Bro Dantono.
Tidak ada satupun dalam kalimat saya yang menyatakan bahwa saya membatasi kebenaran HANYALAH yang tertulis dalam Alkitab. Tentu saja saya juga mencari kebenaran2 lain. Bahkan pada dasarnya ketika kita belajar matematika, sejarah, fisika, dsb sebenarnya kita sedang mencari kebenaran yang lain juga bukan?
Kembali ke kebenaran (rohani) di luar Alkitab, saya juga tidak mengabaikan bahwa kebenaran itu ada, tetapi jika ada sesuatu yang bagi orang lain dipandang sebagai kebenaran, sementara saya melihat bahwa apa yang dianggap kebenaran itu ternyata bertentangan dengan Alkitab, maka saya akan memilih Alkitab untuk saya percayai. Sementara jika "kebenaran" tersebut masih "abu-abu", saya akan terus mencari kebenaran tersebut sampai saya yakin bahwa hal itu adalah kebenaran.
Mengenai yang saya tebalkan, bukankah Protestan juga tidak menentang ayat2 itu? Bahkan tidak menentang segala yang tertulis dalam Alkitab. Semua bagian dalam Alkitab penting dan tetap harus kita kerjakan, tetapi yang kita bicarakan adalah soal penafsiran terhadap ayat-ayat tertentu. Dan yang kita bicarakan adalah denom yang sesat dalam mengajarkan "satu bagian" dalam Alkitab, menurut saya tidak menjadikan kita bisa menjustifikasi bahwa denom tersebut sesat. Ajarannya mungkin sesat, tetapi pengikut denom tersebut belum tentu sesat.
Kalau saya berdiskusi dengan anda, memang enak. Anda lebih openmind orangnya. Saya juga tidak mengatakan bahwa anda menolak kebenaran di luar Alkitab.
Tentang denom sesat saya munculkan ketika berdiskusi dengan bro solideogloria, saya sedang membantu mengidentifikasi denom sesat dalam pandangan beliau.
Juga tentang ajaran denom yang sesat, kalau pengikutnya dibilang tidak sesat, berarti ada perbedaan iman di antara pejabat dan jemaatnya. Atau sedang ada selisih paham, IMHO sso masuk ke sebuah denom artinya setuju dengan apa yang diajarkan oleh denom tersebut. Kalau tidak setuju, alternatifnya dia keluar atau membenahi dari dalam.
Menanggapi kriteria dan pengalaman anda dalam memilih denom, saya menanggapinya dengan kriteria yang sedikit berbeda. Selain seperti yang anda utarakan, saya menambahi kriteria bahwa gereja yang saya pilih adalah yang bisa sepenuh mungkin dalam melaksanakan wahyu Tuhan. Penjelasannya seperti yang sudah saya post sebelumnya.
Contohnya tentang tanggapan anda bahwa protestan juga tidak menolak ayat2 hidup selibat. Tapi apakah memberi kesempatan kepada jemaat / Pendeta untuk melaksanakannya? Sejauh ini yang saya tahu gereja Lutheran masih memiliki biara. Ini hanya salah satu contoh saja. Tentu banyak contoh yang lain.
Salam