konteksnya mau dibawa kemana ?
Kalo mabuk2an ya jelas salah, kalo niatnya mau pamer sama si miskin ya jelas salah.
Tapi kalo makan dulu sebelum perjamuan kudus, menurut saya fine2 saja.
Hanya saja biasanya ibadah+perjamuan kudus dulu, setelah selesai baru deh perjamuan kasih (makan+minum jasmani). Itu pun disiapkan oleh gereja, meskipun jemaat bisa menyumbang makanan jg.
Konteksnya .... saya ingin bertukar pendapat dengan Bos Djo perihal pengertian dari ayat Surat Korintus mengenai perjamuan.
Ekaristi/Perjamuan Kudus telah mengalami proses selama 2000 tahun, sehingga terdapat perubahan secara bertahap mengenai cara2 pelaksanaannya. Menurut saya kurang tepat bila membandingkan pelaksanaan saat ini langsung dibandingkan dengan Perjamuan malam terakhir Tuhan Yesus.
Kalo dari penafsiran saya terhadap Surat Korintus kira2 sbb :
1. Waktu itu belum ada Gereja, jadi pertemuan jemaat dilakukan di rumah.
2. Rumah yang dipilih pasti besar dan milik orang kaya.
3. Saat itu, tiap2 orang membawa makanan dan minumannya sendiri2, kemudian pada pertemuan jemaat...mereka makan dan minum.
4. Terdapat jurang perbedaan yang besar antara orang kaya dan miskin, dimana yang miskin tidak dapat membawa makanan dan minuman, sedangkan orang kaya makan dan minum sampai mabuk2an.
5. Setelah mereka makan dan minum, baru mereka melakukan Ekaristi.
6. Jurang perbedaan tersebut didengar oleh Rasul Paulus, kemudian ia menegur mereka.
7. Korintus saat itu dipengaruhi budaya Yunani Romawi, sehingga model perjamuannya sesuai dengan budaya saat itu.
Bukan berbentuk 1 meja saja, melainkan 3 meja.
Begitu Bos Djo pendapat saya, barangkali Bos Djo punya pendapat lain mengenai penafsiran Surat Korintus.
Salam Damai.