Jakarta - Israel punya banyak musuh sehingga negeri zionis ini selalu waspada terhadap kemungkinan serangan. Termasuk serangan cyber dari para hacker atau yang disponsori negara tertentu.
"Terdapat lonjakan upaya serangan cyber dan setiap hari ada insiden untuk menyusupi komputer pemerintahan kita," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Nentanyahu belum lama ini.
"Seperti kita punya sistem Iron Dome untuk melawan misil, kita akan punya sistem pertahanan untuk menghadapi serangan cyber," kata dia yang detikINET kutip dari United Press International, Senin (19/11/2012).
Tahun 2011, Nentanyahu meresmikan berdirinya National Cyber Headquarters sebagai pusat pertahanan cyber. Tujuannya adalah untuk melindungi infrastruktur nasional yang penting seperti listrik, air dan sistem keuangan.
Memang tidak dijelaskan seperti apa detail pertahanan cyber Israel. Yang pasti di samping untuk pertahanan, juga untuk melakukan serangan cyber jika diperlukan.
Kabarnya, Israel mendedikasikan 8.200 staf khusus di unit pertahanan cybernya. Sedangkan budget yang akan dikucurkan sebesar USD 515 juta dalam beberapa tahun mendayang.
Tak hanya itu, Israel juga melatih para hacker berbakat bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. Misalnya dengan Ben Gurion University yang bersama Israel Defences Forces melakukan program pelatihan hacker.
Universitas itu pun menjanjikan mereka yang mengambil jurusan ini akan mendapat pekerjaan yang menggiurkan. Kemungkinan, lulusannya bakal bekerja untuk pemerintah.
Terbukti sekarang Israel diserbu gelombang serangan cyber. Serangan brutal Israel ke jalur Gaza menuai kecaman dan membuat hacker bersatu menyerbu negeri ini. Israel mengklaim bisa menetralisir serangan, meskipun grup hacker terkenal Anonymous mengklaim berhasil merusak beberapa website penting di sana.
( fyk / ash )
http://inet.detik.com/read/2012/11/19/104633/2094074/323/mengintip-sistem-pertahanan-cyber-israel?i991101105