Mengenal Petrus dari Perjanjian BaruTerdorong oleh keinginan ‘memelototi’ Petrus sampai agak komplit, maka tulisan ini disajikan. Bahan bacaan pendukungnya hanya Perjanjian Baru. Dengan menggunakan fasilitas pencari kata pada http://www.jesoes.com/index.php dengan kata kunci “Petrus”, diketahui bahwa ada 173 ayat di Perjanjian Baru yang menggunakan kata tersebut. Pokok pikiran yang ingin diajukan ialah untuk mengenal Petrus ‘sedikit’ lebih detil. Tulisan ini mencoba menyajikan siapa Petrus, yang ditaksir, atau diperkirakan, atau diduga dari ayat Perjanjian Baru yang menggunakan kata tersebut, sedikit direka dari ayat sebelum dan/atau sesudahnya. Diupayakan, waktu-waktu berdasar kisah itu, diurutkan. Artinya, kisah-kisah bersamaan di kitab-kitab Perjanjian Baru yang menggunakan kata Petrus, diupayakan runtun. Kisah yang dipandang identik, tidak ditampilkan seluruhnya, hanya yang dari Injil Matius, mengingat Injil itu yang pertama dalam urutannya di Kitab Suci.Begini Jadinya:
Adalah seorang nelayan, bernama Simon. Suatu ketika, setelah sepanjang malam bekerja menjala ikan, dia tidak memperoleh seekorpun. Ketika berkemas-kemas hendak pulang ke rumah, Yesus datang dan naik ke perahunya, serta memerintahkan Simon untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam dan menebarkan jala untuk menangkap ikan. Meski agak jengkel karena semalaman sudah menebar jala dan tidak menangkap ikan seekorpun, karena perintah Yesus, Simon menuruti, dan sekali jala, dia menjala sangat banyak ikan. Ketika Simon melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa”.
Andreas anak Yohanes, sebelum mengikut Yesus, pernah mendengar ayahnya, Yohanes, bilang, “Lihatlah Anak domba Allah,” ketika melihat Yesus lewat. Andreas langsung mengikutNya, setelah sambil pura-pura menanyakan dimana Yesus tinggal. Selanjutnya, Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan Andreas berkata kepada Simon: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus). Kemudian Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang Simon dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)." Petrus mempunyai mertua, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Petrus sudah menikah.
Kemudian, Yesus merekrut Filipus. Simon Petrus dan Andreas memberitahukan kepada Yesus bahwa Filipus berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus, padahal Yesus mengetahui siapa Filipus. Filipus takjub pada Yesus yang mengetahui hal-hal yang tersembunyi bagi manusia.
Pernah Petrus sangat takjub dan heran bercampur bangga melihat Yesus berjalan di atas air. Dengan penuh yakin, Petrus berharap Yesus memanggil Petrus untuk bisa juga berjalan di atas air. Yesus memanggilnya, dan Petrus berjalan menemui Yesus di atas air. Namun, karena jiwa yang spontan, begitu Petrus merasakan elusan angin di kulitnya, keyakinan pada Yesus goyah, Petrus nyaris tenggelam, untung baginya Yesus mengulurkan tangan menggapai Petrus sambil mengatakan bahwa Petrus kurang percaya, dan menanyakan mengapa Petrus bimbang.
Pernah Yesus menyampaikan perkataan, bahwa bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. Petrus meminta Yesus mengartikan perkataan itu, lalu Yesus menjawab, bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban.
Suatu ketika, pada saat Yesus mengabarkan kabar keselamatan kepada orang banyak, seorang ibu yang menderita penyakit pendarahan sudah 12 tahun, ‘mencuri’ menjamah jubahNya, dan seketika sembuh dari penyakitnya. Yesus bertanya, siapa gerangan yang telah menjamah jubahNya. Petrus, bertanya kepada Yesus, dengan orang sebanyak itu, bagaimana Yesus menanyakan siapa yang menjamahNya? Yesus menjelaskan bahwa Yesus merasakan ada kuasa keluar dariNya.
Ketika ramai-ramainya begitu, seorang kepala rumah ibadat menghadap Yesus hendak minta tolong agar Yesus menyembuhkan anaknya yang sedang sakit keras. Kemudian, diberitahukan oleh orang lain bahwa anak Yairus (kepala rumah ibadat itu) sudah mati. Ketika hendak melihat anak Yairus yang dikatakan sudah mati, Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes saudara Yakobus. Kemudian Yesus memerintahkan agar anak Yairus itu bangkit. Anak yang sudah dinyatakan mati itu bangkit oleh perintah Yesus.
Suatu ketika Yesus menanyakan kepada para muridNya tentang pendapat para murid, siapa gerangan Yesus. Petrus tampil dan menjawab, bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Yesus memberitahukan bahwa jawaban Petrus itu adalah karena Allah yang memberitahukan kepada Petrus. Kemduian, entah karena jawaban Petrus atau entah alasan apa, Yesus bilang bahwa di atas batu karang (kefas = Petrus), Yesus akan mendirikan jemaat-Nya dan alam maut tidak akan menguasai jemaat tersebut. Selain itu, dijanjikan bahwa Yesus akan memberikan kunci Kerajaan Sorga kepada Petrus. Juga dijanjikan, apa yang diikat oleh Petrus di dunia akan terikat di sorga dan apa yang Petrus lepaskan di dunia akan terlepas di sorga.
Pada saat Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Yesus harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Spontan saja Petrus tidak terima. Kemudian Petrus ‘sotoy’ dan menarik Yesus sambil berkata bahwa hal Yesus dibunuh itu sekali-kali takkan menimpa Yesus. Sontak saja, Yesus menghardik Petrus sebagai Iblis, dan mengatakan bahwa Petrus adalah suatu batu sandungan bagi Yesus, karena Petrus bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.
Suatu ketika, Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes mendaki gunung. Di situ, nampak kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes, bahwa Musa dan Elia sedang berbincang akrab dengan Yesus. Spontan saja Petrus meminta ijin kepada Yesus, bila berkenan, Petrus ingin mendirikan tiga kemah di sana, masing-masing untuk Yesus, Musa, dan Elia. Bukan penolakan atau persetujuan yang Petrus dapati, malah mereka ditutup awan, dan terdengar suara, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Pernah juga suatu ketika, Yesus memerintahkan Petrus memancing di danau, dan harus mengambil uang dari mulut ikan tangkapan pertama, yang akan digunakan membayar bea Bait Allah. Itu diperintahkan Yesus supaya mereka tidak menjadi batu sandungan. Pernah juga Petrus bertanya kepada Yesus mengenai sampai berapa kali sebaiknya seseorang harus mengampuni saudaranya jika saudaranya itu berbuat dosa. Yesus bilang, saudara harus diampuni sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Suatu ketika, setelah Yesus mengajar muridNya mengenai kewaspadaan hamba yang menantikan tuannya, bertanyalah Petrus, siapa yang dimaksudkan dengan perumpamaan kewaspadaan itu. Apakah hanya untuk para murid atau juga kepada semua orang? Yesus tidak menjawab secara langsung, tetapi justru menjawab dalam bentuk pertanyaan, "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?” Yesus melanjutkan, “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.” Kemudian Yesus menambahkan, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.”
-BERSAMBUNG-