleh utk berpikir - mencerna - menyimpulkan hal hal yg berbau keTuhanan" dgn alasan : "kita ini manusia terbatas, tidak pantas untuk yg ungu ttg Allah / Dosa".

Maka, secara nalar --- saya juga sependapat dgn bruce dan leo.
Adalah masuk akal, ada dosa ringan - dosa berat.
Masuk akal pula, ada api penyucian...

dan ---imo pribadi--- masuk akal juga, penghakiman di akherat itu bukan sekedar ttg mensortir yg mana masuk neraka yang mana surga.

Apabila pengadilan di dunia aja (pengadilan dlm koridor yg baik dan jujur) ada pertimbangan2 sendiri thdp penjahat --- akankah yg disebut pengadilan di akherat sekedar men-sortir ?


salam.

[bruce]

Terus terang saya kurang sependapat kalo dikatakan : "tidak boleh utk berpikir - mencerna - menyimpulkan hal hal yg berbau keTuhanan" dgn alasan : "kita ini manusia terbatas, tidak pantas untuk yg ungu ttg Allah / Dosa".

Maka, secara nalar --- saya juga sependapat dgn bruce dan leo.
Adalah masuk akal, ada dosa ringan - dosa berat.

Saya juga sependapat dengan anda. Itulah mengapa saya (kami di Katolik) tidak hanya berpatokan kepada Alkitab ansich, tetapi juga mempelajari buah pikir para Bapa Gereja Mula mula, karena biar bagaimanapun, mereka itu memang mendedikasikan hidup dan pikirannya kepada Kekristenan yang masih baru saat itu. Merekalah yang menggali dan mendalami ajaran Jesus. Alangkah sayangnya jika buah pikir mereka diabaikan dan hanya berpegang pada satu kitab saja. Padahal kitab itu yang kelak menjadi Alkitab adalah juga hasil pekerjaan penyusunan mereka.

Syalom

[Leonardo]

Apapun juga.... kita sebagai manusia tidak bisa utk tidak : berpikir - mencerna - menyimpulkan. --- Hanya saja kadar yg ungu tsb sepertinya memang berbeda-beda pada setiap individu masing masing.

Terus terang saya kurang sependapat kalo dikatakan : "tidak boleh utk berpikir - mencerna - menyimpulkan hal hal yg berbau keTuhanan" dgn alasan : "kita ini manusia terbatas, tidak pantas untuk yg ungu ttg Allah / Dosa".

Maka, secara nalar --- saya juga sependapat dgn bruce dan leo.
Adalah masuk akal, ada dosa ringan - dosa berat.
Masuk akal pula, ada api penyucian...

dan ---imo pribadi--- masuk akal juga, penghakiman di akherat itu bukan sekedar ttg mensortir yg mana masuk neraka yang mana surga.

Apabila pengadilan di dunia aja (pengadilan dlm koridor yg baik dan jujur) ada pertimbangan2 sendiri thdp penjahat --- akankah yg disebut pengadilan di akherat sekedar men-sortir ?


salam.

bro odading...

Sekedar sharing dalam iman kristen ada 2 type pengadilan...
1. Pengadilan individu ini akan diperoleh setelah orang tersebut meninggal.
Roh / jiwanya akan diadili dan akan menempati : sorga atau neraka atau purgatorium sesuai dengan kondisi masing2 individu.

Di fase inilah menurut saya segala pertimbangan akan dipakai.
Orang2 yang di Purgatorium seperti orang2 yang ada di dalam penjara punya masa tahanan sendiri2..namun sama sperti orang2 tahanan tersebut bisa mendapat remisi begitu juga orang2 dalam Purgatorium bisa bisa mendapatkan remisi.

Bedanya adalah cara mendapatkan remisi tersebut.
Orang2 tahanan penjara mendapat remisi jika mereka di dalam tahanan berkelakuan baik dsb...

Tidak demikian orang2 dalam Purgatorium , mereka tidak bisa berbuat apa2 untuk mendapatkan remisi tetapi saudara2 mereka yang masih hidup dapat mempersembahkan misa kudus atau silih , berdoa untuk mereka mendapatkan pengurangan masa pemurnian.

Kenapa begitu karena kesempatan berbuat baik hanya ada di dunia ini saja orang bisa menjadi semakin kudus atau juga sebaliknya dalam perilakunya dalam kehidupan yang kalau orang jawa bilang urip ki mung mampir ngombe tok...(hidup hanya sekedar mampir minum saja) karena masa hidup hanya sebentar dan selanjutnya melanjutkan kehidupan kekal di dunia after life.

2. pengadilan umum
Pada hari kiamat ketika bumi dan langit yang fana akan berakhir dan akan berganti dengan Yerusalem baru yang kekal...dan Anak Manusia akan datang untuk yang ke 2 kalinya maka semua yang ada dikumpulkan kembali dengan tubuh kebangkitan / tubuh rohani barulah yang satu dikelompokkan menjadi kambing yang lainnya menjadi domba selanjutnya bisa dibaca dalam Kitab Suci bagaimana domba akan masuk sorga dan yang digolongkan kambing akan masuk neraka.

mungkin rekan2 lain mau menambahkan silahkan

salam damai

[Leonardo]

@Leon

Yup, sependapat dengan anda.

Sebenarnya, purgatory itu sangat masuk akal, bahkan dengan pikiran kita yang paling sederhana. Tetapi tentu saja harus lepas dari prasangka, dan itu yang sulit.

Analogi tambahan untuk purgatory :

Seorang koruptor atau pencuri, tidak kemudian menjadi bebas dari kesalahan/tuntutan hanya karena mengembalikan uang/barang yang dikroupsi/dicurinya.

betul sekali bro sebenarnya jika mengacu pada Tradisi suci pemahaman Kitab Suci akan lebih dalam termasuk soal purgatory ini  karena disebutkan dalam Kitab Suci ada yang bangunan dalam jerami tetapi di atas dasar yang benar, orang2 ini akan terbakar namun tetap selamat sama seperti purgatorium, akan dimurnikan tetapi setelah itu selamat.

[Husada]

betul sekali bro sebenarnya jika mengacu pada Tradisi suci pemahaman Kitab Suci akan lebih dalam termasuk soal purgatory ini  karena disebutkan dalam Kitab Suci ada yang bangunan dalam jerami tetapi di atas dasar yang benar, orang2 ini akan terbakar namun tetap selamat sama seperti purgatorium, akan dimurnikan tetapi setelah itu selamat.

Seperti selamatnya seseorang dari kebakaran, meski kulitnya pada melepuh, hitam gosong, dan cemong yah?

[Leonardo]

Seperti selamatnya seseorang dari kebakaran, meski kulitnya pada melepuh, hitam gosong, dan cemong yah?

Yah bisa juga seperti itu bro...

tapi bisa juga seperti emas yang dimurnikan . Imho orang percaya di Alkitab sering dilambangkan dengan emas. Emas adalah logam mulia yang sangat berharga. Emas juga melambangkan kemuliaan Tuhan.
Emas harus dibakar dan dimur.nikan supaya indah dan berharga. Nilai dan harga dari emas ditentukan dari kadar karat (kemurnian) emas tersebut. Semakin tinggi karatnya maka emas akan semakin murni dan mahal. Logam mulia atau emas murni adalah emas yang paling mahal harganya.

salam damai

[bruce]

Bisa juga kita lihat purgatorium itu sebagai ruang antara.

Bagi yang pernah ke rumah sakit, dan tahu apa itu ICU atau kamar bedah, pasti mengetahui ada ruang antara, yang memisahkan ruang ICU dari ruang umum, dan kamar bedah dengan ruang umum. Ruang antara berfungsi untuk tidak mencampurkan secara langsung antara ruang yang masih terkontaminasi kuman dan ruang yang suci hama (bebas kuman).

Begitu pula bagi yang tahu sistem pintu di kapal selam dan kapal ruang angkasa, dimana terdapat ruang antara, yang memisahkan antara ruang dalam pesawat/kapal-selam dengan ruang angkasa/laut.

Bagitu juga bagi yang pernah berkunjung ke lembaga permasyarakatan, ruang tahanan tidak berhubungan langsung dengan dunia luar, tetapi melewati ruang ruang yang berisi penjaga.

Syalom