Sependapat dengan Cadangdata. Tadinya tidak terpikir kondisi yang begitu hebatnya, sebab dikatakannya gereja sebagai tempat ngungsi, saya artikan bahwa tindakan-tindakan lain masih memadai untuk melangsungkan ibadat/misa. Kalau memang sudah sedemikian rupa sehingga tidak memunginkan mengadakan ibadat/misa, misalnya sudah sebagian besar pengungsi menderita gatal-gatal kutu air, sudah banyak yang lemas karena kurang makan dan minum, sebagian besar sudah menggigil kedinginan, saya usulkan jangan mengutamakan ibadat/misa, tetapi dahulukan menolong dengan aksi nyata.
Damai, damai, damai.
Kalo mas JP tanya penting perintah no 1 atau no 2.
pendapat saya adalah: dengan melaksanakan no 2 pada kondisi tsb, maka rasanya juga cukup mewakili pelaksanaan no 1.
sebab sejauh yang saya mampu kenali, Tuhan dan Yesus memang bertujuan untuk menyelamatkan dan menyayangi & memperdulikan umat manusia kan ya?
dan sejauh sy kenali pula, Tuhan & Yesus bukan golongan Narsis yang perlu untuk disembah-sembah oleh manusia, karena takut merasa kurang agung... ehehe..
tapi, memang ada celah kutipan bagi org yg berpendapat mementingkan kebaktian / misa, yaitu dengan kutipan terkenal: Tuhan yang PENCEMBURU & MARAH ehehehe......
mungkin lagi dapet kali... ehehe..